1
Gizi salah (Malnutrisi)
•Menurut Jelliffe (1966) :
–Gizi salah terjadi akibat keNdak seimbangan asupan
zat-‐zat gizi, dan dapat digolongkan sbb :
–Kekurangan atau kelebihan zat gizi secara
menyeluruh
•Gizi kurang-‐buruk (undernutri(on)
•Gizi lebih – obesitas (overnutri(on)
–Kekurangan atau kelebihan zat gizi tertentu
•misalnya defisiensi zat besi, kelebihan fluor (fluorosis
gigi), defisiensi asam lemak esensial
Indikator Pertumbuhan
Z-score
TB/U BB/U BB/TB BMI/U
5
A. Marasmic B. Kwashiorkor C. Marasmic -‐ Kwashiorkor
Pathophysiology of kwashiorkor
Food intake
Enzyme synthesis
(e.g. RBC G6PD)
Immunoglobulins
Risk of infections
Free radicals
ROS & NOS
Phagocytic activity
Accumulation of Lipoprotein
Edema, Fat in liver synthesis
Fatty liver
Inadequate
repair Damage
Deficiencies
Of EFA Oedema, fatty liver
skin lesions
bleached hair
7
ANTROPOMETRIC CRITERIA TO IDENTIFY SAM
Indicator SAM
Infants less than 6 months
W/L < -‐ 3 Z-‐Score
Oedema Present
Other signs Too weak to suckle or feed
6 months to 10 yrs
W/H Z-‐scores < -‐3 Z-‐Score
MUAC (6-‐59 months only) < 11.5 cm
Oedema Present
Adolescent (10-‐18 yrs)
MUAC < 16 cm
Oedema present
Age group yrs Criteria for therapeuBc admission
5 -‐ 9 MUAC < 129 mm, and / or BMI for age < -‐3 Z – score
and / or Bilateral pijng oedema
10 -‐ 18 MUAC < 160 mm, and / or BMI for age < -‐3 Z – score
and / or Bilateral pijng oedema
> 18 BMI < 16 (kg/m) and / or MUAC < 185 mm
and / or Bilateral pijng oedema
Note : there is no international agreement on the MUAC cut-off for adolescents and
adults. Available published data for adults suggest < 160 mm but this is currently
considered too low in non-famine contexts (including in the context of HIV/AIDS) and
cut-offs of < 180 mm or < 185 mm are most widely used by agencies.
F 100
F 75
F 75 F 100 + solid food
F 100 / OR :
RUTF
F 100
•StabilizaNon phase : F 75
Diluted F 100 : inappropriate due to :
-‐ marginal PRSL (238 mOsm/L)
-‐ higher protein, Na, Lactose
•RehabilitaNon phase : F 100 should not be used
due to high PRSL (360 mOsm/L) alternaNves :
11
expressed breastmilk, infant formula or diluted F
100
– BMI < Ps or nutriNonal oedema (+)
– StunNng : BMI < P3 or < -‐@SD (NCHS)
• InNNal treatment
– Same formula F75, F100 )+ mineral + vitamin)
– Enegy : Age yrs Daily Energy kcl/kg Volume, ml/kg/h
F 75 F 100
7 -‐ 10 75 4,2 3,0
11 -‐ 14 60 3,5 2,5
15 -‐ 18 50 2,8 2,0
• RehabilitaNon :
– AppeNte (+)
– F 100 Regular diet + F 100
• Discharge :
– AppeNte ++, BW , medical problem resolves
– Give suppl BMI > P5
F 100
•Bahan : susu, gula, minyak, mineral mix, % minyak =
50%
•Diberikan dalam bentuk bahan F 100 : susu, gula
pasir, minyak goreng, mineral mix
•Agar Ndak merubah rasa, mineral mix dapat
diberikan terpisah 13
•Rawat inap diberi paket obat dan paket makan
•Setelah pulang dari rawat inap penderita diberi F 100 untuk
dikonsumsi selama 1 minggu
•Selanjutnya diberi makanan keluarga
•Rawat jalan : mendapat paket obat Ndak mendapat paket
makan, mendapat edukasi makan makanan keluarga
Refeeding syndrome
•Metabolic complicaNon associated with
giving nutriNonal support (enteral or
parenteral) to the severely malnourished
• Wajah membulat
• Pipi tembem
• Dagu rangkap
• Leher relatip pendek
• Dada membusung
dengan payudara
membesar
• Perut membuncit dan 16
berlipat
Obesitas idiopatik Obesitas endogen
Asupan Keluaran
17
Latar belakang Rentan secara Mutasi gen
genetik normal genetik tunggal
KRITERIA OBESITAS
-
ONTHS
"IRT YEAR
H }i Vœ
“«•
iÌi` “œ
Ì̃…
à >˜` Þi>Àî YEAR
S
7" …
` Àœ
ˆ• ÜÌ…
-Ì>˜`>À`Ã
20
Delayed development Kelainan genetik
21
Skrining komorbiditas
Skrining komorbiditas
Skrining komorbiditas
Skrining komorbiditas
Skrining komorbiditas
26
Modifikasi perilaku dengan orang tua
sebagai model
Diet rendah kalori seimbang
Penguatan tulang
Anak Remaja
• Rekreasi aktif, seperti Rekreasi aktif, seperti bermain kano,
mendaki, bermain mendaki, ski, bermain skateboard
skateboard atau sepatu atau sepatu roda
roda
Jalan cepat
Bersepeda
Melakukan pekerjaan rumah atau
halaman, seperti menyapu atau
mendorong mesin pemotong rumput
Bermain dengan gerakan melempar
dan menangkap, seperti baseball,
softball, bola basket, dan bola voli
Anak Remaja
Bermain aktif, seperti berlari dan Bermain aktif berlari dan
mengejar mengejar, seperti sepak bola
Bersepeda Bersepeda
Melompat tali Melompat tali
Bela diri, seperti karate Bela diri, seperti karate
Berlari Berlari 29
Olahraga, seperti hoki es atau Olahraga, seperti tenis, hoki es
lapangan, bola basket, berenang, atau lapangan, bola basket,
Athletics Track 5.0 Volleyball beach 8.0
Baseball 5.0 Volleyball rebound 6.0
Basketball 7.0 Volleyball outdoor 4.0
Soccer 10.0 Taichi 4.0 Tennis
Cycling mountain bike 8.5 outdoor 7.0 Table
Cycling transport 6.0 tennis 4.0
Cycling recreation 4.0 Jogging 7.0
Swimming (laps) 8.0 Marathon 16.0
Dancing ballet 6.0 Walking-power 6.5
Dancing modern 6.0 Walking-transport 4.0
Domestic work 3.0 Walking-pleasure 3.5
Penguatan otot
Anak Remaja
Defisiensi mikronutrien
33
Dampak kekurangan gizi spesifik di Indonesia
35
• Risiko masa bayi dan baBta
–Mengonsumsi susu sapi sebelum usia 1 –Infeksi atau peradangan kronik
tahun –Kehilangan darah akut atau kronik
–Mengonsumsi susu sapi 750 mL /hari –Pembatasan diet
–Mengonsumsi formula yang kandungan –Menggunakan obat-‐obatan yang
zat besinya rendah manghambat penyerapan zat besi
–Tidak mendapat suplementasi zat besi misalnya antasida
yang cukup setelah 6 bulan
• Risiko sosial/ekonomi
–Gizi lebih
–Status sosial-‐ekonomi rendah
• Risiko perinatal
–Pengungsi dari negara berkembang
–Anemia selama kehamilan
–Diabetes kehamilan yang Ndak terkendali
–Prematuritas atau berat lahir rendah
–Kehamilan kembar
36
7-‐12 bulan 11 11
• Sumber makanan :
– ASI atau Susu Formula yang diforNfikasi besi
37
Hertrampf EJ, et al. J Pediatr Gastroenterol Nutr 1998;27;4;425--
‐30 Commisee on NutriNon, AAP, 2005.
38
% dari Makanan
Pendamping
Fe
DRS 2012
39
15
• Makanan keluarga
• Susu formula baNta yang diforNfikasi zat besi
Susu Formula
1-3 tahun
40
Sumber zat besi
HEME NON-‐HEME
•Hanya ditemukan di •Ditemukan di sayur-‐sayuran,
daging, ikan dan unggas buah-‐buahan, biji-‐bijian dan telur
•Dapat langsung diserap •Tidak diserap sebaik besi heme
tubuh (23% dari zat besi (hanya 3-‐8% dari besi yang
yang dikonsumsi dapat dikonsumsi dapat diserap);
diserap) vegetarian dianjurkan
meningkatkan asupan besinya 1.8 41
kali supaya dapat memenuhi
kebutuhan besinya
•Penyerapan Ndak •Penyerapan dapat meningkat
dipengaruhi makanan lain
atau menurun terpengaruh oleh
•Sumber besi heme yang makanan lain
penNng adalah daging sapi, •Sumber besi non-‐heme yang
jeroan (haN, ginjal, jantung), penNng adalah buah-‐buahan
domba, daging sapi muda, kering (kismis, aprikot), biji
kalkun, ayam, ikan dan sea serealia utuh, serealia dan pasta
foods yang diperkaya, sayuran berdaun
hijau gelap (bayam, sawi,), kacang-
‐kacangan (kacang polong kering)
Non-heme
Heme
42
•Vitamin C atau Asam Askorbat
–Sangat membantu penyerapan zat besi non-‐heme.
–Contoh: buah dan sayuran yang Nnggi kandungan vitamin
C (brokoli, tomat, jus tomat jeruk, stroberi)
•Asam organik lainnya
–Asam laktat, tartrat, malat, dan asam sitrat juga
membantu meningkatkan penyerapan zat besi
•Daging, ikan, unggas
–Banyak mengandung zat besi heme yang sangat mudah
diserap dan dapat membantu penyerapan zat besi non-‐
heme dari sumber lain
43
•Polifenol
–SeperN di dalam beberapa sayuran, buah, kopi, teh, dan bumbu-‐
bumbu seperN bawang merah.cabai, paprika, kunyit,
•Asam fitat
–Gandum utuh, nasi, kacang-‐kacangan dan kedelai dan produknya.
–Sedikit saja as.fitat (5-‐10mg) dapat menurunkan penyerapan besi
non-‐heme sampai 50%.
•Asam oksalat
–sangat mudah berikatan dengan zat besi membentuk kompleks
yang sulit diserap oleh tubuh (kebalikan dari vit. C).
–Terdapat dalam bayam, ubi manis, bit, wortel, kacang tanah, teh
hitam, kopi, cokelat, dsb.
Xerophthalmia
44
Beri-beri
45
Sunburn-like dermatitis in areas exposed to sunlight
Goitre
46
47