Anda di halaman 1dari 18

SOSIALISASI PROFESIONAL

Oleh:
Yustan Azidin
Pelayanan
Medis

Pelayanan
Mutu
Pelayanan
RS Kesehatan Pelayanan
Keperawatan
Kesehatan

Pelayanan
Kesehatan lain
PELAYANAN
PROFESIONAL
Pelayanan keperawatan
efektif efisien
Kualitas & kuantitas
Tenaga Perawat
Definisi
• Sosialisasi merupakan suatu proses yang dipelejari seseorang
untuk menjadi anggota kelompok dan masyarakat, dan
memperlajari peraturan social yang membatasi hubungan
yang akan mereka masuki.
• Sosialisasi mencakup belajar untuk berprilaku, merasakan,
dan melihat dunia dalam cara yg serupa dengan orang lain
yang memiliki peran sama (Hardy & Conway, 1988).
• Sosialisasi profesional adalah proses
internalisasi nilai-nilai keyakinan, menerima
pengetahuan, keterampilan, sikap, keyakinan,
norma-norma, budaya, dan standar etik
dalam keperawatan serta membuat hal ini
sebagai bagian dari “self image” dan
perilaku yang dimiliki dirinya (Jacox, 1973).
Silahkan Anda merenung sejenak untuk
menggambar objek pemandangan kemudian
gambarkan pemandangan tersebut dalam
bayangan anda
Tujuan Sosialisasi Profesional
Menamamkan Moral, Nilai, Sikap, Perilaku yang dianggap
penting untuk kelangsungan profesi.
Faktor yang mendukung Proses Sosialisasi
• Kejelasan dan consensus tentang peran dan posisi.
• Tingkat kesesuaian harapan dalam set peran
• Pembelajaran yang terjadi sebelum masuk ke posisi,
• Kemampuan agen sosialisasi
• Model peran
• Orientasi
• Dukungan kelompok
(Strader, Decker, & Norwalk, 1995)
Nilai Penting Keperawatan Profesional
(Watson, 1979)
• Komitmen yang kuat terhadap layanan yang diberikan
keperawatan untuk masyarakat,
• Percaya pada martabat dan nilai setiap orang
• Komitmen terhadap pendidikan
• Otonomi
1. Memiliki Ilmu
Pengetahuan 
pendidikan tinggi 
Profesi 2. Memiliki
tanggungjawab
6.Memiliki kode yang tinggi
etik profesi Ciri
profesi 3. Melakukan
praktik
5. Mempunyai menggunakan
suatu metodologi
organisasi 4. Melakukan
yang kuat dan pengendalian secara
kohesif otonom 10
Proses Sosialisasi Profesional
• Cara untuk mengembangkan suatu identitas professional
• Proses seumur hidup dan melalui sosialisasi tersebut orang
menjadi partisipan dimasyarakat atau kelompok.

MODEL SOSIALISASI
PROSES SOSIALISASI PROFESIONAL
• Ketika mahasiswa perawat lulus, apakah sosialisasi profesional selesai?
• Sebagian besar ahli menyatakan dan meyakini bahwa sosialisasi professional
adalah kegiatan belajar seumur hidup.
• Sebagian besar lulusan baru merasa tidak siap dengan tanggung jawab posisi
pertamanya.
• Walaupun ada kegiatan orientasi, tetapi memerlukan waktu, lulusan mungkin
mempunyai harapan yang tidak realistik dari dirinya dan orang lain.
• Selama beberapa hari praktik didapat perbedaan dimana ideal pendidikan tidak
mungkin semua dapat dicapai di praktik. Hal ini menimbulkan konflik dan merasa
bersalah.
• Kramer (1974) menyatakan bahwa perasaan tidak berdaya dan tidak
efektif dialami oleh lulusan baru yang mengalami syok realitas di tempat
kerja. Hal ini akan menurunkan kemampuan individu untuk koping
secara efektif dengan peran baru.
• Sangat disayangkan beberapa perawat baru gagal pada tahap ini sebelum
mereka lanjut pada tahap berikutnya untuk menyelesaikan syok realitas.
Model Konversi Doktrinal
Model Simpson (1967) Model Hinshaw (1986) Davis (1966)
Tahap I Fase I Tahap I : Kepolosan Awal
Kecakapan dalam kerja Transisi harapan peran
spesifik
Tahap II : Melabel
terantisipasi ke harapan pengakuan mengenai
peran kelompok social
Tahap II ketidaksesuaian.
Berhubungan dengan Tahap III : “Intimidasi” dan
Fase II
orang terdekat dlm simulasi peran
lingkungan kerja Terikat dengan orang
terdekat/pemberian label Tahap IV : Peningkatan
Tahap III terhadap ketidak sesuaian. simulasi peran
Internalisasi nilai Tahap V: Internalisasi
kelompok professional dan Tahap III sementara
adopsi perilaku yg
ditentukan Internalisasi nilai peran/ Tahap VI : Internalisasi
perilaku Stabil
Tahap Karir Dalton, Thompson & Price
Tahapan Aktifitas Sentral Hubungan Primer Isu Psikologis Utama
Tahap I Membantu dan belajar melakukan Pemula, bawahan Tergantung
tugas rutin dengan baik dibawah
pengarahan mentor
Tahap II Bekerja secara mandiri sebagai Kolega Mandiri
seorang rekan kerja yang
kompeten
Tahap III Mempengaruhi, membimbing, Mentor informal, model Mengemban tanggung
mengarahkan, dan membantu peran jawab untuk orang lain
orang lain untuk berkembang
Tahap IV Mempengaruhi Arah organisasi Penanggung Jawab Menjalankan kekuasaan
atau bagian dari organisasi;
memiliki satu dari peran :
Manajer, pengusaha internal,
penemu ide.
Langkah Sosialisasi
Mengatasi syok realita di tempat kerja
dengan tahapan:
Melakukan klarifikasi harapan peran dalam
1. Menguasai keterampilan profesional dari pelajaran resosialisasi melalui peran model, preceptor,
di tatanan nyata realitas Integrasi social
dan mentor yang semuanya melalui interaksi
2. Penghayatan moral, tidak semua tugas dan
kemauan dapat dilaksanakan, karena sudah sosial dan proses pendidikan.
komitmen dengan tempat kerja.
3. Penyelesaian konflik dilakukan dengan cara;
Mengubah perilaku, mempertahankan nilai-nilai,
meninggalkan nilai-nilai profesional, menerima
nilai-nilai birokrasi/berorientasi pada
tugastugas/hanya untuk mencoba bertahan dalam
sistem, bekerja mengikuti arus saja untuk bertahan
dan menjadi perawat “bicultural”.
4. Rumah sakit menyediakan program precetorship
dalam rangka mempersiapkan perawat profesional.
Kesimpulan
• Perawat harus memahami peran yang dimiliki mereka dan
peran orang lain.
• Sosialisasi professional adalah proses seumur hidup.
• Sosialisasi merupakan proses belajar resiprokal (Interaksi
dengan orang lain)
• Sosialisasi mrp proses internalisasi nilai dan norma profesi
keperawatan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai