Anda di halaman 1dari 23

Di Susun Oleh :

Titis Cresnaulan Desiyanti


Vemindra Dinda Laksono
VARISELA
Definisi :

Penyakit infeksi akut primer menular,disebabkan oleh Varicella


Zoster Virus (VZV), yang menyerang kulitdan mukosa, dan ditandai
dengan adanya vesikel-vesikel

Etiologi : Infeksi
Primer Varisela
VARICELLA ZOSTER VIRUS

Infeksi Herpes
Sekunder Zoster
ETIOLOGI

Varicella disebabkan oleh Varicella


Zooster Virus (VZV) yang termasuk
kelompok Herpes Virus dengan
diameter kira-kira 150 – 200 nm.
Inti virus disebut capsid yang
berbentuk icosahedral, terdiri dari
protein dan DNA yang mempunyai
rantai ganda yaitu rantai pendek (S)
dan rantai panjang (L) dan
merupakan suatu garis dengan berat
molekul 100 juta dan disusun dari
162 capsomer. Lapisan ini bersifat
infeksius.
EPIDEMIOLOGI
 Varisela terdapat di seluruh dunia, tetapi hampir
90% kasus mengenai anak dibawah umur 10
tahun.
 Di Indonesia, tidak banyak data yang mencatat
secara nasional
 Penelitian di Manado tahun 2012, menunjukkan
bahwa dari 27 kasus varisela (2,68%), terbanyak
adalah kelompok umur 15-24 tahun (33,3%),
jenis kelamin perempuan (59,3%), musim
kejadian tersering adalah musim panas (55,6%).
PATOGENESIS

Hari 1 VZV masuk ke dalam tubuh manusia melalui  mukosa traktus


respiratorius bagian atas (orofaring)
Hari 4-6 Mengalami multiplikasi awal  penyebaran virus ke pembuluh
darah dan saluran limfe : viremia primer  virus ke sel RE limfe,
hati, organ lain  berkumpul dalam makrofag mekanisme
pertahanan tubuh (interferon, sel NK dan respon imun)
7-14 Virus dapat bertahan dari respons imun non-spesifik  Jumlah >>
hari banyak
Viremia sekunder  virus berkumpul di dalam Limfosit T 
menyebar ke kulit dan mukosa dan bereplikasi di epidermis : lesi
varisela.
14-21 Lesi awal : infeksi kapiler endotel papil dermis  epitel dermis,
hari folikel dan kel sebasea demam dan malaise
PATOGENESIS
MANIFESTASI KLINIS

STADIUM PRODORMAL
Demam yang
malaise Nyeri kepala
tidak terlalu tinggi

STADIUM ERUPSI
Papul eritematosa pada kulit yang dalam waktu beberapa
jam berubah menjadi vesikel.
MANIFESTASI KLINIS
Stadium Prodromal
10-21 hari  demam 1-3 hr, mengigil, nyeri kepala, anoreksia dan malaise

Stadium erupsi
- 1-2 hari kmdn ruam kulit “ dew drops on rose petals”(wajah, leher, kepala,
badan dan ekstremitas) disertai gatal
- Penyebaran dr pusat ke perifer. Makula, papul, vesikel, pustul, dan krusta
- Dalam 8-12 jam didapatkan berbagai bentuk lesi : polimorfi
- Vesikel : atapnya stratum korneum , dasar lapisan yang lebih dalam
-Vesikel khas, bulat, dinding tipis, dasar eritematous spt tetesan air mata/embun
“tear drops”.
- Cairan vesikel keruh akibat sebukan sel radang (PMN) pustul  krusta
- Krusta lepas 1-3 minggu tergantung pada dalamnya kelainan kulit.
- Lesi kulit terbatas di jar epidermis penyembuhan 7-10 hari
- lesi hiper-hipo pigmentasi menetap sampai beberapa bulan.
- Penyulit : infeksi sekunder dpt terbentuk jaringan parut
 ANAMNESIS
 GAMBARAN KLINIS:
 Muncul setelah masa
prodromal yang singkat dan
ringan
 Lesi berkelompok terutama
dibagian sentral
 Perubahan lesi yang cepat
dari makula, vesikula, pustula DIAGNOSIS
sampai krusta
 Terdapatnya semua tingkatan
lesi kulit dalam waktu
bersamaan pada daerah yang
sama
 Terdapat lesi mukosa mulut
 Umumnya px. Lab tak
diperlukan lagi
PEMERIKSAAN LAB :

 3 hari pertama leukopenia


diikuti leukositosis (tanda
infeksi sekunder akibat bakteri)
 Serum antibody IgA dan IgM
dpt terdeteksi hari pertama &
kedua pasca ruam
 Isolasi virus (3-5 hari) dan
Pemeriksaan Serologi :
DIAGNOSIS imunofluoresensi
FAMA(Fluorescent Antibody to
Membran Antigen) untuk
konfirmasi diagnosis
 Pemeriksaan penunjang:
apusan Tzanck berupa
gambaran mononucleated giant
cell
Lesi Polimorfik
Varisela 21 hari sebelum melahirkan 25 % anak 
varisela kongenital pada 0-5 hari, ringan, jarang
kematian
Varisela 4-5 hari sebelum melahirkan neonatus 
varisela kongenital 5-19 hari, varisela berat dan
kematian 25-30 %
Varisela pneumonia hipoksia dan gagal nafas
Anak dari ibu varisela selama masa kehamilan, atau
bayi yang varisela selama bulan awal herpes zoster
< 2 tahun >>
DIAGNOSA BANDING

 Hand-foot-mouth disease (intradermal balloning dan


degenerasi retikular keratinosit)
 Herpes zoster generalisata (lebih sering menyerang
dewasa, riwayat cacar air sebelumnya, ruam sejajar
dermatom, nyeri hebat)
 Herpes simplex ( lesi berkelompok, nyeri hebat)
 Dermatitis kontak (riwayat kontak dengan bahan iritan)
 Impetigo (tak ada vesikel klasik, lebih sedikit ruam, lesi
perioral/perifer
PENATALAKSANAAN

Non Medikamentosa:

Isolasi untuk mencegah penularan


Bila demam tinggi, kompres dengan air hangat
Upayakan agar vesikel tidak pecah : gunakan bedak
Jangan menggaruk vesikel
Kuku jangan dibiarkan panjang
Bila hendak mengeringkan badan, cukup tempelkan
handuk pada kulit. Jangan digosok
PENATALAKSANAAN
Medikamentosa:

 Simtomatik
- Antipiretik (parasetamol) jarang diperlukan.
- Antihistamin
- Bedak kocok (lotio calamine) mengurangi gatal
- Pemberian Asiklovir - Diberikan dalam 24 jam pertama
(tidak > 72 jam)
- Neonatus: 500 mg/m2 iv tiap 8 jam, selama 10 hari
- Anak (2-12 tahun) 20 mg/kg (maks 800 mg) 4-5 kali sehari
selama 5-10 hari.
- Dewasa: 5 x 800 mg per hari/ oral selama 7 hari
- Antibiotik topikal (mengurangi ruam terinfeksi)
PENCEGAHAN
PENCEGAHAN

 Profilaksis pasca pajanan

Imunoglobulin varisela-zoster (Varicella-zoster


immune globulin, VZIG), yang dibuat dari plasma
darah donor dengan titer antibodi VZV yang tinggi,
sangat efektif dalam memodifikasi atau mencegah
penyakit jika diberikan dalam waktu 96 jam sesudah
terpajan
KOMPLIKASI

 Infeksi sekunder dengan bakteri


 Varisela Pneumonia
 Reye sindrom
 Ensefalitis
 Hepatitis
 Hemoragis Varisela
 Nefrotik Sindrom
 Perikarditis
 Myokarditis
 Dll
PROGNOSIS

Urutan yang lebih awal dalam satu keluarga


prognosisnya lebih baik
Pada anak-anak sehat  prognosis varisela lebih baik
dibandingkan orang dewasa oleh karena cacar air
pada dewasa memiliki risiko 25 kali lipat menderita
pneumonia
Pada neonatus dan anak yang menderita leukemia,
imunodefisiensi, seringmenimbulkan komplikasi
sehingga angka kematian meningkat
TERIMAKASIH 

Anda mungkin juga menyukai