Referat (PPT) - Uveitis - Isnin M.N - G4a016055
Referat (PPT) - Uveitis - Isnin M.N - G4a016055
UVEITIS
Klasifikasi
Perjalanan
Anatomi Patologi
Penyakit
Eksogen: Pada umumnya disebabkan oleh karena trauma, operasi intra okuler,
ataupun iatrogenik.
Endogen : adanya kelainan sistemik sebagai faktor predisposisi
Bakteri : Tuberkulosis, sifilis
Virus : virus herpes simpleks, virus varisela zoster, CMV,rubella virus
Jamur : Kandidiasis, aspergilus, kriptokokus
Parasit : Toksoplasma, Toksokara
Autoimun : Lens-induced iridosiklitis, oftalmia simpatika, Simpatetic
ophtalmia, retininal vaskulitis
Keganasan : Limfoma, reiculum cell carcinoma, Retinoblastoma,
Intraokular limfoma, malignan melanoma, leukemia, lesi metastasis
Immunodefisiensi : AIDS
Idiopatik
Epidemiologi
• Nyeri
• Fotofobia
Gejala
• Penurunan tajam penglihatan
• Mata merah
Uveitis
• Bintik terbang (floaters)
Anterior
• Injeksi silia
• Tyndal efek
• Keratik presipitat (mutton fat)
• Nodul koeppe atau nodul busacca
Tanda
• hifema/hipopion
• Miosis
• Sinekia posterior
• Peningktan TIO
Tanda dan Gejala
• Penurunan ketajaman penglihatan
• Bintik terbang (floaters)
Gejala • Mata merah (jarang terjadi)
• Nyeri (tidak khas)
• Fotofobia
Uveitis
Posterior
• Infiltrat pada koroid dan retina
• Vitreous keruh
Tanda
• Kekeruhan bilik kaca
• Hipopion,
• Granuloma
Medikamentosa
1. Midritikum/ sikloplegik
cholinergicantagonist yang bekerja memblokade neurotransmitter pada
bagian reseptor dari sfingter iris dan otot siliaris.
Sulfas atropin 1% sehari 3 kali tetes
Hematropin 2% sehari 3 kali tetes
Scopolamin 0,2% sehari 3 kali tetes
2. Kortikosteroid
mengurangi peradangan dengan mengurangi produksi eksudat, menstabilkan
membran sel, menghambat pelepasan lisosim oleh granulosit, dan menekan
sirkulasi limfosit.
prednisolone acetate 0,125% dan 1%, prednisolone sodium phospate 0,125%,
0,5%, dan 1%, deksamentason 0,1%, betametason 1%.
3. Antibiotik
Kloramfenikol salep 10 mg/gram; larutan 5 dan 10 ml/mg
Dewasa : Chloramphenicol 3 kali 2 caps (250 mg) sehari
Anak : Chloramphenicol 25 mg/kgbb sehari 3-4 kali.
Toxoplasma
• Pyrimethamine : dosis awal 150 mg diikuti 25 mg perhari untuk 6
minggu
• Sulfadiazine: dosis 1g (4 x sehari) selama 4 atau 6 minggu.
• Asam folinat 5mg tiga kali seminggu diberikan untuk mengurangi
trombositopenia, leukopenia dan defisiensi asam folat.
Tuberkulosis okular : kortikosteroid topikal dan sistemik diberikan
bersama obat anti tuberkulosis (OAT).
Sifilis
• Penisilin G benzatin diberikan 2.000.000-4.000.000 U IM setiap 4 jam
selama 10-14 hari dilanjutkan 2.400.000 U IM setiap minggu selama
3 minggu
Jamur
• Tetes mata amfoterisin B 0,15% diberikan setiap jam
• Tetes mata natamisin 5% tiap jam; Salep mata natamisin 5% tiga kali
sehari
• Tetes mata flukonazol 0,3% tiap jam, flukonazol oral 400 mg per hari
• Vorikonazol 2x200mg per hari
• Itrakonazol 400-600mg per hari
Virus
• Asiklovir 800mg 5 kali sehari
Penatalaksanaan
Uveitis
Anterior
• Glaukoma
• Katarak
Uveitis
Posterior
• Retinitis
• Katarak
• Glaukoma
• Vitritis
• Edem makula
• kelainan pembuluh darah retina
• Ablasio retina
• Atrofi nervus optikus
Prognosis