Resin penukar ion adalah suatu bahan padat yang memiliki bagian (ion
positif atau negatif) tertentu yang bisa dilepas dan ditukar dengan bahan
kimia lain dari luar yang merupakan senyawa hidrokarbon terpolimerisasi
sampai tingkat yang tinggi dan mengandung ikatan-ikatan hubung silang
(crosslinking) serta gugusan yang mengandung ion-ion yang dapat
dipertukarkan.
Jenis – Jenis Resin
Resin penukar kation : Resin penukar anion :
Suatu resin penukar kation adalah Suatu resin penukar-anion adalah suatu
sebagai suatu polimer berbobot molekul polimer yang mengandung gugus-gugus amino
tinggi, yang terangkai-silang yang (atau amonium kuartener) sebagai bagian –
mengandung gugus-gugus sulfonat, bagian integral dari kisi polimer itu dan
karboksilat, fenolat, dan sebagainya sejumlah ekuivalen anion-anion seperti ion
sebagai suatu bagian integral dari resin klorida , hidroksil atau sulfat. (Basset,1994).
itu serta sejumlah kation yang ekuivalen. Adapun jenis-jenis ion negatif (anion) yang
Adapun jenis-jenis ion positif (kation) terdapat pada resin sebagai berikut :
yang terdapat pada resin sebagai berikut
: (biasa terdapat pada unsur logam). Bicarbonate
• Calcium Nitrate
• Magnesium Carbonate
• Natrium/sodium Sulphate
• Pottasium Carbon dioxide
• Hydrogen Silica
• Iron Hydroxide
• Manganese
Syarat - Syarat Resin
Selektivitas
Sifat ini merupakan suatu sifat resin penukar ion yang menunjukan aktifitas pilihan atas ion
tertentu .Hal ini disebabkan karena penukar ion merupakan suatu proses stoikhiometrik dan
dapat balik (reversible) dan memenuhi hukum kerja massa. Faktor yang yang menentukan
selektivitas terutama adalah gugus ionogenik dan derajat ikat silang/
Kestabilan resin
Kestabilan penukar ion ditentukan juga oleh mutu produk sejak dibuat.
Kestabilan fisik dan mekanik terutama menyangkut kekuatandan
ketahanan gesekan. Ketahanan terhadappengaruh osmotik, baik saat
pembebananmaupun regenerasi, juga terkait jenismonomernya.
Kestabilan termal jenismakropori biasanya lebih baik daripada yanggel,
walau derajat ikat silang serupa. Akan tetapi lakuan panas penukar
kation makropori agak mengubah struktur kisiruang dan porositasnya.
Resin penukar ion sering digunakan untuk menghilangkan kesadahan
dalam air. Air yang banyak mengandung mineral
kalsium dan magnesium dikenal sebagai “air sadah”.
Kesadahan air dapat dibedakan atas dua macam, yaitu :
Kesadahan sementara , disebabkan oleh garam-garam karbonat (CO3-)
dan bikarbonat (HCO3-) dari kalsium (Ca) dan magnesium (Mg).
Kesadahan tetap, disebabkan oleh adanya garam-garam khlorida (Cl-)
dan sulfat (SO42-) dari kalsium (Ca) dan magnesium (Mg).
Alat Penukar Ion
Alat penukar ion dengan
kolom ganda
Gambar alat penukar ion ganda
Salah satu aplikasi metode penukar ion pada proses pengolahan air limbah adalah sebagai
berikut:
”STUDI PEMAKAIAN METODE PERTUKARAN ION UNTUK PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF
CAIR YANG MENGANDUNG URANIUM DAN SERIUM.”
Metode Penelitian
Penyiapan Larutan Limbah Uranium dan Serium Larutan uranium dan serium dalam
bentuk serbuk dilarutkan dengan akuades sehingga kadar awalnya masing-masing = 100
ppm. Analisis cuplikan larutan U dan Ce praolah dan pasca olah.
Analisis kadar U dan Ce dalam larutan dilakukan secara terpisah menggunakan
spektrofotometer merk Spectronic-20. Untuk analisis U digunakan arsenazo sebagai bahan
pengompleksnya, sedangkan untuk bahan pengompleks cerium digunakan alizarin. Analisis
dilakukan dengan mengamati data absorbansi cuplikan yang mengandung U atau Ce
dibandingkan dengan data asorbansi dari larutan standar dari U atau Ce.
”STUDI PEMAKAIAN METODE PERTUKARAN ION UNTUK PENGOLAHAN LIMBAH
RADIOAKTIF CAIR YANG MENGANDUNG URANIUM DAN SERIUM.”
Dari pengamatan absorbansi dari masing-masing cuplikan yang telah diektrapolasi
menggunakan kurve standar untuk U dan Ce, selanjutnya bisa diperhitungkan harga
kadar U dan Ce pada tiap cuplikan yang dianalisis sehingga harga FD/EP untuk setiap
parameter penelitian yang dilakukan bisa diperhitungkan.
Percobaan Pengaruh pH
Untuk mempelajari pengaruh pH terhadap efisiensi pertukaran ion disiapkan limbah
yang sudah diatur pH nya dengan menambahkan larutan HNO3 atau NaOH sehingga
kondisi pH bervariasi dari 2 -5, sedangkan sebagai parameter operasi ialah
kecepatan alir umpan = 2,5 ml/men dan jumlah resin sebanyak 3 gram (LID =
11,37).
Kemudian diambil cuplikan pada setiap interval 30 menit terakhir dari keluaran
limbah tersebut untuk dianalisa dan dihitung FD nya. Dari data FD dari setiap cuplikan
pada setiap harga pH tersebut dapat ditentukan pH yang terbaik yakni pH yang
memberikan harga FD yang maksimum.
”STUDI PEMAKAIAN METODE PERTUKARAN ION UNTUK PENGOLAHAN
LIMBAH RADIOAKTIF CAIR YANG MENGANDUNG URANIUM DAN SERIUM.”
Beberapa kesimpulan yang dapat ditarik hasil penelitian ini ialah bahwa:
Harga FD dari resin penukar-kation IR-120 dipengaruhi oleh pH umpan,
semakin tinggi pH umpan semakin tinggi harga FD dan kondisi terbaik
dicapai pada pH 3 dengan FD = 5,88.
Penambahan bahan pengompleks tiosianat dengan kadar 100 ppm (I x
kadar U dan Ce nya tidak berpengaruh pada harga FD).
Penambahan bahan pengompleks tiosianat melebihi kadar yang efektif
(RN/CNS) <I) untuk pertukaran ion antara resin penukar ion dengan
radionuklida (U dan Ce) akan menurunkan efisiensi pemisahan/factor
dekontaminasi.
Kesimpulan
Ion Exchange atau penukar ion adalah proses penyerapan ion – ion oleh resin
dengan cara ion-ion dalam fasa cair
(biasanya dengan pelarut air) diserap lewat ikatan kimiawi karena bereaksi
dengan padatan resin. Resin penukar ion merupakan salah satu metoda pemisahan
menurut perubahan kimia. Jika disebut resin penukar kation maka kation yang
terikat pada resin akan digantikan oleh kation pada larutan yang dilewatkan.
Begitupun pada resin penukar anion maka anion yang terikat pada resin akan
digantikan pleh anion pada larutan yang dilewatkan ( Wahono,2007 ).
Beberapa jenis proses penukar ion seperti proses pelunakan/ digunakan untuk air
dengan tingkat kesadahan tinggi, proses Gamping-Soda, pengolahan dengan fosfat,
penyingkiran Silika, demineralisasi dan pembuangan garam dan deaerasi, dan
pemurnian.
Beberapa faktor penting yang diperhatikan dalam pemilihan teknologi penukar ion
antara lain Karakteristik limbah dan pemilihan penukar ion dan proses pengolahan.
Penukar ion harus memiliki kecocokan dengan karakteristik limbah (pH dan ion)
selain temperatur dan tekanan.
SELESAI………….