Anda di halaman 1dari 27

ASUHAN KEPERAWATAN OKSIGEN HIPERBARIK KE 5

PADA Ny. E DENGAN DIAGNOSA MEDIS POST CRANIOTOMY E.C


OSTEOMYELITIS
DI LAKESLA Drs. Med. R. RIJADI S., Phys. SURABAYA

TIM 1B

1. ASIADI, S.Kep

2. ANGGAR DWI UNTARI, S.Kep

3. BAIQ SELLY SILVIANI, S.Kep


Konsep
Penyakit
OSTEOMYELITIS

Osteomyelitis adalah infeksi dari jaringan


tulang yang mencakup sumsum dan atau
kortek tulang dapat berupa eksogen
(infeksi masuk dari luar tubuh) atau
hematogen (infeksi yang berasal dari
dalam tubuh) (Reeves, 2001).
Klasifikasi
Osteomyelitis Bermanisfestasi sebagai suatu penyakit demam
piogenik sistemik akut yang disertai dengan gejala nyeri
hematogen setempat, perasaan tak enak, kemerahan dan
pembengkakan.

Menyebabkan deformitas yang serius (kifosis,


Osteomyelitis
skoliosis) berkaitan dengan destruksi dan
tuberkulosis
perubahan sumbu tulang belakang dari posisi
normalnya.
Etiologi
ORGANISME : Staphylococcus aerus (70% - 80%). Organisme
penyebab yang lain adalah Salmonela streptococcus dan
Pneumococcus (Overdoff, 2002)
PREDISPOSISI : - Fraktur compound
- Luka tekanan - Prosedur operasi
- Trauma jaringan lunak
- Luka tusuk
- nekrosis
- Usia: biasanya menyerang
- Infeksi telinga dan sinus serta gigi
usia yang lebih tua (Reeves,
yang berdarah
TANDA DAN GEJALA
– Demam
– Toksemia
– Dehidrasi
– Tulang terasa panas dan nyeri
– Berdenyut karena nanah
– Abses dengan pembengkakan
Pemeriksaan Penunjang
– Laboratorium
– Rontgen
– Scan tulang
– Biopsi tulang

(Overdoff, 2002)
Komplikasi
– Abses tulang
– Abses paravertebral/epidural
– Bakteremia
– Fraktur
– Selulitis jaringan lunak
– Sinus jaringan lunak
Penatalaksanaan
– Imobilisasi area yang sakit
– Lakukan rendam salin noral hangat selama 20 menit beberapa kali
sehari.
– Kultur darah
– Lakukan smear cairan abses untuk mengidentifikasi organisme dan
memilih antibiotik.
– Terapi antibiotik intravena sepanjang waktu
– Berikan antibiotik peroral jika infeksi tampak dapat terkontrol
– Bedah debridement tulang jika tidak berespon terhadap antibiotik
Peranan Terapi Hiperbarik
terhadap Osteomyelitis
Meningkatkan Meningkatkan
Meningkatkan proses aktivitas
HBO kemampuan osteogenesis osteoclast dan
meningkatk- fagositosis dan menghambat
leukosit di angiogenesis pertumbuhan
an kadar
tulang dan untuk mengisi organisme
oksigen di luka yang dead space anaerob pada
jaringan memiliki dengan jaringan yang
pembuluh memiliki kadar
kadar oksigen
darah atau oksigen yang
yang rendah rendah.
jaringan tulang
Kasus
Ny. E, usia 44 tahun datang ke Lakesla Drs. Med. R. Rijadi S.,
Phys. Surabaya untuk di lakukan terapi Hiperbarik Oksigen
dengan keluhan keluar cairan nanah berwarna kuning pada luka
operasi Post Op Craniotomy ke-2 dengan diagnosa medis
Osteomyelits. Saat ini merupakan terapi yang ke-5, mengalami
perubahan berupa berkurangnya pengeluaran cairan pada luka
operasi di terapi ke-4. Tekanan darah 110/70 mmHg, tidak
mengalami flu berat, tidak ada sinusitis, tidak ada keluhan pada
sistem kardiovaskuler, perkemihan, pencernaan, sistem endokrin
dan sistem integumen. Klien tidak menggunakan alat bantu
Analisis
Data
Analisis
Data
Analisis
Data
Analisis
Data
Diagnosa Keperawatan
1. Risiko Infeksi berhubungan dengan pertahanan sekunder
menurun
2.Risiko barotrauma ke telinga, sinus, gigi, dan paru-paru,
atau gas emboli serebral b/d perubahan tekanan udara di
dalam ruang oksigen hiperbarik.
3.Risiko keracunan oksigen b/d pemberian oksigen 100%
selama tekanan atmosfir meningkat.
4.Risiko cidera yang b/d ledakan peralatan, kebakaran,
dan/atau peralatan dukungan medis
Interven
si
No Diagnosa (Tujuan dan Kriteria Intervensi
Hasil)
1. Risiko Infeksi berhubungan dengan 1. Observasi tanda dan gejala infeksi
pertahanan sekunder menurun. 2. Pertahankan lingkungan tetap bersih
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan 3. Anjurkan klien mengkonsumsi nutrisi
keperawatan 1 x 2 jam, risiko infeksi yang tepat
dapat terkontrol dengan kriteria 4. Ajarkan pasien dan keluarga untuk
hasil : mencegah timbulnya infeksi pada
• Tidak ada tanda-tanda infeksi luka: menjaga luka tetap kering, tidak
seperti tumor, calor, dolor, rubor, terkena air.
functiolaesa. 5. Anjurkan klien untuk rutin kontrol
• Tanda-tanda vital dalam batas melakukan perawatan luka
normal (TD : ≤120/≤80 mmHg,
Suhu: 36 oC -37,5oC,)
Interven
si Diagnosa (Tujuan dan Kriteria
No Intervensi
Hasil)
2. Risiko barotrauma ke telinga, sinus, 1. Sebelum terapi dimulai ajarkanpada pasien
gigi, dan paru-paru, atau gas emboli tentang teknik valsava maneuver dengan cara
menelan ludah, mengunyah, minum, atau
serebral b/d perubahan tekanan menutup hidung lalu hembuskan.
udara di dalam ruang oksigen 2. Kaji kemampuan pasien melakukan teknik
hiperbarik. valsava maneuver.
Tujuan: Setelah dilakukan tindakan 3. Ingatkan pasien untuk bernapas dengan normal
keperawatan 1 x 2 jam, pasien tidak selama perubahan tekanan,
4. Anjurkan pasien untuk melapor jika merasakan
mengalami barotrauma telinga, sinus sakit di telinga
gigi, dan paru-paru, atau gas emboli 5. Beritahukan operator ruang multiplace jika ada
serebral pasien yang tidak dapat menyesuaikan
Kriteria hasil: persamaan tekanan.
• Pasien tidak mengeluh nyeri pada 6. Monitor tanda-tanda dan gejala barotrauma
hingga terapi selesai
telinga, sinus gigi dan paru-paru 7. Dokumentasikan hasil pengkajian
Interven
si Diagnosa (Tujuan dan Kriteria
No Intervensi
Hasil)
3. Risiko keracunan oksigen b/d 1. Kaji kondisi pasien sebelum terapi
pemberian oksigen 100% selama 2. Pantau kondisi pasien saat terapi
tekanan atmosfir meningkat berlangsung dan dokumentasikan tanda
Tujuan: dan gejala dari keracunan oksigen pada
Setelah dilakukan tindakan sistem saraf pusat
keperawatan 1 x 2 jam, diharapkan 3. Beritahukan kepada dokter hiperbarik
tidak terjadi keracunan oksigen jika terdapat tanda-tanda keracunan
Kriteria hasil: oksigen pada pasien
• Pasien tidak mengeluh pusing
• Pasien tidak mengatakan
penglihatan kabur
• Tidak ada mual
Interven
si Diagnosa (Tujuan dan Kriteria
No Intervensi
Hasil)
4. Risiko cidera yang b/d ledakan peralatan, 1. Bantu pasien masuk dan keluar dari ruang
kebakaran, dan/atau peralatan dukungan dengan tepat
medis 2. Jelaskan prosedur pencegahan kebakaran
Tujuan: sesuai kebijakan yang ditentukan dan
Setelah dilakukan tindakan keperawatan prosedur
1x2 jam , pasien terhindar dari cidera 3. Beritahukan kepada pasien terkait barang-
Kriteria hasil: barang yang tidak boleh dibawa ke dalam
Tidak terjadi kebakaran chamber
Pasien keluar chamber dengan kondisi 4. Amankan peralatan di dalam ruang sesuai
aman dengan kebijakan dan prosedur
Tidak ditemukan cidera pada tubuh pasien 5. Pantau peralatan untuk perubahan tekanan
dan volume
6. Monitor adanya udara di IV linedan tekanan
tubing line invasif. udara semua harus
dikeluarkan dari tabung, jika ada.
Implementa
si
Implementa
si
Implementa
si
Evalua Selasa, 06 Maret 2018, Pukul 11.40 WIB
si Diagnosa Keperawatan Evaluasi
Risiko Infeksi berhubungan S : Pasien mengatakan pengeluaran cairan pada
dengan pertahanan sekunder lokasi jahitan post craniotomy berkurang
menurun. O : tampak luka jahitan pada bagian temporal
sinistra dibalut, dan tampak balutan basah di
area pengeluaran cairan.
A: Risiko infeksi terkontrol
P : Intervensi dilakukan (rutin dilakukan rawat
luka) dan lanjutkan terapi HBO pada hari
berikutnya
Risiko barotrauma ke telinga, S: Pasien mengatakan tidak mengalami nyeri
sinus, gigi, dan paru-paru, atau gas pada bagian telinga
emboli serebral berhubungan dengan O: Pasien tampak rileks, tidak ada keluar darah
perubahan tekanan udara di dalam pada telinga
ruang oksigen hiperbarik. A: Masalah barotrauma tidak terjadi
Evaluasi Selasa, 06 Maret 2018, Pukul 11.40 WIB

Diagnosa Keperawatan Evaluasi


Risiko keracunan oksigen S: Pasien mengatakan tidak mengalami pusing,
berhubungan dengan pemberian dan mual
oksigen 100% selama tekanan O: Pasien tidak mengalami gangguan pernafasan,
atmosfir meningkat tampak pasien rileks, dan tidak mengalami
kejang
A: Masalah keracunan gas tidak terjadi
P: Lanjutkan terapi HBO pada hari berikutnya
Risiko cidera berhubungan S: -
dengan ledakan peralatan, O: Tidak terjadi ledakan/kebakaran, pasien tidak
kebakaran, dan/atau peralatan mengalami cidera fisik, pasien keluar chamber
dukungan dalam keadaan aman
A: Masalah cidera tidak terjadi
P: Lanjutkan terapi HBO pada hari berikutnya
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai