Anda di halaman 1dari 23

PENYEBARAN BAKTERI

Bakteri yang terdapat di udara

Nama Bakteri Sifat Pengecatan Spora Flagel Kapsul

Bacillus Gram (+) (+) (+) (+)


Staphylococcus Gram (+) (-) (-) (-)
Streptococcus Gram (+) (-) (-) (-)
Pseudomonas Gram (-) (-) (-) (-)
Sarcina Gram (+) (-) (-) (-)
Mycobacterium BTA (+) (-) (-) (-)
Escherichia Gram (-) (-) (+) (-)
Faktor-Faktor yang
Mempengaruhui Bakteri di Udara
1. Nutrisi
Bakteri membutuhkan nutrien untuk
kehidupan dan pertumbuhannya yaitu sebagai
sumber karbon, sumber nitrogen,sumber energi,
dan faktor pertumbuhan yaitu mineral dan
vitamin. Nutrien tersebut dibutuhkan untuk
membentuk energi dan menyusun komponen
komponen sel. Setiap bakteri bervariasi dalam
kebutuhannya akan zat-zat nutrisi tersebut.
2. Keasaman Makanan (PH)
PH medium biakan juga
mempengaruhi kecepatan pertumbuhan,
untuk pertumbuhan bakteri juga terdapat
rentang pH dan pH optimal. Pada bakteri
patogen pH optimalnya 7,2 – 7,6.
Meskipun medium pada awalnya
dikondisikan dengan pH yang dibutuhkan
untuk pertumbuhan tetapi, secara
bertahap besarnya pertumbuhan akan
dibatasi oleh produk metabolit yang
dihasilkan mikroorganisme tersebut.
3. Suhu
Setiap bakteri memiliki temperatur
optimal dimana mereka dapat tumbuh sangat
cepat dan memiliki rentang temperatur dimana
mereka dapat tumbuh. Pembelahan sel sangat
sensitif tearhadap efek kerusakan yang
disebabkan temperatur; bentuk yang besar dan
aneh dapat diamati pada pertumbuhan kultur
pada temperatur yang lebih tinggi dari
temperatur yang mendukung tingkat
pertumbuhan yang sangat cepat.Menurut
Berdasarkan rentang temperatur dimana
dapat terjadi pertumbuhan, bakteri
dikelompokkan menjadi tiga:
1. Psikofilik, -5oC sampai 30oC, optimum pada
10-20oC;
2. Mesofilik, 10-45oC, optimum pada 20-40oC;
3. Termofilik, 25-80oC, optimum pada 50-60oC.
4. Arah Angin
Pengaruh angin juga menentukan keberadaan
mikroorganisme di udara. Pada udara yang tenang, partikel
cenderung turun oleh gravitasi. Tapi sedikit aliran udara
dapat menjaga mereka dalam suspensi untuk waktu yang
relatif lama. Angin penting dalam penyebaran
mikroorganisme karena membawa mereka lebih jauh. Arus
juga memproduksi turbulensi udara yang menyebabkan
distribusi vertikal mikroba udara. Pola cuaca global juga
mempengaruhi penyebaran vertikal. Ketinggian membatasi
distribusi mikroba di udara. Semakin tinggi dari permukaan
bumi, udara semakin kering, radiasi ultraviolet semakin
tinggi, dan suhu semakin rendah sampai bagian puncak
troposfer. Hanya spora yang dapat bertahan dalam kondisi
ini, dengan demikian, mikroba yang masih mampu bertahan
pada ketinggian adalah mikroba dalam fase spora dan
bentuk-bentuk resisten lainnya.
Bakteri Pada Makanan yang
Menguntungkan
Nama Bakteri Produk
Acetobacter oxidans nata de coco
Acetobacter xylinum
Streptococcus lactis mentega, keju

Lactobacillus Sp terasi, asinan

Pediococcus cerevisiae sosis

Lactobacillus Casei

Coryne bacterium glutamicum MSG


Bakteri Pada Makanan yang
Merugikan
• Salmonella thyphosa
• Clostridium botulinum (toksin
botulism)
• Staphylococcus aureus (sifat
toksin intoksikasi)
• Clostridium perfringens
• Campylobacter
• Vibrio parahaemolyticus
• Escherichia coli
• Bacillus cereus
• Shigella Sp
• Streptococcus pyogenes
Jenis bakteri dan jenis kerusakan pada
makanan
Makanan Kerusakan Bakteri penyebab
Acar Menjadi hitam dan Bacillus nigrificancs
berlendir Lactobacillus plantafarum
Daging babi Menjadi masam Clostridium putrefaciens
Daging mentah Pembusukan Escherichia coli
Proteus vulgaris
Pseudomonas sp
Ikan Penguraian Clostridium sp.
Perubahan tekstur Pseudomonas sp.
Roti Rusak Bacillus mesentericus
Kemerahan Serratia marcescent
Kehijauan
Telur Pembusukan Clostridium sporogenes
Makanan kaleng Pembusukan Clostridium botulinum
Pembentukan gas, asam, Bacillus sp.
dan h2s
Karakteristik
Bakteri
Nama Bakteri Sifat Pengecatan Spora Flagel Kapsul

Escherichia coli Gram (-) (-) (+) (-)


Bacillus cereus Gram (+) (+) (+) (+)
Staphylococcus aureus Gram (+) (-) (-) (-)

Vibrio parahaemolyticus Gram (-) (-) (+) (-)


Clostridium perfringens Gram (+) (+) (-) (-)
Clostridium botulinum Gram (+) (+) (-) (-)
Pseudomonas Gram (-) (-) (+) (-)
cocovenenans
Salmonella typhi Gram (-) (-) (+) (-)
Camphylobacter Gram (-) (-) (+) (-)
Shigella Gram (-) (-) (-) (-)
Bakteri yang terdapat
dalam minuman

Salmonella enterica
Escherichia coli
Streptococcus
Staphylococcus
Shigella sp.
Clostridium sp.
Bacillus sp.
Lactobacilus sp.
Bakteri menguntungkan
yang ada pada minuman

1. Lactobacillus casei shirota strain


Yakult adalah minuman susu fermentasi
yang dibuat dengan cara memfermentasi
susu bubuk skim yang mengandung bakteri
Lactobacillus casei shirota strain
2. Streptococcus thermophilus dan
Lactobacillus bulgaricus
• Yogurt merupakan minuman hasil kerjasama
dengan mikroorganisme yaitu Streptococcus
thermophilus dan Lactobacillus bulgaricus. Pada
dasarnya bakteri ini menghasilkan asam laktat
sehingga yogurt tersebut menjadi asam.
• Asam laktat membantu menjaga keseimbangan
mikroflora pada usus. Tingkat keasaman yang
dihasilkan mampu menghambat bakteri penyebab
penyakit yang tidak tahan terhadap asam
Bakteri Merugikan yang
Ada pada Minuman

1. Listeria monocytogenes
Bakteri Listeria monocytogenes
memasuki tubuh melalui konsumsi
susu mentah dan keju, bahkan melalui
susu yang sudah dipasteurisasi. Saat
menginfeksi wanita hamil, bakteri ini
menyebabkan infeksi leher rahim yang
dapat menyebabkan keguguran atau
bayi lahir mati.
2. Yersinia enterocolitica

Yersinia enterocolitica masuk dalam


tubuh korbannya melalui susu atau es krim
yang terkontaminasi. Yersinia enterocolitica
dapat menyebabkan gastroenterotritis.
Adanya Yersinia enterocolitica pada susu
biasanya terjadi karena sanitasi yang buruk,
teknik sterilisasi yang tidak tepat, dan
penyimpanan yang tisak tepat.
3. Campylobacter jejuni

Bakteri ini merupakan salah satu penyebab


gastroentritis .infeksi Campylobacter jejuni
merupakan penyebab diare berair, berdarah
atau lengket, dan menjadi pemicu terdapatna
leukosit pada fesses. Transmisi bakteri
Campylobacter jejuni pada manusia bisa
berasal dari susu mentah.
4. Escherichia coli

Bakteri ini bisa masuk kedalam tubuh melalui


makanan atau minuman yang terkontaminasi. Kehasiran
bakteri patogen ini menjadi indikasi bahwa selama
proses pemerahan susu tidak diikuti tindakan sanitasi
yang memadai. Selama proses pemerahan, susu kontak
dengan kotoran yang terkontaminasi dengan bakteri
patogen Escherichia coli. Bakteri ini menghasilkan
enterotoksin dan menyebabkan gastroentritis pada
penderita. Infeksi E. coli memicu fase diare atau
berdarah.
Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Bakteri dalam
Makanan dan Minuman
1. Nutrisi
Bakteri membutuhkan sumber energi yang berasal dari
energi cahaya (fototrof) dan senyawa kimia(kemotrof).
Bakteri membutuhkan sumber karbon berupa karbon
anorganik (karbon dioksida) dan karbon organik (seperti
karbohidrat).
Bakteri membutuhkan sumber nitrogen dalam bentuk
garam nitrogen anorganik (seperti kalium nitrat) dan
nitrogen organik (berupa protein dan asam amino).
Bakteri membutuhkan beberapa unsur logam (seperti
kalium, natrium, magnesium, besi, tembaga dsb).
Bakteri membutuhkan air untuk fungsi – fungsi metabolik
dan pertumbuhannya.
2. Keasaman Makanan (PH)
PH medium biakan juga mempengaruhi kecepatan pertumbuhan, untuk
pertumbuhan bakteri juga terdapat rentang pH dan pH optimal. Pada bakteri
patogen pH optimalnya 7,2 – 7,6. Meskipun medium pada awalnya dikondisikan
dengan pH yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tetapi, secara bertahap
besarnya pertumbuhan akan dibatasi oleh produk metabolit yang dihasilkan
mikroorganisme tersebut
Makanan yang mempunyai PH rendah (di bawah 4,5) biasanya tidak
dapat di tumbuhi oleh bakteri tetapi dapat menjadi rusak karena pertumbuhan
khamir dan kapang. Oleh karena itu, makanan yang mempunyai PH rendah relatif
lebih tahan selama penyimpanan di bandinkan dengan makanan yang memiliki
PH netral atau mendekati netral.
3. Ketersediaan air
Sel jasad renik memerlukan air
untuk hidup dan berkembang biak.
Oleh karena itu, pertumbuhan jasad
renik di dalam suatu makanan sangat
di pengaruhi oleh jumlah air yang
tersedia. Selain merupakan bagian
terbesar dari komponen sel (70-80%),
air juga di butuhkan sebagai reaktan
dalam berbagai reaksi biokimia
4. Ketersediaan oksigen

Kebutuhan oksigen pada bakteri tertentu mencerminkan mekanisme


yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan energinya. Berdasarkan
kebutuhan oksigen tersebut, bakteri dapat dipisahkan menjadi lima
kelompok (Wibowo MS, 2012).:
1. Anaerob obligat yang tumbuh hanya dalam keadaan tekanan
oksigen yang
sangat rendah dan oksigen bersifat toksik.
2. Anaerob aerotoleran yang tidak terbunuh dengan paparan oksigen.
3. Anaerob fakultatif, dapat tumbuh dalam keadaan aerob dan
anaerob.
4. Aerob obligat, membutuhkan oksigen untuk pertumbuhannya.
5. Bakteri mikroaerofilik yang tumbuh baik pada tekanan oksigen
rendah,tekanan oksigen tinggi dapat menghambat pertumbuhan.

Anda mungkin juga menyukai