Anda di halaman 1dari 12

MENGEMBANGKAN

DAN MELAKSANAKAN
TES DIAGNOSTIK

DEPARTEMEN
PENDIDIKAN NASIONAL
Apa itu tes diagnostik?

Tes diagnostik adalah tes yang diguna-


kan untuk mengetahui kelemahan-
kelemahan siswa sehingga hasil tersebut
dapat digunakan sebagai dasar untuk
memberikan tindak lanjut berupa
perlakuan yang tepat dan sesuai dengan
kelemahan/masalah yang dimiliki siswa.

Sosialisasi KTSP
Analogi Dokter dan Guru

DOKTER GURU

DIAGNOSIS TES DIAGNOSTIK

TERAPI TINDAK LANJUT

Sosialisasi KTSP
Fungsi Tes Diagnostik

• mengidentifikasi masalah atau


kesulitan yang dialami siswa,
• merencanakan tindak lanjut
berupa upaya-upaya
pemecahan sesuai masalah atau
kesulitan yang telah
teridentifikasi

Sosialisasi KTSP
Karakteristik Tes Diagnostik

 dirancang untuk mendeteksi kesulitan belajar


siswa, karena itu format dan respons yang
dijaring harus memiliki fungsi diagnostik,
 dikembangkan berdasar analisis terhadap
sumber-sumber kesalahan atau kesulitan
 menggunakan soal-soal bentuk supply response
sehingga mampu menangkap informasi secara
lengkap.
• Bila mengunakan bentuk selected response harus disertakan
penjelasan mengapa memilih jawaban tertentu sehingga dapat
meminimalisir jawaban tebakan, dan dapat ditentukan “penyakit”
dan cara “mengobatinya”
 disertai rancangan tindak lanjut (pengobatan) sesuai
dengan kesulitan (penyakit) yang teridentifikasi.

Sosialisasi KTSP
Posisi Tes Diagnostik
TES
Untuk memantau
kemajuan belajar

Apakah
siswa
mencapai
hasil belajar
TIDAK yang YA
diharapkan?

TES TES
DIAGNOSTIK DIAGNOSTIK Memberikan
TIPE B TIPE A umpan balik

Tindak lanjut Melanjutkan


Memberikan remedial pembelajaran ke
secara individu kompetensi dasar
maupun kelompok berikutnya

Sosialisasi KTSP
Langkah-langkah Pengembangan
Tes Diagnostik
• Mengidentifikasi kompetensi dasar yang
belum tercapai ketuntasannya.
• Menentukan kemungkinan sumber
masalah
• Menentukan bentuk dan jumlah soal yang
sesuai
• Menyusun kisi-kisi soal
• Menulis soal
• Mereviu soal
• Menyusun kriteria penilaian
Sosialisasi KTSP
Pelaksanaan Tes Diagnostik

1 2 3

Tes Diagnostik 1
untuk mengetahui apakah siswa telah mempunyai pengetahuan prasyarat

Tes Diagnostik 2
sudah mulai masuk pada materi pelajaran tertentu untuk mengetahui bagian
mana dari kegiatan pembelajaran yang menimbulkan masalah bagi siswa

Tes Diagnostik 3
siswa akan mengakhiri pelajaran tetapi masih tersedia waktu untuk
memberikan perlakuan atau remidial seandainya ditemukan permasalahan
atau kesulitan-kesulitan belajar.

Sosialisasi KTSP
Contoh Kisi-kisi Tes Diagnostik

Kemungkinan Bentuk &


No Kompetensi Dasar Materi Sumber Indikator Soal No. Soal
Masalah
1. Menganalisis Gerak Terjadi Disajikan dua benda dengan Pilihan
data percobaan jatuh miskonsepsi massa berbeda dijatuhkan dari Ganda
gerak lurus bebas karena ketinggian yang sama, siswa
beraturan dan pengaruh dapat membandingkan waktu
gerak lurus intuisi yang dibutuhkan kedua benda
berubah tersebut untuk sampai di tanah
beraturan serta
penerapannya
dalam
kehidupan
sehari-hari

Sosialisasi KTSP
Contoh Soal Tes Diagnostik

Soal
Dua buah benda A dan B memiliki massa berbeda, benda A lebih
berat dibandingkan benda B. Bila kedua benda tersebut
dijatuhkan secara bersamaan dari ketinggian yang sama, maka:
a. benda A jatuh lebih dulu
b. benda B jatuh lebih dulu
c. benda A dan B jatuh secara bersamaan
Alasan memilih jawaban di atas:
_______________________________________________
_______________________________________________
_______________________________________________

Sosialisasi KTSP
Interpretasi

Ketidakmampuan menjawab soal ini dengan benar


umumnya karena pemahaman siswa tentang gerak jatuh
dipengaruhi oleh intuisi. Secara intuitif, semakin berat
suatu benda semakin cepat mencapai tanah, sehingga
siswa yang pemahamannya belum kokoh akan memilih
option a) benda A jatuh lebih dulu. Padahal secara
empiris dan analitis, untuk gerak jatuh bebas berlaku
formula
2h
t
g
Dari formula ini terlihat bahwa waktu jatuh (t) hanya
dipengaruhi oleh ketinggian (h) dan percepatan gravitasi
(g), tidak dipengaruhi oleh massa atau berat. Siswa yang
tidak dapat menjawab soal ini berarti mengalami
miskonsepsi.
Sosialisasi KTSP
Tindak Lanjut
Pengalaman empirik menunjukkan bahwa miskonsepsi seperti pada soal di
atas tidak efektif bila diatasi hanya melalui pemberian informasi atau
penjelasan.

Karena itu, ada dua hal yang bisa dilakukan:


• Siswa yang mengalami miskonsepsi diajak melakukan pengamatan
secara
langsung melalui kegiatan eksperimen, misalnya menggunakan kelereng
dan uang logam.

• Dilatihkan soal-soal pemecahan masalah yang menerapkan persamaan .


2h
t
g

Pelatihan lebih ditekankan pada pemahaman fisis bahwa waktu jatuh (t)
hanya dipengaruhi oleh ketinggian (h) dan percepatan gravitasi (g).
Sosialisasi KTSP

Anda mungkin juga menyukai