Anda di halaman 1dari 14

PELAKSANAAN HOME

CARE
DI RS PEMERINTAH DAN
SWASTA
Oleh :

Made Dian Kumarawati


Ni Putu Bella Andriyani
Made Dwi Wira Adi Antari
I Made Sutama
Ni Luh Made Yudiani
OUTLINES
 Pengertian home care di rumah sakit
pemerintah dan swasta
 Kendala / masalah yang sering ditemui
 Persyaratan pendirian dari home care
 Keuntungan/manfaat adanya home care
 Perbedaan dengan home care mandiri
Pengertian
 Home Care di Rumah Sakit Pemerintah
Di Indonesia pelayanan Home Care (HC) yang
telah lama berlangsung dilakukan adalah dalam
bentuk perawatan kasus/keluarga resiko tinggi baik
ibu, bayi, balita maupun lansia) yang akan
dilaksanakan oleh tenaga keperawatan puskesmas
(digaji oleh pemerintah). Klien yang dilayani oleh
puskesmas biasanya adalah kalangan menengah ke
bawah.
Di Amerika hal ini dilakukan oleh Visiting Nurse
(VN) .
Pengertian
 Home Care di Rumah Sakit Swasta
Institusi ini melaksanakan pelayanan Home
Care (HC) dalam bentuk praktik mandiri
baik perorangan maupun kelompok yang
menyelenggarakan pelayanan HC dengan
menerima imbalan jasa baik secara langsung
dari klien maupun pembayaran melalui pihak
ke tiga (asuransi). Sebagaimana layaknya
layanan kesehatan swasta, tentu tidak
berorientasi “not for profit service”
Kendala / Masalah Yang Sering Sering Ditemui
Dalam Menjalankan Home Care Di Rumah Sakit
Pemerintah Dan Swasta
 Menurut Ficks. W.J (1993) ada beberapa
kendala/hambatan dalam mencapai sukses dalam
pengelolaan HHC ( Hospital Home Care), yaitu
dilihat dari aspek internal dan eksternal.
o Hambatan dari faktor internal terdiri dari
product life cycle, wage and benefits,
administrivia, dan hospital large-scale mind-set.
o Hambatan eksternal menyangkut sistem
pembayaran yang tidak lancar, meliputi
reimbusment changes, prospective payment
dan case management yang tidak hati-hati.
Mengatasi Hambatan Internal

 Untuk menanggulangi hambatan faktor


internal dan eksternal HHC tersebut
maka strategi pengelolaan HHC ( Hospital
Home Care) menurut Lerman and
Linne,(1993) diarahkan kepada :
 Menetapkan strategi MIA ( Mission,
Innovation, and Autonomy) untuk
mengatasi hambatan internal
MIA ( Mission, Innovation, and Autonomy) untuk mengatasi
hambatan internal
 M =Mission
Antara agen/unit home care dan rumah sakit harus saling bersinergi dan
mempunyai kesamaan pandangan dalam hal :
o Meningkatkan kunjungan klien,
o Penghematan biaya; HHC didesain untuk memaksimalkan penghematan
biaya rumah sakit dengan menurunkan Lenght of stay (LOS).
 I =Innovation
Agensi/unit Hospital-Based Home Care harus dapat mendorong
menciptakan inovasi-inovasi terbaru berkaitan dengan pemasaran dan
pelayanan.
 A = Autonomy
Karena dalam mengembangkan program HHC mengandung unsur bisnis
(profit oriented), maka sebaiknya pengelola HHC diberi otonomi dalam
mengembangkan tehnik-tehnik euntrepreneurship (kewirausahaan), oleh
karena itu sebaiknya yang menjadi administratur HHC adalah seorang
euntrepreneur. Dengan demikian akan mampu mengingkatkan penampilan
HHC yang profesional.
Mengatasi Hambatan Eksternal

 Untuk mengatasi hambatan eksternal, direkomendarisakan 4 hal yang perlu


diperhatikan :
o Administrator harus memastikan semua informasi yang dibutuhkan
oleh staff dan tersedia dengan lengkap, meliputi akunting, laporan
pelayanan,dan monitor produktifitas pelayanan.
o Untuk meningkatkan efisiensi operasional HHC, maka pengelola HHC
harus mampu mengembangkn sistem pembiayaan yang efektif dan
efisien (dihitung berdasarkan unit cost/kunjungan)
o Program HHC harus mampu menciptakan sistem referal (rujukan)
sebagai upaya mengembangkan net-working yang mendukung
peningkatan kunjungan ke HHC.
o Kunci sukses yang paling penting adalah menciptakan service/pelayanan
yang berorientasi pada customers/pelanggan. Oleh karena orientasi kalk

Keuntungan (profit) = Revenue – Biaya (cost)

Long term profit (dari cutomer yang puas) - Biaya = Profit plus
Persyaratan Pendirian Home Care Rumah Sakit
Pemerintah Dan Swasta

 Fase Persiapan
o Struktur organisasi, yang didalamnya
ada pimpinan home care, manager
administrasi, manager pelayanan,
koordinator kasus dan pelaksana
pelayanan.
Persyaratan Pendirian Home Care Rumah Sakit
Pemerintah Dan Swasta
 Perizinan
o Rekomendasi dari PPNI
o Ijin lokasi bangunan
o Ijin lingkungan
o ijin usaha
o Persyaratan tata ruang bangunan meliputi :
 ruang direktur
 ruang menajemen pelayanan
 gudang sarana dan peralatan
 sarana komunikasi
 sarana transportasi
Keuntungan / Manfaat Adanya Home Care
Dirumah Sakit Pemerintah Dan Swasta
 Keuntungan:
o Menghemat biaya
o Lebih efisien waktu dan tenaga bagi keluarga
o kondisi lebih nyaman karena dirumah sendiri
o keluarga dapat lebih intensif dalam mengawasi keadaan dan
kebutuhan pasien
 Manfaat pelayanan home care
Berbagai keuntungan dari pelayanan home care bagi klien
menurut Setyawati (2004) antara lain:
o Pelayanan akan lebih sempurna, holistik dan komprehensif
o Pelayanan keperawatan mandiri bisa diaplikasikan dengan
di bawah naungan legal dan etik keperawatan
o Kebutuhan klien akan dapat terpenuhi sehingga klien akan
lebih nyaman dan puas dengan asuhan keperawatan yang
profesional
Perbedaan Antara Home Care Di Rumah Sakit
Dengan Home Care Mandiri
 Pemerintah : Di Indonesia pelayanan Home care yang telah lama
berlangsung dilakukan adalah dalam bentuk perawatan
kasus/keluarga resiko tinggi (baik ibu, bayi, balita maupun lansia)
yang akan dilaksanakan oleh tenaga keperawatan puskesmas (digaji
oleh pemerintah). Klien yang dilayani oleh puskesmas biasanya
adalah kalangan menengah ke bawah.
 Swasta : Institusi ini melaksanakan pelayanan Home care dalam
bentuk praktik mandiri baik perorangan maupun kelompok yang
menyelenggarakan pelayanan home care dengan menerima imbalan
jasa baik secara langsung dari klien maupun pembayaran melalui
pihak ke tiga (asuransi).Sebagaimana layaknya layanan kesehatan
swasta, tentu tidak berorientasi “not for profit service”
 Mandiri : Menurut konsorsium Ilmu-ilmu Kesehatan (1992)
praktek keperawatan adalah tindakan mandiri perawat professional
/ ners melalui kerjasama yang bersifat kolaboratif baik dengan klien
maupun tenaga kesehatan lain dalam upaya memberikan asuhan
keperawatan yang holistic sesuai dengan wewenang dan tanggung
jawabnya pada berbagai tatanan pelayanan, termasuk praktik
keperawatan individu dan berkelompok.
Terimaksih

Anda mungkin juga menyukai