Anda di halaman 1dari 5

Berdasarkan Permenkes Nomor: 374/Menkes/Per/III/2010 tentang Pengendalian

Vektor, memuat pedoman pengendalian vektor terpadu (PVT), peralatan dan bahan
surveilans vektor serta peralatan dan bahan pengendalian vektor. Peralatan dan bahan
pengendalian vektor digunakan dalam rangka menekan atau menurunkan populasi vektor,
sehingga tidak berisiko untuk terjadinya penularan penyakit tular vektor di suatu wilayah.

Setiap peralatan yang dipakai dalam upaya pengendalian vektor harus memenuhi
persyaratan yang dibuktikan dengan sertifikat Standar Nasional Indonesia (SNI) atau
sertifikat kesesuaian yang dikeluarkan oleh lembaga pengujian independen yang
terakreditasi dan ditunjuk oleh Kementerian Kesehatan RI atau lembaga pengujian di
negara lain yang ditunjuk, dengan mengacu pada ketentuan spesifikasi WHO;
(WHO/CDS/NTD /WHOPES /GCDPP/2006.5). Peralatan yang digunakan dalam
pengendalian vektor DBD adalah mesin pengkabut panas (Hot Fogger), mesin pengkabut
dingin (Aerosol / ULV) yang dioperasikan di atas kendaraan pengangkut. Modul ini
membahas cara pengoperasian, perawatan dan perbaikan alat pengendalian vektor
tersebut. Bahan yang digunakan dalam upaya pengendalian vektor DBD berupa
insektisida, baik sasaran terhadap nyamuk vektor dewasa maupun terhadap larva/jentik
nyamuk.

Praktik pengendalian vektor dengan menggunakan mesin fogging


Persiapan
1. peta/sketsa wilayah yang akan di fogging yang memuat batas wilayah dan jumlah
rumah.
2. Buat surat pemberitahuan dan permintaan bantuan tenaga pengantar kepada RT,
RW atau Lurah tentang akan dilakukannya fogging diwilayahnya.
3. Siapkan tenaga pelaksana berdasarkan jumlah rumah atau areal yang akan di
fogging, yang terdiri dari Supervisor, Kepala Regu, dan Petugas Fogging .
4. Siapkan alat bantu operasional seperti kendaraan, jerigen dll.
5. Siapkan perlengkapan petugas seperti pakaian lapangan, masker dll.
6. Siapkan insektisida, bahan pelarut (solar) dan bahan bakar.
Pelaksanaan
1. Supervisor mengkoordinir seluruh kegiatan fogging.
2. Kepala Regu memimpin pelaksanaan fogging agar tercapai target yang
direncanakan.
3. Petugas fogging melakukan fogging sesuai dengan petunjuk dari kepala regu.
Praktik Pengendalian Vektor dengan Menggunakan Mesin ULV
Pengertian
Pengendalian vektor menggunakan mesin ULV adalah metode penyemprotan udara
(aerial spraying) berbentuk kabut dengan volume yang sangat kecil (ultra low volume)
dan dilakukan di area yang cukup luas misalnya se RW, se Kelurahan, se kecamatan atau
bahkan seluruh wilayah kota yang sedang terjangkit penyakit DBD.
Persiapan
1. Buat peta/sketsa wilayah yang akan di fogging yang memuat batas wilayah dan
jalan yang dapat dilalui mobil pengangkut ULV.
2. Buat surat pemberitahuan dan permintaan bantuan tenaga pengantar kepada RW
atau Lurah tentang akan dilakukannya penyemprotan diwilayahnya.
3. Siapkan tenaga pelaksana berdasarkan jumlah mesin ULV dan areal yang akan
disemprot, yang terdiri dari Supervisor, Kepala Regu, Pengemudi, Operator dan
Teknisi.
4. Siapkan alat bantu operasional seperti kendaraan pengangkut ULV, sepeda motor,
jerigen dll.
5. Siapkan perlengkapan petugas seperti pakaian lapangan, masker dll.
6. Siapkan insektisida dan bahan bakar.
Bahan pelarut/bahan bakar mesin dan kendaraan::
Pelaksanaan
1. Supervisor mengkoordinir seluruh kegiatan penyemprotan.
2. Kepala Regu memimpin pelaksanaan penyemprotan agar tercapai target yang
direncanakan.
3. Pengemudi menjalankan kendaraan pengangkut ULV sesuai dengan petunjuk
kepala regu dengan kecepatan 5 Km per jam.
4. Operator mengoperasikan mesin ULV dari atas kendaraan.
5. Teknisi membantu operator dan mengatasi gangguan/kerusakan mesin di
lapangan.

 Penyemprotan dilakukan diseluruh area yang direncanakan, dimulai dari ujung


arah angin.
 Penyemprotan dilakukan pada pagi dan sore hari pada keadaan suhu dan
kecepatan angin rendah.

Perhitungan Kebutuhan tenaga & bahan insektisida dalam pengendalian vektor


P2DBD
1. Kebutuhan tenaga yang diperlukan, berdasarkan luas wilayah (jumlah rumah/
bangunan yang akan diliput) dan jumlah alat semprot yang tersedia.
a. Supervisor:1orang
b. Regu fogging fokus : 11 orang per 5 mesin fog, yaitu: 1 orang kepala regu,
5 orang penyemprot dan 5 orang pembantu penyemprot
c. Tim ULV : 4 orang per 1 mesin ULV (1 orang ketua tim, 1 orang operator,
1 orang teknisi ,1 orang pengemudi
2. Kebutuhan alat bantu operasional.
a. Tiap regu fogging membutuhkan:
 1 buah kendaraan roda 4 untuk mengangkut petugas, alat/bahan ke lokasi
operasi (kendaraan ini dapat digunakan regu fogging lain secara
bergiliran).
 1 buah megaphone (yang akan digunakan oleh kepala regu fogging untuk
menyampaikan pesan-pesan kepada ke masyarakat.
b. Tiap tim ULV membutuhkan:
 1 buah kendaraan roda 4 pengangkut mesin ULV
 1 buah kendaraan roda 2 untuk ketua tim.
 1 buah megaphone (yang akan digunakan oleh kepala regu fogging untuk
c. Menyiapkan perlengkapan petugas.
Setiap petugas (baik regu fogging maupun tim ULV) dilengkapi 1 set
perlengkapan operasional:
 1 stel pakaian lapangan (dengan baju lengan panjang)
 1 buah masker pelindung.
 1 buah topi lapangan.
 1 pasang sarung tangan.
 1 pasang sepatu lapangan

d. Kebutuhan insektisida untuk fogging (2 siklus) :


Insektisida:
 Golongan Organofosfat :
Malathion 95% : 1 Liter per Ha
Metil pirimifos 500 gr/l : 400 ml per Ha
 Golongan Sintetik Piretroid :
Cypermethrine 25 gr/l : 800 ml per Ha
Alpamethrine 30 gr/l : 200 ml per Ha
Lamda sihalothrine 25 gr/l: 150 ml per Ha
Permethrine 97,5 g/l + S-Bioaletrin 15 g/l : 200 ml per Ha

Bahan pelarut/bahan bakar mesin dan kendaraan:


 Solar (pelarut insektisida) : 20 liter per Ha 2 siklus
 Premium mesin fog : 6 liter per Ha 2 siklus
 Premium mesin ULV : 10 liter per mesin per hari
 Premium kendaraan roda 4 : 20 liter per kendaraan per hari
 Premium kendaraan roda 2 : 2 liter per kendaraan per hari

Mesin Fog dan ULV


Kebutuhan mesin fog: Tiap Puskemas: 4 unit dan Tiap Kab/Kota :10 unit
Mesin ULV (insektisida digunakan tanpa bahan pelarut/solar): Tiap Kab/Kota :1 unit
Kebutuhan larvasidasi
Temephos 1% : ± 40 gram per rumah (1 siklus)
Metoprene 1,3% : ± 10 gram per rumah (1 siklus)
Piriproksifen 0,5% : ± 2 gram per rumah (1 siklus)
Bahan pembantu operasional:
1. Untuk tiap regu fogging dibutuhkan:
- 2 buah jerigen 20 liter untuk solar yang digunakan hari itu - 2 buah jerigen 5
liter untuk cadangan premium
- 1 buah jerigen 2 liter untuk cadangan Malathion
- 8 buah battery untuk 2 unit mesin fog
- 2 buah corong besar bersaring
- 2 buah corong kecil bersaring
- 4 lembar kain lap/serbet
2. Untuk tiap tim ULV dibutuhkan:
- 1 buah jerigen 20 liter untuk cadangan Malathion - 1 buah corong besar
bersaring
- 4 lembar kain lap tangan/mesin

Anda mungkin juga menyukai