Anda di halaman 1dari 36

DATA PENELITIAN

N O V I TA D E W I P R A M A N I K
PENGERTIAN
• Data adalah sesuatu yang belum mempunyai arti bagi penerimanya dan masih

memerlukan adanya suatu pengolahan.

• Data bisa berujut suatu keadaan, gambar, suara, huruf, angka, matematika, bahasa

ataupun simbol-simbol lainnya yang bisa kita gunakan sebagai bahan untuk

melihat lingkungan, obyek, kejadian ataupun suatu konsep.


JENIS-JENIS DATA
• Jenis-jenis data dapat dibagi berdasarkan sifatnya, sumbernya, cara
memperolehnya, dan waktu pengumpulannya.

• Menurut sifatnya, jenis-jenis data yaitu:

1. Data Kualitatif: adalah data yang tidak berbentuk angka, misalnya: Kuesioner
Pertanyaan tentang suasana kerja, kualitas pelayanan sebuah rumah sakit atau
gaya kepemimpinan, dll.

2. Data Kuantitatif: data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka, misalnya:
harga saham, besarnya pendapatan, dll.
• Jenis-jenis data menurut sumbernya, antara lain:

1. Data Internal: adalah data dari dalam suatu organisasi yang menggambarkan

keadaan organisasi tersebut. Contohnya: jumlah karyawannya, jumlah

modalnya, atau jumlah produksinya, dll.

2. Data Eksternal: adalah data dari luar suatu organisasi yang dapat

menggambarkan faktor-faktor yang mungkin memengaruhi hasil kerja suatu

organisasi. Misalnya: daya beli masyarakat memengaruhi hasil penjualan suatu

perusahaan.
• Jenis-jenis data menurut cara memperolehnya, antara lain:

1. Data Primer (primary data): adalah data yang dikumpulkan sendiri oleh
perorangan/suatu organisasi secara langsung dari objek yang diteliti dan untuk
kepentingan studi yang bersangkutan yang dapat berupa hasil interview,
observasi.

2. Data Sekunder (secondary data): adalah data yang diperoleh/dikumpulkan dan


disatukan oleh studi-studi sebelumnya atau yang diterbitkan oleh berbagai
instansi lain. Biasanya sumber tidak langsung berupa data dokumentasi dan
arsip-arsip resmi.
• Jenis-jenis data menurut waktu pengumpulannya, antara lain:

1. Data cross section, yaitu data yang dikumpulkan pada suatu waktu tertentu (at a

point of time) untuk menggambarkan keadaan dan kegiatan pada waktu tersebut.

Misalnya; data penelitian yang menggunakan kuesioner.

2. Data berkala (time series data), yaitu data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu

untuk melihat perkembangan suatu kejadian/kegiatan selama periode tersebut.

Misalnya, perkembangan uang beredar, harga 9 macam bahan pokok penduduk.


ALAT PENGUMPUL DATA
• Instrumen pengumpulan data adalah cara-cara yang dapat digunakan oleh

peneliti untuk mengumpulkan data.

• Instrumen sebagai alat bantu dalam menggunakan metode pengumpulan data

merupakan sarana yang dapat diwujudkan dalam benda, misalnya angket (daftar

isian), perangkat tes, pedoman wawancara, pedoman observasi, skala dan

sebaginya.
PERANCANGAN ALAT PENGUMPUL DATA
• Untuk mengumpulkan data dalam suatu penelitian → dapat menggunakan instrumen yang telah
tersedia dan dapat pula menggunakan instrumen yang dibuat sendiri

• Untuk membuat alat pengumpul data penelitian, perlu diperhatikan langkah-langkah berikut:

1. Mengadakan identifikasi terhadap variabel-variabel yang ada di dalam rumusan judul


penelitian atau yang tertera di dalam problematika penelitian.
2. Menjabarkan variabel menjadi sub atau bagian variabel.
3. Mencari indikator setiap sub atau bagian variabel.
4. Menderetkan dan merumuskan descriptor menjadi butir-butir instrumen.
5. Mencari metode atau alat pengumpul yang tepat untuk mengukur butir-butir instrumen
tersebut.
METODE PENGUMPULAN DATA
OBSERVASI
 Pengamatan/pemuatan perhatian terhadap suatu objek dengan
menggunakan seluruh alat indera

 Pengamatan dan pencatatan secara teliti dan sistematis mengenai


gejala-gejala (fenomena) yang sedang diteliti.

 Observasi: non-sistematis dan sistematis

 Digunakan untuk penelitian yang objeknya tidak dapat diajak


wawancara, atau walaupun objeknya manusia namun tujuan
penyelidikan dirahasiakan
• Format observasi yang disusun berisi item-item tentang

kejadian atau tingkah laku yang digambarkan akan terjadi

• Data observasi kadang bukan sekedar mencatat 

mengadakan pertimbangan untuk penilaian ke dalam suatu

skala bertingkat
WAWANCARA (INTERVIEW)

• Pengumpulan data dgn bertanya jawab langsung antara (petugas) peneliti


dengan responden.

• Merupakan alat yang baik untuk meneliti: pendapat, keyakinan, motivasi,


perasaan, proyeksi seseorang terhadap masa depannya.
Pewawancara dituntut untuk:

• menciptakan hubungan baik dengan responden selama wawancara

• menguasai persoalan yang akan diteliti

• dapat menyampaikan semua pertanyaan dengan baik dan tepat

• mencatat semua jawaban lisan dengan teliti dan jelas

• dapat menggali tambahan informasi dari responden jika ada jawaban


yang kurang jelas
• dapat menciptakan suasana aman → responden memberi informasi yang benar

• menunjukan perhatian atas informasi responden

• netral, tidak bereaksi atas apapun yang dikatakan responden

• sanggup terus menerus menarik perhatian responden


Kelebihan Wawancara:
• Metode terbaik untuk menilai keadaan pribadi
• Tidak dibatasi umur dan tingkat pendidikan
• Cocok sebagai kriterium (alat verifikasi) terhadap data hasil observasi, kuesioner,
dan lain-lain
• Dapat dilaksanakan sambil observasi

Kekurangan atau kelemahan Wawancara :


• Tidak cukup efisien
• Boros waktu, tenaga dan biaya
• Informasi yang diperoleh tergantung kesediaan, kemampuan dan keadaan yang
momental dari responden
• Jalannya wawancara dapat mudah dipengaruhi lingkungan tempat wawancara
• Sulit mewawancarai responden yang tidak menguasai bahasa interview
JENIS WAWANCARA
1. Wawancara Berstruktur:
• Pertanyaan dirumuskan tertulis sebelumnya
• Jawaban pertanyaan ditentukan dengan pilihan ganda
• Dapat diberikan kartu-kartu alternatif jawaban bila jawaban tidak dapat segera
dimengerti oleh responden
• Terikat antara pertanyaan dan jawaban
• Wawancara dibatasi scope-nya tetapi diperluas pertanyaannya
• Responden terbatas kebebasannya, karena responden terikat oleh pertanyaan
yang telah disusun lebih dahulu
Keuntungan wawancara berstruktur:

• Tujuan jelas dan terpusat

• Jawaban mudah dicatat (kode)

• Data lebih mudah diolah dan dibandingkan


2. Wawancara tidak berstruktur:
• Daftar tidak dipersiapkan sebelumnya
• Masalah umum
• Urutan pertanyaan tidak sama. Pertanyaanpun tidak selalu sama
• Responden menjawab bebas
• Lama wawancara bebas
• Pewawancara dapat memperoleh jawaban lebih luas
Kelemahan Wawancara tidak berstruktur:
• Data sukar dikode dan diolah sehingga sulit dibandingkan
• Boros waktu dan tenaga

Jawaban Responden:
• Sering bersifat umum, kurang spesifik, sehingga perlu pertanyaan lebih lanjut untuk
menggali informasi yang lebih dalam (probing)
• Pertanyaan tambahan harus netral, tidak menjurus pada jawaban tertentu.
KUESIONER/ANGKET
 Sejumlah pertanyaan tertulis  untuk memperoleh informasi dari responden
 Kuesioner/angket  dipakai untuk menyebut metode maupun instrument
 Keuntungan:
• Peneliti tidak perlu hadir
• Dapat dibagikan secara serentak
• Dapat dijawab oleh responden menurut kecepatan masing-masing
• Anonim  responden bebas, jujur, tidak malu2
• Dapat dibuat standar  pertanyaan sama semua
KELEMAHAN KUESIONER

• Responden sering tidak teliti menjawab


• Sering sukar dicari validitasnya
• Kadang responden memberi jawaban tidak
betul/tidak jujur
• Sering tidak kembali, terutama mail questionnaire
• Waktu pengembalian tidak bersamaan
JENIS KUESIONER
Berdasarkan cara menjawab:
• Kuesioner terbuka  kalimat sendiri
• Kuesioner tertutup  memilih jawaban yg tersedia
Berdasarkan jawaban yg diberikan:
• Kuesioner langsung  tentang dirinya
• Kuesioner tidak langsung  tentang orang lain
Berdasarkan bentuknya:
• Kuesioner pilihan ganda
• Kuesioner isian
• Check list  sebuah daftar isian  responden memberi tanda cek
• Rating scale (skala bertingkat)
LANGKAH PENYUSUNAN KUESIONER

Tata urutan & sifat pertanyaan tergantung:


• Teori & konsep yang digunakan dalam penelitian
• Metode yang digunakan, waktu proses, dan analisis data
• Penulisan pertanyaan dari mudah ke sulit, misal dgn urutan:
- Pertanyaan mengenai diri pribadi
- Pertanyaan mengenai sikap, pendapat dan perasaan responden
- Pertanyaan mengenai gejala dan keadaan sosial yang ada
- Pertanyaan untuk mengukur persepsi responden dengan orang lain
Tata urutan & sifat pertanyaan tergantung:

• Daftar pertanyaan ditutup dgn pertanyaan yg digunakan untuk memeriksa

kebenaran jawaban responden

contoh : “Surat kabar apa yang biasa Saudara baca ?” ditanyakan di akhir

kuesioner jika dlm pertanyaan sebelumnya mungkin ada jawaban “tahu dari

surat kabar”
• Maksud pertanyaan harus dinyatakan dengan tegas & jelas

-Tegas: hanya mempunyai satu penafsiran

- Jelas: responden mengerti dgn jelas apa yg ditanyakan (Self-administered


questionaire)

• Pertanyaan harus sederhana, tidak panjang dan berbelit belit

• Jangan menggunakan istilah yang tidak dimengerti oleh responden

• Jangan menggunakan pertanyaan yg diarahkan jawabannya

contoh : “Setujukah Anda dengan program KB yang digalakkan pemerintah demi


tercapainya kehidupan keluarga bahagia dan sejahtera?”
KATEGORI JAWABAN KUESIONER
1.Open Question (Pertanyaan Terbuka)
- Responden bebas menjawab
- Jawaban bisa pendek atau panjang
- Cara menyusun pertanyaan tidak sulit, tapi “sulit” untuk analisis
- Jawaban banyak overlapping dengan jawaban pertanyaan lain
- Pertanyaan terbuka memberi ruang luas untuk salah tafsir
- Jumlah pertanyaan harus dibatasi kemampuan, waktu dan biaya
- Baik untuk exploratory research dan untuk data numerik.
2. Closed Question (Pertanyaan Tertutup)

- Jawaban pendek dan terbatas/ jawaban telah disediakan

- Dapat hanya 2 jawaban saja “ya” atau “tidak”

- Pilihan Berganda, dengan jawaban hanya 1 saja (‘memaksa responden’).

- baik utk data kategori dan proses entri data lebih cepat

3. Kombinasi pertanyaan terbuka dan pertanyaan tertutup


KUESIONER YG FORMAL SUPAYA RAPI BERISI:

1.Bagian Pengantar Daftar Pertanyaan


Menerangkan maksud & kegunaan penelitian bagi masyarakat, serta ucapan
terima kasih.

2.Petunjuk bagi petugas (asisten peneliti)


Untuk mengawasi petugas, dapat digunakan pertanyaan tanggal dan jam
pengisian, jumlah kunjungan & alasan bila responden tidak ditemui

3.Petunjuk pengisian bagi responden


SEBELUM KUESIONER DILAKSANAKAN,
SEBAIKNYA:
1. Diskusi dengan pakar untuk dapat kritik & saran perbaikan

2. Mengadakan Uji Coba kuesioner untnk mengetahui:

(a) apakah pertanyaaan telah dimengerti responden?

(b) apakah peneliti dapat merasakan kesalahannya

3. Mengadakan Rapport, mengenal responden lebih dahulu.


CONTOH SKALA
PENGUKURAN DALAM
KUESIONER/CHECKLIST
1. SKALA GUTTMAN
2. SKALA LIKERT
3. SKALA RATING
4. SEMANTIC DIFFERENTIAL

Anda mungkin juga menyukai