• Rumus yang diturunkan dari Hukum Beer dapat ditulis sebagai berikut:
A= a . b . c atau A = ε . b . c
dimana: A = absorbansi
b = atau terkadang digunakan l = tebal larutan (tebal kuvet
diperhitungkan juga umumnya 1 cm)
c = konsentrasi larutan yang diukur
Komponen Instrumentasi UV-Vis
• Sumber Radiasi
• Kuvet (Sample Container)
• Monokromator
• Detektor
• Pencatat ( Read Out)
Sumber Radiasi
sumber radiasi dibagi menjadi 2, yaitu :
1. Deuterium disebut juga heavy
hidrogen, merupakan isotop
hidrogen yang stabil yang terdapat
berlimpah di laut dan daratan. Inti
atom deuterium mempunyai satu
proton dan satu neutron, sementara
hidrogen hanya memiliki satu proton
dan tidak memiliki neutron. Nama
deuterium diambil dari bahasa
Yunani, deuteros, yang berarti ‘dua’,
mengacu pada intinya yang memiliki
dua pertikel. Lampu deutrium
digunakan untuk daerah UV pada
panjang gelombang dari 200-400
nm.
Lanjutan. . .
2. Tungsten yang dikenal juga
dengan nama Wolfram
merupakan unsur kimia dengan
simbol W dan no atom 74.
Tungsten mempunyai titik didih
yang tertinggi (3422 ºC) dibanding
logam lainnya. karena sifat inilah
maka ia digunakan sebagai
sumber lampu. Sample yang
dapat dianalisa dengan metode
ini hanya sample yang memiliki
warna. Hal ini menjadi kelemahan
tersendiri dari metode
spektrofotometri visible. Panjang
gelombang sinar tampak adalah (Cairns, 2009)
400-800 nm.
Kuvet (Sample Container)
kuvet sebagai tempat sampel. Kuvet biasanya terbuat dari
kuarsa atau gelas, namun kuvet dari kuarsa yang terbuat
dari silika memiliki kualitas yang lebih baik. Hal ini
disebabkan yang terbuat dari kaca dan plastik dapat
menyerap UV sehingga penggunaannya hanya pada
spektrofotometer sinar tampak (VIS). Kuvet biasanya
berbentuk persegi panjang dengan lebar 1 cm.Umumnya
tebal kuvet adalah 10 mm, tetapi yang lebih kecil ataupun
yang lebih besar dapat digunakan. Sel yang biasa digunakan
berbentuk persegi, tetapi bentuk silinder dapat juga
digunakan. Kita harus menggunakan kuvet yang bertutup
untuk pelarut organik. Sel yang baik adalah kuarsa atau
gelas hasil leburan serta seragam keseluruhannya.
Gambar kuvet
Monokromator
Monokromator berfungsi sebagai penyeleksi
panjang gelombang. Monokromator merupakan
serangkaian alat optic yang menguraikan radiasi
polikromatik menjadi jalur-jalur yang
efektif/panjang gelombang-gelombang tunggalnya
dan memisahkan panjang gelombang-gelombang
tersebut menjadi jalur-jalur yang sangat sempit,
yaitu mengubah cahaya yang berasal dari sumber
sinar polikromatis menjadi cahaya monokromatis.
Jenis monokromator yang saat ini banyak
digunakan adalah gratting atau lensa prisma dan
filter optik(Khopkar, 1990).
Gambar Monokromator
PRISMA
GRATING
Detektor
• Peranan detector penerima adalah memberikan respon
terhadap cahaya pada berbagai panjang gelombang.
Photovoltaic
Phototube
Diode array
Pencatat ( Read Out)
• Null balance, menggunakan prinsip null balance
potentiometer, tidak nyaman, banyak diganti dengan
pembacaan langsung dan pembacaan digital
• Direct readers, %T, A atau C dibaca langsung dari
skala
• Pembacaan digital, mengubah sinyal analog ke digital
dan menampilkan peraga angka Light emitting diode
(LED) sebagai A, %T atau C. Dengan pembacaan
meter seperti gambar, akan lebih mudah dibaca skala
transmitannya, kemudian menentukan absorbansi
dengan A = - log T.
Spektrofotometer UV-Vis
Lanjutan. . .
• Analisis Kualitatif
• Analisis Kuantitatif
Transoid: 217 nm
Alkyl groups or ring residues: 3x5= 15 nm
Calculated: 232 nm
Observed: 234 nm
Cisoid: 253 nm
Alkyl groups or ring residues: 2x5= 10 nm
Calculated: 263 nm
Observed: 256 nm
UV-VIS untuk Analisis Kualitatif
CONTOH
Transoid: 214 nm
Alkyl groups or ring residues: 3x5= 15 nm
Exocyclic double bond: 5 nm
Calculated: 234 nm
Observed: 235 nm
Cisoid: 253 nm
Alkyl groups or ring residues: 4x5= 20 nm
Exocyclic double bond: 5 nm
Calculated: 278 nm
Observed: 275 nm
UV-VIS untuk Analisis Kualitatif
Woodward's Rules for Conjugated Carbonyl Compounds
Base values:
X=R
Six-membered ring or acyclic parent enone l=215 nm
Five-membered ring parent enone l=202 nm
Acyclic dienone l=245 nm
X=H l=208 nm
X = OH, OR l=193 nm
UV-VIS untuk Analisis Kualitatif
Woodward's Rules for Conjugated Carbonyl Compounds
Increments for:
Double bond extending conjugation 30
Exocyclic double bond 5
Endocyclic double bond in a 5- or 7-membered ring for
5
X = OH, OR
Homocyclic diene component 39
Alkyl substituent or ring residue a 10
b 12
g or higher 18
UV-VIS untuk Analisis Kualitatif
Woodward's Rules for Conjugated Carbonyl Compounds
Polar groupings:
-OH a 35
b 30
d 50
-OC(O)CH3 a,b,g,d 6
-OCH3 a 35
b 30
g 17
d 31
-Cl a 15
b,g,d 12
-Br b 30
a,g,d 25
-NR2 b 95
Solvent correction*: variable
lmax (calc'd) total
UV-VIS untuk Analisis Kualitatif
Woodward's Rules for Conjugated Carbonyl Compounds
Ester: 193 nm
a-Alkyl groups or ring residues: 10 nm
b-Alkyl groups or ring residues: 12 nm
Endocyclic double bond in 7-membered ring: 5 nm
Calculated: 220 nm
Observed: 222 nm
UV-VIS untuk Analisis Kualitatif
CONTOH
Aldehyde: 208 nm
a-Alkyl groups or ring residues: 10 nm
b-Alkyl groups or ring residues: 2 x 12 = 24 nm
Calculated: 242 nm
Observed: 242 nm
Aldehyde: 208 nm
Extended conjugation: 30 nm
Homodiene component: 39 nm
a-Alkyl groups or ring residues: 10 nm
d-Alkyl groups or ring residues: 18 nm
Calculated: 304 nm
Observed: 302 nm
UV-VIS untuk Analisis Kuantitatif
Maka kadar =
= 23,38 %
Lanjutan. . .
3. Jelaskan faktor yang menyebabkan
molekul dapat tereksitasi pada panjang
gelombang 200-780 nm pada
spektrofotometer UV-VIS?
jawab :
a. Molekul tersebut harus memiliki ikatan
rangkap terkonjugasi
b. Mempunyai gugus kromofor yang terikat
dengan auksolerom
Daftar Pustaka
Cairns D. 2009. Intisari Kimia Farmasi Edisi Kedua. Penerjemah : Puspita
Rini.Jakarta:Penerbit Buku Kedokteran EGC. Terjemahan dari : Essentials
of Pharmaceutical Chemistry Second Edition.
Day R dan Underwood A. 2002. Analisis Kimia Kuantitatif Edisi ke enam.
Penerjemah : Sopyan Iis. Jakarta : Erlangga. Terjemahan dari : Quantitative
Analysis Sixth Edition.
Hendayana, Sumar (2009). Penuntun Praktikum Kimia Analitik Instrumen.
Bandung:Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI.
Khopkar S. 1990. Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta : Universitas Indonesia
(UI-Press)
Miller, J.N Miller, J.C. 2000. Statistics and Chemometrics for Analytical
Chemistry 4th ed, Prentice Hall : Harlow .
Response To Access the age of Transformer Oil. International Journal of Power
System Operation and Energy Management, ISSN (PRINT) : 2231–4407,
Volume-1, Issue-2.