Anda di halaman 1dari 44

SEORANG ANAK LAKI-LAKI DENGAN

PAROTITIS dan HIPERPIREKSIA

PEMBIMBING :
DR. ARIFIYAH, SP.A
DISUSUN OLEH :
EKA FEBRIANI
030.013.065
DATA PASIEN AYAH IBU
Nama An. Fa Tn.S Ny.F

Umur 5 tahun 4bulan 48 tahun 46 tahun

Jenis Kelamin Laki-laki Laki-laki Perempuan

Alamat Jl. Pengabean RT 04/ RW05 kecamatan Dukuturi, jawa


IDENTITAS
PASIEN DAN tengah
ORANG
Agama Islam Islam Islam
TUA/WALI
Suku Bangsa Jawa Jawa Jawa

Pendidikan TK SMP SMP

Pekerjaan - Wiraswasta IRT

Penghasilan - Rp 5.000.000 -

Keterangan Hubungan orangtua dengan anak adalah anak kandung

Asuransi UMUM

No. RM 897677
KELUHAN UTAMA
Autoanamnesis
dan alloanamnesis
terhadap ibu
kandung pasien
pada tanggal 13
Maret 2018 pukul Keluhan
Demam 2 hari
12.00 WIB, di ruang Utama SMRS
wijaya kusuma atas
rsud Kardinah
Tegal.

Bengkak pada belakang


Keluhan telinga kanan (+), nyeri
tambahan pada bagian leher (+)
nyeri menelan(+) lemas
(+) mual (+) muntah (+),
Riwayat penyakit sekarang
Pasien datang ke UGD rsud Kardinah tegal dengan demam
sejak 2 hari lalu, hilang timbul , menggigil (-), malam hari >>

1 hari sebelumnya, dirasakan nyeri dibagian belakang telinga


kanan dan leher, nyeri menelan (+) malam hari dirasakan
bengkak pada belakang telinga kanan

Nyeri menelan, nyeri pada telinga serta bengkak dirasakan


semakin bertambah, nyeri kepala(-), nyeri sendi dan otot (-),
mimisan (-)

Batuk (-) pilek (-), sesak(-) mual (+) muntah(+) 1 kali, lemas (+)
nafsu makan berkurang, kejang (-) bak (+), bab(+)

Pasien belum berobat untuk mengatasi sakitnya hanya minum


pct, pasien mengaku dilingkungan sekolahnya terdapat gejala
yang serupa
Riwayat penyakit dahulu
Tidak ada keluhan serupa sebelumnya. Penyakit
lain, seperti asma, penyakit jantung, dan
sebagainya disangkal

Tidak ada riwayat operasi sebelumnya.


Tidak ada riwayat trauma sebelumnya.
Pasien tidak memiliki riwayat alergi obat maupun
makanan tertentu

Pasien memiliki riwayat kejang demam


sebelumnya, di rawat pada bulan november
2017, kejang pertama kali
Riwayat penyakit keluarga

Tidak ada anggota keluarga yang


pernah mengalami keluhan yang serupa.

Diabetes mellitus, asma, penyakit jantung


dan paru dalam keluarga disangkal.
Riwayat Lingkungan Perumahan

tinggal di rumah milik sendiri

tersebut berukuran ±6 x 17 m2, memiliki 3 kamar tidur


dengan 1 kamar mandi dan 1 dapur

beratap genteng, berlantai semen, berdinding tembok,


memiliki jendela dan ada 2 pintu. Rumah dibersihkan tiap
hari, Cahaya matahari dapat masuk ke dalam rumah

Sumber air bersih berasal dari sumur, jarak septic tank


dengan wc ± 15 m

Kesan: Keadaan lingkungan rumah baik dengan ventilasi yang


baik dan sirkulasi baik.
Riwayat Sosial Ekonomi

Ayah pasien adalah seorang wiraswasta


dengan penghasilan ±Rp. 5.000.000,-/ bulan
dan ibu pasien seorang ibu rumah tangga.
Kesan: Riwayat sosial ekonomi baik.
HT (-), DM (-), Peny.jantung (-), Penyakit paru (-),
Morbiditas
Anemia (-), Infeksi (-)
kehamilan

Riwayat Kehamilan ANC rutin tiap bulannya di puskesmas, TT 1 kali, USG (+)
Kehamilan, Perawatan Tidak pernah dirawat, konsumsi obat herbal, jamu (-)

Pemeriksaan antenatal pijat perut (-)

Prenatal, dan Tempat Rumah sakit

Kelahiran persalinan

Penolong Dokter spesialis kandungan


persalinan
Kesan : Kelahiran
Cara Spontan pervaginam
Riwayat antenatal persalinan
cukup baik, Masa gestasi 39 minggu
Neonatus aterm,
lahir spontan Ketuban jernih
langsung
menangis. Berat lahir : 3700 gram
Panjang lahir : Ibu tidak ingat
Bayi dalam Lingkar kepala : Ibu tidak ingat
keadaan bugar Keadaan bayi
Keadaan lahir : Menangis spontan (+)
Nilai APGAR : Ibu tidak ingat
Kelainan bawaan :-
Suntik Vitamin K : Ibu tidak tahu
Riwayat Pemeliharaan • Pemeliharaan setelah kelahiran dilakukan di
Postnatal Bidan dan Posyandu dan anak sehat

• Ibu P3A0. Pasien adalah anak ketiga


Corak reproduksi berusia 5 tahun 4 bulan dengan jenis kelamin
laki-laki, hidup dan sehat.

Riwayat KB •Saat ini tidak sedang menggunakan spiral .


Riwayat Pertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan Perkembangan
Berat badan lahir anak Pertumbuhan gigi
3700 gram pertama : 6 bulan

Berat badan sekarang 17


kg dengan tinggi badan
sekarang 110 cm
Motorik kasar
Tengkurap : 4 bulan
Duduk kepala tegak : 7 bulan
Berdiri : 9 bulan
Berjalan : 12 bulan
Mengucapkan kata : 13 bulan
Riwayat Makan dan Minum
0-6 bulan diberikan
asi eklusif

6 bulan pasien sudah


diberikan bubur beras

Usia 1 tahun sudah


seberikan makanan
lunak dan buah
seperti pisang

Usia 2 tahun sudah


diberikan lauk pauk
ikan serta sayuran
Riwayat imunisasi
VAKSIN DASAR (umur) ULANGAN
(umur)
BCG 0 bulan - - - - - -
DTP/ DT - 2 bulan 3 bulan 4 bulan - - -
POLIO 0 bulan 2 bulan 3 bulan 4 bulan - - -
CAMPAK - - - 9 bulan - - -
HEPATITIS B 0 bulan 2 bulan 3 bulan 4 bulan - - -

Kesan : Imunisasi dasar lengkap sesuai umur, belum dilakukan imunisasi ulangan
Silsilah keluarga
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum Tanda Vital Data Antropometri

• Compos mentis • TD : Tidak dilakukan Berat badan sekarang :


• Tampak sakit sedang dan pemeriksaan 17 kilogram
lemah
• Nadi : 128 x/menit reguler, Tinggi badan sekarang : 110
kuat, isi cukup cm

• Laju nafas : 26 x/menit reguler

• Suhu : 37,2oC, Axilla


Status Generalis
Kepala Normosefali, lingkar kepala : 51 cm
Rambut Hitam, tidak mudah dicabut
Mata Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-),
oedem palpebra (-/-),
Hidung Bentuk normal, deformitas (-), deviasi (-),
sekret (-/-), napas cuping hidung (-),
epistaksis (-/-)
Telinga Normotia, discharge (-/-), bengkak
dibelakang telinga kanan
Mulut Bibir kering (-), bibir sianosis (-), stomatitis(-),
labioschizis(-), palatochizis (-)
Leher Simetris, tidak terdapat pembesaran KGB
Status Generalis
Thorax Dinding thorax normothorax dan simetris
Paru
I Bentuk dada simetris kanan – kiri. Sternum
dan iga normal. Retraksi (-). Gerak napas
simetris, tidak ada hemithotax yang
tertinggal.
P Simetris, tidak ada yang tertinggal
P Sonor kedua lapang paru
A Suara nafas vesikuler (+/+), ronkhi (-/-),
wheezing (-/-).
Status Generalis
Jantung
I Ictus cordis tidak tampak.
P Ictus cordis teraba di ICS IV midklavikula sinistra.
P Batas jantung kiri ICS V 1 jari medial midclavicula
sinistra, Pinggang jantung pada ICS 2 Parasternalis
sinistra.
A Bunyi jantung I dan II reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen
I Datar, simetris
A Bising usus (+)
P Supel, distensi (-), turgor kembali < 2 detik, hepar
tidak teraba membesar, NT (-) epigastrium, lien
tidak teraba membesar, asites (-)
P timpani di 4 kuadran
Status Generalis
Vertebra tidak ada kelainan
Genitalia tidak ada kelainan, jenis kelamin laki-laki, BAK +,BAB +

Anorektal tidak ada kelainan


Ekstremitas
Akral Dingin -/- +/+

Akral Sianosis -/- -/-


CRT <2” <2”
Oedem -/- -/-
Tonus Otot Normotonus Normotonus
Trofi Otot Normotrofi Normotrofi
Ref. Fisiologis + +
Ref. Patologis - -
PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI NORMAL
CBC + DIF + LED
CBC
Hemoglobin 11.1 g/dL 10,7 – 14,7

Lekosit 4.3 103/uL 4,5 – 13,5

Hematokrit 32.2 % 34 – 40

Pemeriksaan
Trombosit 247 103/uL 150 – 521

Eritrosit 4.6 106 /Ul 3,8 – 5,8

Penunjang RDW
MCV
MCH
12.0
71.6
24.7
%
U
Pcg
11,5 – 14,5
63 – 93
22 – 34
MCHC 34.5 g/dL 32 – 36

DIFF
Netrofil 55.7 % 50 – 70
Limfosit 29.9 % 25 – 40
Monosit 14.7 ↑ % 2–8
Eosinofil 0↓ % 2–4
Basofil 0.0 % 0–1
Laju Endap Darah
LED 1 jam 15 mm/jam 0 – 15

LED 2 jam 34 mm/jam 0 - 25


Status Gizi (CDC)
Anak laki-laki usia 5 tahun
BB : 17 kg
TB : 110 cm

BB/U x 100% = 17/19 x 100 =


84.4 %
TB/U x 100% = 110/110 x 100% =
100 %
BB/TB x 100% = 17/19 x 100% =
84.4 %
Kesan : Gizi kurang perawakan
normal
Lingkar kepala : 51 cm

Kesan : Normocephali
DAFTAR MASALAH
Demam

Bengkak di bagian belakang telinga kanan

Nyeri telinga dan Nyeri saat menelan

Mual dan Muntah

Lemas

Nafsu makan berkurang

Hasil Lab : leukopeni, led meningkat, monosit meningkat


DIAGNOSIS BANDING DIAGNOSIS KERJA

• Tonsilofaringitis • Parotitis
• Difteri berat • Status gizi kurang
• Parotitis supuratif • Hiperpireksi
• Parotitis berulang • Riwayat kejang demam
penatalaksanaan
Medikamentosa Non-medikamentosa

• Infus Asering 20 tetes • Pengawasan


per menit keadaan umum dan
• Injeksi paracetamol tanda vital
180mg/8 jam • Diit 3 x bubur
• Injeksi ondancentron • Edukasi : perbanyak
4 mg ½ amp/ 12 jam istirahat dan
• Diazepam 2 mg + meningkatkan
luminal 20 mg frekuensi minum,
(puyer) 3 x 1 pemantauan buang
• Elkan 1x1 cth air dan kesadaran
PROGNOSIS
Quo ad vitam

• Dubia ad bonam

Quo ad fungsionam

• Dubia ad bonam

Quo ad sanationam

• Dubia ad bonam
PEMERIKSAAN ANJURAN
Pemeriksaan IgG IgM

Amylase serumbiasanya ada kenaikan


amylase serum, kenaikan cenderung dengan
pembengkakan parotis dan kemudian
kembali normal kurang lebih 2 minggu

Spesimen : saliva, cairan serebrospinal, urin


Dinyatakan positif jika terdapat hemarbsorpsi
dalam biakan yang diberi cairan fosfat NacL

Pemeriksaan virologyIsolasi dan identifikasi


virus
11 Maret 2018 pukul 06:45 WIB
Hari Perawatan ke-2
KU : CM
Demam (+), batuk (-) pilek (-) sesak (-)
TTV: HR 98 x/m, RR 22x/m, S 38,10C
mimisan(-),bengkak di belakang telinga
Status generalis:
sebelah kanan(+) nyeri tekan (+) nyeri
Kepala : Normocephali, bengkak
tarik(-),nyeri saat menelan(-),nyeri otot
dibelakang telinga kanan
leher(-),nyeri kepala(-) nyeri saat
Mata : CA (-/-), SI (-/-)
membuka mulut (-), mual (+), muntah
Toraks: SNV (+/+), rh (-/-), wh (-/-)
(-), nyeri perut (-), sesak (-), pusing (-)
BJ 1-2 reguler, m (-), g (-)
BAB normal, kentut (+)BAK (+) BAB
Abdomen : Supel, BU (+), distensi (-),
(+) lemas (+),kejang (-), nafsu makan
nyeri tekan (-), turgor kulit baik
menurun
Ekstremitas atas-bawah :
AH (+/+), OE (-/-) CRT <2 detik
Diagnosis Tatalaksana

Infus Asering 20 tetes per menit


Parotitis  paracetamol syrup 4x 1 ¼ cth
Injeksi ondancentron 4 mg ½
Riwayat kejang demam amp/ 12 jam
status gizi kurang Diazepam 2 mg + luminal 20 mg
(puyer) 3 x 1
Elkan 1x1 cth
Jumat, 12 Maret 2018 pukul 06:55 WIB
Perawatan ke-3

KU : CM O
Demam (-),batuk (-) pilek (-), sesak
TTV: HR 98 x/m, RR 50x/m, S 36.90C,
(-),mimisan (-), bengkak di
Status generalis:
belakang telinga sebelah kanan(+)
Kepala : Normocephali, bengkak
nyeri tekan (+) nyeri tarik(-) nyeri
dibelakang telinga kanan
saat menenlan (-), nyeri otot leher
Mata : CA (-/-), SI (-/-)
(-)nyeri kepala (-) nyeri saat
Toraks: SNV (+/+), rh (-/-), wh (-/-)
membuka mulut (-) mual (+),
BJ 1-2 reguler, m (-), g (-)
muntah (-), nyeri perut (-), sesak (-),
Abdomen :Supel, BU (+), distensi (-),
pusing (-). BAB dan BAK normal,
nyeri tekan (-), turgor kulit baik
kentut (+). lemas (-), kejang (-),
Ekstremitas atas-bawah :
nafsu makan menurun
AH (+/+), OE (-/-) CRT <2 detik
DIAGNOSIS TATALAKSANA
Infus Asering 20 tetes per menit
 paracetamol syrup 4x 1 ¼ cth
• Parotitis Injeksi ondancentron 4 mg ½
amp/ 12 jam
• Riwayat kejang demam status Diazepam 2 mg + luminal 20 mg
gizi kurang (puyer) 3 x 1
Elkan 1x1 cth
Ketricin 3x 1/3 tab
13 Maret 2018 pukul 07:10 WIB
Hari Perawatan ke-4

KU : CM
Demam (-),batuk (-) pilek (-), sesak
TTV:, HR 110 x/m, RR 24x/m, S 37.50C,
(-), mimisan (-), bengkak di
Status generalis:
belakang telinga sebelah kanan (-)
Kepala : Normocephali
nyeri tekan (-) nyeri tarik(-) nyeri
Mata : CA (-/-), SI (-/-)
saat menenlan (-), nyeri otot leher
Toraks:
(-)nyeri kepala (-) nyeri saat
SNV (+/+), rh (-/-), wh (-/-)
membuka mulut (-) mual (+),
BJ 1-2 reguler, m (-), g (-)
muntah (-), nyeri perut (-), sesak (-),
Abdomen :
pusing (-). Sudah bisa BAB dan
Supel, BU (+), distensi (-), nyeri tekan
normal, kentut (+). BAK normal,
(-)
lemas (-), kejang (-), nafsu makan
Ekstremitas atas-bawah :
sudah mulai membaik
AH (+/+), OE (-/-), CRT <2 detik
DIAGNOSIS TATALAKSANA

paracetamol syrup 3x 1
¼ cth
• Parotitis Diazepam 2 mg 3x1
• Riwayat kejang demam status Elkan 1x1 cth
gizi kurang Ketricin 3x 1/2 tab
PAROTITIS
DEFINISI
Parotitis adalah penyakit virus akut yang biasanya menyerang kelenjar ludah terutama
kelenjar parotis (sekitar 60% kasus).

kelenjar ludah terdapat kelainan berupa pembengkakan sel epitel, pelebaran dan
penyumbatan saluran. menyebabkan pembengkakan unilateral (satu sisi) atau bilateral
(kedua sisi) pada kelenjar liur disertai nyeri.
Epidemiologi
• Insidens penyakit parotitis telah jauh menurun dibandingkan dengan periode sebelum
tahun 1967
• Di amerika 1692 kasus pada tahun 1993.
• Di RS. Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta penderita parotitis yang berobat di unit rawat
jalan sejak tahun 1994 - 1998 adalah sebanyak 61 kasus
Golongan umur 5-9 tahun adalah golongan yang paling banyak diserang oleh penyakit
in
• Di banyak negara di seluruh dunia, mumps tetap endemik. Vaksin mumps digunakan
di hanya 57% dari negara-negara yang tergabung dalam (WHO)
Etiologi
• Parotitis adalah penyakit virus sistemik yang disebabkan oleh virus ribonucleic acid
(RNA) spesifik, yang dikenal sebagai Rubulavirus (virus mumps).
• famili Paramyxoviridae. Virus ini berantai tunggal dengan RNA yang dikelilingi oleh
glikoprotein
• Manusia dikenal sebagai satu-satunya inang bagi virus mumps.
• Virus penyebab mumps dapat menyebar melalui kontak langsung dengan percikan
ludah, bahan muntah dan urine dengan masa inkubasi dan berlangsung selama 12-25
hari.
Patofisiologi
Manisfestasi klinis
• demam (suhu badan 38,5 – 40 derajat
celcius),
• sakit kepala,
• nyeri otot
• Bengkak pada bagian belakang
telinga
• kehilangan nafsu makan,
• nyeri rahang bagian belakang saat
mengunyah dan adakalanya disertai
kaku rahang (sulit membuka mulut),
• malaise.
penegakan diagnosis dan
tatalaksana
• Gejala klinis tanpa disertai laboratorium

• Tes khusus meliputi isolasi virus dari cucian tenggorokan atau hidung,
• titer IgG (hemaglutinasi inhibisi assay [HAI],
• tes IgM,
• RT-PCR testing
Diagnosis banding
• Adenopati dari tonsilofaringitis: telinga tidak terangkat oleh pembengkakan, inflamasi
faring nyata
• Difteri berat / bullneck: Pembengkakan tidak nyeri. Inflamasi faring serta
pseudomenbrane.
• Penyakit lain yang bergejala pembengkakan kelenjar parotid: Sarkoidosis, Lukemia,
Sindrom Uveoparotitis (Mickulic)
• Salivary Calculus: batu membuntu saluran parotis, yang sering ductus submandibular.
• Tetanus karena trismusnya. Mudah dibedakan karena tidak ada kaku otot lain
• Parotitis supuratif
• Parotitis berulang
Penatalaksanaan
• Parotitis merupakan penyakit yang bersifat self-limited
• isolasi karena penykit ini dapat menular,
• diet dengan kalori yang tinggi, diet makanan cair dan lunak.
• apabila demam selain dibantu dengan obat dapat dilakukan kompres
• Kompres dibagian yang bengkak
• pisahkan alat makan
• istirahat yang cukup.
• Obat yang diberikan mengurangi keluhan (simptomatis) yaitu berupa (antipiretik dan
analgesik)
Profilaksis
• Passif dengan menggunakan Gamma globulin parotitis
• Aktif dengan Pemberian rutin vaksin parotitis hidup yang dilemahkan.
Komplikasi
• Meningioensefalitis
• Orkitis
• Epididimitis
• Ooforitis
• Nefritis
• Prankreatitis
• Miokarditis
• Mastitis
• Ketulian

Anda mungkin juga menyukai