Anda di halaman 1dari 31

Asma Akut Ringan-Sedang pada Asma Persisten Sedang

Nurhidayah Hasan (C11114061)


Ainun Aniah Hasyim (C11114085)
Astri Dewi (C11114087)
Farnida Jamhal (C11114095)
Nur Fadhilah Rahmah (C11114104)
Adeirma Suriyani Y. Pasau (C11114105)
Mateus Michael Tunardi (C11113302)
Andi Shafa Nadia Alyani Syahrir (C11114115)
Residen Pembimbing : dr. Armita Dewi

Dibawakan dalam Rangka Tugas Kepaniteraan Klinik


Departemen Pulmonology dan Kedokteran Respirasi
Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin
Makassar | 2018
Nama Penderita : Ny. I
Jenis kelamin : Perempuan
Tanggal lahir : 03 - 02 - 1964
Umur : 54 tahun
No. RM : 831762
Pekerjaan : Wiraswasta
Ruang Perawatan : Lontara 1 belakang kamar 5 bed 3
Tanggal Masuk/Jam : 28-01-2018/ 23:48 WITA
KELUHAN UTAMA : SESAK NAPAS

Riwayat penyakit sekarang :


 Sesak napas sejak 3 jam yang lalu sebelum MRS dan dirasakan terus menerus, mengganggu
aktifitas dan tidur pasien, gejala lebih dari satu kali dalam seminggu dan dipengaruhi oleh
cuaca, debu dan kondisi pengap. Sesak disertai batuk dan dahak berwarna putih.
 Nyeri dada disangkal
 Sakit kepala tidak ada
 Demam tidak ada
 Nyeri ulu hati ada disertai mual
 Muntah tidak ada
 BAB dan BAK lancar
Riwayat Penyakit Terdahulu:
 Riwayat alergi ada (debu dan cuaca)
 Riwayat asma ada (sejak usia 20 tahun dan telah menggunakan inhaler sekitar 3 tahun terakhir)
 Riwayat Hipertensi tidak ada
 Riwayat DM tidak ada
 Riwayat penyakit jantung tidak ada
 Riwayat pengobatan OAT tidak ada
 Riwayat berobat (rawat jalan) dan puskesmas dengan keluhan yang sama (sesak)

Riwayat Psikososial :
 Riwayat merokok tidak ada
 Riwayat konsumsi alkohol tidak ada
 Riwayat penggunaan narkoba tidak ada

Riwayat keluarga:
 Riwayat asma pada ayah pasien
Keadaan Umum : Sakit sedang/gizi lebih/compos mentis
Tanda-tanda Vital
• Tekanan darah : 109/60 mmHg
• Nadi : 82 kali/menit, reguler dan kuat angkat
• Pernapasan : 28 kali /menit
• Suhu : 36 oC
• VAS : 0/10
• SpO2 : 98 tanpa pemberian O2

Status Antropometri
• BB : 60 kg
• TB : 152 cm
• IMT : 26 kg/m2 (obes 1)
Kepala : Bentuk kepala normal, rambut hitam, sulit dicabut
Mata : Konjungtiva anemis tidak ada, sklera ikterik tidak ada, pupil isokor (diameter
2,5mm/2,5mm), udem palpebra tidak ada
Telinga : Otorea tidak ada, ada riwaya
Hidung : Rinorrhea dan epistaksis tidak ada
Mulut : Stomatitis, perdarahan gusi, lidah kotor, dan bibir sianosis tidak ada
Leher : Nyeri tekan tidak ada, pembesaran kelenjar limfe tidak ada, JVP R+2 cmH2O,
deviasi trakea tidak ada

Thorax
Paru
Inspeksi : Bentuk dada normal, pergerakan dada simetris pada keadaan statis dan dinamis,
tidak tampak jejas dan massa tumor
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan dan tidak teraba massa tumor,Vocal fremitus dalam batas normal
Perkusi : Sonor pada kedua lapangan paru, batas paru hepar setinggi ics 6
Auskultasi :
Bunyi pernapasan : Bronkovesikuler
Bunyi tambahan : wheezing ada pada ekspirasi
Cor
Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
Palpasi : Ictus cordis tidak teraba
Perkusi : pekak, batas paru jantung dalam batas normal
Auskultasi : Bunyi jantung I/II murni reguler
Abdomen
Inspeksi : permukaan datar dan ikut gerak napas, tidak terdapat jaringan parut dan dilatasi vena,
tidak tampak pembesaran organ/massa
Palpasi : tidak ditemukan nyeri tekan, hepar dan lien tidak teraba
Perkusi : tympani, tidak ditemukan ascites
Auskultasi : peristaltik kesan normal

Ekstremitas
Inspeksi : tidak ditemukan wasting, edema pretibial dan clubbing finger
Palpasi : akral hangat, CRT <2detik
JENIS PEMERIKSAAN HASIL NILAI RUJUKAN
WBC 7,1 x103/uL 4 - 10 x 103/uL
DARAH RUTIN RBC 4,76 x106/uL 3,5 – 5,5 x 106/uL
(29/01/2018) HGB 14,3 g/dl 11 - 16 g/dl
HCT 42,8 % 37 - 54 %
MCV 90 fl 80 – 100 fl
MCH 30,2 pg 27 – 34 pg
MCHC 323,5g/dl 32 - 36 g/dl
PLT 279x 103/uL 100 - 300 x 103/uL
NEUT 54 % 50 - 70%
LYMPH 31,2 % 20,0 - 40,0%
MONO 6,9 % 3,00 - 12,00%
EOS 7,3 % 0,50 - 5,00%
BASO 0,6 % 0,00 – 1,00%
Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan

Kimia darah
GDS 121 mg/dl <140 mg/dl

Fungsi ginjal
-Ureum 15 mg/dl 10-50 mg/dl
-Kreatinin 1,00 mg/dl L (1,3 m/dl) P (<1,1 mg/dl)

Fungsi Hati
-SGOT 23 U/L <38 U/L
-SGPT 22 U/L <41 U/L
Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan
pH 7,4 7,35 – 7,45
PCO2 39,6 mmHg 35 – 45 mmHg
SO2 96,6
PO2 79,7 80 - 100
HCO3 25,6 22-26
ctO2 19,1
ctCO2 26,8
BE 0,8 -2 s/d 2
NILAI
NO PEMERIKSAAN
HASIL PREDIKSI PREDISI(Normal)
1 Kapasitas Vital 1 1420 ml 1984 ml 71.4 %
2 1400 ml
3 1400 ml
2 Kapasitas Vital Paksa 1 1100 mi 1984 ml 55,4 %
2 1100 ml
3 1100 ml
3 Volume ekspirsi paksa detik 1 (VEP1) 1 900 ml 1602 ml 56,1%
2 900 ml
3 900 ml
4 VEP1/KVP 81.8 % Normal 75%
5 Arus Puncak Ekspirasi (APE) 1 1.1 ml 5,8 L/detik
2 1.1 ml
3 1.1 ml
6 Air Trapping 22.5 ml Restriksi ringan
Asma Akut Ringan-Sedang pada Asma Persisten
Sedang

Obes I (gizi berlebih-resiko sedang)

Dyspepsia
No Assessment Planning Terapi
Asma Akut Ringan-Sedang pada Asma -Spirometri • Kontrol O2 (O2 3L /
Persisten Sedang -uji provokasi
menit)
S: Sesak napas sejak 3 jam yang lalu • IVFD NaCl 0,9 % 28
sebelum MRS dan dirasakan terus -Pengukuran status alergi tpm
• Pulmicort(budesonide)
menerus, mengganggu aktifitas dan tidur -Exhaled nitric oxide (NO) /8jam/inhalasi
pasien, gejala lebih 1x dalam seminggu • Combivent (salbutamol
dan dipengaruhi oleh cuaca, debu dan dan ipratropium
kondisi pengap. Riwayat alergi ada (debu bromide) 1 mg / 8jam /
1. dan cuaca). Riwayat asma ada (sejak usia inhalasi
20 tahun dan telah menggunakan inhaler
sekitar 3 tahun terakhir)

O: Pernapasan : 28 kali /menit


Wheezing di kedua lapangan paru ada
pada ekspirasi
Eosinofil : meningkat
No Assessment Planning Terapi
Obes 1 Kontrol imt • Olahraga ringan
2. IMT= 26 kg/m2 (obes 1) Edukasi life style & gizi • Diet rendah kalori
No Assessment Planning Terapi
Dyspepsia Edukasi pola makan • Omeprazole 20
S: Nyeri ulu hati dan mual teratur mg/oral
3. • Domperidon
10mg/oral
29/1/2018
• pasien masih sesak
•Sp02 98% tanpa 02 2/1/2018
•Direncanakan periksa •Hasil spirometri adanya
AGD CITO restriksi ringan
•Diberikan obat kontrol
asma
•Pasien pulang

28/1/2018
• Pasien masuk di IGD
dengan keluhan utama
sesak napas 30/1/2018
•Diberi penanganan awal • pasien masuk lontara
sesak dan simptomatik • sesak sudah berkurang
lainnya •Direncanakan spirometri
•Direncanakan periksa
darah rutin
TANGGAL SUBJECTIVE OBJECTIVE ASSESMENT PLANNING TERAPI
28/01/2018 • Ada sesak • TTV : Asma -Lab darh • O2 3
• Ada batuk TD : 110/60 mmHg eksaserbasi rutin Liter/menit
• Ada nyeri N : 76 x/mnt akut + • IVFD NaCl 0,9
uluhati P : 28 x/mnt dispepsia % 20 tpm
S : 36,5 °C fungsional • Nebu
• Konjungtiva anemis tidak ada combivent 3
• Sklera ikterik tidak ada kali /20
• Thorax: menit
I: Bentuk dada normal, pergerakan dada • Bila sesak
simetris pada keadaan statis dan dinamis, beri
tidak tampak jejas dan massa tumor metylpredniso
P : Tidak ada nyeri tekan dan tidak teraba lon
massa tumor,Vocal fremitus dalam batas 1250mg/iv
normal
P : Sonor pada kedua lapangan paru, batas
paru hepar setinggi ics 6
A : wheezing ada pada inspirasi dan ekspirasi
TANGGAL SUBJECTIVE OBJECTIVE ASSESMENT PLANNING TERAPI
29/01/2018 • Masih sesak • TTV : Asma -AGD 1. IVFD NaCl
TD : 110/80 mmHg eksaserbasi 0,9% 20 tpm
N : 80x/mnt akut + 2. Nebu
dispepsia combivent
P : 24x/mnt fungsional + /8jam/inhalasi
S : 36,5 °C Obes 1 3. Pulmicort 1
SpO2: 98 tanpa O2 mg/12
Imt : 26 kg/m2 jam/inhalasi
• Konjungtiva anemis tidak ada
• Sklera ikterik tidak ada
• Thorax:
• Konjungtiva anemis tidak ada
• Sklera ikterik tidak ada
• Thorax:
I: Bentuk dada normal, pergerakan dada simetris
pada keadaan statis dan dinamis, tidak tampak
jejas dan massa tumor
P : Tidak ada nyeri tekan dan tidak teraba massa
tumor,Vocal fremitus dalam batas normal
P : Sonor pada kedua lapangan paru, batas paru
hepar setinggi ics 6
A : wheezing ada pada inspirasi dan ekspirasi
Lab :
Darah rutin
TANGGAL SUBJECTIVE OBJECTIVE ASSESMENT PLANNING TERAPI
30/01/2018 -Batuk dan dahak -TTV : Asma •spirometri 1. IVFD NaCl
berkurang TD : 110/80 mmHg Obes 1 0,9% 20 tpm
-Sesak berkurang N : 80x/mnt 2. Nebu
combivent
P : 24x/mnt /8jam/inhalasi
S : 36,5 °C 3. Pulmicort 1
SpO2: 98 tanpa O2 mg/12
Imt : 26 kg/m2 jam/inhalasi
• Konjungtiva anemis tidak ada
• Sklera ikterik tidak ada
• Thorax:
• Konjungtiva anemis tidak ada
• Sklera ikterik tidak ada
• Thorax:
I: Bentuk dada normal, pergerakan dada simetris
pada keadaan statis dan dinamis, tidak tampak
jejas dan massa tumor
P : Tidak ada nyeri tekan dan tidak teraba massa
tumor,Vocal fremitus dalam batas normal
P : Sonor pada kedua lapangan paru, batas paru
hepar setinggi ics 6
A : wheezing ada pada inspirasi dan ekspirasi
AGD :
Dalam batas normal
Penyakit heterogen yang biasanya ditandai oleh inflamasi saluran nafas
yang kronik. Asma ditentukan oleh riwayat gejala respirasi seperti mengi, sesak,
rasa tertekan pada dada, dan batuk yang bervariasi intensitasnya dari waktu ke
waktu, diiringi dengan keterbatasan aliran udara ekspirasi yang beragam.

GINA, 2017
Asma Bukan Asma
 Timbul lebih dari satu gejala seperti  Hanya batuk tanpa disertai gejala
mengi, sesak, batuk, dada tertekan respiratori lainnya
 Gejala memberat saat malam atau  Produksi sputum yang kronis
pagi hari
 Sesak yang diikuti dengan pusing
 Gejala timbul berulang dan bervariasi
intensitasnya dari waktu ke waktu atau kesemutan
 Ada pemicu terjadinya gejala (latihan,  Nyeri dada
allergen, cuaca, dll.)
Berdasarkan gejala klinis

Pada pasien
• Sesak napas terus menerus,
• mengganggu aktifitas dan tidur
• lebih 1x dalam seminggu
dipengaruhi oleh cuaca, debu dan
kondisi pengap.
• Batuk
• VEP1 71,4 %

Asma Persisten Sedang

PDPI, 2016
Kontrol Gejala Tingkat Kontrol Gejala Asma

Dalam 4 minggu terakhir apakah pasien memiliki : Terkontrol Terkontrol Tidak


Penuh Sebagian Terkontrol

1. Gejala asma harian lebih dari dua kali dalam


Ya Tidak
seminggu
Tidak
2. Terbangun di malam hari karena asma Ya Tidak Terdapat
terdapat Terdapat
3-4
3. Penggunaan obat pelega untuk mengatasi gejala satupun 1-2 kriteria
Ya Tidak Kriteria
lebih dari dua kali dalam seminggu kriteria

4. Keterbatasan aktivitas fisik karena asma Ya Tidak


Langkah 5
Pilihan pertama :
Rujuk untuk
Langkah 4 pemberian terapi
Pilihan pertama : tambahan (cth :
ICS/LABA dosis tiotropium, anti-IgE,
Langkah 3 menengah/tinggi anti-IL5)
Pilihan pertama :
Pilihan lain : Tiotropium + Pilihan lain :
Langkah 2 ICS dosis rendah + ICS dosis tinggi + LTRA atau Kortikosteroid oral dosis
LABA teofilin rendah
Pilihan pertama :
Langkah 1 ICS dosis rendah
Pilihan lain : ICS/LABA
Pertimbangkan ICS dosis menengah/tinggi +
dosis rendah Pilihan lain : LTRA atau LTRA atau teofilin
teofilin dosis rendah

Pelega : SABA sesuai kebutuhan/ICS dosis rendah/Formoterol

Pelega : SABA sesuai kebutuhan


NO KRITERIA ASMA PPOK
DD 1 Sejak Usia Muda ++ -
2 Serangan Mendadak ++ -
3 Riwayat merokok +/- ++
4 Riwayat atopi ++ +
5 Sesak mengi berulang +++ +
6 Batuk kronis berdahak + ++
7 Hipersensitifitas bronkus +++ +
8 Reversibilitas obstruksi ++ -
9 Variabilitas harian ++ +
10 Eosinofil + -
11 Neutrofil - +
12 Makrofag + -
13 CD4/CD8 CD4 CD8
14 Sel mast + -
15 Respon dengan Bronkodilator +++ +
16 Respon dengan kortikosteroid +++ +
 

Anda mungkin juga menyukai