Pengetahuan mengenai
kenegaraan
Kesepakatan Adil
Persamaan Amanah
Variasi
Pandangan Umat
Islam dalam
Melihat Relasi
Islam dan Negara
Manusia sebagai mahluk
sosial membutuhkan
negara untuk melakukan
kerja sama sosial dengan
menjadikan agama
sebagai pedoman.
Terdapat 3 tipologi relasi agama dan negara, yaitu:
1. Bentuk pemerintahan teo-demokrasi
2. Tipologi sekuler
3. Tipologi moderat
1. Bentuk pemerintahan teo-demokrasi
× Menganggap bahwa agama sekaligus negara, keduanya
merupakan entitas yang menyatu.
× Menganggap politik sebagai bagian dari integral islam.
Memandang islam sebagai suatu agama yang serba lengkap,
termasuk ketatanegaraan atau politik.
× Menginginkan syariat islam menjadi dasar negara dan semua
peraturan serta keputusan yang ada di dalamnya.
2. Tipologi sekuler
× Berpendapat bahwa agama bukanlah negara.
× Penganut tipologi ini menyatakan bahwa tidak ada dalil
eksplisit dalam al Qur’an maupun hadist yang menujukkan
kewajiban mendirikan sebuah negara.
× Mereka terbelenggu oleh pemikiran barat, yang seolah-olah
apa yang berkembang di Barat sudah final.
3. Tipologi moderat
× Berpendapat bahwa islam tidak mengatur sistem
ketatanegaraan, tetapi terdapat seperangkat tata nilai etika
bagi kehidupan bernegara.
× Dalam kelompok ini tidak ada satu nash pun dalam Al-Qur’an
yang memerintahkan didirikannya sebuah negara islam.
NKRI dari sudut pandang agama adalah sah, karena
presiden dipilih langsung oleh rakyat, sebagaimana
prosedur pengangkatan Ali RA menjadi khlifah.
Di ndonesia memiliki 4 pilar penting, diantaranya:
1. pancasila
2. UUD 1945
3. NKRI
4. Bhineka Tunggal Ika
Keempat pilar tesebut selaras dengan prinsip – prinsip
dasar politik islam, yaitu:
a. Prinsip amanah
b. Pinsip keadilan
c. Prisip ketaatan
d. Prinsip musyawarah
a. Amanah
Amanah adalah segala yang dipercayakan orang, termasuk
perkaaan, perbuatan, harta maupun pengtahuan.
Prinsip ini menghendaki adar pemerintah senantiasa
bertanggung jawab dalam menjalankan tugas.
Rasulullah SAW bersabda yang artinya:
“Semua kamu adalah pemimpin dan bertanggungjawab
atas kepemimpinannya”.
b. Prinsip keadilan
Prinsip keadilan dalam menjalankan politik, hendaknya
megikuti hukum hukum yang terkandung dalam Al-qur’an.
Allah berfrman yang artinya “wahai orang – orang beriman,
taatilah allah dan taatilah rasul(Nya), dan ulil amri di antara
kamu” (QS. An-Nisa: 59).
c. Prinsip ketaatan
Ketaatan berarti ikut bertisipasi dalam upaya
mendukung pemerintah da melaksanakan serta
mensosialisasikan ajaran agama islam.
d. Prinsip musyawarah
Hal ini diperukan agar para penyelenggara negara dapat
melaksanakan tugasnya dengan baik dan saling bertukar
fikiran, demi kemajuan negara nya.
Berdasarkan kajian terhadap ;iteratur klasik, dapat
disebutkan bahwa NKRI berstatus Dar Al-Islam (negara islam).
Institusi
Khilafah
dalam Tradisi
Politik Islam
KHILAFAH
× Merujuk pada sistem pemerintahan Islam pertama pasca
wafatnya Rasulullah SAW.
× Dalam bahasa Arab berarti penggantian.
× Bersinonim dengan imamah.
KHALIFAH
× Berarti pengganti, pengatur, wakil, dan yang sejenis.
× Tidak berkonotasi politik maupun negara.
× Merupakan sebutan bagi seorang pemimpin dalam sistem
khilafah.
Abu Bakar As-Shidiq
• dipilih berdasarkan sistem baiat (demokrasi) dengan berdasar pada
al-amru syuro bainahum (musyawarah).
• pemerintahannya bersifat sentral.
Dinasti Abbasiyah
• Gelar pemimpin Khalifatullah ; wakil Tuhan di bumi.
• Kekuasaan pemimpin tidak terbatas.
• Pemimpin amir.
Jadi, tidak ada aturan baku dalam pemilihan
pemimpin dalam Islam, kecuali aturan untuk
musyawarah dan mufakat.
Cinta
Tanah Air
Menurut
Islam
× Nasionalisme: kesadaran dan semangat cinta tanah air,
memiliki kebanggan sebagai bangsa, memelihara
kehormatan bangsa, memiliki rasa solidaritas terhadap
musibah saudara setanah air, menjunjung persatuan dan
kesatuan.
× Patriot: gagah berani, pantang menyerah, dan rela
berkorban demi bangsa dan negara.
× Islam memandang bahwa mencintai tanah air adalah
suatu tindakan yang baik dan sesuai dengan sunnah Nabi
Muhammad SAW.
× Islam mengajarkan ummatnya untuk cinta tanah air
sebagai wujud penerapan 4 pilar kebangsaan: Pancasila,
UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika.
× Menghindari korupsi, jujur (amanah), taat aturan (QS An Nisa’:
59).
× Cinta damai, anti minuman keras, anti narkoba, anti judi (QS
Al-Maidah: 90).
× Berpikir kebangsaan dan menghargai perbedaan (QS Al-
Hujurat: 13).
× Menghindari pergaulan bebas (QS Al-Isra: 32).
× Peduli lingkungan, berbuat adil, disiplin, dan
berperikemanusiaan.
THANKS!