SKIZOFRENIA
Isna Noor Rakhmawati
G99141089
Definisi Harus mencakup
Gangguan sedikitnya
psikotik kronissatu
yanggejala berikut
terjadi ini yang sangat
sedikitnya 6 bulanjelas :
1.Thought:
atau lebih thought echo, thought
dan ditandai insertion
oleh episode or yang
akut withdrawal, thought
Etiopatogenesis broadcasting.
mencakup kondisi terputus dengan realitas yang
2.Delusion: delusion of control, delusion of passivitiy, dan
ditampilkan
delusional dalam ciri-ciri seperti waham, halusinasi,
perception.
Kriteria Diagnostik pikiran tidak logis, pembicaraan yang tidak koheren, dan
3.Halusinasi auditorik:
4.Waham-waham menetap perilaku. jenis lainnya, yang menurut budaya
setempat dianggap tidak wajar dan sesuatu yang mustahil.
Atau paling sedikit dua gejala di bawah ini yang harus selalu ada secara
jelas :
1) Halusinasi yang menetap dari panca-indera apa saja
2) Inkoherensi
3) Perilaku katatonik
4) Gejala-gajala negatif
Definisi Obat Anti Psikosis
Anti Psikosis Golongan I (APG I)
Etiopatogenesis APG I bekerja dengan memblok reseptor D2 di mesolimbik,
mesokortikal, nigostriatal dan tuberoinfundibular sehingga dengan
Kriteria Diagnostik cepat menurunkan gejala positif tetapi pemakaian lama dapat
memberikan efek samping.
Tatalaksana Anti Psikosis Golongan II (APG II)
APG II sering disebut sebagai serotonin dopamin antagonis (SDA)
atau antipsikosis atipikal.
APG II bekerja melalui interaksi serotonin dan dopamin pada ke
empat jalur dopamin di otak yang menyebabkan rendahnya efek
samping extrapiramidal dan sangat efektif mengatasi gejala negatif
Pemberian Antipsikosis
Definisi Evaluasi tiap 2
Dinaikkan setiap 2-3
minggu, bila perlu
Dosis awal = hari sampai
Etiopatogenesis mencapai dosis
dinaikkan sampai
dosis anjuran mencapai dosisi
efektif
optimal
Kriteria Diagnostik
Diturunkan tiap 2
Dipertahankan 6 –
Tatalaksana 24 bulan, diselingi
minggu hingga Stabilisasi 8-12
mencapai dosis minggu
drug holiday
maintenance
Identitas Pasien
• Nama : Tn. SA
• Umur : 32 tahun
• Jenis Kelamin : Laki-laki
• RM : 0460xx
• Agama : Islam
• Alamat : Kratonan, Serengan, Surakarta
• Pendidikan : SMP
• Pekerjaan : Wiraswasta
• Status : Belum Menikah
• Tanggal Pemeriksaan : 15 Juli 2014
Ilustrasi Kasus
Keluhan Utama
• Pasien dikeluhkan oleh keluarganya bicaranya kacau, teriak-teriak, sulit tidur dan mondar-mandir.
Kesadaran
Kuantitatif : Compos Mentis, GCS E4V5M6
Kualitatif : Berubah
Pembicaraan
• Volume cukup, intonasi dan artikulasi jelas, spontan.
Alam Perasaan
Mood : eutimik
Afek : normoafek
Keserasian : serasi (appropriate)
Empati : tidak dapat dirabarasakan
Ilustrasi Kasus
Gangguan Persepsi
• Halusinasi : (+) auditorik, (+) visual
• Ilusi : (-)
• Depersonalisasi : (-)
• Derealisasi : (-)
Proses Pikir
• Bentuk pikir : Non realistik
• Arus pikir : koheren
• Isi pikir : Waham magic mistik (+)
DIAGNOSIS
• Axis I : F20.0 Skizofrenia Paranoid
• Axis II : Belum Ada Diagnosis
• Axis III : Belum Ada Diagnosis
• Axis IV : Masalah Primary Support Group
• Axis V : GAF 60-51
TATALAKSANA
Non Medikamentosa
• Edukasi keluarga mengenai penyakit, terapi, efek samping pengobatan, pentingnya
kontrol dan minum obat teratur agar mengetahui kondisi pasien serta pentingnya
dukungan anggota keluarga menghadapi masalah pasien.
• Edukasi kepada pasien jika kondisi pasien sudah membaik mengenai penyakitnya,
terapi dan kepatuhan terapi serta kembali ke fungsi peran di masyarakat.
Ilustrasi Kasus
Medikamentosa
• Resep Medikamentosa
Pembahasan
Chlorpromazine
100 mg
1 dd tab II hora somni
Pembahasan
Chlorpromazine
100 mg
1 dd tab II hora somni
SKIZOFRENIA
Isna Noor Rakhmawati
G99141089