Anda di halaman 1dari 3

OXYGEN CARRIAGE

Oxygen Carriage adalah suatu system pengangkutan oksigen yang efektif dari
paru paru ke jaringan untuk digunakan pada respirasi seluler. Kandungan oksigen dalam
darah ialah oksigen yang berikatan dengan Hb dan yang terlarut dalam plasma
(kosntribusi minimal). Hb yang merupakan komponen utama sel darah merah merupakan
protein yang terdiri dari 2 pasang rantai polipeptida (globin) dan 4 gugus Hem, dimana
tiap gugus Hem mengandung ion ferrous(Fe2+). Sampai dengan 4 molekul oksigen dapat
berikatan dengan tiap molekul Hb, yaitu 1 molekul oksigen tiap Fe 2+. Faktor-faktor yang
menentukan kemampuan Hb dalam mengikat Oksigen dapat dilihat pada kurva disosiasi
oksigen.

Secara normal hubungan antara tekanan oksigen dengan afinitas oksigen terhadap
Hb di darah digambarkan pada kurva disosiasi tersebut. Namun ada beberapa factor yang
mempengaruhi sehingga kurva dapat bergeser ke kanan ( afinitas oksigen terhadap Hb
menurun) atau ke kiri (afinitas oksigen terhadap Hb meningkat).
Kurva akan bergeser kekanan pada :
- Asidosis
- Peningkatan suhu
- Peningkatan 2,3-DPG (diphosphogliserat)
Kurva akan bergeser ke kiri pada :
- Alkalosis
- Penurunan suhu
- Penurunan 2,3-DPG
- Hb Fetus

Pergeseran kurva ke kanan akan menurunkan afinitas oksigen terhadap Hb sehingga


peningkatan pelepasan oksigen ke jaringan. Sedangkan pergeseran ke kiri akan
meningkatkan afinitas oksigen terhadap Hb sehingga menurunkan pelepasan oksigen ke
jaringa, seperti pada fetus dimana PO2 fetus rendah.
Setiap 1 gram Hb dapat membawa 1,34 ml oksigen jika tersaturasi secara penuh
(100%). Pada PO2 13,3kPa (100mmHg),secara normal Hb akan 97% tersaturasi dengan
oksigen. Jika konsentrasi Hb150gram./L (15mg/100ml), darah arteri akan mengandung
200ml O2/L. Dengan cardiac output 5L/menit, jumlah oksigen yang beredar dalam
sirkulasi 1000ml/menit. Sedangkan pada saat istirahat oksigen yang digunakan sekitar
250ml/menit.

Pada Beberapa keadaan tertentu, terjadi perubahan-perubahan terhadap respon fisiologis


dan adaptasi.
1. Exercise ( Aktifitas/ Olahraga )
Selama aktifitas, konsumsi oksigen dapat meningkat dari 250 menjadi
3000ml.menit. Perubahan terhadap respon peningkatan kebutuhan oksigen dengan
peningkatan cardiac output, peningkatan ventilasi, dan peningkatan akstraksi
oksigen dari dalam darah. Diatas level tertentu dimana penghantaran oksigen
(oxygen delivery) tidak dapat memenuhi kebutuhan oksigen (oxygen demend),
akan terjadi metabolisme anaerob sehingga terbentuk laktat.
2. Perubahan Ketinggian
Respons akut penurunan tekanan oksigen udara akibat perubahan keitnggian,
dicetuskan oleh kemoreseptor perifer sehingga akan menyebabkan hiperventilasi
(disertai peningkatan cardiac output). Hiperventilasi akan menyebabkan
penurunan tekanan CO2 alveolar yang akan meningkatkan tekanan O2 alveolar,
sehinggan terjadi peningkatan tekanan O2 arteri. Namun penurunan kadar CO2
akan menyebabkan kemoreseptor sentral membatasi hiperventilasi. Kompensasi
metabolic terjadi 2-3 hari kemudian, dimana terjadi peningkatan ekskresi HCO 3-
dari ginjal sehingga terjadi penurunan HCO3- dalam darah dan CSF. Respon akhir
untuk meningkatkan pengankutan oksigen (oxygen carriage) ialah peningkatan
2,3-DPG dan polisitemia ( peningkatan jumlah sel darah merah).
3. Fetus
Oksigenasi darah fetus berasal dari sirkulasi meternal melalui plasenta. Darah
yang meninggalkan plasenta pada vena umbilical mampunyai tekanan oksigen
4.0kPa (30 mmHg) yang mengandung oksigen 300ml/L. Mekanisme
kompensasi fetus terhadap kadar oksigen yang rendah ialah dengan :
a. pergeseran ke kiri kurva disosiasi Hb-O2 fetus
b. peningkatan konsentrasi Hb.
Peningkatan konsentrasi Hb akan meningkatkna kapasitas pengangkutan oksigen
(oxygen carrying capacity) sementara pergeseran kurva ke kiri akan meningkatan
afinitas Hb terhadap oksigen sehingga meningkatakan saturasi oksigen pada PO2
yang rendah.

Anda mungkin juga menyukai