Laboratorium Pra-anestesia
Pendahuluan
Semua pasien yang akan menjalani
prosedur anestesia baik untuk
pembedahan maupun untuk tindakan
diagnostik harus dilakukan evaluasi pra-
anestesia oleh dokter SpAn agar dapat
memberi prosedur anesthesia yang aman
bagi semua pasien.
Dilaporkan > 50% pasien tidak mendapat
kunjungan pra-anestesia sehari sebelum
operasi
Pendahuluan
1. Relevansi :
Ada bbrp kead abnormal yg perlu mdpt
perhatian tapi sebagian lagi tdk atau sedikit
mempengaruhi jalannya anestesia maupun
outcome, shg tdk memerlukan evaluasi
lanjutan mendalam.
Pemeriksaan (tes) pra-anestesia
2. Prevalensi :
4. Biaya
Perlu dipertimbangkan tanpa mengurang
kualitas dari hasil pemeriksaan.
Rekomendasi Penjelasan
Darah tepi YA Pemeriksaan darah tepi lengkap rutin (Hb, Ht, leukosit, hitung jenis,
trombosit) dilakukan pada anak usia <5tahun, sedangkan untuk anak
usia ≥5tahun dilakukan atas indikasi, yaitu pada pasien yang diduga
menderita anemia, pasien dengan penyakit jantung, ginjal, saluran
nafas atau infeksi, serta tergantung tipe dan derajat intensif prosedur
operasi.
Kimia darah TIDAK Pemeriksaan kimia darah dilakukan bila terdapat risiko kelainan ginjal,
hati, endokrin, terapi perioperatif, dan pemakaian obat alternative
Hemostasis YA Pemeriksaan hemostasis dilakukan pada pasien dengan riwayat atau
kondisi klinis mengarah pada kelainan koagulasi, akan menjalani
operasi yang dapat menimbulkan gangguan koagulasi (seperti
cardiopulmonary by-pass), ketika dibutuhkan hemostasis yang adekuat
(seperti tonsilektomi), dan kemungkinan perdarahan pascabedah
(seperti operasi saraf)
Urinalisis TIDAK Pemeriksaan urin rutin dilakukan pada operasi yang melibatkan
manipulasi saluran kemih dan pasien dengan gejala infeksi saluran
kemih
Foto toraks TIDAK Pemeriksaan foto toraks rutin pra-anestesia tidak perlu dilakukan
Darah tepi TIDAK Pemeriksaan darah tepi lengkap dilakukan pada pasien dengan penyakit
hati, diduga menderita anemia karena sebab apapun (perdarahan,
defisiensi, dll) dan kelainan darah lainnya, serta tergantung tipe dan
derajat intensif prosedur operasi.
Kimia darah TIDAK Pemeriksaan kimia darah hanya dilakukan pada pasien usia lanjut, adanya
kelainan endokrin, kelainan fungsi hati dan ginjal, pemakaian obat tertentu
atau pengobatan alternative
Hemostasis TIDAK Pemeriksaan hemostasis dilakukan pada pasien yang memiliki riwayat
kelainan koagulasi, atau riwayat terbaru yang mengarah pada kelainan
koagulasi, atau sedang memakai obat antikoagulan, pasien yang
memerlukan antikoagulan pascabedah, pasien yang memiliki kelainan hati
dan ginjal.
Urinalisis TIDAK Pemeriksaan urin rutin dilakukan pada operasi yang melibatkan manipulasi
saluran kemih dan pasien dengan gejala infeksi saluran kemih
Foto toraks TIDAK Pemeriksaan foto toraks dilakukan pada pasien usia >60 tahun, pasien
dengan tanda dan gejala penyakit kardiopulmonal, infeksi saluran nafas
akut, riwayat merokok
EKG TIDAK Pemeriksaan EKG dilakukan pada pasien dengan diabetes mellitus,
hipertensi, riwayat nyeri dada, gagal jantung kongestif, riwayat merokok,
penyakit vaskular perifer, dan obesitas, yang tidak memiliki hasil EKG dalam
1 tahun terakhir tanpa memperhatikan usia. Selain itu EKG juga dilakukan
pada pasien dengan kardiovaskular periodik atau tanda dan gejala penyakit
jantung tidak stabil (unstable), dan semua pasien dengan usia >40 tahun
Fungsi paru TIDAK Pemeriksaan spirometri dilakukan pada pasien dengan riwayat merokok
atau dispnea yang akan menjalani operasi pintasan (by-pass) koroner atau
abdomen bagian atas; pasien dengan dispnea tanpa sebab atau gejala
paru yang akan menjalani operasi leher dan kepala, ortopedi, atau
abdomen bawah; semua pasien yang akan menjalani reseksi paru dan
semua pasien usia lanjut.
Jenis pemeriksaan (ASA Practice Advisory ) Indikasi
Elektrokardiogram Pennyakit kardiosirkulatori
Penyakit respirasi
Jenis dan luasnya (invasiveness) operasi
Evaluasi jantung lainnya (stress test, echocardiogram, Adanya factor risiko kardiovaskular
kateterisasi, radionucleotide imaging) Jenis operasi
Foto toraks Merokok
Infeksi jalan napas atas
Penyakit Paru Obstruktif Menahun
Penyakit jantung
Evaluasi paru lainnya (pulmonary function test, spirometry, Jenis dan luasnya (invasiveness) operasi
pulse oximetry, analisis gas darah Asma simtomatis atau dalam terapi
Penyakit Paru Obstruktif Menahun simtomatis
Skoliosis dengan restriktif