HIPERTENSI
GANGGUAN JIWA
BAHAYA MEROKOK BAGI KESEHATAN
Biodata
PRAKTEK
5
PERUBAHAN BEBAN PENYAKIT
Penyebab Utama dari Beban Penyakit, 1990-2015
6
Faktor
Risiko
Perilaku
Penyebab
Terjadinya
PTM
Yang Harus
Diperbaiki
Mengapa PTM Menjadi Masalah
Beban PTM Penduduk usia > 15 th
Penyakit (%) #
STOKE 1,21 1,2 JT
HIPERTENSI 25,28 42,1 JT Sebagian besar
OBESITAS 26,6 44,3 JT masyarakat
SENTRAL belum mengerti
DIABETES 6,9 8,9 JT
MELITUS
• Cakupan Hipertensi oleh Nakes 36,8%
• Cakupan Diabetes Melitus 30,45
• Sekitar 2/3 penderita TIDAK TAHU dirinya menderita
PTM
HIPERTENSI
DI KELUARGA
APAKAH HIPERTENSI ?
Pengertian
Hipertensi atau tekanan darah tinggi
adalah peningkatan tekanan darah
secara menetap ≥ 140/90 mmHg.
FARMAKOLOGI
(OBAT ANTI HIPERTENSI)
DAMPAK MODIFIKASI GAYA HIDUP
UNTUK TATALAKSANA HIPERTENSI
Penurunan tek
Modifikasi Rekomendasi darah sistolik
(kurang lebih)
Pertahankan berat 5-20 mm Hg
badan normal (Indeks untuk setiap
Penurunan massa tubuh 18.5- penurunan
berat badan 24.9 kg/m2) berat badan 10
kg
Adaptasi diet Konsumsi buah,
DASH (Dietary sayur sebanyak 5
Approach to porsi/hari, produk 8-14 mm Hg
Stop rendah lemak dan
Hypertension) rendah lemak jenuh 21
DAMPAK MODIFIKASI GAYA HIDUP
UNTUK TATALAKSANA HIPERTENSI
Modifikasi Rekomendasi Penurunan tek
darah sistolik
(kurang lebih)
Diet rendah Konsumsi garam tidak
garam lebih dari 2.0 g/hari 2-8 mm Hg
atau 1 sendok teh peres
Peningkatan Lakukan aktifitas
aktifitas fisik aerobik secara teratur 4-9 mm Hg
seperti jalan (30
menit/hari setiap hari)
Tidak Tidak mengkonsumsi
mengkonsu alkhohol 2-4 mm Hg
msi alkhohol 22
Bagi yang sudah • Periksa Kesehatan Secara
menyandang PTM Rutin dan ikuti anjuran
dokter
• Atasi Penyakit dengan
Pengobatan
• Tetap Diet Sehat dengan
Gizi Seimbang
• Upayakan Beraktivitas
Fisik dengan Aman
• Hindari Rokok, Alkohol,
dan zat karsinogenik
lainnya
Masalah kesehatan jiwa di keluarga dan
masyarakat cukup besar dan menimbulkan beban
akibat kesehatan yang signifikan
• Data Riskesdas (2013)
Gangguan mental emosional (gejala depresi
dan anxietas) pada usia ≥15 tahun adalah 6%
atau lebih dari 14 juta jiwa
Gangguan jiwa berat (psikosis) adalah
1.7/1000 atau lebih dari 400.000 jiwa
14,3% dari penduduk yang mengalami
gangguan jiwa berat tersebut mengatakan
pernah dipasung
Pemasungan pada ODGJ:
Bentuk pengekangan kebebasan yang dilakukan
pada ODGJ di komunitas melanggar HAM
Berakibat perampasan kebebasan mengakses
layanan untuk membantu pemulihan fungsi ODGJ
tersebut
Sebagian besar dilakukan oleh keluarga inti
Beberapa alasan pemasungan: kurangnya
pengetahuan, kesulitan akses dan keterjangkauan
ke layanan kesehatan jiwa.
Gangguan Jiwa adalah kumpulan gejala
dari gangguan pikiran, gangguan
perasaan dan gangguan tingkah laku
yang menimbulkan penderitaan dan
terganggunya fungsi sehari-hari (fungsi
pekerjaan dan sosial) dari orang tersebut.
GANGGUAN PIKIRAN GANGGUAN
• Sulit konsentrasi PERILAKU
• Pikiran Berulang • Menyendiri
• Bingung, kacau, • Gaduh gelisah
ketahutan yg tdk • Perilaku yg terus
beralasan diulang
• Gangguan penerimaan • Perilaku kacau
pancaindera yang ada • Hiperaktif
objek/ sumbernya
GANGGUAN PERASAAN
• Cemas berlebihan dan tdk masuk akal
• Sedih yang berlarut
• Marah tdk beralasan
GEJALA FISIK
• Gangguan tidur dan makan
• Pusing, tegang, sakit kepala berdebar-
debar, keringat dingin
• Sakit ulu hati, diare, mual
• Kurang gairah kerja dan seksual
GANGGUAN FUNGSI PEKERJAAN
/SOSIAL
• Tidak mampu kerja/sekolah
• Sering bolos sekolah/kerja
• Prestasi menurun
• Tdk mampu bergaul
• Menarik diri dari pergaulan
4 JENIS GANGGUAN JIWA
TERBANYAK
DI MASYARAKAT
GANGGUAN GANGGUAN
CEMAS DEPRESI
GANGGUAN
GANGGUAN
PSIKOTIK/
BIPOLAR
SKIZOFRENIA
GANGGUAN CEMAS
Gejala Utama:
Rentang emosi: mudah tersinggung, tidak
sabar, gelisah, tegang, frustasi
Ciri Fisik : gelisah, berkeringat, jantung
berdegup kencang, kepala seperti diikat,
gemetar dan sering buang air kecil
Ciri Perilaku: gelisah, tegang, gemetar, gugup,
bicara cepat dan kurang koordinasi
Ciri Kognitif: sulit konsentrasi, gejala panik,
merasa tidak bisa mengendalikan semua,
merasa ingin melarikan diri dari tempat
tersebut, serasa ingin mati
GANGGUAN DEPRESI
Gejala Utama:
Mudah lelah
GANGGUAN DEPRESI (lanjutan)
Gejala tambahan:
Rasa bersalah
Merasa tidak berguna
Pandangan masa depan suram/ pesimis
Harga diri dan kepercayaan diri berkurang
Gangguan tidur
Gangguan pola makan
Gagasan/perbuatan yang membahayakan diri (ide
bunuh diri)
Depresi sering disertai dengan keluhan fisik seperti nyeri
kepala, gangguan lambung, dan keluhan fisik lain yang
kronis atau tidak sembuh-sembuh dengan pengobatan
fisik biasa.
GANGGUAN BIPOLAR
Adalah gangguan suasana perasaan yang berganti-
ganti antara episode manik dan depresi dalam
periode waktu yang berbeda
EPISODE MANIK:
* Suasana hati yang gembira * Gagasan/ide yang
berlebihan melompat-lompat
* Sangat bersemangat * Tidak mudah Lelah
* Harga diri tinggi * Banyak bicara
* Perhatian mudah teralih * Kebutuhan tidur
* Penegndalian diri kurang berkurang
* Dorongan untuk membelanjakan sesuatu tanpa
perhitungan
GANGGUAN BIPOLAR
EPISODE DEPRESI:
Murung (sedih) sepanjang waktu
Kehilangan minat/keinginan
Mudah lelah/tak bertenaga
Gejala tambahan :
Rasa bersalah
Merasa tidak berguna
Pandangan masa depan suram/ pesimis
Harga diri dan kepercayaan diri berkurang
Gangguan tidur
Gangguan pola makan
Gagasan/perbuatan yg membayakan diri (ide bunuh diri)
GANGGUAN PSIKOTIK/
SKIZOFRENIA
Gejala Utama
• Perilaku aneh atau kacau (pembicaraan tidak
nyambung /tidak relevan)
• Rentang emosi labil, mudah tersinggung,
gelisah sampai tidak terkontrol (Paranoid)
• Kecurigaan atau keyakinan yang jelas keliru
dan dipertahankan (delusi/waham)
• Halusinasi (mendengar suara / melihat
sesuatu tidak nyata), kadang terlihat bicara
sendiri dan sulit tidur
GANGGUAN PSIKOTIK/
SKIZOFRENIA
FAKTOR
FAKTOR SOSIAL:
BIOLOGIK FAKTOR • Relasi
• Genetik/ PSIKOLOGIK interpersonal yang
Keturunan Tipe kepribadian kurang baik
• Perubahan (dependen, (disharmoni
struktur otak dan perfeksionis, keluarga)
keseimbangan introvert) kurang • Stres yang
kimia otak motivasi berlangsung lama
• Penyakit fisik • Kurang dapat • Masalah
(kondisi medis menyesuaikan kehidupan
kronis dan diri terhadap • Kurangnya
kondisi perubahan dukungan
penggunaan kehidupan keluarga dan
obat2an/narkoba
lingkungan
)
DETEKSI DINI GANGGUAN JIWA
– Adakah anggota keluarga yang sering mengalami marah-
marah tanpa alasan yang jelas, memukul, merusak
barang, mudah, curiga berlebihan tampak bicara
sendiri, bicara kacau atau pikiran aneh?
– Adakah anggota keluarga yang sering mengalami sedih
terus menerus lebih dari 2 minggu, berkurangnya minat
terhadap hal-hal yang dulunya dinikmati, dan mudah
lelah atau tenaganya berkurang sepanjang waktu?
– Adakah anggota keluarga yang sering mengalami cemas,
khawatir, was-was. Kurang konsentrasi disertai dengan
keluhan fisik seperti sering berkeringat, jantung
berdebar, sesak, mual?
DETEKSI DINI GANGGUAN JIWA
2
Dorong pasien untuk menghargai norma dan
harapan masyarakat (berpakaian, berpenampilan
& berperilaku pantas).
Menjaga keselamatan pasien dan orang yang
merawatnya pada fase akut
Meminimalisasi stres dan stimulasi
Gaduh gelisah yang berbahaya untuk pasien,
keluarga dan masyarakat memerlukan rawat inap
atau pengamatan ketat di tempat yang aman.
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN
Asap rokok
mengandun
g 4000 zat
kimia dan 43
diantaranya
BERACUN
PENGELUARAN TEMBAKAU sama dengan :
• 3,2 x lebih besar dari pengeluaran SUSU
• 4,5 x lebih besar dari pengeluaran BIAYA KESEHATAN
• 4,2 X lebih besar dari pengeluaran DAGING
• 3,3 X lebih besar dari pengeluaran BIAYA PENDIDIKAN
Bagaimana Bahaya Siapa dan apa yg perlu
Merokok Bagi Kesehatan? edukasi bahaya merokok?
• Jantung & Pembuluh darah • Anggota keluarga yang
Jantung Coroner, Stroke, merokok Perokok
Gagal Ginjal, Burger Disease
Aktif dan Perokok Pasif
• Saluran Pernapasan
PPOK, Asma , Kanker Paru • Edukasi ttg Bahaya
• Sal Pencernaan Ca Merokok, Hindari
Mulut, Ca Lidah, Ca paparan asap rokok,
tenggorokan, dll anjuran berhenti
• Sistem Metabolisme Ca merokok, menjelaskan
Hati, DM ketersediaan Layanan
• Sist Reproduksi Abortus, Berhenti Merokok
BBLR, Cacat, Infeksi Panggul,
Akibat merokok 2
pada kesehatan
manusia
PENYAKIT
TERKAIT
KONSUMSI
ROKOK
United States Department of Health
and Human Services. How tobacco
smoke cause disease : The biology
and behavioral basis for smoking-
attributable disease rockville:
Department of Health and Human
Services, Centers for Disease
Control and Prevention, National
Center for Chronic Disease
Prevention and Health Promotion
Office on Smoking and Health;
2010.
Apa yg diperiksa pd Apa sj Upaya Pencegahan
Layanan Uapaya Berhenti Konsumsi Rokok?
Merokok ?
• Mewujudkan Kawasan Tanpa
• Kuesioner Kesiapan Rokok di 7 tatanan
untuk Berhenti • Rumah Tangga harus
Merokok menerapkan Kawasan Rumah
• Kuesioner penilaian Tanpa Rokok
tingkat ketergantungan • Pencantuman Informasi dan
Nikotin gambaran Kes pd kemasan rokok
• Penilaian Fungsi Paru • Memberi Informasi & Edukasi
Sederhana dengan CO kpd Masy secara luas
Analiserdan Peak Flow • Melarang iklan, promosi yg
meter di Puskesmas berkaitan dg rokok
Perlindungan Terhadap
Paparan Asap Rokok
Kawasan Tanpa Rokok
adalah ruangan atau area yang dinyatakan
dilarang untuk kegiatan merokok atau kegiatan
memproduksi, menjual, mengiklankan, dan/
mempromosikan produk tembakau.
Tujuan :
untuk melindungi perokok pasif dari bahaya asap rokok, memberikan
lingkungan yang bersih dan sehat dan meningkatkan kesadaran
bahaya asap rokok.
Selain itu rumah tangga juga harus menerapkan kawasan rumah
tanpa rokok, untukmelindungi seluruh anggota keluarga terhadap
paparan asap rokok, dengan melarang semua orang merokok di
rumah termasuk orang yang berkunjung kerumah tersebut.
• Peraturan Menteri 2
Kesehatan nomor 28
tentang Pencantuman
Informasi dan Peringatan
Kesehatan Bergambar
pada Kemasan Rokok.
• Meningkatkan
pengetahuan
masyarakat tentang
bahaya merokok
terhadap kesehatan diri
sendiri maupun orang
lain atau lingkungan
sekitarnya.
Upaya Layanan Berhenti Merokok
Upaya Layanan Berhenti Merokok (UBM) di FKTP
melalui :
• Peningkatan kapasitas petugas kesehatan
dalam dan menyediakan sarana dan
prasarana layanan Berhenti Merokok di
FKTP
• Peningkatan kapasitas guru dalam
melakukan skrining dan konseling Berhenti
Merokok bagi siswa.
Selain itu Kementerian kesehatan telah
menyediakan layanan berhenti merokok (Quitline)
melalui telepon tanpa bayar (hotline) di 0800-177-
6565
Upaya Layanan Berhenti Merokok
PENGUKURAN TEKANAN
DARAH
PANDUAN PENUGASAN
PENGUKURAN TEKANAN DARAH
72
2) Cara pengukuran
a. Prosedur sebelum pengukuran
1) Pemasangan baterai
• Balikkan alat, hingga bagian
bawah menghadap keatas
• Buka tutup baterai sesuai
tanda panah
• Masukkan 4 buah baterai
“AA” sesuai dengan arah
yang benar.
73
Pemasangan Batu Baterai
74
2) Penggantian baterai
– Matikan alat sebelum mengganti baterai
– Keluarkan baterai jika alat tidak akan
digunakan selama lebih dari 3 bulan.
– Jika baterai dikeluarkan >30 detik, maka
tanggal/waktu perlu disetting kembali.
– Buang baterai yang sudah tidak terpakai pada
tempat yang sesuai
– Jika tanda baterai bersilang muncul, segera
ganti baterai dengan yang baru
– Walaupun tanda baterai bergaris muncul, saat
masih dapat digunakan untuk mengukur
sebentar, akan tetapi baterai harus segera
diganti
75
3) Prosedur pengukuran
a) Tekan tombol “start/stop” untuk
mengaktifkan alat
76
b) Sebelum melakukan pengukuran tekanan
darah, responden sebaiknya menghindar
kegiatan aktifitas fisik seperti olah raga,
merokok, dan makan, minimal 30 menit
sebelum pengukuran. Dan juga duduk
beristirahat setidaknya 5-15 menit sebelum
pengukuran.
77
Petugas Yang Ramah dan Ruangan
Yang Nyaman
78
d) Pastikan responden duduk dengan posisi kaki tidak
menyilang tetapi kedua telapak kaki datar menyentuh
lantai. Letakkan lengan kanan responden diatas meja
sehingga manset yang sudah terpasang sejajar
dengan jantung responden
e) Singsingkan lengan baju pada lengan bagian kanan
responden dan memintanya untuk tetap duduk tanpa
banyak gerak, dan tidak berbicara pada saat
pengukuran. Apabila responden menggunakan baju
berlengan panjang, singsingkan lengan baju ke atas
tetapi pastikan lipatan baju tidak terlalu ketat sehingga
tidak menghambat aliran darah dilengan
f) Biarkan lengan dalam posisi tidak tegang dengan
telapak tangan terbuka keatas
79
Posisi pengukuran tekanan darah
Sambil
berbicara
81
4) Prosedur penggunaan manset
jarak antara
manset dan
lekukan siku
2jari
83
• Catatan :
a) Jika hasil pengukuran hasilnya ekstrim,
pengukuran dilakukan dua kali, jarak antara
dua pengukuran sebaiknya antara 2 menit
dengan melepaskan manset pada lengan.
b) Apabila hasil pengukuran satu dan kedua
terdapat selisih > 10mmHg, ulangi
pengukuran ketiga setelah istirahat selama
10 menit dengan melepaskan manset pada
lengan
c) Apabila responden tidak bisa duduk,
pengukuran dapat dilakukan dengan posisi
berbaring, dan catat kondisi tersebut
dilembar catatan. 84
TABEL KLASIFIKASI TEKANAN
DARAH
JNC 7 - 2003