Anda di halaman 1dari 28

KELOMPOK 2:

NUR MUTMAINNAH
AKIDAH AHLAK
MIFTAHUL JANNAH
M. JEFRI B.M.H
DEDI SAPUTRA
Reproduksi adalah kemampuan makhluk hidup untuk
menghasilkan keturunan yang baru.
Fungsi sistem reproduksi adalah :
• Untuk berkembang biak dan menghasilkan individu yang baru.
• Pada alat reproduksi wanita yaitu berupa ovarium
• Pada alat reproduksi pria,

Secara anatomi, sistem reproduksi pria terdiri dari genitalia


eksternal dan genitalia internal.Organ reproduksi luar pria terdiri dari
penis dan skrotum, sedangkan organ reproduksi dalam pria terdiri
atas testis, saluran pengeluaran dan kelenjar asesoris.
Organ Reproduksi Dalam
Organ reproduksi dalam pria terdiri atas testis, saluran
pengeluaran dan kelenjar asesoris.
1) Testis
Testis berjumlah sepasang (testes = jamak).
Fungsi testis secara umum merupakan alat untuk memproduksi
sperma dan hormon kelamin jantan yang disebut testoteron.
Saluran Pengeluaran
Saluran pengeluaran pada organ reproduksi dalam pria terdiri
dari epididimis, vas deferens, saluran ejakulasi dan uretra.
• Epididimis
Epididimis merupakan saluran berkelok-kelok di dalam skrotum
yang keluar dari testis. Epididimis berjumlah sepasang di sebelah
kanan dan kiri. Epididimis berfungsi sebagai tempat penyimpanan
sementara sperma sampai sperma menjadi matang dan bergerak
menuju vas deferens.
• Vas deferens
Vas deferens atau saluran sperma (duktus deferens) merupakan
saluran lurus yang mengarah ke atas dan merupakan lanjutan dari
epididimis. Vas deferens berfungsi sebagai saluran tempat jalannya
sperma dari epididimis menuju kantung semen atau kantung mani
(vesikula seminalis).
• Saluran ejakulasi
Saluran ejakulasi merupakan saluran pendek yang
menghubungkan kantung semen dengan uretra. Saluran ini berfungsi
untuk mengeluarkan sperma agar masuk ke dalam uretra.
• Uretra
Uretra merupakan saluran akhir reproduksi yang terdapat di
dalam penis. Uretra berfungsi sebagai saluran urin kelamin yang
berasal dari kantung semen dan saluran untuk membuang urin dari
kantung kemih.
Kelenjar asesoris merupakan kelenjar kelamin yang terdiri dari vesikula
seminalis, kelenjar prostat dan kelenjar Cowper .
•Vesikula seminalis
Vesikula seminalis berjumlah sepasang dan terletak di atas dan bawah
kandung kemih. Vesikula seminalis menghasilkan 60% dari volume total
semen. Cairan ini berfungsi memberi makan sperma. Selain itu, vesikula
seminalis juga mengekskresikan prostaglandin.
•Kelenjar prostat
Kelenjar Prostat melingkari bagian atas uretra dan terletak di bagian
bawah kantung kemih. Kelenjar prostat menghasilkan getah yang mengandung
kolesterol, garam dan fosfolipid yang berperan untuk kelangsungan hidup
sperma.
•Kelenjar Cowper
Kelenjar Cowper (kelenjar bulbouretra) merupakan kelenjar yang
salurannya langsung menuju uretra. Kelenjar Cowper menghasilkan getah yang
bersifat alkali (basa).
•Penis
Penis terdiri dari tiga rongga yang berisi jaringan spons. Dua
rongga yang terletak di bagian atas berupa jaringan spons korpus
kavernosa.
•Skrotum
Skrotum (kantung pelir) merupakan kantung yang di dalamnya
berisi testis. Skrotum berjumlah sepasang, yaitu skrotum kanan dan
skrotum kiri.
Hormon pada Pria
Proses spermatogenesis distimulasi oleh sejumlah hormon, yaitu estoteron,
LH (Luteinizing Hormone), FSH (Follicle Stimulating Hormone), estrogen dan
hormon pertumbuhan.
• Estoteron
Hormon ini penting bagi tahap pembelahan sel-sel germinal untuk
membentuk sperma,
• LH (Luteinizing Hormone)
LH berfungsi menstimulasi sel-sel Leydig (sel-sel interstitial) untuk
mensekresi testoteron.
• FSH (Follicle Stimulating Hormone)
FSH juga disekresi oleh sel-sel kelenjar hipofisis anterior dan berfungsi
menstimulasi sel-sel sertoli
• Estrogen
Estrogen dibentuk oleh sel-sel sertoli ketika distimulasi oleh FSH.
• Hormon Pertumbuhan
Hormon pertumbuhan diperlukan untuk mengatur fungsi metabolisme
testis. Hormon pertumbuhan secara khusus meningkatkan pembelahan awal pada
spermatogenesis.
1) Spermatogenesis terjadi di dalam di dalam testis, tepatnya pada tubulus seminiferus.

Spermatogenesis mencakup pematangan sel epitel germinal dengan melalui proses

pembelahan dan diferensiasi sel, yang mana bertujuan untuk membentu sperma

fungsional.

2) Spermatogonia terus-menerus membelah untuk memperbanyak diri, sebagian dari

spermatogonia berdiferensiasi melalui tahap-tahap perkembangan tertentu untuk

membentuk sperma.

3) Pada tahap pertama spermatogenesis, spermatogonia yang bersifat diploid (2n atau

mengandung 23 kromosom berpasangan), berkumpul di tepi membran epitel

germinal yang disebut spermatogonia tipe A. Spermatogenia tipe A membelah secara

mitosis menjadi spermatogonia tipe B.


4) Setelah melewati beberapa minggu, setiap spermatosit primer membelah secara meiosis

membentuk dua buah spermatosit sekunder yang bersifat haploid. Spermatosit

sekunder kemudian membelah lagi secara meiosis membentuk empat buah spermatid.

Spermatid merupakan calon sperma yang belum memiliki ekor dan bersifat haploid

(n atau mengandung 23 kromosom yang tidak berpasangan). Setiap spermatid akan

berdiferensiasi menjadi spermatozoa (sperma).


• Penyatuan gamet ♂ dan ♀ memerlukan penyaluran semen ke dalam vagina wanita,
melalui prilaku seksual = hubungan kelamin – koitus – kopulasi
• Prilaku / aktivitas seksual pria ditandai oleh ereksi dan ejakulasi
• Ereksi = pengerasan penis yang dalam keadaan normal lemas, guna memungkinkan
masuk kedalam vagina pembengkakan jaringan erektil penis oleh darah
akibat vasodilatasi arteriole penis
• Ejakulasi = penyemprotan kuat, dan eksplusif semen ke dalam urethra dan keluar
dari penis a 2 fase : 1) emisi,2) ekspulsi
ANATOMI
Organ reproduksi dalam
Organ reproduksi dalam wanita terdiri dari ovarium dan saluran reproduksi
(saluran kelamin).
1) Ovarium
Ovarium terdapat dalam rongga badan di daerah pinggang, yaitu di sebelah
kanan dan kiri. Dalam ovarium terdapat kelenjar endokrin dan jaringan tubuh
yang membuat sel telur (ovum) yang disebut folikel.Umumnya setiap ovarium
menghasilkan ovum setiap 28 hari.
Fungsi ovarium yakni menghasilkan ovum (sel telur) serta hormon estrogen dan
progesteron.
Saluran reproduksi
Saluran reproduksi (saluran kelamin) terdiri dari oviduk, uterus dan vagina.
ANATOMI
Organ reproduksi dalam
Organ reproduksi dalam wanita terdiri dari ovarium dan saluran reproduksi
(saluran kelamin).
1) Ovarium
Ovarium terdapat dalam rongga badan di daerah pinggang, yaitu di sebelah
kanan dan kiri. Dalam ovarium terdapat kelenjar endokrin dan jaringan tubuh
yang membuat sel telur (ovum) yang disebut folikel.Umumnya setiap ovarium
menghasilkan ovum setiap 28 hari.
Fungsi ovarium yakni menghasilkan ovum (sel telur) serta hormon estrogen dan
progesteron.
Saluran reproduksi
Saluran reproduksi (saluran kelamin) terdiri dari oviduk, uterus dan vagina.
Lanjutan
1) Oviduk
Oviduk (tuba falopii) atau saluran telur berjumlah sepasang (di kanan dan
kiri ovarium) dengan panjang sekitar 10 cm. Bagian pangkal oviduk berbentuk
corong yang disebut infundibulum. Pada infundibulum terdapat jumbai-jumbai
(fimbrae). Oviduk berfungsi untuk menyalurkan ovum dari ovarium menuju
uterus.
2) Uterus
Uterus (kantung peranakan) atau rahim merupakan rongga pertemuan
oviduk kanan dan kiri yang berbentuk seperti buah pir dan bagian bawahnya
mengecil yang disebut serviks (leher rahim). Uterus manusia berfungsi sebagai
tempat perkembangan zigot apabila terjadi fertilisasi. Uterus terdiri dari dinding
berupa lapisan jaringan yang tersusun dari beberapa lapis otot polos dan lapisan
endometrium
Lanjutan
3) Vagina
Vagina merupakan saluran akhir dari saluran reproduksi bagian dalam pada
wanita. Vagina bermuara pada vulva. Vagina memiliki dinding yang berlipat-lipat
berupa selaput berlendir, bagian tengah berupa lapisan otot dan bagian terdalam
berupa jaringan ikat berserat. Jaringan otot dan jaringan ikat berserat bersifat
elastis yang berperan untuk melebarkan uterus saat janin akan dilahirkan dan akan
kembali ke kondisi semula setelah janin dikeluarkan.
Organ reproduksi luar
Organ reproduksi luar pada wanita berupa vulva. Vulva merupakan celah
paling luar dari organ kelamin wanita. Vulva terdiri dari mons pubis. Mons pubis
(mons veneris) merupakan daerah atas dan terluar dari vulva yang banyak
menandung jaringan lemak
Lanjutan
Di bawah mons pubis terdapat lipatan labium mayor (bibir besar) yang berjumlah
sepasang Labium mayor dan labium minor berfungsi untuk melindungi vagina.
Gabungan labium mayor dan labium minor pada bagian atas labium membentuk
tonjolan kecil yang disebut klitoris.Klitoris merupakan organ erektil yang dapat
disamakan dengan penis pada pria. Pada klitoris terdapat banyak pembuluh darah dan
ujung-ujung saraf perasa. Pada vulva bermuara dua saluran, yaitu saluran uretra (saluran
kencing) dan saluran kelamin (vagina).
Hormon yang mempengaruhi proses oogenesis yaitu :
• Hormon FSH ( Follicle Stimulating Hormone ), yang berfungsi sebagai perangsang
pertumbuhan pada sel-sel folikel.
• Hormon LH ( Luteinizing Hormone ), yang berfungsi sebagai perangsang
terjadinya ovulasi, yaitu proses pengeluaran sel telur.
• Hormon Estrogen, yaitu berfungsi menimbulkan sifat kelamin sekunder.
• Hormon Progesteron, yaitu berfungsi untuk menebalkan dinding endometrium.
Ovarium merupakan kelenjar berbentuk buah kenari terletak di kiri dan
kanan uterus di bawah tuba uterine dan terikat di sebelah belakang oleh ligamentum
latum uterus. Setiap bulan sebuah folikel berkembang dan sebuah ovum dilepaskan
pada saat kira-kira pertengahan (hari ke-14) siklus menstruasi. Ovarium
mempunyai tiga fungsi yaitu, memproduksi ovum, memproduksi hormone estrogen
dan memproduksi progesterone.
Gonadotropin merupakan hormon yang diproduksi oleh aktivitas sel
pada ovari dan testis. Gonadotropin sangat berperan dalam kesuburan. Hal yang
terpenting adalah Follicle Stimulating Hormone (FSH) dan Luteinizing
Hormone (LH), yang keduanya disekresikan oleh kelenjar pituitari. Jenis
gonadotropin yang lain adalah hormon hCG (human Chorionic Gonadotrophin)
yang diproduksi oleh plasentapada awal kehamilan. Beberapa gonadotropin
digunakan untuk penyembuhan terhadap kemandulan.
Zigot akan ditanam (diimplantasikan) pada endometrium uterus. Dalam
perjalannya ke uterus, zigot membelah secara mitosis berkali-kali. Hasil pembelahan
tersebut berupa sekelompok sel yang sama besarnya, dengan bentuk seperti buah arbei
yang disebut tahap morula. Morula akan terus membelah sampai terbentuk blastosit.
Tahap ini disebut blastula, dengan rongga di dalamnya yang disebut blastocoel
(blastosol). Blastosit terdiri dari sel-sel bagian luar dan sel-sel bagian dalam.
Sel-sel bagian luar blastosit
Sel-sel bagian luar blastosit merupakan sel-sel trofoblas yang akan membantu
implantasi blastosit pada uterus
Sel-sel bagian dalam blastosit
Sel-sel bagian dalam blastosit akan berkembang menjadi bakal embrio
(embrioblas). Pada embrioblas terdapat lapisan jaringan dasar yang terdiri dari lapisan
luar (ektoderm) dan lapisan dalam (endoderm). Selanjutnya, ketiga lapisan tersebut
akan berkembang menjadi berbagai organ (organogenesis) pada minggu ke-4 sampai
minggu ke-8.
Laktasi adalah keseluruhan proses menyusui mulai dari ASI diproduksi
sampai proses bayi menghisap dan menelan ASI. Kelangsungan bayi yang baru lahir
bergantung pada persediaan susu dari ibu. Produksi air susu (laktasi) berasal dari
sepasang kelenjar susu (payudara) ibu. Payudara hanya terdiri dari jaringan adiposa
(jaringan lemak) serta suatu sistem berupa kelenjar susu dan saluran-saluran kelenjar
(duktus kelenjar)
Pada masa kehamilan, pertumbuhan awal kelenjar susu dirancang oleh
mammotropin. Selain mammotropin, ada juga sejumlah besar estrogen dan
progesteron yang dikeluarkan oleh plasenta, hormon prolaktin memiliki efek yang
berlawanan, yaitu meningkatkan sekresi air susu. Hormon ini disekresikan oleh
kelenjar hipofisis ibu dan konsentrasinya dalam darah ibu meningkat dari minggu
ke-5 kehamilan sampai kelahiran bayi

Anda mungkin juga menyukai