Oleh :
1. Nandya Melinda
2. Putri Hamidah
Pengertian
Sistem reproduksi adalah suatu
rangkaian dan interaksi organ dan zat
dalam organisme yang dipergunakan
untuk berkembang biak. Bertujuan untuk
mempertahankan keberadaan jenisnya.
Sistem reproduksi wanita
A. Genitalia luar
Genitalia luar
a. Vulva
Tampak dari luar (mulai dari mons pubis
sampai tepi perineum), terdiri dari mons
pubis, labia mayora, labia minora, clitoris,
hymen, vestibulum, orificium urethrae
externum, kelenjar-kelenjar pada dinding
vagina.
b. Mons pubis
Bagian yang menonjol meliputi simfisis
yang terdiri dari jaringan dan lemak, area
ini mulai ditumbuhi bulu pada masa
pubertas.
Genitalia luar
c. Labia mayora
Dua lipatan dari kulit diantara kedua paha
bagian atas labia mayora, banyak
mengandung urat saraf.
d. Labia minora
Berada sebelah dalam labia mayora
e. Klitoris
Sebuah jaringan ikat erektil kecil kira-
kira sebesar kacang hijau yang dapat
mengeras dan tegang (erektil) yang
mengandung urat saraf.
Genitalia luar
f. Vestibulum
Merupakan rongga yang berada di antara
bibir kecil (labia minora), muka belakang
dibatasi oleh klitoris dan perineum, dalam
vestibulum terdapat muara-muara dari:
• Liang senggama (introitus vagina)
• Uretra
• Kelenjar Bartolin
• Kelenjar skene kiri dan kanan
Genitalia Luar
g. Himen
Lapisan tipis yang menutupi sebagian
besar dari liang senggama, di tengahnya
berlubang supaya kotoran menstruasi
dapat mengalir ke luar, letaknya dimulut
vagina.
h. Perineum
Terletak di antara vulva dan anus,
panjangnya kurang lebih 4 cm.
B. Genitalia dalam
Genitalia dalam
a. Vagina
Merupakan saluran muskulo-membraneus
dari jaringan epitelium bergaris khusus,
dengan dialiri banyak pembuluh darah dan
serabut saraf.
4. Estrogen
Berfungsi stimulasi pertumbuhan dan perkembangan
(proliferasi) pada berbagai organ reproduksi wanita.
• Pada uterus : menyebabkan proliferasi endometrium.
• Pada serviks : menyebabkan pelunakan serviks dan
pengentalan lendir serviks.
• Pada vagina : menyebabkan proliferasi epitel vagina.
• Pada payudara : menstimulasi pertumbuhan payudara,
juga mengatur distribusi lemak tubuh.
• Pada tulang : menstimulasi osteoblas sehingga memicu
pertumbuhan / regenerasi tulang. Pada wanita
pascamenopause, untuk pencegahan tulang keropos /
osteoporosis, dapat diberikan terapi hormon estrogen
(sintetik) pengganti.
Hormon-hormon reproduksi wanita
5. Progesteron
Progesteron menyebabkan terjadinya proses
perubahan sekretorik (fase sekresi) pada
endometrium uterus, yang mempersiapkan
endometrium uterus berada pada keadaan yang
optimal jika terjadi implantasi
6. HCG (Human Chorionic Gonadotrophin)
Berfungsi meningkatkan dan mempertahankan
fungsi korpus luteum dan produksi hormon-hormon
steroid terutama pada masa-masa kehamilan awal
7. LTH (Lactotrophic Hormone) / Prolactin
berfungsi memicu dan meningkatkan produks dan
sekresi ASI
Sistem reproduksi pria
A. Organ reproduksi dalam
Organ reproduksi dalam
a. Testis
Testis berjumlah sepasang (testes =
jamak). Testis terdapat di bagian tubuh
sebelah kiri dan kanan. Testis kiri dan
kanan dibatasi oleh suatu sekat yang
terdiri dari serat jaringan ikat dan otot
polos. Testis adalah sepasang struktur
oval , agak gepeng dengan panjang 4 cm
sampai 5 cm (1,5 inci sampai 2 inci) dan
berdiameter 2,5 cm (1 inci).
Organ reproduksi dalam
• Fungsi testis
1) Membentuk gamet-gamet baru yaitu
spermatozoa, dilakukan di Tubulus
seminiferus.
2) Menghasilkan hormon testosteron,
dilakukan oleh sel interstial.
Organ reproduksi dalam
b. Saluran pengeluaran
• Epididimis : berfungsi sebagai tempat penyimpanan
sementara sperma sampai sperma menjadi matang
dan bergerak menuju vas deferens.
• Vas deferens : berfungsi sebagai saluran tempat
jalannya sperma dari epididimis menuju kantung
semen atau kantung mani (vesikula seminalis).
• Saluran ejakulasi : berfungsi untuk mengeluarkan
sperma agar masuk ke dalam uretra.
• Uretra : berfungsi sebagai saluran kelamin yang
berasal dari kantung semen dan saluran untuk
membuang urin dari kantung kemih.
Organ reproduksi dalam
c. Kelenjar asesoris
Kelenjar asesoris merupakan kelenjar
kelamin yang terdiri dari :
• Vesikula seminalis
Vesikula seminalis atau kantung semen
(kantung mani) merupakan kelenjar
berlekuk-lekuk yang terletak di belakang
kantung kemih. Dinding vesikula seminalis
menghasilkan zat makanan yang merupakan
sumber makanan bagi sperma.
Organ reproduksi dalam
• Kelenjar prostat
Kelenjar prostat
melingkari bagian atas
uretra dan terletak di
bagian bawah kantung
kemih. Kelenjar prostat
menghasilkan getah yang
mengandung kolesterol,
garam dan fosfolipid yang
berperan untuk
kelangsungan hidup
sperma.
Organ reproduksi dalam
• Kelenjar Cowper
Kelenjar Cowper
(kelenjar bulbouretra)
merupakan kelenjar
yang salurannya
langsung menuju uretra.
Kelenjar Cowper
menghasilkan getah
yang bersifat alkali
(basa).
B. Organ reproduksi luar
Organ reproduksi luar
a. Penis
1) Kulit penis tipis dan tidak berambut kecuali
didekat akar organ. Preposium ( kulup ) adalah
lipatan sirkular kulit longgar yang merentang
menutupi glans penis kecuali jika diangkat
melalui sirkumsisi. Korona adalah ujung
proksimal glans penis
2) Badan penis dibentuk dari tiga masa jaringan
erektil silindris dua korpus kavernosum
spongiosum vebtral di sekitar uretra.
3) Mekanisme ereaksi penis. Ereksi adalah salah
satu fungsi vaskular korpuskavernosum
dibawah pengendalian SSO.
Organ reproduksi luar
b. Skrotum
Adalah kantong longgar yang tersusun
dari kulit, fasia, dan otot polos yang
membungkus dan menompangtestis di
luar tubuh pada suhu optimum untuk
produksi spermatozoa.
Hormon-hormon reproduksi pria
3. Testosteron
Testoteron disekresi oleh sel-sel Leydig
yang terdapat di antara tubulus
seminiferus. Hormon ini penting bagi
tahap pembelahan sel-sel germinal untuk
membentuk sperma, terutama pembelahan
meiosis untuk membentuk spermatosit
sekunder. Testosteron bertanggung jawab
dalam perubahan fisik laki-laki terutama
organ seks sekundernya.
Hormon-hormon reproduksi pria
4. Estrogen
Estrogen dibentuk oleh sel-sel sertoli ketika
distimulasi oleh FSH. Sel-sel sertoli juga
mensekresi suatu protein pengikat androgen yang
mengikat testoteron dan estrogen serta membawa
keduanya ke dalam cairan pada tubulus
seminiferus. Kedua hormon ini tersedia untuk
pematangan sperma.
5. Hormon Pertumbuhan
Hormon pertumbuhan diperlukan untuk mengatur
fungsi metabolisme testis. Hormon pertumbuhan
secara khusus meningkatkan pembelahan awal pada
spermatogenesis.
Daftar pustaka
1. Salmah, dkk. 2006. Asuhan Kebidanan
Antenatal. Jakarta: EGC
2. Scott, J. 2002. Danforth Buku Saku
Obstetri dan Ginekologi. Jakarta: Widya
Medika
3. Jarvis, Sarrah. 2011. Ensiklopedi
Kesehatan Wanita. Jakarta: Erlangga
4. Heffner, Linda. 2008. Sistem Reproduksi.
Jakarta: Erlangga
5. Gibson, John. 1995. Anatomi dan Fisiologi
Modern Untuk Perawat. Jakarta: EGC