DHESSY NURAINUN HILDA DEVAYANTI WAFILA Assalamu’alaikum Wr.Wb MODEL KONKAREN PRE-SERVICE PENDIDIKAN GURU TERHADAP PROFESIONALITAS GURU PENDIDIKAN PRE-SERVICE
Pendidikan pra-jabatan atau pre-service education merupakan fase
mempersiapkan tenaga-tenaga kependidikan untuk memperoleh pengetahuan, ketrampilan-keterampilan, dan sikap-sikap yang dibutuhkan sebelum bertugas/berdinas. Misalnya semasa kuliah di IKIP atau Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Setelah mulai bertugas sebagai guru, ia tidak boleh statis tetapi harus dinamis. yaitu harus ikut berkembang sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi pada umumnya, khususnya di bidang profesi keguruan atau kependidikan. la harus berkembang sambil menunaikan tugasnya. PROGRAM PENDIDIKAN PRE-SERVICE
Program pre-service education adalah program pendidikan yang
dilakukan pada pendidikan sekolah sebelum peserta didik mendapatkan tugas tertentu dalam suatu jabatan.lembaga ppenyelenggara program pre- service education adalah pendidikan tinggi. Universitas yangmenyediakan program ini berkenaan dengan kurikulum pendidikan guru Dan kemitraan dengan sekolah dengan membekali mahasiswa calon guru dengan pengetahuan Dan keterampilan formal kependidikan Dan pengetahuan tentang sekolah. Adapun upaya pemerintah untuk persiapan guru, salah satu langkah pemerintah bersama Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PMPTK) dalam rangka meningkatkan kesejahteraan Dan professionalism guru adalah dengan mengadakan sertifikasi guru Dan adanya Pendidikan Profesi Guru (PPG). PPG merupakan program pendidikan setelah S-1 yang mencangkup keahlian khusus yang terkait dengan kompetensi guru.PPG ini bertujuan untuk meningkatkan mutu para tenaga pendidik. Adapun permasalahan yang timbul pada PPG. Profesi guru seakan-akan menjadi second job bagi lulusan nonpendidikan setelah kalah bersaing dalam mendapatkan pekerjaan pada disiplin ilmunya. Memanfaatkan nasib para calon guru karena PPG itu dilaksanakan dengan seleksi yang ketat Dan formasi yang sangat terbatas. MODEL KONKAREN
Model konkuren yaitu suatu model penyelenggaraan pendidikan guru
yang menyiapkan calon guru yang dilakukan dalam satu napas, satu fase, antara penguasaan bidang studinya (subjek matter) dengan kompetensi pedagogi (ilmu kependidikan). Model inilah yang dipakai selama lebi h dari 50 tahun dalam penyelenggaraan pendidikan guru di Indonesia. PTPG, fkiP, ikiP, SGb, SGa, SPG, SGo, PGa, sebagai bentuk lPTk yang pernah ada di indonesia menggunakan model ini. Model ini mengasumsikan bahwa seorang calon guru sejak awal sudah mulai memasuki iklim, menjiwai, menyadari akan dunia profesinya. Seorang guru tidak hanya dituntut menguasai bidang studi yang akan diajarkannya, melainkan juga kompetensi pedagogi, sosial, akademik, dan kepribadian sebagai pendidik. kompetensi tersebut bukan sesuatu yang terpisah, melainkan jadi ramuan komposisi yang khas yang dijiwainya. kalau guru diasumsikan sebagai petugas profesional, harus disiapkan secara profesional, secara sengaja untuk jadi guru, juga di lembaga yang sengaja dibuat dan dipersiapkan untuk mendidik calon guru. KELEMAHAN & KELEBIHAN MODEL KONKAREN Kelebihan Model Konkuren 1. Guru konkuren lebih menguasai ilmu pendidikan daripada guru konsekutif. 2. Guru konkurn mempunyai peluang untk menjadi guru profesional.
Kelemahan Model Konkuren
1. Guru konkuren tidak menguasai materi belajar karena hanya belajar sebagian dari disiplin ilmu yang harus diajarkannya di sekolah. Hal ini dapat diatasi dengan guru konkuren lebih mempelajari bahan/ materi ajar. 2. Guru konkuren terancam menjadi pengangguran karena lahan pekerjaannya diambil alih oleh guru konsekutif