PENDAHULUAN
• FILARIASIS DI INDONESIA DISEBABKAN
OLEH
3 SPESIES CACING FILARIA YAITU :
- WUCHERERIA BANCROFTI
- BRUGIA MALAYI
- BRUGIA TIMORI
• PENYEBARANNYA DISELURUH
INDONESIA BAIK DI PEDESAAN MAUPUN
DI PERKOTAAN TERUTAMA DI PEDESAAN
Penyakit Kaki Gajah
(Filariasis) adalah
• Penyakit menular menahun yang
disebabkan oleh cacing filaria.
• Cacing tersebut hidup dikelenjar dan
saluran getah bening
(adenolymphangitis)
GEJALA
• Demam berulang-ulang yg berlangsung 3-
5 hari setiap serangan
• Pembengkakan kelenjar getah bening
(limfadenitis) didaerah lipat paha, ketiak
dll yg nampak kemerahan, panas dan
sakit.
• Peradangan saluran kelenjar getah bening
yg dirasakan panas dan sakit, menjalar
dari pangkal paha atau lengan kearah
ujung kaki / tangan (retrograde
limfangitis)
• Pembesaran tungkai, lengan, buah dada,
buah zakar yg terlihat agak kemerahan
dan terasa panas.
Gejala KlinisFilariasis
ada dua gx klinis yaitu
gx klinis akut & gx klinis kronis
pada dasarnya gx klinis akut sama hanya
saja tampak lebih jelas pd Brugia.
Infeksi Wuchereria kelainan
dapat pd sal kemih / alat kelamin.
1. GEJALA KLINIS AKUT
a) Pada infeksi B.malayi dan B. timori
GX.lokal
- Limfangitis - Limfadenitis- Adenolimfangitis/ ADL
- Abses, dapat pecah dan sembuh dengan parut
GX. Umum
demam, mual, muntah, sakit kepala, rasa lemah
• SUMBER PENULAR
(MANUSIA DAN HEWAN)
• PARASIT
• VEKTOR
• MANUSIA YANG RENTAN
• LINGKUNGAN (FISIK, BIOLOGIK EKONOMI
DAN SOSIAL-BUDAYA)
FILARIASIS
DI TANBU,2006
STADIUM DARI LIMFEDEMA
No Gejala Stadium 1 Stadium 2 Stadium 3 Stadium 4 Stadium 5 Stadium 6 Stadium 7
3 Nodul Tidak ada Tidak ada Tidak ada Ada Kadang - Kadang - Kadang -
Kadang Kadang Kadang
4 Mossy Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Ada Kadang -
foot Kadang
5 Hambatan Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak ya
Kasus Limfedema
STADIUM I
Bengkak pd anggota
tubuh hilang saat
bangun pagi
Lipatan kulit tidak ada
Kulit masih halus &
normal
STADIUM II
Bengkak pd anggota
tubuh tidak hilang
saat bangun pagi
Lipatan kulit tidak
ada
Kulit masih halus &
normal
Pitting edema
STADIUM III
Bengkak menetap
Lipatan kulit
dangkal
Kulit halus & normal
Non pitting edema
STADIUM IV
Bengkak menetap
Lipatan kulit dangkal
Adanya nodul /
benjolan dikulit
STADIUM V
Bengkak menetap
dan bertambah besar
Lipatan kulit
dalam
nodul / benjolan
STADIUM VI
Bengkak menetap
dan bertambah besar
Lipatan kulit
dangkal / dalam
mossy foot
gambaran seperti
berlumut
STADIUM VII
Bengkak menetap dan
bertambah besar
Lipatan kulit dalam
nodul-nodul
mossy foot
Penderita tidak
dapat melakukan
kegiatan sehari-hari
PENGOBATAN MASSAL / MDA
FILARIASIS
Tujuan
1. Menurunkan mf rate < 1%,setelah minimal 5 kali MDA
2. Menurunkan kepadatan rata-rata mf
Sasaran
Seluruh pdd yang tinggal di daerah endemis filariasis.
Pengobatan untuk ditunda bagi :
Anak usia < 2 tahun
Ibu hamil
Ibu menyusui
Orang sedang sakit berat
Kasus kronis filariasis dalam serangan akut
Balita marasmus / kwasiorkor
JENIS OBAT
• DEC (Dietil Carbamazine Citrate):
untuk membunuh cacing penyuebab
Filariasis
• ALBENDAZOL
Untuk membunuh cacing jenis yang
lain
Cara Pemberian Obat
- Obat MDA DEC, Albendazole dan Paracetamol ,
dosis tunggal, sekali setahun, minimal 5 tahun.
- Dosis DEC 6 mg/KgBB, Albendazole 400 mg untuk semua gol. umur
dan paracetamol 10 mg/KgBB .
Obat diminum sesudah makan, di depan petugas.
- Untuk memudahkan pemberian obat di masy , Dosis obat berdasarkan
kelompok umur
2-5 1 1 0,25
6 - 14 2 1 0,5
> 14 3 1 1
Dosis Obat berdasarkan
kelompok umur
Kelompok OBAT
Umur
DEC Albendazol Parasetamol
100 mg 400 mg 500 mg
2 – 5 Th 1 1 0,25
6 – 14 Th 2 1 0,50
> 14 Th 3 1 1
Reaksi Pengobatan
Obat DEC &Albendazole, aman, memiliki toleransi baik tetapi kadang
terjadi reaksi pengobatan terutama infeksi Brugia malayi dan Brugia
timori.
PUSAT
PROPINSI
KABUPATEN/KOTA
PIMPINAN PKM
PETUGAS P2M