Anda di halaman 1dari 58

MIKROBIOLOGI

PROGRAM STUDI FARMASI


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
 Aplikasi untuk kepentingan komersial
produk kimia: acetone, alkohol, obat-
obatan
 Industri makanan dan minuman:
vinegar, roti
 Genetic engineering: hormon insulin
 Penyebab penyakit
 Senjata biologis

SEJARAH MIKROBIOLOGI
 Tahun 1665, orang Inggris Robert
Hooke:
◦ Mikroskop (compound microscope) ; “cell
theory”

 Tahun 1673 dan 1723, orang Belanda


Antony van Leeuwenhoek:
◦ Kaca pembesar (simple, single lens
microscope) diskripsi ”animalcules”

The First Observation


 Abad 19 ilmuan dan filosof percaya
bahwa kehidupan berasal dari benda
mati. SPONTANEOUS GENERATION

 Penentang spontaneus generation 1668,


Franscesco Redi: ulat tidak secara
spontan tumbuh dari daging busuk.
A. 3 bejana berisi daging busuk ditutup
rapat
B. 3 bejana berisi daging busuk dibuka

The Debate Over Spontaneous


Generation Evidence pro and con
 Penganut spontaneous generation John
Needham (Inggris) 1745 ; Pengamatan
pada kaldu ayam/jagung yang dituangkan
pada tabung terdapat pertumbuhan
mikroba yang tumbuh secara spontan pada
kaldu tersebut

The Debate Over Spontaneous


Generation Evidence pro and con
* Penentang percobaan Needham adalah
Lazzaro Spallanzani (Italia) 1765, Tabung
berisi kaldu ditutup lalu dipanaskan
ternyata tidak ditemukan pertumbuhan
mikroba
* Laurent Lavoiser dapat menunjukkan
bahwa O2 sangat diperlukan untuk
kehidupan.

The Debate Over Spontaneous


Generation Evidence pro and con
 The theory of biogenesis
1861, Louis Pasteur (Perancis)

The Debate Over Spontaneous


Generation Evidence pro and con
 Fermentasi and Pasteurisasi

 The germ theory of disease

 Vaccination

The Golden Age of Microbiology


 Pasteur menemukan mikroba yang
dikenal yeast dapat merubah glukosa
menjadi alkohol dalam suasana tidak
ada udara. Proses tersebut dikenal
dengan fermentasi

 Pasteur melakukan pemanasan tanpa


merusak kandungan bir atau anggur
dari kontaminasi bakteri yang dapat
melakukan fermentasi pasteurisasi

Fermentation and pasteurization


 Ada hubungan antara penyakit pada
manusia, hewan, dan tumbuhan yang
diakibatkan oleh mikroorganisme,
dikenal sebagai germ theory of
disease
 1840-an Ignas Semmelweiz Infeksi
Nosokomial
 1860-an Joseph Lister surgical

The germ theory of disease


Koch’s postulat (1876 Jerman)
1. Dari binatang yang sakit (antrax) dapat
diisolasi bakteri Bacillus anthracis
2. Bakteri tersebut dapat dibiakkan secara
murni
3. Kultur dari bakteri tersebut apabila
disuntikkan pada yang sehat akan
menderita anthrax
4. Dari binatang yang sakit pada no. 3
dapat diisolasi bakteri yang seperti
pada binatang no.1

The germ theory of disease


 Edward Jenner 1796
vaksinasi (vacca=pox)
 Pasteur 1880-an:
fowl cholera

Vaccination
 The first synthetic drugs

 A fortunate accident-antibiotic

The Birth of Modern Chemotherapy: Dreams of


a “Magic Bullet’
 Paul Ehrlich (Jerman 1910)
Menemukan salvarsan merupakan
desivat arsenic untuk terapi Lues

 Sebelum penemuan tersebut telah


dikenal quinine untuk terapi
malaria

 1930-an ditemukan sulfa

The first synthetic drugs


 Alexander Fleming (1920-an) secara
tidak sengaja menemukan Penicillin
notatum. Tahun 1940-an penicillin
digunakan pada klinik

 1939 Rene Dubos menemukan


antibiotika gramicidine dan tyrocidine
yang diisolasi dari bakteri Bacillus
brevis

A fortunate accident-antibiotic
CLASSIFICATION - 5 Kingdoms (Whittaker, 1969)
Prokaryotae or Monera
Protista
Fungi
Plantae
Animaliae

CLASSIFICATION - 3 Kingdoms (Woese, 1978)


Eubacteria - true bacteria
Archaebacteria - ancient bacteria
Eukaryotes - protists, fungi, plants,
animals
Nomenclature
Binomial nomenclature
Genus and species; e.g. Homo sapiens
Classification Heirarchy
Kingdom
Phylum
Class
Order
Family
Genus
Species
Klasifikasi
Karakteristik/morphologi struktur sel

Hasil pewarnaan

Karakteristik biokimia

Hasil serologis

Karakteristik genetik

Protein
Smallest

Prions
Viruses

Bacteria Prokaryotik
Fungi
Eukaryotik
Protozoa

Largest

Mikroorganisme
Mikroorganisme

Bacteria Viruses Fungi Protozoa

Gram Gram Non- Giardia


Enveloped
Positive Negative Enveloped Cryptosporidium

Rotavirus
Spore Non-Spore Influenza
Poliovirus Moulds Yeasts
Formers Formers HIv
SRSV

Salmonella
E.coli
Campylobacter

Bacillus subtilis
Cladosporium
Bacillus cereus Staphylococcus
Aspergillus Candida
Clostridium Listeria
Penicillium
perfringens
Bakteri
 Berdasar bentuk bakteri

Spherical (coccus) Spiral/helical Rod (bacilli)


e.g. Staphylococcus aureus e.g. Treponema e.g Escherichia coli

Bakteri
 Merupakan lapisan luar
 Merupakan mukopeptida
 Melindungi struktur bagian dalam bakteri
 Berperan pada pembelahan dan biosintesis
 Mempertahankan bentuk bakteri
 Menentukan sifat pewarnaan dan antigenik
 Melekatkan diri pada sel host
 Terdiri atas peptidoglikan

Dinding Sel - bakteri


Berdasarkan hasil pewarnaan Gram:
 Gram-positif
 Gram-negatif

◦ Gram-positif bakteri: dinding sel tebal dan


mengandung peptidoglycan (polisakarida dan
asam amino) = asam teikolat
◦ Gram-negatif bakteri: dinding sel tipis dan
lapisan outer membrane (lipopolysaccharides,
fosfolipid dan lipoprotein)

Dinding Sel - bakteri


Outer
membrane
Lipoteichoic
acids

lipoprotein
Cell wall
(peptidoglycan)

Cell
membrane
(lipid bilayer)
Gram-positive Gram-negative

Dinding Sel - bakteri


Gram-positif
Gram-negatif
 Lapisan tipis sebelah dalam dinding sel
 40% fosfolipid & 60% protein
 Semi permeable
 Mengontrol keluar masuknya metabolit
 Aktif transport bahan makanan
 Melindungi struktur bagian dalam bakteri

Membran Sel
 Sel bakteri tidak mempunyai pembungkus
inti (prokariota)
 Didalam inti terdapat kromosom sebagai
informasi geneti yang mengatur semua
kegiatan bakteri

Inti Sel - bakteri


 Lapisan tipis diluar dinding sel
 Polisakarida dan atau polipeptida
 Salah satu vaktor virulensi
 Melindungi bakteri terhadap proses
fagositosis
 Tidak dimiliki oleh semua bakteri

Kapsul - bakteri
 Protein = flagellin
 Alat gerak
 Antigenik
 Tidak dimiliki oleh semua bakteri
 Letak :
◦ Monotrikus
◦ Lopotrikus
◦ Ampitrikus
◦ peritrikus

Flagella - bakteri
Flagella

Flagella Peritrikus

Flagella Amphitrikus

Flagella Monotrikus
 = fimbriae
 Protein +pillin
 Permukaan bakteri
 Umumnya pada bakteri batang gram
negatif
 Sex pili berfungsi sebagai konjugasi
 Colonizing factor sebagai adhesi
(menempel pada sel host)

Pili - bakteri
 Alat untuk mempertahankan diri
 Tidak dimiliki oleh semua bakteri
 Sukar diwarnai
 Sukar dirusak
 Letak :
◦ Terminal / ujung
◦ Sub terminal
◦ Sentral

Spora - bakteri
 Beberapa bakteri gram positif ada
keadaan tertentu membentuk resting
celss (endospora)
 Sporulasi : pembentukan spora akibat
nutrisi esensial tidak terpenuhi
 Germinasi : nutrisi esensial terpenuhi,
akan berubah menjadi bakteri

Spora - bakteri
 Obligate intracellular parasit
 Membutuhkan sel host untuk mensintesa
asam nucleat dan protein
 Klassifikasi berdasarkan kandungan asam
nukleat
 DNA viruses: m/ Herpes simplex virus
(HSV)
 RNA viruses: m/ influenza virus

Virus
Bentuk virus
• Icosahedral : banyak sisi, kapsid
berbentuk ikosahedron, polihedron,
kapsomer disetiap permukaan berbentuk
segitiga sama sisi

Virus
Bentuk virus
• Helical : bentuk batang panjang, bersifat
kaku/fleksible, Asam nukleat ditemukan
didalam lekuk kapsid silindris

Virus
Bentuk virus
• Complex : Struktur kompleks,
Bacteriophage, kapsid berbentuk
polihedral dengan tail sheat berbentuk
heliks

Virus
Struktur Virus
 Kapsid : protein yang menyelubungi
genom asam nukleat (inti)
 Nucleocapsid : kompleks protein-asam
nukleat & memberi bentuk genom virus
 Kapsomer : unit dari nucleocapsid, terdiri
dari polypeptida pada permukaan partikel
icosahedral

Virus
Struktur Virus
 Envelope/amplop : membran yang
tersusun dari lipid, yang menyelubungi
partikel virus
 Polimer : bentukan-bentukan (spikes)
pada permukaan envelope & tersusun
dari glikoprotein

Virus
Bentuk Fungi

 Morphologi:
◦ Moulds - filamentous, spore-forming
 eg Penicillium, Aspergillus
◦ Yeasts - unicellular, budding reproduction
 eg Candida, Cryptococcus
◦ Dimorphic – perubahan bentuk (moulds-
yeasts)

Fungi
Struktur Fungi

 Kapsul
 Dinding sel
 Membran sel
 Cytoplasma : nukleus, nukleolus,
membran inti, mitokondria, vakuola

Fungi
 Polysaccharida
 Fungsi :
◦ antifagositik,
◦ Virulensi
 Hanya beberapa fungi

Kapsul - Fungi
 Antigenik
 Struktur : multilayer
◦ Polisakarida (90%) hexose dan hexosamin
polymer
◦ Protein dan glycoprotein (10%)
 Dinding sel : rigid, kuat dan proteksi thd
osmotik

Dinding sel - Fungi


 Struktur : bilayer
◦ Phospolipid
◦ Steroid (ergosterol, zymosterol)
 Fungsi
◦ Melindungi cytoplasma
◦ Mengatur keluar masuknya metabolit
◦ Sintesa dinding sel dan kapsul

Membran sel – fungi


 Fungsi : reproduksi
◦ Seksual reproduksi :
 Membelah secara meiosis
◦ Aseksual reproduksi :
 Melakukan perubahan melalui sporulasi -
germinasi
◦ Paraseksual reproduksi :
 Rekoombinasi genetik mitosis
 Rekombinasi materi genetik mll kromosom

Spora – fungi
Moulds
Yeast
 BakteriologiMedik FK Unibraw
 Zinsser Microbiology (joklik et,all)
 Microbiology an introduction (Tortora et
all)
 Medical Microbiology (Jawets, et all)
 Mikrobiologi Farmasi (Sylvia T Pratiwi)

Anda mungkin juga menyukai