Anda di halaman 1dari 24

CARE OF ELDERLY PATIENT

Achmad Iqbal
Fathan Muhi A
Mia Trihasna A
Wahidatur Rohmah
Definisi

Lanjut usia adalah seseorang baik wanita maupun laki-laki yang telah berusia 60
tahun ke atas yang mengalami berbagai kemunduran kemampuan (kapasitas dan
kapabilitas) baik fisiologis maupun psikologis

Kemunduran
kemampuan
Kemunduran
Kemunduran kognisi (seperti Kemunduran
Kemunduran kemampuan Kemunduran Kemunduran
kemampuan daya ingat daya talar
daya refleksi menganalisa ( fisik kesehatan
bereaksi terutama (penalaran)
daya analitis)
ingatan jangka
pendek)
Klasifikasi Lanjut Usia (WHO)
Usia
pertengahan
(middle age) Lanjut usia Lanjut usia tua Usia sangat tua
antara usia 45 (elderly) antara (old) antara (very old)
sampai 59 usia 60 sampai usia 75 sampai diatas usia 90
tahun 74 tahun 90 tahun tahun

Klasifikasi Lanjut Usia (DEPKES)


Virilitas (prasenium)
yaitu masa Usia lanjut dini Lansia berisiko
persiapan usia (senescen) yaitu tinggi untuk
lanjut yang kelompok yang menderita berbagai
menampakkan mulai memasuki penyakit
kematangan jiwa masa usia lanjut dini degeneratif (usia
(usia 55-59 tahun) (usia 60-64 tahun) >65 tahun)
Permasalahan Pada Lanjut Usia
Masalah kesehatan lansia

• Pada usia lanjut terjadi kemunduran sel-sel karena proses penuaan yang berakibat pada
kelemahan organ, kemunduran fisik, timbulnya berbagai macam penyakit degeneratif

Masalah ekonomi lansia

• menurunya produktifitas kerja, memasuki masa pensiun atau berhentinya pekejaan utama. Hal
ini berkaibat pada menurunnya pendapatan

Masalah psikologis lansia

• umumnya meliputi: kesepian, terasing dari lingkungan, ketidakberdayan, perasaan tidak beguna,
kurrang percaya diri, ketergantungan, keterlantaran terutama bagi usia lanjut yang miskin, post
power syndrome atau semacamnya

Masalah sosial budaya lansia

• Umumnya lansia banyak yang melepaskan partisipasi sosial


Masalah-Masalah Kesehatan yang Terjadi Pada Lansia

masalah kesehatan pada sistem pernafasan, Penyakit Paru Obstruksi Kronik, tuberkulosis,
influenza dan pneumonia.

masalah kesehatan pada sistem kardiovaskuler, hipertensi, penyakit jantung koroner,


cardiac heart failure.

masalah kesehatan pada sistem neurologi, Cerebro Vaskuler Accident.

masalah kesehatan pada sistem musculoskeletal, faktur, osteoarthritis, rheumatoid


arthritis, gout Artritis, osteporosis.

masalah kesehatan pada sistem endokrin, seperti DM.


Masalah-Masalah Kesehatan yang Terjadi Pada Lansia

masalah kesehatan pada sistem sensori,


katarak, glaukoma, presbikusis.

masalah kesehatan pada sistem pencernaan,


ginggivitis/periodontis, gastritis, hemoroid, konstipasi.

masalah kesehatan pada sistem reproduksi dan perkemihan


menoupause, BPH, inkontinensia.

masalah kesehatan pada sistem integumen,


Dermatitis seborik, pruritus, candidiasis, herpes zoster, ulkus ekstremitas bawah, pressure ulcers.

masalah kesehatan jiwa, seperti demensia.


Pendekatan Perawatan Bagi Lansia

Pendekatan fisik Pendekatan spiritual


seperti pernapasan, ketenangan dan
nutrisi ,menjaga sikap Pendekatan psikis kepuasan batin dalam
Pendekatan sosial
tubuh waktu berjalan, memegang prinsip hubungannya dengan
diskusi, tukar pikiran,
tidur,duduk, merubah sabar, simpatik, dan Tuhan atau agama
dan bercerita.
posisi tiduran, service. yang dianutnya dalam
beristirahat, personal keadaan sakit atau
hygiene,. mendeteksi kematian
Pelaksanaan Pembinaan Usia Lanjut

Bagi petugas kesehatan

Upaya promotif yaitu upaya untuk menggairahkan semangat hidup para lansia

Upaya preventif yaitu upaya pencegahan terhadap kemungkinan terjadinya komplikasi dari penyakit
yang disebabkan proses menua.

Upaya kuratif yaitu upaya pengobatan

Upaya rehabilitative yaitu upaya untuk memulihkan fungsi organ tubuh yang sudah menurun
Bagi usia lanjut sendiri

Pemeriksaan kesehatan secara berkala.

melakukan latihan kesegaran jasmani

meningkatkan kegiatan sosial di masyarakat

Pembinaan diri sendiri dalam hal pemenuhan kebutuhan pribadi, aktivitas di dalam maupun di luar
rumah

Bagi keluarga dan lingkungannya

Membantu mewujudkan peran serta, kebahagiaan dan kesejahteraan usia lanjut.

Usaha pencegahan dimulai dari rumah tangga


Puskesmas Santun Lanjut Usia

puskesmas yang melakukan pelayanan kepada lanjut usia yang mengutamakan


aspek promotif dan pereventif disamping aspek kuratif dan rehabilitatif, secara pro
aktif baik dan sopan serta memberikan kemudahan dan dukungan bagi lanjut usia
Kegiatan Puskesmas Santun Lanjut Usia
1. Perencanaan

 Pengumpulan data dasar melalui pendataan sasaran lanjut usia dan melakukan
pemetaan
 Pendekatan dan kerjasama dengan lintas sektor dan masyarkat

2. Pelaksanaan

 Promotif
 Preventif
 Kuratif
 Rehabilitatif

3. Monitoring dan evaluasi melalui pencatatan dan pelaporan


atau pengamatan langsung
Posyandu Lanjut Usia (Lansia)

suatu wadah pelayanan bagi usia lanjut di masyarakat, dimana proses


pembentukan dan pelaksanaannya dilakukan oleh masyarakat bersama Lembaga
Swadaya Masyarakat (LSM), lintas sektor pemerintah dan non-pemerintah, swasta,
organisasi sosial dan lain-lain, dengan menitik beratkan pelayanan pada upaya
promotif dan preventif
Kegiatan diluar gedung (posyandu lansia)

Pemeriksaan
hemoglobin
Pengukuran
tekanan darah

Pemeriksaan
status gizi

Pemeriksaan
status mental

Pemeriksaan
aktifitas
kegiatan
sehari-hari
Kegiatan diluar gedung (posyandu lansia)

Kunjugan
Pemeriksaan Penyuluhan Pemberian
Pelaksanaan rumah oleh
adanya zat dan makanan Kegiatan
rujukan ke kader
putih telur konseling tambahan olahrga
Rumah sakit disertai
(protein) kesehatan (PMT)
petugas
Aspek pembinaan dan pelayanan kesehatan

Aspek pembinaan dan pelayanan : Promotif, Preventif, Kuratif, Rehabilitatif

Aspek managerial : Pengelolaan program kesehatan lanjut usia di Puskesmas


dilaksanakan melalui perencanaan, penggerakan sasaran dan pemantauan evaluasi
Critical Appraisal
Pada kegiatan jurnal reading, penulis telah mendapatkan jurnal yang akan ditelaah yaitu

Penghematan Biaya Perawatan Pasien Kanker Terminal Dewasa melalui Konsultasi Tim Paliatif di
Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo.

Jurnal ini telah menjawab pertanyaan dasar telaah jurnal, yaitu :


PICO
(P)roblem
Pengaruh senam lansia terhadap penurunan tekanan darah lansia penderita
hipertensi di Puskesmas Wara Palopo tahun 2016

(I)ntervention Intervensi dengan senam lansia. Data primer diperoleh langsung dari responden
dengan menggunakan lembar observasi dan data sekunder diperoleh dari rekam
medik Puskesmas Wara kota Palopo

(C)omparison
Perbedaan tekanan darah sistolik dan diastolik responden sebelum dan sesudah
senam

(O)utcomes
Terdapat pengaruh senam lansia terhadap penurunan tekanan darah pada lansia
penderita hipertensi
VALIDITY
Merupakan suatu jurnal dengan metode penelitian deskriptif analitik
dengan desain case control.

Selanjutnya dilakukan telaah jurnal menggunakan “Check List Umum


Penilaian Struktur dan Isi Makalah”.

Judul :

Judul jurnal menggambarkan isi utama penelitian, judul tidak


terlalu pendek, namun tidak mengandung unsure 4W+1H, cukup
menarik, dan tidak menggunakan singkatan.
• Penulisan nama pengarang dan institusi sesuai
Pengarang & Institusi aturan baku

• Ditulis secara terstruktur, sudah mencakup


Abstrak komponen IMRAD (Introduction, Methods, Results,
Disscussion) dan sesuai kaidah penulisan

• Komponen penulisan baik, mencakup alasan,


Pendahuluan tujuan dan desain penelitian.

• Sudah baik, namun tidak tercantum kriteria inklusi


Metode dan eksklusi pada teknik sampling

• Penulisan hasil didukung dengan tabel deskripsi


Hasil subjek penelitian
• Hal relevan dibahas, menghubungkan pertanyaan
penelitian, teori dan hasil penelitian terdahulu. Namun
Pembahasan tidak dibahas keterbatasan penelitian, kemungkinan
dampaknya pada hasil, dan kesulitan penelitian.

• Kesimpulan didasarkan pada data yang didapatkan dan


ditambahkan dengan hasil tambahan. Namun tidak
Kesimpulan dibahas mengenai al yang ada pada hasil dan
menghubungkannya dengan hipotesis.

• Disusun sesuai dengan aturan jurnal yang baku. Semua


foot note pada naskah dijelaskan di daftar pustaka dan
Daftar pustaka merujuk pada sumber yang jelas
IMPORTANCE

Adanya pengaruh senam lansia terhadap penurunan tekanan darah lansia penderita hipertensi
disebabkan oleh gerakan / aktivitas berupa senam lansia yang dilakukan oleh lansia merangsang
peningkatan kekuatan pompa jantung serta merangsang vasodilatasi pembuluh darah sehingga aliran
darah lancar dan terjadi penurunan tekanan darah.

Dengan adanya latihan fisik atau senam lansia yang teratur dan terus menerus maka katup – katup
jantung yang tadinya mengalami sklerosis dan penebalan berangsur kembali pada kondisi dasar atau
normal, miokard tidak terjadi kekakuan lagi, adanya kontraksi otot jantung, isi sekuncup dan curah
jantung tidak lagi mengalami peningkatan. Hal ini akan mengakibatkan tekanan darah tidak lagi
meningkat atau mengalami penurunan tekanan darah
APPLICABILITY

Hasil penelitian ini baik dan dapat diterapkan di Puskesmas Simpur


karena dapat digunakan sebagai salah satu acuan dalam upaya untuk
meningkatkan kualitas hidup lansia. Dengan adanya senam rutin
untuk lansia diharapkan dapat memelihara tekanan darah lansia
sehingga komplikasi dari hipertensi tidak terjadi dan diharapkan
kualitas hidup lansia juga meningkat.
THANKS

Anda mungkin juga menyukai