Anda di halaman 1dari 63

Identitas Pasien

• Nama : Tn. Ar
• Usia : 74 tahun
• Jenis Kelamin : Laki – laki
• Alamat : ciracas rt/rw 09/03, samping
musolah barokah
• Status Pernikahan : Duda
• Pekerjaan : tidak bekerja
• Agama : Islam
• Tanggal datang ke puskesmas : 8 Juni 2017

2
Anamnesis

Autoanamnesis
8 Juni 2011

3
Keluhan Utama

Sesak Nafas sejak 2 hari SMRS

4
Kasus 1
Keluhan tambahan : batuk tidak berdahak
RPS :
Pasien datang ke puskesmas dengan keluhan sesak
napas sejak 2 hari yang lalu. Pasien mengeluh sesak timbul
terutama cuaca dingin dan pada malam hari, lalu pada saat
berjalan jauh serta jika obatnya habis. Setiap sesak pasien
terasa bunyi ngik ngik. Pasien merasakan dada seperti
tertekan dan memberat. Sesak berkurang ketika posisi
duduk dan hanya berbicara beberapa kata. Pasien juga
mengeluh sakit kepala berdenyut setelah timbulnya sesak.
Serangan terakhir asma 1 minggu yang lalu. Serangan timbul
sebanyak 2-3kali/minggu. Dan tiap malam sesak jika tidak
minum obat.

Riwayat asma +
Riwayat HT + (terkontrol)
Keluhan
2 hari
lain
Nyeri dada - Napsu makan
Sesak nafas saat
Jantung berdebar - normal, makan 3x/
istirahat malam hari
hari
Bengkak -
Berbicara semakin Minum
sesak 1200liter/hari
Mual, muntah.
Nyeri perut - BAB 1-2x/hari,
normal, tidak cair.
Lebih enak duduk Nyeri kepala - pilek BAK tidak ada
- keluhan.
6
Riwayat Penyakit Dahulu

Ginjal
DM DISANGKAL
oleh pasien
Penyakit Jantung
Penyakit Paru

7
Riwayat Sosial Ekonomi
Status Pernikahan
Menikah 3 orang anak

Pekerjaan
Tidak bekerja, dulu bekerja karyawan centex selama 20thn, tidak di bagian zat kimia
maupun daerah berpolusi udara

Kebiasaan
Tiap pagi jalan kaki kedepan gang Merokok - , alkohol -

Lingkungan Rumah
Tidak punya hewan peliharaan, dipinggir Memakai keramik, tidak berkarpet, tidur 8
sungai menggunakan alas kain, berdebu
PEMERIKSAAN FISIK

9
Keadaan Umum

Tampak Sakit Sedang Tinggi Badan = 165 cm

Compos
Mentis

Kesan Gizi = Baik


Berat Badan = 50 kilogram
( IMT = 23,22)

10
Tanda-Tanda Vital

140/80 mmHg

110 x /menit

28 x / menit

36,2ºC
11
Kulit • Sawo matang
• Sianosis - , ikterus - , pucat -

Kepala • normocephali

Rambut • Hitam dan putih tersebar merata


• Tidak mudah dicabut

Mata • Konjungtiva anemis - /-


• Sklera Ikterik - / -

12
• Normotia
Telinga • Serumen -/-

• Normosepta
Hidung • Sekret -/-

• Oral hygiene
Gigi dan Mulut • Caries - , missing teeth -

• Faring hiperemis -
Tenggorokan • Tonsil T1-T1 Tenang

13
• JVP 5-2 cmH2O
Leher • KGB tidak teraba
membesar

• S1-S2 regular
Jantung • Gallop - , murmur -

14
Paru-Paru
Anterior Posterior

• Inspeksi : Simetris saat • Inspeksi : Simetris saat


statis dan dinamis, retraksi statis dan dinamis
(+/+) • Palpasi : Vocal fremitus
• Palpasi : Vocal fremitus Kanan= kiri
Kanan= kiri • Perkusi : Sonor di kedua
• Perkusi : Sonor di kedua hemithoraks
hemithoraks • Auskultasi : Suara nafas
• Auskultasi : Suara nafas bronkovesikular, Rh-/-, Wh
bronkovesikular, Rh-/-, Wh +/+
+/+

15
• Supel, datar, BU + normal, Nyeri tekan -
Abdomen • H/L tidak teraba membesar

Punggung • Deformitas -/-

Alat kelamin • Tidak diperiksa


dan anus
• Akral hangat , CRT <2”
Ekstremitas • Edema -- || --

16
DIAGNOSIS

Asma
Hipertensi grade I
APGAR FAMILY SCORE
Adaptation Kemampuan angggota keluarga tersebut beradaptasi dengan anggota keluarga yang lain, serta 1
penerimaan, dukungan dan saran dari anggota keluarga yang lain

Partnership Kemampuan komunikasi, saling membagi, saling mengisi antara anggota keluarga dalam segala 1
masalah yang dialami oleh keluarga tersebut

Growth Dukungan keluarga terhadap hal-hal baru yang dilakukan anggota keluarga tersebut 0

Affection Hubungan kasih sayang dan interaksi antar anggota keluarga 0

Resolve Kepuasan anggota keluarga tentang kebersamaan dan waktu yang dihabiskan bersama anggota 0
keluarga yang lain

TOTAL SKOR: 9 (Fungsi Keluarga Sehat)


Family SCREEM

 Social: pasien seorang duda yang hidup sendiri disebuah kontrakan. Pasien aktif
berinteraksi dengan lingkungan sekitar.

 Religion: Pasien dan keluarganya selalu rajin beribadah

 Economic: Pasien adalah keluarga dengan ekonomi kelas menengah kebawah, keluarga
berkata kebutuhan ekonomi masih dapat terpenuhi dengan penghasilan anak-anak
pasien.

 Educational: tamat SLTP.

 Medical: Pasien dan keluarga sudah menggunakan KJS, dan melakukan pengobatan di
PKL Ciracas
Laki-laki

Perempuan Genogram
Serumah

Meninggal
Family Mapping

Keluarga terdiri atas pasien seorang duda dan keempat anaknya yang sudah
menikah tetapi tidak tinggal serumah

Bentuk Keluarga menurut Goldenberg (1980) adalah (tidak termasuk kategori


bentuk keluarga)

"Keluarga adalah salah satu kelompok atau kumpulan manusia yang hidup bersama
sebagai satu kesatuan atau unit masyarakat terkecil dan biasanya selalu ada hubungan
darah, ikatan perkawinan atau ikatan lainnya, tinggal bersama dalam satu rumah
yang dipimpin oleh seorang kepala keluarga dan makan dalam satu periuk”
Goldenberg (1980)
Identifikasi Masalah Keluarga
Masalah dalam fungsi biologis: Pasien mengalami sakit asma.
Karena sakitnya, pasien mengeluhkan sesak ketika udara dingin
dan malam, dan setiap aktivitas sedang asmanya kambuh.

Masalah dalam fungsi psikologis: pasien memiliki masalah


psikologis.

Masalah dalam fungsi ekonomi dan pemenuhan kebutuhan: pasien


tidak bekerja, untuk memenuhi kebutuhan sehari hari, pasien
mendapat uang dari keempat anaknya sebesar + Rp 2.000.000 .
Identifikasi Masalah Keluarga

Masalah perilaku kesehatan: perilaku kesehatan pasien sangat baik. Pasien rajin
kontrol kesehatan ke puskesmas.
Masalah lingkungan: Pasien tinggal di kontrakan. Luas rumah tergolong cukup,
ventilasi cukup, penerangan cukup. Memiliki satu kamar tidur, dan satu kamar
mandi. Atap rumah dari genteng, dinding dengan tembok dan lantai rumah
keramik. Kebersihan dalam rumah kurang. Sumber air menggunakan air
kemasan. Rumah memiliki septic tank. Pembuangan air limbah dialirkan ke
selokan dan alirannya cukup lancar. Tempat sampah terdapat di luar rumah.
Kebersihan di lingkungan pemukiman cukup baik. Disamping rumah pasien
terdapat sungai dan ketika musim hujan sering banjir.
Fungsi Sosial: Komunikasi antar tetangga dan orang lain di lingkungan baik.
Sehari-hari pasien sering menyapa dan berinteraksi dengan tetangga sekitar.
Diagnostik Holistik
 Aspek Personal
Pasien mengalami sakit asma. Pasien sadar penyakitnya akan sembuh jika minum obat rutin.
Harapan pasien saat ini adalah dapat sembuh total dan tidak menularkan penyakitnya

 Aspek Klinis

ICD X : Asma Bronkial (J45)

 Aspek Risiko Internal


Pasied suka lupa minum obat dan suka tertukar.

 Aspek Risiko Eksternal


Kondisi rumah pasien yang berdebu dan lembab (disamping sungai) dan juga pasien tidur hanya
beralaskan kain.
Planning
 Non Medikamentosa
Edukasi untuk menghindari faktor pencetus
Motivasi pasien untuk menjalankan
penatalaksanaan yang diberikan
Motivasi untuk rajin kontrol
Tatalaksana

 Kurangi makanan asin dan santan


 Oksigenisasi nasal kanul 2-4lpm
Posisi setengah duduk
Mm/
salbutamol 2mg 3x1
dexametason 0.5mg 2x1
amlodiphine 10mg 1x1
Prognosis

 Ad vitam : dubia ad malam


 Ad functionam : dubia ad malam
 Ad sanationam : dubia ad malam
PADA SAAT DI PUSKESMAS
HOME VISIT TANGGAL 16 JUNI 2017
Tinjauan Pustaka

30
Definisi

Inflamasi kronik saluran nafas

Peningkatan hiperresponsif jalan nafas

Gejala episodik (mengi.sesak nafas,


batuk terutama malam atau dini hari)

Seringkali reversible dengan atau tanpa


pengobatan
31
Epidemiologi

WHO 2001
• Salah 1 dari 5 penyakit paru utama

5% dari populasi penduduk


• 85% kasus pada usia 40 tahun

Indonesia
• Prevalensi : 5-7%

32
Sumber : Bard.What can cause asthma. Available at http://www.clivir.com/lessons/show/what-causes-asthma-different-causes-of-asthma-attack.html. 33
Updated: March 4,2010. Accessed July 4,2011
Patofisiologi

INDIVIDU/ PEJAMU LINGKUNGAN

GENETIK ASMA ASMA ALERGEN, ANTIGEN

Peningkatan Mediator inflamasi:


Sel inflamasI:
Aktivasi /degranulasi sel mast,
sel mast, eosinofil, limfosit T,
infiltrasi eosinofil, dan
sel dendritik, makrofag, neutrofil.
peningkatan limfosit T teraktivasi.

OBSTRUKSI SALURAN NAPAS Sel struktural di saluran napas:


Edema mukosa, penebalan otot polos epitel, otot polos, sel endotel,
saluran napas dan hipersekresi mukus fibroblast dan miofibroblast, saraf.
Hipersekresi bronkus

Inflamasi
bronkokonstriksi

35
36
Klasifikasi
37
Klasifikasi serangan akut asma
Berat Serangan Akut Keadaan mengancam
Gejala dan Tanda
Ringan Sedang Berat Jiwa
Sesak nafas Berjalan Berbicara Istirahat

Posisi Dapat tidur terlentang Duduk Duduk Membungkuk

Cara berbicara Satu kalimat Beberapa kata Kata demi kata

Mengantuk, gelisah,
Kesadaran Mungkin gelisah Gelisah Gelisah
kesadaran menurun

Frekuensi nafas < 20/menit 20-30 /menit >30/menit


Nadi < 100 100 – 120 >120 Bradikardi
Pulsus paradoksus - ± 10 - 20 +

Otot Bantu Nafas dan Torako-abdominal


- + +
retraksi Suprasternal paradoksal

Mengi Akhir ekspirasi paksa Akhir ekspirasi Inspirasi dan ekspirasi Silent Chest

APE >80% 80-60% <60%


PaO2 >80mmHg 80-60 <60mmHg
PaCO2 <45mmHg <45mmHg >45mmHg
38
SaO2 >95% 91-95% < 90%
Klasifikasi derajat berat ringannya asma
Derajat Asma Gejala Gejala Malam Faal Paru
I. Intermiten Bulanan ≤ 2 kali sebulan APE ≥80%
Gejala <1x/minggu VEP1≥80% nilai prediksi
Tanpa gejala di luar serangan APE≥80% nilai terbaik
Serangan singkat Variabilitas APE <20%

II.Persisten Ringan Mingguan >2 kali sebulan APE >80%


Gejala >1x/minggu VEP1≥80% nilai prediksi
Dapat mengganggu aktivitas dan tidur APE≥80% nilai terbaik
Variabilitas APE 20-30%

III.Persisten Sedang Harian >1x/ seminggu APE 60-80%


Gejala setiap hari VEP1 60-80% nilai prediksi
Mengganggu aktivitas dan tidur APE 60-80% nilai terbaik
Membutuhkan bronkodilator setiap hari Variabilitas APE >30%

IV.Persisten Berat Kontinyu Sering APE ≤ 60%


Gejala terus menerus VEP1 ≤ 60% nilai prediksi
Sering kambuh APE ≤ 60% nilai terbaik
Aktivitas fisik terbatas Variabilitas APE > 30% 39
Diagnosis

Pemeriksaan
Anamnesis Laboratorium Radiologi
Fisik
• Batuk, mengi, • Tanpa • Darah rutin • Dapat normal
sesak nafas serangan  • Sputum  • Hiperinflasi
episodik normal eosinofil, spiral paru
• Atopi • Saat serangan curschman
• Faktor : ada sesak, dan Kristal
pencetus mengi, otot charcot leyden
• Perburukan bantu • Serum  IgE
terutama pernafasan + spesifik
malam hari • Prick Test

40
41
Diagnosis Asma:

Alat yang digunakan :


1. Spirometer
2. Peak Flow meter
Tujuan Penatalaksanaan Asma
MEncegah terjadi
Menghilangkan dan keterbatasan aliran
Mencegah kematian
mengendalikan udara (airflow
karena asma.
gejala asma limitation
irreversible)

Mencegah Menghindari efek


eksaserbasi akut samping obat

Meningkatkan dan
Mengupayakan
mempertahankan
aktivitas normal
faal paru seoptimal
termasuk exercise
mungkin

44
Penatalaksanaan

Menilai dan Merencanakan dan


Identifikasi dan
monitor berat memeberikan
Edukasi mengendalikan
asma secara pengobatan jangka
factor pencetus
berkala panjang

Menetapkan
Kontrol secara
pengobatan pada Pola hidup sehat
teratur
serangan akut

45
Asma Terkontrol Jika :

Tidak ada keterbatasan


Gejala minimal, Kebutuhan bronkodilator (2
aktiviti termasuk
termasuk gejala malam Agonis short acting) minimal
exercise

Tidak ada kunjungan ke Efek samping obat Nilai APE normal atau
gawat darurat minimal mendekati normal

46
Penatalaksanaan Asma di rumah sakit

47
48
Pengobatan Serangan Asma Akut

49
Pengobatan asma sesuai berat ringannya Asma

50
51
Sumber :National Asthma Education Program. Available at http://www.asthma.co.za/more_information.html. Accessed July 5, 2011
• DD
1. PPOK
- pajanan asap rokok
- pekerjaan yg berkaitan dengan paparan bahan kimia dan
partikel yang lama dan terus menerus
- polusi udara di luar ruangan

PF : barrel chest, penggunaan otot bantu nafas, wheezing


Foto thoraks : hiperinflasi, hiperlusen, diagfragma mendatar, jantung
pendulum
2. SOPT
Analisis Kasus

53
Penyakit
Penyakit Jantung
Pernafasan

Pasien Datang dengan


keluhan Sesak Nafas
sejak 2 hari SMRS

Penyakit Hati
Penyakit Ginjal

54
Butuh
pemeriksaan Penyakit
Penyakit lanjutan Kardiovaskular
Pernafasan

Pasien datang ke puskesmas dengan keluhan sesak napas


sejak 2 hari yang lalu. Pasien mengeluh sesak timbul
terutama cuaca dingin dan pada malam hari, lalu pada
saat berjalan jauh serta jika obatnya habis. Setiap sesak
pasien terasa bunyi ngik ngik. Pasien merasakan dada
seperti tertekan dan memberat. Sesak berkurang ketika
posisi duduk dan hanya berbicara beberapa kata. Pasien
juga mengeluh sakit kepala berdenyut setelah timbulnya
sesak. Serangan terakhir asma 1 minggu yang lalu. Dan
tiap malam sesak jika tidak minum obat. Serangan
timbul sebanyak 2-3kali/minggu Penyakit
Penyakit Tanpa keluhan GI tract, BAK dan BAB normal, tidak ada Hati
Ginjal bengkak.
Nyeri dada dan jantung berdebar-debar disangkal
55
Diagnosis

Asma Bronkial persisten sedang


dengan eksarserbasi akut sedang

56
Serangan terakhir asma 1 minggu yang lalu. Sesak berkurang ketika posisi duduk dan hanya
Serangan timbul sebanyak 2-3kali/minggu berbicara beberapa kata.
Dan tiap malam sesak jika tidak minum obat. Rr 27x/m
Nadi 110x/m

57
Klasifikasi derajat berat ringannya asma
Derajat Asma Gejala Gejala Malam Faal Paru
I. Intermiten Bulanan ≤ 2 kali sebulan APE ≥80%
Gejala <1x/minggu VEP1≥80% nilai prediksi
Tanpa gejala di luar serangan APE≥80% nilai terbaik
Serangan singkat Variabilitas APE <20%

II.Persisten Ringan Mingguan >2 kali sebulan APE >80%


Gejala >1x/minggu VEP1≥80% nilai prediksi
Dapat mengganggu aktivitas dan tidur APE≥80% nilai terbaik
Variabilitas APE 20-30%

III.Persisten Sedang Harian >1x/ seminggu APE 60-80%


Gejala setiap hari VEP1 60-80% nilai prediksi
Mengganggu aktivitas dan tidur APE 60-80% nilai terbaik
Membutuhkan bronkodilator setiap hari Variabilitas APE >30%

IV.Persisten Berat Kontinyu Sering APE ≤ 60%


Gejala terus menerus VEP1 ≤ 60% nilai prediksi
Sering kambuh APE ≤ 60% nilai terbaik
Aktivitas fisik terbatas Variabilitas APE > 30% 58
Klasifikasi serangan akut asma
Berat Serangan Akut Keadaan mengancam
Gejala dan Tanda
Ringan Sedang Berat Jiwa
Sesak nafas Berjalan Berbicara Istirahat

Posisi Dapat tidur terlentang Duduk Duduk Membungkuk

Cara berbicara Satu kalimat Beberapa kata Kata demi kata

Mengantuk, gelisah,
Kesadaran Mungkin gelisah Gelisah Gelisah
kesadaran menurun

Frekuensi nafas < 20/menit 20-30 /menit >30/menit


Nadi < 100 100 – 120 >120 Bradikardi
Pulsus paradoksus - ± 10 - 20 +

Otot Bantu Nafas dan Torako-abdominal


- + +
retraksi Suprasternal paradoksal

Mengi Akhir ekspirasi paksa Akhir ekspirasi Inspirasi dan ekspirasi Silent Chest

APE >80% 80-60% <60%


PaO2 >80mmHg 80-60 <60mmHg
PaCO2 <45mmHg <45mmHg >45mmHg
59
SaO2 >95% 91-95% < 90%
Pengobatan Serangan Asma Akut

60
Pengobatan asma sesuai berat ringannya Asma

61
Planing :
Posisi setengah duduk
Oksigenasi
Nebulasi 1 amp ventolin + 3cc NaCl selama 15mnt
Dexametason 5mg inj (IV)
Observasi 1jam

Pengontrol
Salbutamol 3x2mg
Simbicord tubuhaller 3x1puff (budesonide+formoterol)

Anda mungkin juga menyukai