Anda di halaman 1dari 36

BAB V

TENTANG ANGGARAN PENDIDIKAN NASIONAL


KITA

DISUSUN OLEH :

ABDUL SAIDIR AMIR (17070925406)


AMEILIA KARISMA (17070925413)
MAKHMUDAH (17070925412)
EKO RIDlA’ SETYAWAN (17070925418)

PROGRAM PASCASARJANA PENDIDIKAN EKONOMI


2017
• Anggaran (Budget) adalah rencana kuantitatif
aktivitas usaha sebuah organisasi
(pemasaran, produksi dan keuangan)
; anggaran mengidentifikasi sumber daya dan
komitmen yang dibutuhkan untuk memenuhi
tujuan organisasi selama periode dianggarkan.
• Anggaran merupakan sejumlah uang yang dihabiskan
dalam periode tertentu untuk melaksanakan
suatu program. (wikipedia)

• Tidak ada satu perusahaan pun yang memiliki anggaran


yang tidak terbatas, sehingga proses penyusunan
anggaran menjadi hal penting dalam sebuah proses
perencanan.(wikipedia)
• Menurut Undang-undang No.20 Tahun 2003 Pasal 1
ayat 2 yang dimaksud dengan Pendidikan Nasional
adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama,
kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap
terhadap tuntutan perubahan zaman
“ To Built Nation
Built School”
• adalah paradigma negara-negara
maju seperti AS, Inggris, Jerman,
Perancis, dan Jepang disusul Korea
Selatan, Taiwan dan Malaysia
500
450
400
350
2014
300 2015
250 2016
200 1017
150 2018

100
50
0
Anggaran pendidikan
Aspek Indonesia Finlandia
Anggaran 20% dari seluruh total 20% dari seluruh total
dana anggaran Negara sebesar anggaran Negara sebesar
Rp.419,8 T Rp.200 T
Pembiayaan Adanya dana Biaya Biaya pendidikan di
Operasional Sekolah Finlandia seluruhnya
pendidikan (BOS)u n t u k b i a y a gratis, mulai pendidikan
pendidikan dari jenjang dasar hingga universitas.
SD sampai SMP.
• Konsekuensi dari UU ini antara lain :
1. Pemberian beasiswa bagi guru yang belum berkualifikasi S1
dan D4

2. Upaya untuk melaksanakan sertifikasi

3. Penyelenggaraan pendidikan guru berasrama dan berikatan


dinas

4. Pembaharuan pendidikan guru untuk melahirkan guru yang


profesional
• Peraturan menteri yang berkaitan dengan standar
pembiayaan pendidikan adalah permen nomor 69 Tahun
2009 Tentang Standar Biaya Operasi Nonpersonalia

• Untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah


Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs),
Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA), Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK), Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB),
Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa (SMPLB), dan Sekolah
Menengah Atas Luar Biasa (SMALB) [Download permen
nomor 69 Tahun 2009].
Nomor Negara Persenrase PDB
1 Belanda 7
2 Jepang 7
3 Korea Selatan 5,3
4 Malaysia 5,2
5 India 5,1
6 Brunei Darussalam 4,4
7 Sri Langka 3,4
8 Filipina 3,4
9 Vietnam 2,8
10 Nigeria 2,4
11 Indonesia 1,4
1. Meningkatkan akses, distribusi, dan kualitas pendidikan.
2. Memperbaiki kualitas Sarpras sekolah.
3. Sinergi Pemerintah Pusat dengan Pemda.
4. Memperkuat pendidikan kejuruan dan sinkronisasi kurikulum
SMK ( link and match).
5. Sinergi program peningkatan akses (BOS, PKH, PIP, Bidik Misi
dan DPPN) untuk sustainable education.
6. Meningkatkan akses pendidikan bagi siswa miskin.
• Ada 10 negara pemasok utang bilateral Indonesia yang mencapai
Rp 347,18 triliun per Mei 2016, meliputi :

1. Jepang dengan pinjaman Rp 224,62 triliun,


2. Prancis Rp 26 triliun
3. Jerman Rp 22,08 triliun
4. Korea Selatan Rp 19,88 triliun
5. China Rp 12,36 triliun
6. Amerika Serikat Rp 10,99 triliun
7. Australia Rp 7,76 triliun
8. Spanyol Rp 3,89 triliun
9. Rusia Rp 3,63 triliun
10. Inggris Rp 3,53 triliun
11. Negara lain Rp 12,43 triliun
APBN INDONESIA
APBN INDONESIA
UUD 1945 BAB XIII
PASAL 31
1) Setiap Warga Negara berhak mendapat pendidikan
2) Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan
pemerintah wajib membiayainya
3) Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan suatu
sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan
ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang
4) Negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-
kurangnya dua puluh persen dari anggaran pendapatan dan
belanja negara serta dari anggaran pendapatan dan belanja
daerah untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan
pendidikan nasional
5) Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi
dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan
bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat
manusia
TANTANGAN PENDIDIKAN DI INDONESIA

Pertama,
sebagai akibat krisis ekonomi, pendidikan nasional dituntut untuk dapat
mempertahankan hasil-hasil pembangunan pendidikan yang telah dicapai

Kedua,
untuk mengantisipasi era globalisasi, pendidikan nasional dituntut untuk
mempersiapkan sumber daya manusia yang kompeten agar Mampu bersaing
dalam pasar kerja global

Ketiga,
sejalan dengan diberlakukannya otonomi daerah, perlu dilakukan perubahan
dan penyesuaian sistem pendidikan nasional sehingga dapat mewujudkan
pendidikan yang lebih demokratis, memperhatikan keberagaman kebutuhan,
keadaan daerah, dan peserta didik, serta mendorong partisipasi masyarakat
MENINGKATKAN DAYA SAING SDM DENGAN
PENGUATAN PENDIDIKAN VOKASI

Pendidikan vokasi merupakan


penggabungan antara teori dan praktik secara
seimbang dengan orientasi pada kesiapan kerja
lulusannya
Dalam menyiapkan
Generasi Emas 2045,
Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan
(Kemendikbud)
berupaya mempercepat
peningkatan
kecakapan abad 21 bagi
peserta didik melalui
Penguatan Pendidikan
Karakter (PPK)
BENTUK INTERVENSI KEMENTERIAN
UNTUK DAERAH
Peningkatan dan Penjaminan Mutu Pendidikan
Komitmen Untuk Ketersediaan
Fasilitas Pendidikan
PAUD, KEAKSARAAN, PENDIDIKAN KESETARAAN,
DAN PENDIDIKAN KELUARGA

PERLUASAN DAN PENINGKATAN MUTU


Pendidikan Anak Usia Dini, program keaksaraan, pendidikan kesetaraan,
dan pendidikan keluarga merupakan salah satu program yang dijalankan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) selama 2017.

Sebanyak Rp 549,5 miliar dialokasikan untuk melaksanakan program tersebut


GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN (GTK)

GTK PROFESIONAL DAN SEJAHTERA


WUJUDKAN PEMBELAJARAN BERMUTU
pada 2017 ini Kemendikbud mengalokasi anggaran
senilai Rp 8 triliun
Program Kebudayaan
Landasan Perencanaan
Pembangunan Pendidikan Berkelanjutan
PERAN KERAGAMAN BUDAYA
INDONESIA MENJADI
LANDASAN PERENCANAAN
PEMBANGUNAN YANG
BERKELANJUTAN DALAM
SEGALA LINI PEMBANGUNAN
TERMASUK BIDANG
PENDIDIKAN
Tersedia Rp
252,1
Miliar
untuk
Beasiswa
Bagi yang
Berprestasi
“Dukungan Pendanaan
yang Baik, Ciptakan
Lembaga Berkualitas”
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai