ISSN : 2460-8602
PROSIDING
SEMINAR NASIONAL HASIL-HASIL RISET UNGGULAN
PERGURUAN TINGGI (SENARIGTI)
EDITOR:
HASBULLAH
NURMAYA PAPUANGAN
MUHAMMAD JAMIL
SUPARMAN
ISMAT ISHAK
Cetakan Pertama
I
SENARIGTI 2015
ISSN : 2460-8602
SENARIGTI 2015
Seminar Nasional Riset Inovatif Unggulan Perguruan Tinggi
Penanggung Jawab
Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat
Universitas Khairun
Nurhasanah, S.Si.,M.Si
Komite Pelaksana:
Ketua Pelaksana : Nurmaya Papuangan, S.Pd.,M.Si
Sekretaris : Dr. Abdurahman Baksir, S.Pi.,M.Si
Prosiding : Hasbullah, S.THP.,M.Si
Sidang : Suparman, S.Pd.,M.Si
Sekretariat : Muhammad Jamil, ST.,MT
Rustam Mansur
Irma Basir
II
SENARIGTI 2015
ISSN : 2460-8602
KATA PENGANTAR
Perguruan Tinggi memiliki otonomi untuk menyelenggarakan pengelolaan
sendiri lembaganya sebagai pusat penyelenggaran Pendidikan Tinggi, Penelitian
Ilmiah dan Pengabdian kepada masyarakat. Berdasarkan hal tersebut diatas
maka Perguruan Tinggi memiliki tiga (3) misi yaitu (1). Penyelenggaraan
Pendidikan dan Pengajaran, (2) Penelitian dan (3) Pengabdian kepada
masyarakat.
Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (LPPM) sebagai
penyelenggara penelitian dan pengabdian kepada masyarakat di lingkungan
Universitas Khairun, melaksanakan Seminar Nasional Hasil-hasil Riset Inovatif
Unggulan Perguruan Tinggi (SENARIGTI) secara berkala dan berkelanjutan untuk
mewadahi hasil-hasil penelitian para dosen. Sebanyak 50 judul telah diseminarkan
pada tanggal 10 November 2015 di Gedung Rektorat Lt IV Universitas Khairun
dan diikuti dari berbagai Universitas, Instansi yang berada di Maluku Utara dan
diluar Maluku Utara.
Hasil-hasil penelitian yang telah diseminarkan dipublikasikan pada Prosiding
Seminar Hasi-hasil Riset Inovatif Unggulan Perguruan Tinggi 2015.
Kami ucapkan terima kasih kepada Rektor dan segenap pihak yang telah
mendukung kegiatan Seminar Nasional ini, para reviewer dan panitia yang dengan
penuh dedikasi telah bekerja mulai dari persiapan sampai pelaksanaan kegiatan
seminar hingga penerbitan prosiding ini terselesaikan dengan baik. Semoga
prosiding SENARIGTI 2015 ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Atas perhatian dan kerjasama yang baik diucapkan terima kasih.
III
SENARIGTI 2015
ISSN : 2460-8602
DAFTAR ARTIKEL
KETEKNIKAN
KT_01 KAJIAN ARSITEKTUR ISLAM MASJID SULTAN TERNATE
Sherly Asriany -------------------------------------------------------------------------------- 1
KEPENDIDIKAN
KP_01 PENGELOLAAN LABORATORIUM UNTUK MENUNJANG
KINERJA GURU SEKOLAH DASAR SE-KECAMATAN
KOTA TERNATE UTARA
Ridwan Jusuf -------------------------------------------------------------------------------- 78
IV
SENARIGTI 2015
ISSN : 2460-8602
HUMAINORA
HM_01 PENGARUH BRAND PERSONALITY CONGRUITY (BPC) TERHADAP
BRAND LAYOLTY DENGANPERCEIVED QUALITY SEBAGAI
VARIABEL MODERASI
Abdul Rahman Jannang ------------------------------------------------------------------ 131
V
SENARIGTI 2015
ISSN : 2460-8602
SAINS ALAM
SA_01 PENENTUAN NILAI KINERJA KLASIFIKASI DAN PREDIKSI PROFIL
PREFERENSI KONSUMEN PADA CUSTOMER RELATIONSHIP
MANAGEMENT (CRM) MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF
TIRUAN (Artificial Neural Network)
Erna R.M. Saleh ------------------------------------------------------------------------------ 243
VI
SENARIGTI 2015
ISSN : 2460-8602
VII
SENARIGTI 2015
ISSN : 2460-8602
HALMAHERA BARAT
Irmalita Tahir ---------------------------------------------------------------------------------- 382
VIII
SENARIGTI 2015
ISSN : 2460-8602
MODEL PEMBERDAYAAN GURU MATA PELAJARAN EKSAKTA;
Suatu Upaya Meningkatkan Kualitas Proses Pembelajaran pada
Madrasah di Lingkungan Kantor Wilayah Kementerian Agama
Provinsi Maluku Utara
Said Hasan1*, Saprudin2*, Ade Hi. Haerullah3*
1, 3
Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Khairun
2
Program Studi Pendidikan Fisika, FKIP Universitas Khairun
1 2 3
Saidhasan_2012@yahoo.com, Saprudin_unkhair@yahoo.com, Biohaerullah@yahoo.com
ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian tentang pengembangan model pemberdayaan guru mata pelajaran
eksakta pada madrasah di lingkungan kantor wilayah kementerian agama provinsi Maluku Utara.
Draf model pemberdayaan guru mata pelajaran eksakta yang dikembangkan terdiri dari empat
tahap yakni: 1) TQA (Teacher Quality Asessment), 2) Pelatihan (Training of Trainers), 3)
Pendampingan (implementasi hasil pelatihan di Madrasah) dan 4) Refleksi. Penelitian ini
menggunakan pendekatan penelitian dan pengembangan (Educational Research and Development).
Akan tetapi, pelaksanaan penelitian ini baru sampai pada uji coba skala terbatas. Berdasarkan hasil
uji coba skala terbatas disimpulkan bahwa model pemberdayaan guru yang dikembangkan dapat
meningkatkan kualitas proses pembelajaran pada madrasah yang ditandai dengan; 1) adanya
peningkatan penguasaan guru terhadap materi ajar, 2) peningkatan pemahaman guru tentang
pendekatan, model dan metode, serta kemampuan guru dalam merancang perangkat pembelajaran
(RPP), 3) terciptanya kegiatan pembelajaran yang berciri student centered yang diharapkan mampu
memberdayakan kemampuan berpikir siswa, 4) perbaikan pada asesmen yang dilakukan menuju
terlaksananya asesmen autentik. Draf model ini masih perlu diujicoba secara lebih luas sehingga
dapat dihasilkan model final yang dapat digunakan untuk program pemberdayaan guru dalam
lingkup yang lebih luas.
Kata kunci : Model Pemberdayaan Guru, Mata Pelajaran Eksakta, Penelitian dan pengembangan
98
Hasan. S. (2015). Pemberdayaan Guru Mata Pelajaran Eksata
KP_04
paradigma “belajar untuk bekal mengembangkan model pemberdayaan
kehidupan”. guru terutama guru mata pelajaran
Sehubungan dengan hal di atas, eksakta dalam hal ini matematika dan
sebagian besar perangkat pembelajaran IPA (fisika, biologi, kimia) sebagai upaya
(RPP) masih belumlah tersusun dengan untuk meningkatkan kompetensi guru
baik, padahal RPP ini sangatlah penting yang pada akhirnya diharapkan dapat
dalam merencanakan pembelajaran. meningkatkan kualitas proses dan hasil
Adapun beberapa permasalahan yang pembelajaran pada madrasah-madrasah di
masih ditemukan dalam penyusunan RPP lingkungan kantor wilayah kementerian
diantaranya: 1) belum jelasnya rumusan agama provinsi Maluku Utara.
tujuan pembelajaran sehingga dapat
menimbulkan penafsiran ganda dan METODE
mengandung perilaku hasil belajar, 2)
belum sesuainya materi ajar yang dipilih Penelitian ini menggunakan
dengan tujuan dan karakteristik peserta pendekatan penelitian dan pengembangan
didik, 3) Materi ajar belum terorganisis (Educational Research and Development)
dengan baik dilihat dari keruntutan, yang disingkat R&D. Jenis penelitian
sistematika materi dan kesesuaian dengan R&D adalah suatu proses yang digunakan
alokasi waktu, 4) belum tepat dan belum untuk mengembangkan dan memvalidasi
lengkapnya pemilihan sumber/media produk-produk pendidikan (Gall et al,
pembelajaran yang sesuai dengan tujuan, 2003).
materi, dan karakteristik peserta didik, 5) Sukmadinata (Saprudin, 2012),
belum jelasnya skenario pembelajaran mengggambarkan langkah-langkah
(langkah-langkah kegiatan pembelajaran: penelitian dan pengembangan pendidikan
awal, inti, dan penutup) jika disesuaikan ditunjukkan pada gambar 1.
dengan pendekatan, model dan metode
pembelajaran, 6) Kesesuaian teknik
penilaian (ranah pengetahuan, sikap dan
keterampilan) dengan tujuan
pembelajaran dan indikator pencapaian
kompetensi dan 8) belum lengkapnya
instrumen penilaian atau evaluasi.
Selain hal di atas, evaluasi
merupakan bagian yang sangat penting
untuk dijadikan sebagai acuan guna
tercapainya tujuan pembelajaran serta
dapat pula dijadikan sebagai acuan dalam
melakukan perbaikan-perbaikan
Gambar 1. Langkah-langkah Penelitian
pembelajaran. Kenyataan di lapangan
dan Pengembangan Pendidikan
menunjukkan bahwa sebagain besar
asesmen yang dilakukan masih tergolong Penelitian ini baru sampai pada uji
asesmen tradisional. Secara umum, ragam coba skala terbatas, yakni diuji coba pada
asesmen yang dilaksanakan masih guru-guru di madrasah yang menjadi
didominasi oleh paper and pencil test pilot project yaitu MIN Sasa Kota
dengan instrumen tes berupa soal pilihan Ternate, MIN Dowora Kota Tidore
ganda, essay, isian singkat, LKS. Kepulauan, MTsN 472 Kota Ternate dan
Berdasarkan permasalahan di atas, MTsN Dowora Kota Tidore Kepualauan.
tentunya dipandang perlu untuk
99
SENARIGTI 2015
ISSN : 2460-8602
agama provinsi Maluku Utara dimulai
dengan TQA (Teacher Quality
Asessment), kemudian melaksanakan
Pelatihan (Training of Trainers),
Pendampingan (implementasi hasil
pelatihan di Sekolah) dan Refleksi.
100
Hasan. S. (2015). Pemberdayaan Guru Mata Pelajaran Eksata
KP_04
secara nyata di madrasahnya masing- tingkat kemampuan kognitif, o)
masing. Implementasi pengalaman Pandangan tentang ranah kognitif bahan
pelatihan pada pembelajaran secara pertimbangan penilaian, Penilaian ranah
nyata di sekolah tersebut dipantau afektif, p) Cara mengukur ranah afektif
langsung oleh tim pendamping atau (sikap), q) Cara mengukur ranah
konsultan. Data-data empiris tentang psikomotorik (keterampilan), r) Informasi
implementasi hasil pelatihan akan pemeriksaan tugas-tugas siswa, s)
direkam oleh tim pendamping. Pelatihan yang ditawarkan.
4. Refleksi
Pada tahap ini para guru (sasaran) 2. Temuan Hasil Pelatihan (Ttaining of
diundang kembali untuk Trainers)
menceritakan pengalaman Berdasarkan hasil TQA (Teacher
implementasinya dalam forum Quality Assesment), bahan dan materi
diskusi. Dengan demikian dalam yang disajikan pada kegiatan pelatihan
forum diskusi itu terjadi saling tukar (ToT) meliputi beberapa upaya perbaikan
pengalaman antar para guru dari kualitas pendidikan pada berada pada
berbagai madrasah. Tim pendamping lingkup standar proses yang meliputi
atau konsultan berperan sebagai materi; 1) pemberdayaan berpikir selama
fasilitator maupun supervisor. pembelajaran, 2) pendekatan
pembelajaran, 3) model-model
B. Hasil Uji Coba Skala Terbatas pembelajaran inovatif, 4) metode
pembelajaran, 5) asesmen autentik, 6)
1. Temuan Hasil TQA (Teacher penyusunan perangkat pembelajaran, 7)
Quality Assesment) PTK (Penelitian Tindakan Kelas) dan 8)
Angket TQA yang disebarkan pada materi pengayaan bidang studi.
guru-guru dapat menggali informasi Pelatihan ToT (Training of
tentang; a) Identitas guru yang bekaitan Trainers) dilaksanakan pada bulan mei
dengan golongan, pengalaman mengajar, 2013 mulai tanggal 20 – 30 mei 2013
tugas tambahan/ Kegiatan lain selain yang dibagi dalam beberapa gelombang.
mengajar di sekolah, b) Latar belakang Pada awal dan akhir ToT dilakukan tes
pendidikan meliputi ijazah terakhir dan yang dimaksudkan untuk mengukur
pendidikan pambahan, c) Kegiatan ketercapaian tujuan yang telah
seminar lokakarya yang pernah diikuti, d) ditetapkan. Hasil pretest dan posttest
Kegiatan lain yang berkaitan dengan dapat ditunjukkan pada gambar 5.
pembelajaran yang pernah dilakukan
(misalnya penulisan makalah, LKS, dan
buku), e) Pendekatan pembelajaran yang
biasa/ pernah digunakan dalam
pembelajaran yang meliputi pengetahuan
tentang pendekatan Behavioristik,
Konstruktivistik, Sains Teknologi
Masyarakat, f) Model pembelajaran, g)
Metode pembelajaran, h) Buku yang
sering digunakan oleh guru, i) Buku
pelengkap yang lainnya, j) Buku yang Gambar 5. Hasil Pretest, Posttest dan
ditetapkan untuk siswa, k) Pelaksanaan Gain Skor yang Dinormalisasi <g>
penilaian, l) Pertimbangan dalam Secara umum pemahaman guru-
memberikan nilai raport, m) Bentuk tes guru peserta pelatihan (ToT) pada materi
yang biasa diberikan guru, n) Pengukuran pelatihan yang meliputi materi
101
SENARIGTI 2015
ISSN : 2460-8602
pemberdayaan berpikir selama lemah ≤ 60, 3) Bulan Agustus 2013;
pembelajaran, asesmen autentik, Pengamatan Real Teaching dengan target
Penelitian Tindakan Kelas (PTK), pencapaian Data empiris profil
penyusunan perangkat pembelajaran kompetensi guru di 4 madrasah, 4) Bulan
(RPP) serta konsep tentang pendekatan, September 2013; Reflesi + Pengamatan
model, dan metode pembelajaran Real Teaching, 5) Bulan Oktober 2013;
mengalami peningkatan setelah Pendampingan pengembangan assesmen
mengikuti pelatihan. autentik (Ujian Blok dan UAS) dengan
Untuk melihat besarnya memberdayakan keterampilan berpikir, 6)
peningkatan pemahaman materi Bulan November 2013; PTK dengan
pelatihan, kita dapat menghitung target pencapaian tersedianya Dokumen
besarnya gain skor yang dinormalisasi Proposal PTK dan juga Terlaksananya
<g>. Berdasarkan hasil perhitungan <g> PTK di 4 madrasah binaan, 7) Bulan
diperoleh bahwa besarnya gain skor yang Desember 2013; PTK (lanjutan) dengan
dinormalisasi untuk guru-guru pada MIN target pencapaian guru dapat
Sasa sebesar 0,06 dan untuk MIN menghasilkan laporan dan Artikel PTK
Dowora sebesar 0,22. Sedangkan pada yang siap dipublikasi.
level sekolah menengah, besarnya gain Hasil analisis terhadap RPP yang
skor yang dinormalisasi untuk guru-guru dirancang oleh guru-guru di madrasah
pada MTsN Kota Ternate sebesar 0,20 pilot project ditunjukkan pada tabel 1.
dan untuk MTsN Dowora Kota Tidore
Kepulauan sebesar 0,17. Berdasarkan hal Tabel 1. Rekapitulasi Penilaian RPP
tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa No Madrasah Penilaian Kategori
peningkatan pemahaman guru-guru RPP (%)
1 MIN Sasa 79,4 Baik
dampak dari pelatihan yang dilakukan
2 MTsN Kota
masih dikategorikan rendah. Akan tetapi, 81,5 Sangat Baik
Ternate
kita tidak pungkiri bahwa pelatihan yang 3 MIN Dowora 79,0 Baik
dilakukan dapat meningkatkan 4 MTsN Dowora 79,4 Baik
pemahaman guru-guru pada materi
pelatihan. Selain itu, hasil observasi
pelaksanaan real teaching menunjukkan
3. Temuan Hasil Pendampingan bahwa proses pembelajaran yang
(Implementasi Hasil Pelatihan) dilaksanakan oleh guru-guru ditunjukkan
Setelah selesai pelatihan (ToT), pada tabel 2.
pemberdayaan guru mata pelajaran
eksakta dilanjutkan dengan pelaksanaan Tabel 2. Rekapitulasi Hasil Observasi
pendampingan ke masing-masing Real Teaching
madrasah. Kegiatan pendampingan No Madrasah Identitas Penilaian Kategori
dilakukan selama 7 bulan dari bulan juni Guru Real
Teaching
sampai desember 2013. Adapun program 1 MIN Sasa Guru A 81,25 Sangat
untuk tiap bulan adalah sebagai berikut: Baik
1) Bulan Juni 2013; Pengembangan Guru B 79,3 Baik
Perangkat Pembelajaran dengan target Guru C 79,3 Baik
pencapaian tersedianya dokumen Silabus, 2 MTsN Guru D 77,5 Baik
Kota Guru E 83,9 Sangat
RPP semester ganjil tahun ajaran Ternate Baik
2013/2014 pada madrasah binaan, 2) Guru F 78,4 Baik
Bulan Juli 2013; Penguatan Subject Guru G 83,8 Sangat
Matter (Konten Materi Mapel) dengan Baik
target adanya pemetaan KD yang masih 3 MIN Guru H 79,4 Baik
Dowora Guru I 83,3 Sangat
102
Hasan. S. (2015). Pemberdayaan Guru Mata Pelajaran Eksata
KP_04
Baik TQA (Teacher Quality Asessment), 2)
Guru J 79,7 Baik Pelatihan (Training of Trainers), 3)
Guru K 78,6 Baik
4 MTsN Guru L 78,9 Baik
Pendampingan (implementasi hasil
Dowora Guru M 83,3 Sangat pelatihan di Sekolah) dan 4) Refleksi.
Baik Draf model ini masih perlu diujicoba
kembali pada skala yang lebih luas
4. Refleksi dengan jumlah sekolah sasaran yang
Refleksi dilaksanakan setelah guru- lebih banyak.
guru melaksanakan pelatihan dan 2. Berdasarkan hasil uji coba skala
mendapatkan pendampingan. Refleksi terbatas pada madrasah yang menjadi
dilaksanakan dengan cara menceritakan pilot project menunjukkan bahwa
pengalaman implementasi pada secara umum penerapan model
madrasahnya masing-masing dalam pemberdayaan guru mata pelajaran
forum diskusi sehingga terjadi saling eksakta dapat meningkatkan mutu
tukar pengalaman antar para guru dari sumber daya guru mata pelajaran
berbagai madrasah. Tim pendamping atau eksakta dalam lingkup kantor wilayah
konsultan berperan sebagai fasilitator kementerian agama provinsi Maluku
maupun supervisor. Hasil kegiatan Utara.
refleksi ini diharapkan berupa 3. Berdasarkan analisis hasil pelatihan,
pengalaman guru tentang pembelajaran secara umum terjadi peningkatan
yang didukung oleh penguasaan materi pemahaman pada materi pelatihan
ajar yang baik maupun penguasaan model yang meliputi peningkatan
dan metode pembelajaran inovatif yang penguasaan konsep pada materi
tepat; maupun asesmen-asesmen terkait. pemberdayaan berpikir selama
Atas dasar pemahaman yang semakin pembelajaran, asesmen autentik,
mantap itu diharapkan sikap profesional Penelitian Tindakan Kelas (PTK),
yang bertanggung jawab dan perilaku & penyusunan perangkat pembelajaran
kinerja pembelajaran yang baik dan (RPP) serta konsep tentang
bermutu tinggi maupun asesmen terkait Pendekatan, Model, dan Metode
yang tepat sudah terbentuk di kalangan pembelajaran.
para guru. Dalam keadaan seperti ini 4. Hasil refleksi menunjukkan bahwa
diyakini para guru sudah memiliki setelah mengikuti program ini guru-
kompetensi melaksanakan pembelajaran guru dapat; a) Lebih menguasai
sesuai dengan tuntutan kurikulum, materi ajar dan mampu melaksanakan
termasuk yang secara khusus kegiatan pembelajaran yang berciri
memberdayakan kemampuan berpikir student centered, khususnya yang
siswa. Apabila harapan ini terjadi maka memberdayakan kemampuan berpikir
mutu pendidikan secara umum maupun siswa, b) Memperbaiki kegiatan
pembelajaran secara khusus pada sekolah pembelajaran mata pelajaran eksakta
sasaran akan meningkat secara signifikan; sehingga berciri student centered
dan mutu sumber daya manusia lulusan sebagaimana yang diharapkan
juga akan meningkat secara signifikan. kurikulum yang secara sengaja
memberdayakan kemampuan berpikir
siswa dan c) Memperbaiki asesmen
KESIMPULAN pembelajaran pada mata pelajaran
Berdasarkan hasil pengolahan data, maka eksakta menuju terlaksananya
dapat disimpulkan sebagai berikut; asesmen autentik.
1. Draf model pemberdayaan guru mata
pelajaran eksakta yang dikembangkan
terdiri dari empat tahap yakni: 1) REFERENSI
103
SENARIGTI 2015
ISSN : 2460-8602
[1]. Kemendikbud, Badan [3]. Saprudin, Pengembangan Perangkat
Pengembangan Sumber Daya Praktikum “Efek Doppler” Berbasis
Manusia Pendidikan Kebudayaan IT (Information Technology) Pada
dan Penjaminan Mutu Pendidikan, Mata Kuliah Gelombang dan Optik
Sertifikasi Guru dalam Jabatan di Program Studi Pendidikan Fisika
(Buku 1; Pedoman Penetapan Universitas Khairun, Ternate, PGRI
Peserta), Jakarta, Kemendikbud, Provinsi Maluku Utara, Prosiding
2012 Seminar Nasional Pendidikan ke 3
[2]. Gall, M. et al, Educational Vol.. 3 No. 3 Januari 2012, ISSN :
Research (seven edition), Boston, 2089-5488
Pearson Education, 2003. [4]. Said Hasan, Saprudin, Haerullah,
2013, Laporan Kegiatan Paket
Pengembangan Tenaga
Kependidikan Mata Pelajaran
Eksakta, Kanwil Kemenag Provinsi
Maluku Utara, 2013
104