Anda di halaman 1dari 29

MANAJEMEN

PERPAJAKAN

Jakarta, 9 Oktober 2017

Christine Tjen, SE.Ak.,


M.Int.Tax,CA
Tujuan Pembelajaran

Mengevaluasi aspek Memahami perpajakan


Mengevaluasi aspek perpajakan dan tax internasional, transfer
Memahami konsep
perpajakan dalam planning atas laba pricing, dan tax treaty
manajemen perpajakan
pemilihan pendanaan usaha dan laba lainnya termasuk perpajakan di
dalam: ASEAN

Pajak Penghasilan
Badan

Pajak Penghasilan
Pot/Put

Pajak
Pertambahan Nilai
TOPIK BAHASAN
Overview KUP

Menjelaskan pendaftaran, pembayaran dan pelaporan


pajak.

Menjelaskan sanksi-sanksi perpajakan.

Menjelaskan proses penyelesaian sengketa pajak di


Indonesia.
Overview PPh

Menjelaskan subjek Menjelaskan jenis-


dan non subjek PPh. jenis PPh

Menjelaskan objek Menjelaskan


dan non objek PPh. pengurang dan non
pengurang PPh
Overview PPN
Pengertian Dasar Manajemen Pajak

Menjelaskan
pengertian
dan jenis-jenis
Menjelaskan Anti tax
perbedaan avoidance
antara Tax measures.
evasion versus
tax avoidance.
Menjelaskan
tentang
Manajemen
pajak dan tax
planning.
“Tax planning is the
systematic analysis of
differing tax options
aimed at the minimization
of tax liability in current
and future tax periods”
(Crumbley D. Larry, Dictionary of Tax Term, Barron’s Business Guide,
New York, 1994, hal. 300)
“ Tax planning is arrangement of a person’s
business and/or private affairs in order to
minimize tax liability”
(Lyons Susan M, International Tax Glossary, 3rd edition, IBFD Publications BV, 1996, hal. 303.)
Tax Evasion versus Tax Avoidance

 Tax Evasion
 the reduction of tax by illegal means, usually
involving fraudulent nondisclosure or willful
deceit; therefore, it is punishable by criminal
sanction
(Brian J. Arnold & Michael J. McIntyre, International Tax Primer(2nd ed)
(2002) at 81)
Tax Avoidance

 transactions or arrangements entered


into by the taxpayer in order to
minimize the amount of tax payable in
a legitimate way, thus, it does not
constitute the criminal offense.
(Brian J. Arnold & Michael J. McIntyre, International Tax
Primer(2nd ed) (2002) at 81)
Overview: Tujuan Manajemen Pajak

Full Compliance

Tujuan:
Jk. pendek: Optimasi Laba & Likuiditas,
Manajemen Jk. panjang: Optimasi kesejahteraan
Pajak pemegang saham
Batasan:
a. Ketentuan perpajakan
b. Biaya kepatuhan

Minimizing Tax
Karakteristik Perencanaan Pajak

Legal

Integral
Sesuai dengan
peraturan Valid
perpajakan yang Bagian integral
berlaku dari perencanaan Cash flow
menyeluruh Didukung oleh
perusahaan bukti-bukti yang NPV
memadai Pengendalian
cash flow
Memaksimalkan
NPV
Pemilihan Sumber Pembiayaan
Internal Financing
Equity Financing
Debt Financing
Factoring and Leasing
Hybrid Financial Instrument
Internal Financing Equity Financing Debt Financing

• Retained Earning • Penerbitan saham • Penerbitan instrument


• Jika pendanaan eksternal • Cost of capital: hutang
mahal, maka pendanaan pembagian deviden  • Cost of interest expense
internal dapat digunakan Non Deductible Expense  Deductible Expense
lebih banyak.
• Namun, apabila
pendanaan eksternal
murah, maka pendanaan
internal dapat digunakan
lebih sedikit.
• Tidak ada biaya transaksi
Factoring

Waktu dan biaya yang


dikeluarkan untuk
Bisa jadi hal ini merupakan
dikeluarkan untuk Nasabah, Perusahaan
satu-satunya sumber
penagihan memakan Anjak Piutang, Debitur
untuk memperoleh kas.
waktu yang lama dan biaya
yang besar.
Leasing

Sale and Lease Back, Operating Lease, Perhatikan Perlakuan Perpajakannya 


Finance Lease KMK 1169/KMK.01/1991
Hybrid Financial Instrument

OECD mendefinisikan hybrid financial instruments sebagai instrumen


keuangan yang diklasifikasikan berbeda diantara negara-negara yang
terlibat dalam transaksi instrumen tersebut, misalnya sebagai pinjaman di
satu negara dan sebagai modal di negara lainnya.

Contoh hybrid financial instruments yang sering ditemui,antara lain: saham


preferen (preference shares), silent partnerships, shareholder loan,
participation bonds, convertible bonds, warrant bonds,dan profit
participation loans.
INVESTASI ASING DI INDONESIA

Memahami jenis-jenis
investasi asing (khususnya
inbound investment).

Memahami perencanaan
pajak (Tax Planning) dalam Memahami Investasi asing
memilih bentuk Anak yang bersifat langsung
perusahaan dan Cabang (Foreign Direct Investment)
dalam rangka mencapai dan jenis-jenisnya
efisiensi pajak

Memahami perbedaan Memahami perbedaan antara


perlakuan perpajakan Anak Pendirian Anak Perusahaan
Perusahaan (Subsidiary (Subsidiary Company) dan
Company) dan Cabang pengoperasian Cabang
(Branch) perusahaan (Branch)
Subsidiary Branch
BUT (Branch) dibandingkan dengan PMA (Subsidiary)
Bentuk Usaha Tetap Penanaman Modal Asing
Foreign HQ Foreign Parents

BUT PMA
(Domestic Subsidiary)
Luar Negeri
Luar Negeri
Indonesia
Revenue Expenses Revenue Deductible
Pasal 5(1) Pasal 5(2),5(3) Pasal 4(1) - Indonesia
Expenses (Ps.6)

Branch Net
Profit Profit
Penghasilan Penghasilan
- -
Kena Pajak
- Kena Pajak
Pasal 16(3) Pasal 16(1)

PPh Terutang X PPh Terutang X


Tarif Pasal 17 Tarif Pasal 17
BUT (Branch) dibandingkan dengan PMA (Subsidiary)

BUT PMA
Status hukum Tidak berbadan hukum Berstatus badan hukum PT
Penyertaan/Equity Tidak ada Berasal dari pemegang saham
Penghasilan Pasal 5 ayat (1) UU PPh Pasal 4 ayat (1) UU PPh
Pengurang Penghasilan Bruto Pasal 5 ayat (2) dan (3) Pasal 6 ayat (1), Pasal 9 UU PPh
UU PPh

Penghasilan Kena Pajak Pasal 16 ayat (3) UU PPh Pasal 16 ayat (1) UU PPh
Tarif Pajak Pasal 17 ayat (1) b UU Pasal 17 ayat (1) b UU PPh
PPh
Penghasilan Kena Pajak Branch Profit (subject to Tidak ada terminologi khusus,
dikurang PPh terutang PPh Pasal 26 ayat (4)) distribution to shareholder
(dividend) subject to PPh Pasal
23/26
Hal yang harus diperhatikan (1)

System perpajakan di negara tempat investasi,

besarnya tariff PPh Badan (corporate income tax),

ada tidaknya withhoding tax dan besarnya tarif withholding tax


(khususnya dividen),

ada tidaknya tax holiday atau tax facilities,

perbedaan perlakuan perpajakan terhadap susidiary dan branch,

perbedaan perlakuan perpajakan terhadap perusahaan domestic


dan PMA,
Hal yang harus diperhatikan (2)

perlakuan perpajakan terhadap joint operation/consortium,

perlakuan perpajakan terhadap off-shore service,

system depresiasi dan amortisasi,

system kompensasi kerugian

besarnya DER (Debt Equity Ratio)


Hal yang harus diperhatikan (3)

ada perlakuan
tidaknya tax perpajakan
treaty serta terhadap sistem
perlakuan
tax facilities perusahaan foreign tax
kebebasan perpajakan control
yang yang credit dan
repatriasi atas foreign
tercantum mempunyai sistem VAT
modal, penjualan exchange,
dalam tax hubungan (Value
saham,
treaty yang istimewa Added Tax).
bersangkuta (associated
n, enterprise),
Hal yang harus diperhatikan (4)

Faktor-faktor lain
Seberapa besar yang takkalah
Fasilitas-fasilitas
kepentingan penting untuk
Apakah jenis usaha perpajakan yang
perusahaan di luar diperhatikan adalah
yang akan dipilih diberikan oleh
negeri untuk faktor non pajak,
termasuk dalam Pemerintah
melakukan transaksi seperti: faktor
Daftar Negative list terhadap Subsidiay
dengan perusahaan politik, keamanan,
BKPM? company dan
yang dibentuk di prasarana
Branch
Indonesia? penunjang,
aksespasar ,dll.
Anti Tax Avoidance Rule

Pasal 18
 Debt to Equity Ratio Ayat (1)
 Controlled Foreign Corporations (CFC) Rules Ayat (2)
 Transfer Pricing & Thin Capitalization Rules Ayat (3),
 Advance Pricing Agreement (APA) Ayat (3a)
 Hubungan Istimewa (Associated Enterprises) Ayat (4)
Q&A
Christine Tjen
08119628079
indivara_devi@yahoo.com
christine@lpem-feui.org

Anda mungkin juga menyukai