Hartomas Bumiharjo
LO 1
PENYAKIT JANTUNG BAWAAN
• Kelainan pada struktur jantung dan pembuluh darah
besar yang didapat sejak lahir dan sudah terjadi
sewaktu perkembangan janin di kandungan (biasanya
pada trimester awal kehamilan)
• Gejala dapat timbul segera setelah lahir, atau setelah
beberapa minggu/bulan/tahun
• Ditemukan 8 dari 1000 kelahiran hidup, dengan 1/3 nya
mengalami kondisi kritis pada tahun pertama
kehidupan dan 50% kasus kegawatan pada bulan
pertama kehidupan berakhir dengan kematian
ETIOLOGI
• Pada sebagian besar kasus, penyebab dari PJB ini tidak
diketahui (Sastroasmoro, 1994). Beberapa faktor yang
diyakini dapat menyebabkan PJB ini secara garis besar
dapat kita klasifikasikan menjadi dua golongan besar,
yaitu genetik dan lingkungan.
• Pada faktor genetik, hal yang penting kita perhatikan
adalah adanya riwayat keluarga yang menderita
penyakit jantung. Hal lain yang juga berhubungan
adalah adanya kenyataan bahwa sekitar 10% penderita
PJB mempunyai penyimpangan pada kromosom,
misalnya pada Sindroma Down (Fachri, 2007).
• Faktor Prenatal :
1. Ibu menderita penyakit infeksi : rubella, influenza atau chicken
fox.
2. Ibu alkoholisme.
3. Umur ibu lebih dari 40 tahun.
4. Ibu menderita penyakit Diabetes Mellitus (DM) yang memerlukan
insulin.
5. Ibu meminum obat-obatan penenang atau jamu dan
sebelumnya ikut program KB oral atau suntik, minum obat-
obatan tanpa resep dokter, ( thalidmide, dextroamphetamine,
aminopterin, amethopterin).
6. Terpajan radiasi (sinar X).
7. Gizi ibu yang buruk.
8. Kecanduan obat-obatan yang mempengaruhi perkembangan
embrio.
• Faktor Genetik :
1. Ayah / Ibu menderita penyakit jantung bawaan.
2. Kelainan kromosom seperti Sindrom Down.
3. Lahir dengan kelainan bawaan yang lain.
Faktor resiko
• Paparan lingkungan yang tidak baik, misalnya menghirup
asap rokok.
• Rubella, infeksi virus ini pada kehamilan trimester pertama,
akan menyebabkan penyakit jantung bawaan
• Diabetes, bayi yang dilahirkan dari seorang ibu yang
menderita diabetes tidak terkontrol mempunyai risiko
sekitar 3-5% untuk mengalami penyakit jantung bawaan
• Alkohol, seorang ibu yang alkoholik mempunyai insiden
sekitar 25-30% untuk mendapatkan bayi dengan penyakit
jantung bawaan
• Ectasy dan obat-obat lain, seperti diazepam, corticosteroid,
phenothiazin, dan kokain akan meningkatkan insiden
penyakit jantung bawaan (Indriwanto, 2007).
KLASIFIKASI PENYAKIT JANTUNG
BAWAAN
• Penyakit jantung bawaan sianotik
– Dengan vaskularisasi paru bertambah : transposisi arteri besar
(TGA) tanpa stenosis pulmonal, double outlet right ventricle
tanpa stenosis pulmonal, trunkus arteriosus persisten,
ventrikel tunggal tanpa stenosis pulmonal, anomali total
drainase vena pulmonalis
– Dengan vaskularisasi paru berkurang : stenosis pulmonal berat,
tetralogy of Fallot (ToF), atresia pulmonal, atresia tricuspid,
anomali Ebstein
TGA
TETRALOGY OF FALLOT
bentuk jantung seperti sepatu - boot shape/‘coeur en sabot’
Tetralogi Fallot
1. Pulmoner Stenosis (Resistensi >>)
2. Hipertrofi Ventrikel Kanan (Kerja ++)
3. defek sekat ventrikel (VSD)
4. Dekstroposisi Aorta (Blood Flows to the Aorta
Mixed Blood)
Stenosis pulmonal:
1. Ringan dan sedang
asimptomatik
2. Berat:
a. Toleransi latihan yang menurun
b. dispnea
PJB asianotik obtruksi jantung kiri
• Demam Rematik
Peradangan akut, yang sering kali diawali peradangan
pada faring.
• Penyakit Jantung Rematik
Penyakit demam rematik yang berulang dan kronis.
• Penyebab:
Streptococcus Beta Hemolitycus Group A.
• Penyakit Jantung Rematik Autoimun
• Menyerang : Jantung, Sendi, dan Otak
• Usia anak 6-15 thn
v. Pulmonalis
Gagal jantung Dpt mengakibatkan Hipertrofi Peningkatan tahanan
kongestif insufisiensi ventrikel vaskular paru
trikuspid kanan
• Gambaran klinis
– Anak tampak lekas lelah, dan dispnea setelah melakukan
aktivitas fisik.
• EKG
– Perubahan segmen S-T dan gelombang T di hantaran
prekordial kiri, terjadi pada insufisiensi yang berat.
• Foto Rontgen
– Sering ditemukan pembesaran ventrikel kiri.
• Diagnosa
– Biasanya ditegakkan dengan adanya bising pansistolik di
apeks yang menjalar ke lateral.
• Komplikasi
– Pada mitral insufisiensi yang berat, bisa ditemukan
gagal jantung yang berat juga, dan adanya fibrilasi
atrium atau infective endocarditis. Dapat juga
ditemukan aritmia
• Penatalaksanaan
– pemberian obat profilaksis untuk penyakit
reumatiknya, lalu obat-obatan untuk menangani gagal
jantung (ACE-inhibitor, dsb)
– Tindakan operatif, dilakukan jika terapi farmakologik
tidak membuahkan hasil ( transplantasi katup )
Stenosis mitral
Stenosis katup mitral Menghalangi masuknya darah dari atrium kiri
ke ventrikel kiri
Hipertensi pulmonal
• Penatalaksanaan
Pemberian terapi gagal jantung, operasi katup dengan
indikasi:
– Gagal jantung, edema paru, angina
Pengobatan Penyakit Jantung Rematik
• Antibiotika dan anti radang:
– antibiotika penicillin secara oral atau benzathine
penicillin G
– pemberian erythromycin atau golongan
cephalosporin.
– Cortisone and Aspirin