PEMBIMBING :
DR. ARIFIYAH, SP.A
DISUSUN OLEH :
EKA FEBRIANI
030.013.065
DATA PASIEN AYAH IBU
Nama An. Fa Tn.S Ny.F
Penghasilan - Rp 5.000.000 -
Asuransi UMUM
No. RM 897677
KELUHAN UTAMA
Autoanamnesis
dan alloanamnesis
terhadap ibu
kandung pasien
pada tanggal 13
Maret 2018 pukul Keluhan
Demam 2 hari
12.00 WIB, di ruang Utama SMRS
wijaya kusuma atas
rsud Kardinah
Tegal.
Batuk (-) pilek (-), sesak(-) mual (+) muntah(+) 1 kali, lemas (+)
nafsu makan berkurang, kejang (-) bak (+), bab(+)
Riwayat Kehamilan ANC rutin tiap bulannya di puskesmas, TT 1 kali, USG (+)
Kehamilan, Perawatan Tidak pernah dirawat, konsumsi obat herbal, jamu (-)
Kelahiran persalinan
Kesan : Imunisasi dasar lengkap sesuai umur, belum dilakukan imunisasi ulangan
Silsilah keluarga
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum Tanda Vital Data Antropometri
Hematokrit 32.2 % 34 – 40
Pemeriksaan
Trombosit 247 103/uL 150 – 521
Penunjang RDW
MCV
MCH
12.0
71.6
24.7
%
U
Pcg
11,5 – 14,5
63 – 93
22 – 34
MCHC 34.5 g/dL 32 – 36
DIFF
Netrofil 55.7 % 50 – 70
Limfosit 29.9 % 25 – 40
Monosit 14.7 ↑ % 2–8
Eosinofil 0↓ % 2–4
Basofil 0.0 % 0–1
Laju Endap Darah
LED 1 jam 15 mm/jam 0 – 15
Kesan : Normocephali
DAFTAR MASALAH
Demam
Lemas
• Tonsilofaringitis • Parotitis
• Difteri berat • Status gizi kurang
• Parotitis supuratif • Hiperpireksi
• Parotitis berulang • Riwayat kejang demam
penatalaksanaan
Medikamentosa Non-medikamentosa
• Dubia ad bonam
Quo ad fungsionam
• Dubia ad bonam
Quo ad sanationam
• Dubia ad bonam
PEMERIKSAAN ANJURAN
Pemeriksaan IgG IgM
KU : CM O
Demam (-),batuk (-) pilek (-), sesak
TTV: HR 98 x/m, RR 50x/m, S 36.90C,
(-),mimisan (-), bengkak di
Status generalis:
belakang telinga sebelah kanan(+)
Kepala : Normocephali, bengkak
nyeri tekan (+) nyeri tarik(-) nyeri
dibelakang telinga kanan
saat menenlan (-), nyeri otot leher
Mata : CA (-/-), SI (-/-)
(-)nyeri kepala (-) nyeri saat
Toraks: SNV (+/+), rh (-/-), wh (-/-)
membuka mulut (-) mual (+),
BJ 1-2 reguler, m (-), g (-)
muntah (-), nyeri perut (-), sesak (-),
Abdomen :Supel, BU (+), distensi (-),
pusing (-). BAB dan BAK normal,
nyeri tekan (-), turgor kulit baik
kentut (+). lemas (-), kejang (-),
Ekstremitas atas-bawah :
nafsu makan menurun
AH (+/+), OE (-/-) CRT <2 detik
DIAGNOSIS TATALAKSANA
Infus Asering 20 tetes per menit
paracetamol syrup 4x 1 ¼ cth
• Parotitis Injeksi ondancentron 4 mg ½
amp/ 12 jam
• Riwayat kejang demam status Diazepam 2 mg + luminal 20 mg
gizi kurang (puyer) 3 x 1
Elkan 1x1 cth
Ketricin 3x 1/3 tab
13 Maret 2018 pukul 07:10 WIB
Hari Perawatan ke-4
KU : CM
Demam (-),batuk (-) pilek (-), sesak
TTV:, HR 110 x/m, RR 24x/m, S 37.50C,
(-), mimisan (-), bengkak di
Status generalis:
belakang telinga sebelah kanan (-)
Kepala : Normocephali
nyeri tekan (-) nyeri tarik(-) nyeri
Mata : CA (-/-), SI (-/-)
saat menenlan (-), nyeri otot leher
Toraks:
(-)nyeri kepala (-) nyeri saat
SNV (+/+), rh (-/-), wh (-/-)
membuka mulut (-) mual (+),
BJ 1-2 reguler, m (-), g (-)
muntah (-), nyeri perut (-), sesak (-),
Abdomen :
pusing (-). Sudah bisa BAB dan
Supel, BU (+), distensi (-), nyeri tekan
normal, kentut (+). BAK normal,
(-)
lemas (-), kejang (-), nafsu makan
Ekstremitas atas-bawah :
sudah mulai membaik
AH (+/+), OE (-/-), CRT <2 detik
DIAGNOSIS TATALAKSANA
paracetamol syrup 3x 1
¼ cth
• Parotitis Diazepam 2 mg 3x1
• Riwayat kejang demam status Elkan 1x1 cth
gizi kurang Ketricin 3x 1/2 tab
PAROTITIS
DEFINISI
Parotitis adalah penyakit virus akut yang biasanya menyerang kelenjar ludah terutama
kelenjar parotis (sekitar 60% kasus).
kelenjar ludah terdapat kelainan berupa pembengkakan sel epitel, pelebaran dan
penyumbatan saluran. menyebabkan pembengkakan unilateral (satu sisi) atau bilateral
(kedua sisi) pada kelenjar liur disertai nyeri.
Epidemiologi
• Insidens penyakit parotitis telah jauh menurun dibandingkan dengan periode sebelum
tahun 1967
• Di amerika 1692 kasus pada tahun 1993.
• Di RS. Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta penderita parotitis yang berobat di unit rawat
jalan sejak tahun 1994 - 1998 adalah sebanyak 61 kasus
Golongan umur 5-9 tahun adalah golongan yang paling banyak diserang oleh penyakit
in
• Di banyak negara di seluruh dunia, mumps tetap endemik. Vaksin mumps digunakan
di hanya 57% dari negara-negara yang tergabung dalam (WHO)
Etiologi
• Parotitis adalah penyakit virus sistemik yang disebabkan oleh virus ribonucleic acid
(RNA) spesifik, yang dikenal sebagai Rubulavirus (virus mumps).
• famili Paramyxoviridae. Virus ini berantai tunggal dengan RNA yang dikelilingi oleh
glikoprotein
• Manusia dikenal sebagai satu-satunya inang bagi virus mumps.
• Virus penyebab mumps dapat menyebar melalui kontak langsung dengan percikan
ludah, bahan muntah dan urine dengan masa inkubasi dan berlangsung selama 12-25
hari.
Patofisiologi
Manisfestasi klinis
• demam (suhu badan 38,5 – 40 derajat
celcius),
• sakit kepala,
• nyeri otot
• Bengkak pada bagian belakang
telinga
• kehilangan nafsu makan,
• nyeri rahang bagian belakang saat
mengunyah dan adakalanya disertai
kaku rahang (sulit membuka mulut),
• malaise.
penegakan diagnosis dan
tatalaksana
• Gejala klinis tanpa disertai laboratorium
• Tes khusus meliputi isolasi virus dari cucian tenggorokan atau hidung,
• titer IgG (hemaglutinasi inhibisi assay [HAI],
• tes IgM,
• RT-PCR testing
Diagnosis banding
• Adenopati dari tonsilofaringitis: telinga tidak terangkat oleh pembengkakan, inflamasi
faring nyata
• Difteri berat / bullneck: Pembengkakan tidak nyeri. Inflamasi faring serta
pseudomenbrane.
• Penyakit lain yang bergejala pembengkakan kelenjar parotid: Sarkoidosis, Lukemia,
Sindrom Uveoparotitis (Mickulic)
• Salivary Calculus: batu membuntu saluran parotis, yang sering ductus submandibular.
• Tetanus karena trismusnya. Mudah dibedakan karena tidak ada kaku otot lain
• Parotitis supuratif
• Parotitis berulang
Penatalaksanaan
• Parotitis merupakan penyakit yang bersifat self-limited
• isolasi karena penykit ini dapat menular,
• diet dengan kalori yang tinggi, diet makanan cair dan lunak.
• apabila demam selain dibantu dengan obat dapat dilakukan kompres
• Kompres dibagian yang bengkak
• pisahkan alat makan
• istirahat yang cukup.
• Obat yang diberikan mengurangi keluhan (simptomatis) yaitu berupa (antipiretik dan
analgesik)
Profilaksis
• Passif dengan menggunakan Gamma globulin parotitis
• Aktif dengan Pemberian rutin vaksin parotitis hidup yang dilemahkan.
Komplikasi
• Meningioensefalitis
• Orkitis
• Epididimitis
• Ooforitis
• Nefritis
• Prankreatitis
• Miokarditis
• Mastitis
• Ketulian