Diskel 5
Data Keterangan
Wanita 42 th,mempunyai anak G3P3A0 ,Faktor risiko (usia >35th
hidup 3,anak terkecil 8 tahun risiko abortus)
KP:
-Perdarahan perharinya kurang -perdarahan minimal→abortus
dari satu pembalut iminens
-Nausea dan vomitus di pagi hari -morning sickness→tanda
kehamilan
• Letak :
• Cavum pelvis
• Intraperitoneal
• Fossa ovarica (celah antara a. iliaca interna & externa
• Fiksasi:
• Mesovarium
• Ligamentum suspensorium ovarii, berisi a.v ovarica
• Ligamentum ovarii propium
• Makroskopis
• Bentuk oval (buah almond)
• Struktur interna:
• cortex (kulit) : epitel kuboid & tunica albuginea
• Stroma( badan):
1. Folikel-folikel, yaitu:
Folikel primer ⇒ f. sekunder ⇒ f. tertier ⇒ f. De
Graff ⇒ corpus luteum
2. Jaringan ikat
3. Pembuluh darah
II. Tuba uterina
• Sepasang saluran muskular, 13 cm
• 3 bagian:
• Infundibulum
• Ampulla
• Isthmus
• Fungsi: transport ovum
⇒ Cilia pada mukosa (epitel columner bersilia) dan kontraksi otot
sirkular tuba
III. Uterus
• Bentuk buah pear, pjg 9 cm, ∅ 5 cm, 30-40 gram.
• Letak : anteflexi (80%), retroflexi (20%)
• topografi : antara vesica urinaria (excavatio
vesicouterina) & rectum (excavatio rectouterina/
cavum Douglas)
• extraperitoneal; sisi atas dilapisi peritoneum
Fiksasi uterus
• Terdiri atas :
• Alat penahan uterus;
• Diafragma pelvis ( indirect)
• Alat penggantung uterus
• Lig. cardinale (Lig. transversum cervicalis) Mackenrodt,
• mengelilingi uterus setinggi perbatasan corpus &
cerviex
• Lig teres uteri
• Dari sudut antara uterus & tuba via canalis
inguinalis ke labium mayus
• Plica rectouterina & vesicouterina
• Ligamentum latum
Makroskopis
• Terdiri atas 4 bagian :
1. Fundus
2. Corpus
3. Isthmus
4. Cervix
A. Portio (portio vaginalis cervicis)
B. Portio supravaginalis cervicis
4.B 4.A
fundus corpus isthmu
s
cerviex
vagina
Pro : Ny.X
Usia : 42 Tahun
BHP
• Aspek Bioetika:
• 1. Beneficence
• Penegakan diagnosis abortus inkomplet sesuai dengan data anamnesis terakhir berupa
keluarnya gumpalan daraj disertai jaringan, pada pemeriksaan ginekologi VT teraba
jaringan, ditemukannya darah dan tampak jaringan saat inspekulo, serta pemeriksaan urin
beta HCG yang positif
• 2. Nonmaleficence
• Dokter sebisa mungkin mencegah komplikasi yang mungkin terjadi berupa perdarahan terus
menerus yang meningkatkan risiko infeksi dengan tindakan yang tepat, yaitu dirujuk untuk
dilakukan kuretase
• 3. Autonomy
• Perlu diinformasikan dengan baik kepada pasien dan suami pasien mengenai keadaannya
(bagaimana bisa terjadi abortus inkomplet dengan bahasa yang sesuai dengan tingkat
pendidikan pasien) dan memberi penjelasan mengenai tindakan yang aka dilakukan yaitu
kuretas. Serta mengedukasi mengenai pemakaian kontrasepsi agar kejadian serupa tidak
terulang.
• 4. Justice
• Dokter tidak boleh mebedakan pelayanan kesehatan pada pasien atas dasar SARA, maka
dokter perlu merujuk pasien ini ke tempat dengan sarana dan tenaga kesehatan yang
sesuai, serta menjelaskan kepada pasien mengenai keuntungan dari tindakan kuretase yang
akan dilakukan
•
• Primafacie: Nonmaleficence
Dilema etik