PERUSAHAAN/INDUSTRI
CV. KETAHANAN ASPAL NASIONAL
Disusun oleh:
i
LEMBAR PENGESAHAN
Disusun Oleh :
Mengetahui,
Ketua Jurusan Teknik Informatika
ii
PERNYATAAN ORISINALITAS
Fatchullah Wahid A
NIM: 145150301111059
iii
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah Subhanallohu Wata’ala yang maha pengasih lagi
maha penyayang, karena atas berkat rahmat, hidayah, dan karunia-Nya lah
penulis dapat menyelesaikan karya tulis untuk Tugas Laporan PKL sebagai syarat
kelulusan dari program studi Teknik Komputer, Fakultas Ilmu Komputer,
Universitas Brawijaya yang tercinta ini, dengan judul “PERANCANGAN SISTEM
MONITORING SOLAR BERBASIS INTERNET OF THINGS MENGGUNAKAN
WATERFLOW SENSOR”
Tak lupa penulis ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada
bapak Rizal Maulana, S.T., M.T., M.Sc., yang telah membimbing kami dengan
penuh kesabaran, selalu memberikan kami dorongan moril, serta senantiasa
mendengar dan peduli dengan kami selaku mahasiswa bimbingan beliau.
Serta ucapan terimakasih dan permintaan maaf yang sebesar-besarnya
kepada:
1. Dahnial Syauqy, S.T., M.T., M.Sc. selaku ketua program studi Teknik
Komputer, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya.
2. Dosen-dosen dan civitas academia Universitas Brawijaya, khususnya rekan-
rekan Fakultas Ilmu Komputer.
3. Rekan-rekan dari Ketahanan Aspal Nasional atas dukungan serta kesediaan
untuk menyediakan beragam sumber daya dalam pengerjaan PKL ini.
4. Dan orang-orang yang selalu mendukung serta mendoakan kelancaran proses
skripsi ini yang tidak bisa disebutkan satu per satu atas semua doa dan
dukungannya.
Penulis menyadari bahwa masih ada banyak kekurangan di dalam penulisan
laporan PKL ini, sehingga penulis mengharapakn adanya saran dan kritik yang
dapat membangun penulis agar dapat menjadi yang lebih baik lagi untuk
kedepannya. Akhir kata dari penulis semoga PKL yang telah kami selesaikan
dapat memberikan manfaat bagi segala pihak yang menggunakannya.
Malang,
Ketua Kelompok,
Fatchullah Wahid A
Email:
fatchullahwahid@student.ub.ac.id
iv
DAFTAR ISI
v
3.2.10 Power Supply ......................................................................................... 14
3.2.11 Relay ....................................................................................................... 14
3.2.12 Arduino IDE ............................................................................................ 14
BAB 4 METODOLOGI ......................................................................................................... 16
4.1 Studi Literatur ................................................................................................... 16
4.2 Analisis Kebutuhan............................................................................................ 17
4.3 Perancangan Sistem .......................................................................................... 17
4.4 Implementasi .................................................................................................... 17
4.5 Pengujian .......................................................................................................... 17
4.6 Penutup ............................................................................................................. 17
BAB 5 ANALISIS KEBUTUHAN ............................................................................................ 18
5.1 Analisis Kebutuhan............................................................................................ 18
5.1.1 Use-case Diagram ..................................................................................... 18
5.1.2 Use-case scenario ..................................................................................... 18
5.2 Kebutuhan Fungsional ...................................................................................... 20
5.3 Kebutuhan Non Fungsional ............................................................................... 20
BAB 6 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI .................................................................... 21
6.1 Perancangan Sistem .......................................................................................... 21
6.1.1 Perancangan Perangkat Keras .................................................................. 21
6.1.1.1 Perancangan Water flow sensor FS300A……………………………………………21
6.1.1.2 Perancangan Modul ESP8266 ................................................................ 21
6.1.1.3 Perancangan Keypad 4x4 ...................................................................... 22
6.1.1.4 Perancangan Seven Segment ................................................................ 23
6.1.1.5 Perancangan Modul Relay ..................................................................... 23
6.1.2 Perancangan Perangkat Lunak .................................................................. 24
6.1.2.1 Perancangan Program Arduino ............................................................. 24
6.2 Implementasi Perangkat Keras ......................................................................... 27
6.3 Implementasi Perangkat Lunak......................................................................... 27
BAB 7 PENGUJIAN ............................................................................................................. 29
7.1 Pengujian Pembacaan variabel water flow sensor FS300A .............................. 29
7.2 Pengujian Pembacaan Relay ............................................................................. 30
7.3 Pengujian Koneksi ESP8266 .............................................................................. 31
7.4 Pengujian Transmisi data Pada Thingspeak...................................................... 32
7.5 Hasil Pengujian .................................................................................................. 33
vi
BAB 8 PENUTUP ................................................................................................................ 35
8.1 Kesimpulan ........................................................................................................ 35
8.2 Saran ................................................................................................................. 35
Daftar Pustaka................................................................................................................... 36
LAMPIRAN ......................................................................................................................... 37
A. Lampiran Dokumentasi Kegiatan ...................................................................... 37
B. Lampiran Logbook Kegiatan Praktik Kerja Lapangan ........................................ 39
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
DAFTAR TABEL
ix
i
BAB 1 PENDAHULUAN
1
CV. Ketahanan Aspal Nasional yang berada di Kabupaten Pasuruan yang akan
terhubung dengan Head Office CV. Ketahanan Aspal Nasional.
1.3 Tujuan
1. Mengetahui cara mengimplementasikan sistem informasi monitoring solar
berbasis IOT
2. Membandingkan dan menganalisis perbandingan tingkat akurasi sistem
informasi berbasis IOT dengan cara yang konvensional.
1.4 Manfaat
Manfaat diadakannya kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) pada
Kementrian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia adalah sebagai
berikut:
Bagi mahasiswa:
Dengan mengikuti kegiatan Praktek Kerja Lapangan mahasiswa akan
memperoleh pengalaman secara langsung bagaimana mekanisme, cara
kerja dan kenyataan yang terjadi di lapangan dalam sebuah
perusahaan/instasi. Kedepannya mahasiswa akan mampu den mengerti
apa saja yang perlu disiapkan dan dilakukan ketika memasuki dunia kerja
yang nyata. Dapat menjadikan tolak ukur bagi mahasiswa tentag
kompetensi dan ilmu yang dimilikinya saat ini dengan yang dibutuhkan di
dunia kerja. Menjadi salah satu persyaratan untuk melengkapi kebutuhan
kurikulum yang harus di selesaikan oleh mahasiswa Universitas Brawijaya.
Bagi CV. Ketahanan Aspal Nasional:
1. Sebagai sarana interaksi dan kerjasama antar lembaga pendidikan tinggi
dengan kementerian tempat pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL)
2. Meningkatkan sarana dan prasarana yang ada pada factory plant tersebut
melalui tugas yang diberikan kepada mahasiswa.
2
3. Pemasangan dilakukan oleh teknisi ahli dari pihak CV. Ketahanan Aspal
Nasional.
4. Alat yang telah selesai di rancang menjadi aset dari CV. Ketahanan Aspal
Nasional.
5. Pengujian menggunakan konstanta 5.5 karena melalui sumber air keran pada
kantor CV. Ketahanan Aspal Nasional.
3
BAB 7: PENGUJIAN
Bab pengujian dan analisis menjelaskan proses dan hasil dari pengujian metode
yang diterapkan pada sistem untuk kemudian dilakukan analisis berdasarkan
hasil dari pengujian tersebut.
BAB 8: PENUTUP
Bab penutup berisi kesimpulan dan saran yang dapat diperoleh berdasarkan
pengujian dan analisis yang telah dilakukan agar sistem dapat dikembangkan
lebih lanjut di kemudian hari.
4
2 BAB 2 PROFIL PERUSAHAAN
2.1 Sejarah
2.2 Alamat
5
Jl. MGR Sugiyopranoto No.19, Kiduldalem, Kec. Klojen, Kota Malang, Jawa Timur
kode pos : 65119
6
2.4 Struktur Organisasi CV. Ketahanan Aspal Nasional
7
BAB 3 TINJAUAN PUSTAKA
3.1 Kajian Pustaka
Kajian Pustaka pada laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini akan
membahas mengenai perbandingan antara penelitian sebelumnya dan penelitian
yang akan kami lakukan dengan menggunakan ketentuan objek kriteria input,
metode yang digunakan dan output yang dihasilkan.
Penelitian yang berjudul “Rancang Bangun Prototipe SPBU-Mini Berbasis
Mikrokontroler Dengan Keluaran Berdasarkan Nilai Masukan Dalam Rupiah” oleh
(Guntara, F, 2015). Dalam penelitian tersebut peneliti menggunakan
mikrokontroler ATMega 8535 sebagai otak dari rancangan sistem. Input
dilakukan dengan menggunakan keypad 3x4 dalam satuan rupiah. Untuk
menampilkan jumlah dalam satuan rupiah menggunakan LCD berukuran 2x16.
Sensor waterflow digunakan untuk menghitung jumlah volume bensin yang
dikeluarkan. Output yang di hasilkan sestem ini berupa jumlah input satuan
rupiah dikonversikan menjadi satuan volume, kemudian jumlah volume yang
masuk akan dibandingkan dengan volume keluaran yang dicatat oleh sensor
waterflow. Presentase kesalahan takaran dari sistem ini sebesar 6%.
Penelitian yang berjudul “Rancang Bangun Prototipe SPBU-Mini Berbasis
Mikrokontroler ATMega 32” oleh (Teresnta, W, I, 2016). Dalam penelitian ini
peneliti menggunakan mikrokontroler ATMega 32 sebagai otak dari rancangan
sistem. Sistem ini digunakan untuk memudahkan cara penjualan bensin oleh
pelaku bisnis kecil yang menggunakan botol sebagai media wadah. Sensor yang
digunakan adalah sensor level bensin, yang mana bila sensor sudah mencapai
yang telah di program amak saklar elektrik akan bekerja untuk membuka tabung
yang berada di atas dan ketika sensor sudah mencapai batas yang di program
maka saklar akan menutup kembali. Kelemahan dari alat ini terdapat pada
penempatan tangki penampung yang terletah di atas sehingga membahayakan
bagi kendaraan konsumen yang akan mengisi bensin.
Dapat diambil kesimpulan dari kedua penelitian tersebut dimana sistem
bekerja untuk memudahkan takaran yang digunakan dalam mengalirkan bensin
dan dapat memonitoring melalui LCD yang tersedia. Alat yang kami rancang
menggunakan mikrokontroler arduino uno sebagai otak dari sistem, keypad 4x4
akan bekerja sebagai input dan akan ditampilkan pada seven segment display 8
bit. Seleonid valve bekerja sebagai penahan aliran. Kondisi on/off solenoid
bergantung pada keadaan relay. Output akan dicatat oleh waterflow sensor dan
ditampilkan pada seven segment display 8 bit. Lalu data akan dikirimkan dengan
menggunakan platform thingspeak menggunakan ESP8266.
8
3.2 Dasar Teori
Berdasarkan beberapa informasi yang didapat dari kajian Pustaka diatas
maka dalam “Perancangan Sistem Monitoring Solar Berbasis Internet Of Things
Menggunakan Waterflow Sensor” memiliki beberapa dasar teori sebagai berikut:
3.2.1 Solar
High Speed Diesel (HSD) atau yang lebih umum disebut dengan solar
adalah salah satu BBM yang memiliki angka performa cetane number 45,
jenis BBM ini umumnya digunakan untuk mesin transportasi mesin diesel
yang umum dipakai dengan sistem injeksi pompa mekanik (injection pump)
dan electronic injection, jenis BBM ini diperuntukkan untuk jenis kendaraan
bermotor trasportasi dan mesin industri.
9
Gambar 3.2 Arduino Uno
sumber : https://ilearning.me/
3.2.3 ESP8266
Esp8266 adalah sebuah board prototyping yang opensource yang biasanya
digunakan untuk membuat sebuah project IoT karena telah Nikrabel
berbasis Wi-Fi (Embeddednesia, 2017). ESP8266 memiliki ukuran yang sangat
compact sehingga sangat tepat digunakan sebagai platform IOT, dengan
ukuran panjang dan masing-masing 4.83 cm x 2.54 cm, dan berat hanya 7
gram. Node MCU memiliki 13 GPIO pin dan 1 pin ADC 10 Bit untuk
mengkonversikan sinyal analog menjadi sinyal digital. Arduino juga telah
mendukung fungsi PWM, masing-masing terdapat pada pin D1, hingga D8,
dan satu pin RSV yang dapat pula difungsikan sebagai PWM. Media
komunikasi serial pada Arduino telah menggunakan Micro USB sehingga
lebih praktis untuk digunakan sebagai media prototyping.
10
tiap-tiap perintah argumen tersebut bisa menghasilkan suatu interaksi
antar mesin yang telah terhubung secara otomatis tanpa campur tangan
manusia dan tanpa terbatas jarak berapapun jauhnya. Perangkat-perangkat
IOT saling terhubung dengan menggunakan jaringan nikrabel, frekuensi
radio hingga internet. IoT memperluas konsep konvensional Internet
sebagai jaringan infrastruktur yang menjangkau terminal pengguna akhir,
ke konsep objek yang saling berhubungan yang membentuk lingkungan
komputasi yang luas. IoT berevolusi pada tahun-tahun terakhir, yang
melibatkan teknologi Radio Frequency IDentification (RFID) pertama,
kemudian sensor, aktuator dan Wireless Sensor Networks (WSN), sampai
koneksi dari objek manapun, dimana saja dan kapan saja (Floris & Atzori,
2015).
3.2.5 Thingspeak
Thingspeak merupakan sebuah platform IOT yang mengintegrasikan
perangkat cerdas yang dibuat agar terhubung dengan perangkat lainnya.
Kelebihan dari Thingspeak adalah kemampuannya untuk melakukan
integrase dengan perangkat lain dan tidak tergantung dengan jenis
processor atau jaringan bahkan pembuat perangkat tersebut. Thingspeak
menggunakan prinsip komunikasi bidirectional, yaitu komunikasi yang
mengizinkan penerimaan data secara real-time dari banyak device, tapi
juga mampu mengirimkan data pada perangkat tersebut dengan latency
yang sangat rendah.
11
3.2.6 Water flow sensor FS300A
Water flow sensor adalah sensor yang digunakan untuk menghitung debit
air degnan cara melalui baling-baling yang ada didalam alat tersebut.
Pergerakan dari baling-baling tersebut akan dikonversikan kedalam nilai
satuan yang dapat ditentukan. Baling-baling yang ada di dalam akan
berubah-ubah sesuai dengan aliran air yang mengalirinya. Waterflow ini
memiliki flow range 1-60 L/min dengan working pressure: <1.20/Mpa.
Untuk tipe dengan model FS300A G¾” yang artinya memiliki lubang aliran
sebesar ¾ inc. Menggunakan tegangn DC sebesar 5 V.
12
Gambar 3.7 selenoid valve
sumber : https://teknikelektronika.com/
13
Gambar 0.9 Seven Segment 8 Digit Display
sumber : https://teknikelektronika.com/
3.2.11 Relay
Relay adalah saklar atau switch yang dioperasikan secara listrik. Relay
menggunakan prinsip elektromagnetik untuk menggerakkan kontak saklar
sehingga dengan arus listrik yang kecil dapat menghantarkan listrik yang
bertegangan lebih tinggi. Terdapat ada 2 jenis contact point pada relay
yaitu, Normally Close (NC) yang kondisinya awal sebelum diaktifkan akan
selalu berada di posisi Close (tertutup). Dan Normally Open (NO) yang
kondisinya awal sebelum diaktifkan akan selalu berada di posisi Open
(terbuka).
14
Gambar 3.11 Relay
sumber : https://teknikelektronika.com/
15
BAB 4 METODOLOGI
Metodologi penelitian yang dilakukan pada Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini
adalah penelitian Implementif dan pengembangan. Penelitian dimulai dari Studi
Literatur, Analisis Kebutuhan, Perancangan Sistem, Implementasi Sistem,
Pengujian dan Analisis Sistem, Pengambilan Keputusan dan Saran seperti
Gambar 0.1 dibawah ini.
16
2. IOT
3. Water flow sensor FS300A
4. Seven Segment
5. Relay
6. Arduino IDE
7. Solar
4.4 Implementasi
Implementasi merupakan tahapan yang cukup penting dalam proses ini.
Setelah melewati berbagai tahap penelitian dan perancangan, hasil dari
penelitian dan perancangan dapat menghasilkan output yang sesaui dengan yang
di harapkan. Implementasi juga harus dapat diuji dan menghasilkan keluaran
yang sesuai dengan rumusan masalah yang sudah disusun.
4.5 Pengujian
Pengujian sistem dilakukan untuk menguji apakah sistem sudah berjalan
sesuai perancangan dan juga menguji kehandalan sistem. Pengujian dilakukan
dengan beberapa tahapan yaitu pengujian konektifitas wifi, pengujian
pembacaan besaran sensor, pengujian pengiriman data ke thinger.io, dan
pengujian validitas dari data yang terbaca pada thinger.io dan bacaan sensor
secara konvensional. Setelah itu maka hasil pengujian dianalisis untuk
mengetahui apakah sistem sudah sesuai dan tepat dengan kebutuhan yang telah
ditetapkan yaitu dapat memberikan informasi dari besaran solar yang telah
dialirkan kepada user.
4.6 Penutup
Pengambilan keputusan dan saran adalah untuk mengevaluasi dan analisi
hasil pengujian terhadap sistem. Setelah itu menyimpulkan serta memberi saran
yang berkenaan dengan hasil yang telah dicapai guna memperbaiki kesalahan
untuk pengembangan yang akan datang atau pengembangan lebih lanjut.
17
BAB 5 ANALISIS KEBUTUHAN
Di dalam bab ini terdapat penjelasan tentang kebutuhan minimal yang harus
dilakukan dalam perancangan dan implementasi. Dengan adanya analisis kebutuhan
diharapkan pada tahap ini perancangan dan implementasi sistem dapat bekerja sesuai
dengan kebutuhan user.
18
1. Input
Pada table 5.1 Input berfungsi memberikan masukan perintah kepada
memori dan processor sebuah komputer untuk di olah sehingga
menghasilkan data dan informasi yang kita perlukan.
Tabel 5.1 Use-case Input
Nama Input
User User
Deskripsi User menekan tombol pada keypad 4x4
Pre-condition User memastikan alat memiliki daya
Main Flow 1. User menekan tombol Clear “B”
2. User menekan tombol angka
3. User menekan tombol Enter “A”
Alternative Jika terjadi kesalahan angka saat menekan, User dapat
Flows menekan tombol B sebagai Clear
Post- User dapat melihat debit solat yang keluar dalam satuan
condition Liter
2. Mengecek Monitor
Pada table 5.2 Use-case scenario mengecek monitor berfungsi agar user
dapat melihat berapa debit solar yang telah mengalir apakah sesuai
dengan yang di inputkan.
Tabel 5.2 Use-case Mengecek Monitor
Nama Mengecek Monitor
User User
Deskripsi User mengecek pada monitor debit solar yang mengalir
Pre-condition User memastikan memulai dari angka 0 pada monitor
Main Flow 1. User melihat debit solar yang sudah mengalir
Alternative -
Flows
Post- User dapat melakukan pencatatan pengeluaran solar
condition sesaui dengan yang tertera pada monitor
3. Melihat Riwayat
Pada table 5.3 use case scenario melihat riwayat berfungsi agar user
dapat mengetahui apakah hasil output yang muncul sesuai dengan
inputan yang telah dilakukan sebelumnya.
Tabel 5.3 Use-case Melihat Riwayat
Nama Melihat Riwayat
User User
Deskripsi User mengecek pada monitor debit solar yang mengalir
Pre-condition User memastikan memulai dari angka 0 pada monitor
Main Flow 1. User melihat debit solar yang sudah mengalir
Alternative -
Flows
19
Post- User dapat melakukan pencatatan pengeluaran solar
condition sesaui dengan yang tertera pada monitor
5.2 Analisa Kebutuhan Fungsioanl
Kebutuhan fungsional meliputi beberapa tahapan yang nantinya akan
dilalui dan di jalankan oleh sebuah sistem. Kebutuhan fungsional sistem ini
meliputi:
1. User dapat mengatur besaran debit solar yang akan dialirkan. Dengan
menggunakan keypad user dapat menentukan besaran solar yang ingin di
alirkan.
2. User dapat melihat besaran solar yang telah dialirkan. Dengan menggunakan
sevensegment sebagai pengganti LCD maka user dapat melihat besaran solar
yang telah berhasil dialirkan.
3. User dapat melihat riwayat yang terbaca oleh sensor. Dengan
mengkoneksikan dengan modul ESP8266 dan terhubung dengan internet
maka user dapat melihat riwayat solar yang dialirkan.
20
BAB 6 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI
6.1 Perancangan Sistem
Perancangan sistem menjelaskan tentang cara memodelkan pertukaran
data dalam sistem yang terjadi (pemodelan kebutuhan sistem) dan bagaimana
server dan client saling terhubung. Fungsi dari arsitektur sistem adalah untuk
memberikan gambaran secara garis besar tentang sistem yang akan dibuat dan
sebagai acuan untuk melakukan penelitian.
21
Gambar 6.2 Modul ESP8266
Modul ESP8266 akanter hubung dengan Arduino berdasarkan
penggambaran diatas. VCC akante rhubung pada pin 5V, Dan pin
GND pada sensor akan terhubung dengan pin GND dari Arduino
Uno. Masing-masing pin data RX dan TX akan terhubung dengan pin
RX, dan TX pada Arduino. Sedangkan untuk pin CH-PD pada
ESP8266 akan dihubungan dengan pun VCC.
6.1.1.3 Perancangan Keypad 4x4
Untuk perancangan perangkat keras yaitu perancangan Keypad 4x4
dengan Arduino UNO dapat kita lihat pada Gambar 6.3.
22
6.1.1.4 Perancangan Seven Segmen
Untuk perancangan perangkat keras yaitu perancangan Seven
Segment dengan Arduino UNO dapat kita lihat pada Gambar 6.4.
23
Relay akan terhubung dengan arduino UNO seperti pada gambar
diatas, dimana pin untuk singal pada relay akan terhubung dengan
5V dan untuk GND pada relay akan terhubung dengan GND pada
arduino UNO. Untuk pin D11 pada arduino UNO akan terhubung
dengan VIN yang terdapat pada relay.
24
4 #define CS A1
5 #define CLK A0
6
7 DigitLedDisplay ld = DigitLedDisplay(DIN, CS, CLK);
8
9 void(*reset) (void) = 0; //perintah reset
10
11 // Keran
12 byte indikator = 13;
13
14 byte sensorInt = 0;
15 byte flowsensor = 2;
16
17 float konstanta = 5.6; //konstanta flow meter
18
19 volatile byte pulseCount;
20
21 float debit;
22 unsigned int flowmlt;
23 unsigned long totalmlt;
24
25 unsigned long oldTime;
26
27 // KEYPAD
28 long first = 0;
29 long second = 0;
30 double total = 0;
31 double isi = 0;
32 double jumlah = 5;
33
34 char customKey;
35 const byte ROWS = 4;
36 const byte COLS = 4;
37
38 char keys[ROWS][COLS] = {
39 {'1', '4', '7', '*'},
40 {'2', '5', '8', '0'},
41 {'3', '6', '9', '#'},
42 {'A', 'B', 'C', 'D'}
43 };
44
45 byte rowPins[ROWS] = {6, 5, 4, 3}; //connect to the row
46 pinouts of the keypad
47 byte colPins[COLS] = {10, 9, 8, 7}; //connect to the column
48 pinouts of the keypad
49
50 Keypad customKeypad = Keypad( makeKeymap(keys), rowPins,
51 colPins, ROWS, COLS);
52
53 void setup()
54 {
55 Serial.begin(9600);
56 pinMode(11, HIGH);
57 ld.setBright(6);
58
59 /* Set the digit count */
60 ld.setDigitLimit(8);
61
62
25
63 pinMode(indikator, OUTPUT);
64 digitalWrite(indikator, HIGH);
65
66 pinMode(flowsensor, INPUT);
67 digitalWrite(flowsensor, HIGH);
68
69 pulseCount = 0;
70 debit = 0.0;
71 flowmlt = 0;
72 totalmlt = 0;
73 oldTime = 0;
74
75 attachInterrupt(sensorInt, pulseCounter, FALLING);
76
77 ld.clear();
78
79 }
80
82 void loop()
82 {
83 customKey = customKeypad.getKey();
84 switch (customKey)
85 {
86 case '0' ... '9':
87 first = first * 10 + (customKey - '0');
88 Serial.println(first);
89 /* Prints data to the display */
90 ld.printDigit(first);
91 break;
92
93 case 'A':
94 first = (total != 0 ? total : first);
95 Serial.println("OK");
96 isisolar();
97 first = 0;
98 break;
99 case 'B':
100 reset();
101 break;
102
103 case 'C':
104 first = 0;
105 break;
106 }
107 }
108 void pulseCounter()
109 {
110 // Increment the pulse counter
111 pulseCount++;
112 }
113
114 void isisolar()
115 {
116 ld.clear();
117 digitalWrite(11, HIGH);
118 while (isi < first) {
119 if ((millis() - oldTime) > 1000)
120 {
121 detachInterrupt(sensorInt);
26
122 debit = ((1000.0 / (millis() - oldTime)) * pulseCount)
123 / konstanta;
124 oldTime = millis();
125 flowmlt = (debit / 60) * 1000;
126 totalmlt += flowmlt;
127
128 unsigned int frac;
129
130 Serial.print("Debit air: ");
131 Serial.print(int(debit));
132 Serial.print("L/min");
133 Serial.print("\t");
134 Serial.print("Volume: ");
135 isi = totalmlt / 1000;
136 Serial.print(isi);
137 Serial.println("L");
138 ld.printDigit(isi);
139 pulseCount = 0;
140
141 attachInterrupt(sensorInt, pulseCounter, FALLING);
142 }
143 }
144 ld.printDigit(isi);
145 digitalWrite(11, LOW);
146 delay(5000); }
27
3. Water flow sensor, perangkat keras ini digunakan untuk membaca debit
aliran solar yang mengalir
4. Relay, digunakan sebagai On/Off pada solenoid valve yang digunakan
segabagai pintu aliran solar menuju water flow sensor.
5. keypad 4x4, perangkat keras ini digunakan sebagai media inputan yang
akan diberikan oleh user.
6. Seven semen, perangkat keras ini digunakan sebagai monitoring solar.
28
BAB 7 PENGUJIAN
Pengujian merupakan langkah yang digunakan untuk mengetahui sejauh
mana kesesuaian antara rancangan dengan kenyataan pada alat yang telah
dibuat, apakah sudah sesuai dengan yang diharapkan atau tidak. Pengujian alat
juga berguna untuk mengetahui tingkat kinerja dari alat tersebut. Setelah
dilakukan pengujian, maka hendaknya melakukan ujian ukuran atau analisa
terhadap apa yang di uji untuk mengetahui keberhasilan dari alat yang dibuat
dalam laporan PKL ini.
Metode pengujian yang dilakukan adalah dengan menguji sistem dengan
pengujian black box. Dimana sistem ini akan di uji sesuai dengan perancangan
sistem yang telah dibuat. Dengan begitu sistem dapat dinyatakan berhasil jika
hasil pengujian valid terhadap analisis yang telah ditentukan.
Pengujian dilakukan pada pada masing - masing blok alat untuk
mengetahui bagaimana kinerja alat yan dirancang. Pada alat ini ada dua jenis
pengujian yang dilakukan yaitu pengujian perangkat keras dan perangkat lunak :
1. Pengujian pembacaan variable water flow sensor FS300A.
2. Pengujian pembacaan relay.
3. Pengujian pembacaan koneksi ESP8266.
4. Penujian Transmisi data Pada Platform Thingspeak.
7.1 Pengujian Pembacaan Variabel Water flow sensor FS300A
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui debit solar yang mengalir
sebesar 20 liter untuk 1 jerigen melalui putaran pada roda sensor. Untuk lebih
jelasnya bisa dilihat pada Gambar 7.1, sedangkan tabel hasil pengujiannya dapat
dilihat pada tabel 7.1.
29
Tabel 7.1 Hasil Pengujian Pembacaan Nilai Water flow sensor FS300A
30
Pada Gambar 7.2 dapat dilihat proses relay ON dan OFF dimana saat kondisi ON
menandakan relay akan nyala dan selenoid akan dapat mengalirkan solar ,
sedangkan saat kondisi OFF menandakan kondisi relay dan selenoid mati.
31
29 PORT,15,"OK");
30 sendCommand("AT+CIPSEND=0,"
31 +String(getData.length()+4),4,">");
32 esp8266.println(getData);delay(1500);countTrueCommand++;
33 sendCommand("AT+CIPCLOSE=0",5,"OK");
34 delay(36000);
35 }
36 int getSensorData(){
37 return 20; // Replace with
38 }
39 void sendCommand(String command, int maxTime, char
40 readReplay[]) {
41 Serial.print(countTrueCommand);
42 Serial.print(". at command => ");
43 Serial.print(command);
44 Serial.print(" ");
45 while(countTimeCommand < (maxTime*1))
46 {
47 esp8266.println(command);//at+cipsend
48 if(esp8266.find(readReplay))//ok
49 {
50 found = true;
51 break;
52 }
53 countTimeCommand++;
54 }
55 if(found == true)
56 {
57 Serial.println("OYI");
58 countTrueCommand++;
59 countTimeCommand = 0;
60 }
61 if(found == false)
62 {
63 Serial.println("Fail");
64 countTrueCommand = 0;
65 countTimeCommand = 0;
66 }
67
68 found = false;
69 }
32
Gambar 7.2 Hasil Field Transmisi data Pada Thingspeak
Pada Gambar 5.11 Grafiknya hanya menunjukkan garis lurus, karena data yang di
transmisikan memiliki besaran nilai yang sama. Hal ini menunjukkan sistem
berhasil melakukan transmisi data sesuai dengan yang dibutuhkan.
33
4 Pengujian Pengujian Sistem Sistem Valid
Data Yang validasi memunculkan memunculkan
Ditampilkan besaran besaran nilai besaran nilai
dengan nilai yang yang sama yang sama
Data Yang dikirimkan antara hasil antara hasil yang
Ditransmisik dengan nilai yang di di tampilkan
an yang tampil tampilkan pada pada platform
pada platform thingspeak
thingspeak. thingspeak dengan data
dengan data yang dikirimkan
yang dikirimkan
34
BAB 8 PENUTUP
8.1 Kesimpulan
Dari kegiatan PKL yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
8.2 Saran
Berdasrkan hasil dari pengerjaan sistem ini masih terdapat banyak kekurangan
dalam pengerjaan proyek ini, maka perlu diusulkan beberapa perbaikan untuk
penelitian selanjutnya, yaitu:
1. Sistem dan alat pada alat ini masih bersifat dasar karena cuma untuk
mengontrol jumlah debit air yang akan dikeluarkan.
2. Sistem ini hanya bisa digunakan ketika ada tekanan pada wadah solar,
sehingga sistem ini dapat berkerja sesuai yang diiharapkan. Untuk
kedepannya akan lebih baik jika parameter dan kinerja sistem
ditambahkan, serta sensor sensor lain yang dapat mengoptimalkan
kinerja sistem dan pengambilan data bisa secara menyeluruh.
3. Membuat design alat yang lebih menarik lagi, seperti menambahkan
sticker sticker agar terlihat lebih berwarna.
35
DAFTAR PUSTAKA
36
LAMPIRAN
A. Lampiran Dokumentasi Kegiatan
37
Gambar 9.3 Material Solar Sebagai Bahan Ukur
38
B. Lampiran Logbook Kegiatan Praktik Kerja Lapangan
39