Anda di halaman 1dari 69

Efek Biologi Radiasi Pengion

Tujuan
 Untuk menjadi familier terhadap mekanisme macam-macam
tipe efek biologi karena paparan radiasi pengion.

Pendahuluan
 Pokok Bahasan : radiobiologi
 Mekanisme terbentuknya efek-efek biologi karena terpapari
radiasi pengion

2
Efek Radiasi terhadap kesehatan
Macam Efek

Kematian sel Transformasi sel Keduanya

ANTENATAL
DETERMINISTIK STOCHASTIC Efek somatik dan
Somatik Epidemiologi somatik herediter yang
Biasanya diderita oleh dan hereditari, yang disebabkan paparan
individu yang biasanya diderita oleh yg diterima fetus,
terpapari sekelompok populasi terlihat pada bayi yg
terlahir atau
keturunannya

3
Efek Biologi radiasi pengion

 Deterministik
 Misal: opasitas lensa mata, luka kulit,
 infertilitas, epilasi dll.
 Stochastic
 Kanker, efek genetik

4
Efek Deterministik

• Deterministik/non stokastik (mempunyai


ambang)
• Adanya nilai dosis ambang (dibawah dosis ini, efek tidak terlihat)
• Keparahan meningkat sebagai fungsi dosis
• Efek akan terlihat apabila diderita oleh sejumlah besar sel

Luka Radiasi karena terkena sumber di industri

5
Dosis Ambang untuk efek Deterministik

• Efek Katarak lensa mata 2-10 Gy

• Sterilitas permanen
Keparahan
• Laki-laki 3.5-6 Gy efek
• perempuan 2.5-6 Gy
• Sterilitas temporer
• Laki-laki 0.15 Gy
• Perempuan 0.6 Gy

dosisi
Dosis ambang

6
Efek Stokastik
 Stokastik(tidak ada ambang)
 Tidak memiliki dosis ambang
 Probabilitas terjadinya efek meningkat dengan meningkatnya
dosis
 Biasanya terjadi pada sel tunggal
 Misalnya : kanker, efek genetik

7
Hasil setelah sel terpapari

Kerusakan DNA

Kerusakan Kematian sel Sel berubah


dpt (APOPTOSIS)
diperbaiki

13
Bagaimana
DNA dpt
memperbaiki
diri ?
Perbaikan kerusakan DNA

 Radiobiologis
mengasumsikan perbaikan
sistem DNA tidak efektif
100%

16
Hasil yang diperolehsetelah sel terpapari

Kerusakan DNA

Kerusakan dpt NECROSIS sel atau SEL yang berubah


diperbaiki APOPTOSIS

18
Limposit manusia normal:
Kromosomnya terdistribusi uniform
Apoptotic cell:
Kromosom2 dan inti2 yang terfragmen
Dan bersatu ke dalam badan apoptotic
Efek kematian sel

Probabilitas kematian sel

100%

Dosis akut
(dalam mSv)

5000
21
Kromosomal Delesi

22
Kromosomal translokasi

23
CANCER INITIATION TUMOR MALIGNANT
PROMOTION PROGRESSION

STEAM
CELL
NECROSIS OR
APOPTOSIS

MUTATION
MALIGNANT METASTASIS
TRANSFOMATION
DIVISION
NORMAL TISSUE
INISIASI SEL

Kejadian awal yang


menghasilkan
Mutasi dalam 1 sel basal
DISPLASIA

mutasi terjadi .
Sel yang terinisiasi meningkat
proliferasi.
Sel secara cepat membelah dan
Mulai terkumpul dalam epitelium.
TUMOR JINAK

Makin banyak perubahan


dalam proliferasi sel
mengarah ke pembentukan
sel tumor
TUMOR GANAS

Tumor menembus lamina basal .


Sel-sel yang tak beraturan
bentuknya dan garis sel immortal.
Sel-sel tersebut meningkatkan
derajat mobilitas dan
keinvasifannya.
METASTASIS

Sel kanker memecah dinding


saluran limpatik atau pembuluh
darah kapiler.
Sel tersebut akan migrasi melaluiT
ke bagian tubuh lain dan akan
membentuk tumor-tumor baru.
Skema sederhana oncogenesis multi tahap

Kerusakan DNA kromosomal


Sel normal target

Kegagalan perbaikan
DNA

Tampilan spesifik mutasi


Penimbul neoplasia

Promosi pertumbuhan
Pre neoplasma

Konversi menjadi fenotip


malignant

Progresi malignan dan


Penyebaran tumor
10-15 Energy deposisi
Eksitasi/ionisasi INTERAKSI FISIK
10-12 Jejak awal partikel

Formasi Radikal
10-9
Difusi, reaksi kimia INTERAKSI FISIKO-KIMIA
Initial DNA damage
10-6
TIME (sec)

10-3 1 ms Patahan DNA / kerusakan basa


Skala waktu
kejadian sebagai
100 1 detik fungsi efek
Proses perbaikan
Fiksasi kerusakan radiasi
103 Kematian sel
RESPONSE BIOLOGI
1 jam
1 hari Mutasi/transformasi/aberasi
106 Proliferasi sel-sel rusak
1 tahun Promosi/komplesi

109 Teratogenesis EFEK MEDIS


Kanker
100 tahun Efek herediter
Radiosensitivitas(1)

 RS = Probabilitas sel, jaringan


atau organ yang menderita per
satuan dosis.
 Bergonie and Tribondeau (1906):
hukum RS (RS LAWS): RS akan
lebih besar jika sel :
 Derajat mitosisnya tinggi.
 Tidak berdiferensiasi.

34
Radiosensitivitas (2)
RS tinggi RS Medium RS rendah
Sumsum darah kulit otot
merah Organ tulang
Spleen Mesodermis Sistem saraf
Timus (hati, jantung,
Simpul paru-paru)
Limpatik
Gonad
Lensa mata
Limposit
3 : Biological effects of ionizing
radiation 35
Faktor2 yg mempengaruhi
radiosensitivitas
 Fisik

% survivor cells
 LET (linear energy transfer):  RS
 LET
 Laju dosis:  RS
 Kimia  LET
 Meningkatkan RS: OXYGEN, obat2 sitotoksik
 menurunkan RS: SULFUR (sisteamine…)
 Biologis G0

 Status siklus: M

  RS: G2, M
G2 G1

  RS: S
 Perbaikan kerusakan (kerusakan sub-letal
dapat diperbaiki misal dengan dosis fraksinasi)
S
36
Efek Sistemik
 Efek morfologis dan/atau fungsional
 Faktor-faktor:
 Organ mana
 berapa dosis
 Efek
 segera : < 6 bulan misalnya: inflamasi, pendarahan.
 tertunda: > 6 bulan misal: atrofi, sklerosis, fibrosis.
 Kategorisasi dosis
 < 1 Gy: DOSIS RENDAH
 1-10 Gy: DOSIS MODERAT
 > 10 Gy: DOSIS TINGGI

37
Efek kulit
 Mengikuti hukum RS (Bergonie and
Tribondeau), sel paling tinggi RS nya adalah sel
Histologic view of the skin strata basal dari epidermis.
 Efek:
 Erythema: 1 hingga 24 jam setelah iradiasi sekitar 3-5
Gy
 Alopecia(*): 5 Gy reversible; 20 Gy irreversible.
 Pigmentasi: Reversible, muncul 8 hari setelah iradiasi.
 Deskuamasi kering atau basah: traduces epidermal
hypoplasia (dosis  20 Gy).
 Efek tertunda: teleangiectasia (**), fibrosis.
From “Atlas de Histologia...”. J. Boya

Sel stratum basal, mitosis,


sebagian dari sel tersebut
ditambah melanin,
(*):alopecia : kehilangan/tidak adanya rambut/bulu
mempengaruhi
(**): ectasia: pembengkakan bagian tubuh
pigmentasi.
38
Reaksi kulit

Threshold
Weeks to
Injury Dose to
Onset
Skin (Sv)
Early transient erythema 2 <<1
Temporary epilation 3 3
Main erythema 6 1.5
Permanent epilation 7 3
Dry desquamation 10 4 Kerusakan kulit
Invasive fibrosis 10 Dari paparan
Dermal atrophy 11 >14 Fluoroskopik untuk
Telangiectasis 12 >52 waktu lama
Moist desquamation 15 4
Late erythema 15 6-10
Dermal necrosis 18 >10
Secondary ulceration 20 >6
39
Luka dikulit

40
Luka dikulit

41
Efek di mata

Histologis matae:  Lensa mata mempunya RS


tinggi.
 Koagulasi protein terjadi
pada dosis lebih besar dari 2
Gy.
 2 efek dasar:
Efek Sv (paparan Sv/tahun untuk
tunggal) beberapa tahun

From “Atlas de Histologia...”. J. Boya Opasitas 0.5-2.0 > 0.1


Lensa mata mempunyai RS terdeteksi
tinggi. Dan lensa dikelilingi Impairmen
oleh sel kuboid yg visual 5.0 > 0.15
radiosensitif. (katarak)
42
Luka mata

43 3 : Biological effects of ionizing radiation


Respons seluruh tubuh: dewasa

sindrom iradiasi akut


Sindrom iradiasi
kronis

1-10 Gy Langkah- •Klinis seluruh tubuh


10 - 50 Gy langkah: dari iradiasi
1. Prodromic sebagian tubuh
> 50 Gy (onset penyakit)
•Mekanisme: Neuro
2. Latensi vegetatif disorder
Sumsum 3. Manifestasi •Serupa perasaan
tulang GI
Dosis letal 50 / 30 sakit
CNS •Cukup sering dari
(central nervous
system) fraksinasi
radioterapi
Dosis
44
Dosis Lethal 50 / 30

 “Dosis yang akan


menyebabkan kematian
hingga 50% dari populasi
setelah 30 hari”.
 Nilainya sekitar 2-3 Gy
untuk paparan seluruh tubuh
pada manusia.

45
Efek paparan antenatal(1)
 Dengan meningkatnya waktu post-konsepsi, RS berkurang
 Sulit untuk menentukan hubungan efek-penyebab karena ada banyak agen
teratogenik, efek dari radiasipun tidak spesifik dan tak unik.
 Ada 3 macam efek: letalitas, anomali congenital dan efek tunda (kanker
dan efek herediter).

Anomali congenital
%
Letalitas

Pre-implantasi Organogenesis Foetus waktu


46
Efek paparan antenatal(2)
 Efek letal dapat disebabkan karena dosis yg relatif rendah (misal
0.1 Gy) sebelum atau segera setelah implantasi embryo ke dinding
uterin. Efek letal dapat juga disebabkan dosis yg lebih tinggi untuk
semua tahap selama perkembangan intra-uterin.

0.1 Gy
%
Letalitas

waktu

Pre-implantasi Organogenesis Foetus


47
Efek paparan antenatal(3)
 Mental retardasi:
 ICRP menetapkan bahwa mental retardasi dapat disebabkan oleh radiasi
(nilai IQ < 100).
 Mental retardasi terjadi selama periode paling sensitif : 8-25 minggu
kehamilan.
 Risiko paparan antenatal yang dikaitkan dengan mental retardasi:

8-15 minggu 15-25 minggu


mental retardasi parah mental retardasi parah
dengan faktor resiko dengan faktor resiko

0.4/Sv 0.1/Sv
48
Efek tertunda dari radiasi

 Klasifikasi:
 SOMATIK: efek ini mempengaruhi kesehatan orang
yang teriradiasi. Efek ini berupa beberapa jenis kanker
(leukemia contoh yg paling sering ditemukan, dengan
waktu tunda sekitar 2-5 tahun, juga kanker usus, kanker
paru-paru dan kanker perut)
 GENETIK: efek ini mempengaruhi kesehatan keturunan
dari orang yang teriradiasi. Merupakan hasil mutasi yang
mengakibatkan malformasi (sebagai contoh mongolisme)

49
Epidemiologi I
 Populasi yang teriradiasi dapat diamati melalui
 Dari orang-orang yang terpapari dan tak terpapari
 Pengamatan kembali pasien yg menderita penyakit akibat
terpapari radiasi (kasus kontrol)

50
Epidemiologi II
 Contoh Populasi yg teriradiasi
 Orang yg terpapari dari ledakan bom atom
 Orang yang terpapari dari kecelakaan nuklir atau kecelakaan
radiasi lain.
 Pasien yang terpapari untuk tujuan medis
 Orang yang terpapari dari radiasi alam
 Pekerja industri radiasi

51
Epidemiologi III

 Data yg paling valid berasal dari paparan dosis tinggi/laju dosis


tinggi untuk radiasi LET rendah, termasuk beberapa radionuklida
[iodin 131I], dan dari LET tinggi, paparan internal pemancar alpa di
paru-paru, tulang dan hati.

52
Epidemiologi IV
 Informasinya jarang (tak banyak, sedikit, bahkan kurang)
pada:
 Konsekuensi dosis rendah yang diberikan pada laju dosis
rendah
 Untuk mendeteksi peningkatan dari 20% kejadian kanker
spontan hingga 25% (berkaitan dengan paparan ~1 Sv) > 1300
orang diamati
 Konsekuensi dari radiasi eksternal LET tinggi
 (neutron) dan beberapa radionuklida
 Adanya faktor atau pengaruh faktor kecenderungan
 Khususnya jika berbeda populasi yg harus dibandingkan

53
Epidemiologi V
 Modifikasi mempengaruhi latarbelakang timbulnya
kanker
 Apakah kanker karena radiasi meningkat pada tingkat tertentu
atau sebanding dengan kanker aditif yg ada vs model
multiplikatif risiko ?
 Apakah risikonya lebih besar pada:
 Wanita eropa yg mempunyai latar belakang laju tumor payudara
lebih tinggi dibandingkan wanita jepang ?
 Perokok yg terpapari radon dirumahnya atau penambang yang
tidak merokok ?

54
High and Low Spontaneous Cancer
Rates Incidence/105
Tissue High Low
Male / Female Male /Female
Nasopharynx 23.3 9.5 0.2 0.1
Esophagus 20.1 8.3 0.5 0.2
Stomach 95.5 40.1 5.2 2.2
Colon 35.0 29.6 1.8 1.3
Liver 46.7 11.5 0.7 0.3
Lung+Bronchus 110.8 29.6 10.3 2.4
Skin melanoma 33.1 29.8 0.2 0.2
Breast female 103.7 14.6
Cervix 53.5 3.0
from UNSCEAR 2000
55
Data on irradiated populations
Population Approximate Size
Atomic bomb survivors Japan: 86 000
Atomic tests:Semipalatinsk/Altai 30 000
Marshallese islanders 2 800
Nuclear accidents: intervention teams Chernobyl (total) > 200 000
population Chernobyl (>185 kBq /m2 137Cs) 1 500 000
population Chelyabinsk (total) 70 000
Medical procedures:
low LET iodine treatment and therapy ~ 70 000
chest fluoroscopy 64 000
children hemangioma treatment 14 000
high LET thorotrast angiography 4 200
Ra-224 treatment 2 800
Prenatal exposure (fetal radiography, atomic bombs) 6 000
Occupational exposure: workers nuclear industry (Japan, UK) 115 000
uranium miners 21 000
radium dial painters 2 500
radiologists 10 000
Natural exposure (Chinese, EC and US studies) several 100 000
56
Populasi yang diamati untuk kanker
tertentu (I)
 Leukemia: korban bom atom yg masih hidup, radioterapi
untuk ankylosing spondylitis dan kanker servik, radiologis,
radio-diagnostik pre-natal (Oxford survey)
 Kanker paru: korban bom atom yg masih hidup, penambang
Uranium dan bahan tambang lain di, Canada, USA, Germany,
Sweden

57
Populasi yang diamati untuk kanker
tertentu(II)
 Kanker payudara: korban bom atom yg masih hidup,
fluoroscopi pasien TB, radioterapi mastitis
 Kanker Tiroid : radioterapi pembesaran timus, tinea
capitis hemangioma kulit, fallout di kepulauan Marshall,
anak-anak yang hidup disekitar kecelakaan Chernobyl
 Kanker hati: angiografi Thorotrast
 Osteosarcoma: treatmen 224Ra (226Ra) , arloji yang
menggunakan jarum 226Ra .

58
Kematian karena Tumor-padat diantara
korban bom atom yg masih hidup
Kanker payudara yang terobservasi/diperkirakan Kanker payudara pada wanita yang
terpapari Fluoroskopi
4
,
3

2 ,
,
1 ,
,
0
0 1 2 3 4
Dosis serap rata-rata (Gy)

60
Thyroid Tumors in Irradiated Children
10

8 ,
Relative risk

Kanker Tiroid
6

4 , ,
, , Tumor jinak tiroid
2
, ,
0
0 0.05 0.1 0.15 0.2 0.25
Dosis rata-rata (Gy)
61
Kasus kanker tiroid pada anak-anak
setelah kecelakaan Chernobyl
100
Anak-anak dibawah15 tahun pada saat didiagnosis
$
80 $
$
$ $
$ $
Belarus
60 "

" $
"
" " "
40 Ukraine "
$
"
"
20
" " "
$
"
Russian Fed.& &
$ $ &
$ & &
& & & & & & &
0
86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98

62
Kanker Tiroid pada anak-anak di
daerah Chernobyl
Daerah No kasus
sebelum kecelakaan setelah kecelakaan
Belarus (1977-1985) 7 (1986-1994) 390
Ukraine (1981-1985) 24 (1986-1995) 220
Russia (Bryansk and Kaluga region only) (1986-1995) 62

Data yang merepresentasikan kejadian(unmortalitas) dan


hasil preliminers.
Kanker yang paling banyak terjadi sejak 1993.
Kanker tiroid mempunyai laju kesembuhan tinggi >90%, tetapi
beberapa kanker yang ditemukan mempunyai tipe papilari
agresif.

63
Dosis dan Risiko untuk Radiodiagnostik
Uterus
Exposure Mean foetal dose Hered. Disease Fatal cancer
(mGy) to age 14 y
X Ray
Abdomen 2.6 6.2 10-5 7.7 10-5
Barium enema 16 3.9 10-4 4.8 10-4
Barium meal 2.8 6.7 10-5 8.4 10-5
IV urography 3.2 7.7 10-5 9.6 10-5
Lumbar spine 3.2 7.6 10-5 9.5 10-5
Pelvis 1.7 4.0 10-5 5.1 10-5
Computed tomography
Abdomen 8.0 1.9 10-4 2.4 10-4
Lumbar spine 2.4 5.7 10-5 7.1 10-5
Pelvis 25 6.1 10-4 7.7 10-4
Nuclear medicine
Tc bone scan 3.3 7.9 10-4 1.0 10-4
64
Tc brain scan 4.3 1.0 10-5 1.3 10-4
Risk Probability Coefficients (ICRP)
Tissue Probability of fatal Cancer (10-2/Sv)
Population Workers
Bladder 0.30 0.24
Bone marrow 0.50 0.40
Bone surface 0.05 0.04
Breast 0.20 0.16
Colon 0.85 0.68
Liver 0.15 0.12
Lung 0.85 0.68
Esophagus 0.30 0.24
Ovary 0.10 0.08
Skin 0.02 0.02
Stomach 1.10 0.88
Thyroid 0.08 0.06
Remainder 0.50 0.40
Total all cancers 5.00 4.00
Genetic effects weighted 1.00 0.50
65
Proportion of Fatal Cancers
Attributable to Different Agents
Agent or Class Percentage of all Cancer Disease
Best estimate Range
Smoking 31 29 - 33
Alcoholic beverages 5 3-7
Diet 35 20 - 60
Natural hormones 15 10 - 20
Infection 10 5 - 15
Occupation 3 2-6
Medicines, medical practices 1 0.5 - 2
Electromagnetic radiation 8 5 -10
Ionizing (85% from natural radiation*) 4.5
Ultraviolet 2.5
Lower frequency <1
Industrial products <1 <1 - 2
Pollution 2 <1 - 4
Other ? ?
66
Faktor risiko jaringan(1)
 Faktor Risiko: perbandingan persentase peningkatan
probabilitas efek stokastik dan dosis yang diterima.
Dinyatakan dalam Sv-1 atau mSv-1.

 probabilitas
 probabilitas
faktor =
risiko  dosis
 dosis

Dosis
67
Faktor risiko jaringan(2)
-1
 Contoh: suatu faktor risiko 0.005 Sv untuk sumsum tulang
(mortalitas waktu hidup dalam populasi untuk semua umur
dari kanker fatal spesifik setelah paparan dosis rendah) yang
berarti jika 1,000 orang akan menerima 1 Sv pada sumsum
darah, 5 akan mati karena kanker radiasi.

 probabilitas
 probabilitas
Faktor =
Risiko  dosis
 dosis

Dosis
68
Indikator dari risiko organ/jaringan relatif

Jaringan atau organ wT


Gonad 0.20
Sumsum darah merah 0.12
usus 0.12
Paru-paru 0.12
perut 0.12
Blader 0.05
Payudara/dada 0.05
hati 0.05
Oesofagus 0.05
Tiroid 0.05
Kulit 0.01
Permukaan tulang 0.01
Lain-lain 0.05

69
Ringkasan
 Efek radiasi pengion dstokastik dan deterministik, segera dan
tertunda, somatik atau genetik
 Beberapa jaringan mempunyai jaringan yang sangat radiosensitif
 Tiap jaringan memiliki faktor risikonya sendiri
 Risiko paparan yang diperkirakan melalui suatu faktor

70

Anda mungkin juga menyukai