Anda di halaman 1dari 23

Kelainan pada BBL

By = kiki safitri
BILIARIS
• PENGERTIAN :Obstruksi biliaris adalah
tersumbatnya saluran empedu sehingga
empedu tidak dapat mengalir ke dalam usus
untuk dikeluarkan.
• PENYEBABNYA =Penyebab ostruksi biliaris
adalah tersumbatnya empedu sehingga
empedu tidak dapat mengalir dalam usus
untuk dikeluarkan (sebagaistrekobilin) di
dalam feses.
• Obstruksi duktus biliaris ini sering ditemukan,
kemungkinan desebabkan:
1) Batu empedu
2) Karsinoma duktus biliaris
3) Karsinoma kaput panksreas
4) Radang duktus biliaris komunis yang
menyebabkan striktura
5) Ligasi yang tidak sengaja pada duktus biliaris
komunis
PATOFISIOLOGIS
• Sumbatan saluran empedu dapat terjadi karena
kelainan pada dinding misalnya ada tumor, atau
penyempitan karena trauma(iatrogenik). Batu
empedu dan cacing askariasis sering dijumpai
sebagai penyebab sumbatan didalam lumen
saluran. Pankreatitis, tumor caput pankreas,
tumor kandung empedu atau anak sebar tumor
ganas di daerah ligamentum hepato duodenale
dapat menekan saluran empedu dari luar
menimbulkan gangguan aliran empedu.
TANDA DAN GEJALA
Gejala obstruksi biliaris antaralain :
• a. Gambaran klinis gejala mulai terlihat pada akhir minggu
pertama yakni bayi ikterus
• b. Kemudian feses bayi berwarna putih agak keabu-abuan
dan liat seperti dempul
• c. Urine menjadi lebih tua karena mengandung
urobilinogen
• d. Perut sakit di sisi kanan atas
• e. Demam
• f. Mual
• g. Nafsu makan berkurang
• h. Sulit buang air besar
PENCEGAHAN
• Mengetahui faktor resiko yang dimiliki,
sehingga mendapatkan prompt diagnosis dan
pengobatan jika saluran empedu tersumbat.
Penyumbatan itu sendiri tidak dapat dicegah.
• Mengetahui faktor resiko yang dimiliki,
sehingga mendapatkan prompt diagnosis dan
pengobatan jika saluran empedu tersumbat.
Penyumbatan itu sendiri tidak dapat dicegah.
PENATALAKSANAANNYA =
• MEDIS = OPERASI
• ASUHAN BIDAN = mempertahankan kesehtan
bayi dan mencukupi gizi pada bayi.
Hernia diafragma
• Pengertiannya =Hernia
Diafragmatika adalah
penonjolan organ intra
abdomen ke dalam
rongga kavum pleura
melalui suatu lubang
pada diafragma.
patofisiologi
• Disebabkan oleh gangguan pembentukan
diafragma. Diafragma dibentuk dari 3 unsur
yaitu membrane pleuroperitonei, septum
transversum dan pertumbuhan dari tepi yang
berasal dari otot-otot dinding dada. Gangguan
pembentukan itu dapat berupa kegagalan
pembentukan seperti diafragma, gangguan
fusi ketiga unsure dan gangguan
pembentukan seperti pembentukan otot.
Penyebabnya
• Salah satu penyebab terjadinya hernia
diafragma adalah trauma pada abdomen, baik
trauma penetrasi maupun trauma tumpul,
baik pada anak-anak maupun orang dewasa.
• Faktor genetik
• Faktor lingkungan
Penatalaksanaan
• Pemeriksaan fisik
1. Pada hernia diafragmatika dada tampak menonjol, tetapi gerakan nafas tidak
nyata.
2. Perut kempis dan menunjukkan gambaran scafoid.
3. Pada hernia diafragmatika pulsasi apeks jantung bergeser sehingga kadang-
kadang terletak di hemitoraks kanan.
4. Bila anak didudukkan dan diberi oksigen, maka sianosis akan berkurang.
5. Gerakan dada pada saat bernafas tidak simetris.
6. Tidak terdengar suara pernafasan pada sisi hernia.
7. Bising usus terdengar di dada

b. Pemeriksaan penunjang.
1. Foto thoraks akan memperlihatkan adanya bayangan usus di daerah toraks.
2. Kadang-kadang diperlukan fluoroskopi untuk membedakan antara paralisis
diafragmatika dengan eventerasi (usus menonjol ke depan dari dalam abdomen).
HIDROSEPALUS
• Pengertian =Hydrocepha
lus adalah
akumulasi cairan serebro
spinal dalam ventrikel
serebral,
ruang subarachnoid atau ruang subdural
Hydrochepalus yaitu timbul bila ruang cairan
serebro spinalis interna atau eksternal melebar
penyebab
• kelainan bawaan yg disebabkan terjadinya
penyumbatan cairan serebrospinalis pada
salah satu pembentukan css salam sistem
ventakel.
• Kelainan bawaan yg meliputi =
stenosisakuaduktus sylvii,spina bifid.
komplikasi
• Klasifikasi hidrosefalus bergantung pada faktor
yang berkaitan dengannya, berdasarkan;
1. Gambaran klinis, dikenal hidrosefalus manifest (
overt hydrocephalus ) dan hidrsefalus
tersembunyi ( occult hydrocephalus )
2. Waktu pembentukan, dikenal hidrosefalus
kongenital dan hidrosefalus akuisita.
3. Proses terbentuknya, dikenal hidrosefalus akut
dan hidrosefalus kronik.
4. Sirkulasi CSS, dikenal hidrosefalus komunikans
dan hidrosefalus non komunikans.
penatalaksanaan
• Mengurangi produksi cairan serebrospinal dengan merusak pleksus
koroidalis dengan tindakan reseksi atau pembedahan, atau dengan
obat azetasolamid (diamox) yang menghambat pembentukan cairan
serebrospinal.
• 2. Memperbaiki hubungan antara tempat produksi caira
serebrospinal dengan tempat absorbsi yaitu menghubungkan
ventrikel dengan subarachnoid
• 3. Pengeluaran cairan serebrospinal ke dalam organ ekstrakranial,
yakni:
• a. Drainase ventrikule-peritoneal
• b. Drainase Lombo-Peritoneal
• c. Drainase ventrikulo-Pleural
• d. Drainase ventrikule-Uretrostomi
• e. Drainase ke dalam anterium mastoid
Atresi duodeni
• PengertiaAtresia duodeni
adalah Suatu kondisi Dimana
duodenum(bagian pertama
dari
usus halus) tidak berkembang dengan baik,
sehingga tidak berupa saluran terbuka dari
lambung yang tidak memungkinkan
perjalanan makanan dari lambung ke usus.
n=
penyebab
• Penyebab yang mendasari terjadinya atresia
duodenum masih belum diketahui, tapi ada
beberapa yang bisa menyebabkan atresia
duodenum:
- Gangguan pada awal masa kehamilan
(minggu ke-4 dan minggu ke-5 )
- Gangguan pembuluh darah
- Banyak terjadi pada bayi prematur
komplikasi
Dapat ditemukan kelainan kongenital lainnya.
Mudah terjadi dehidrasi, terutama bila tidak
terpasang line intravena. Setelah
pembedahan, dapat terjadi komplikasi lanjut
seperti pembengkakan duodenum
(megaduodenum), gangguan motilitas usus,
atau refluks gastroesofageal.
penatalaksanaan
• Pemasangan tuba orogastrik untuk mendekompresi
lambung
- Memberikan cairan elektrolit melalui intravena
(menngoreksi dehidrasi dan ketidakseimbangan elektrolit)
- Mengatasi sindrom down
- Pembedahan untuk mengoreksi kebuntuan duodenum
perlu dilakukan namun tidak darurat. Pendekatan bedah
tergantung pada sifat abnormalitas. Prosedur operatif
standar saat ini berupa duodenoduodenostomi melalui
insisi pada kuadran kanan atas, meskipun dengan
perkembangan yang ada telah dimungkinkan untuk
melakukan koreksi atresia duodenum dengan cara yang
minimal invasive.

Anda mungkin juga menyukai