Contoh :
- Nilai koordinat suatu titik dihitung dari hasil pengukuran sudut dan jarak
- Tinggi suatu titik ditentukan berdasarkan hasil pembacaan benang (tengah)
diafragma rambu ukur pada pengukuran sipat datar
n
(ti )2 = ( a1 11 + a2 21 )2 + ( a1 12 + a2 22 )2 + . . . . + ( a1 1n + a2 2n )2
i=1
Selanjutnya :
nz2 = a12 {( 11)2 + ( 12)2 + . . . . . + (1n)2} + a12 {( 11)2 + ( 12)2 + . . . . . + (1n)2}
+ 2 a1 a2 ( 1121 + 1222 + . . . . . . . . + 1n 2n )
Dapat ditulis dalam bentuk :
n n n
(1 i)2 1 2
i i (2i)2
i=1 i=1 i=1
z 2 = a1 2 + 2 a1a2 + a 22
n n n
Dalam bentuk lain :
x2 x x2 a1
1 1
zz = [ a1 a2 ]
x x x2 a2
1 2 2
x2 x x . . . . x x a1
1 1 2 1 n
x x x2 . . . . x x a2
1 2 2 2 n
zz = [ a1 a2 . . . . an ] .
.
x x x x x2 an
1 n 2 n n
C
60 m
h
20 m
A d B
80 m
Arah kemiringan (slope) dari garis CD adalah :
α = (60 – 20) / 80 = 0.5
Bila digunakan sistem koordinat lokal dimana titik A sebagai titik ( 0, 0 ), dan
garis AB sebagai sumbu x, maka persamaan garis CD adalah :
y = 0.5 x + 20
dimana konstanta 0.5 dan 20 (dianggap) tidak mempunyai kesalahan.
Untuk titik dengan nilai x = d = 23.560 m, nilai ordinatnya (y) adalah h, sehingga
dengan demikian :
h = 0.5 ( 23.560 ) + 20 = 31.780 m
Dari persamaan (5) diperoleh :
dh = a dx = 0.5 ( 0.016 ) = 0.008 m
Bila : y = x2 fungsi non-linier , ......... (7)
dan : xt , yt adalah nilai sesungguhnya dari x dan y , serta dx dan dy
adalah kesalahan dari x dan y , maka y = yt + dy ; x = xt + dx ,
sehingga :
yt = xt2 ........... (8)
y = ( yt + dy ) = x2 = ( xt + dx )2 = xt2 + 2 xt dx + ( dx )2 . . ( 9 )
dy = 2 xt dx + ( dx )2 . . . . . . . . . . . ( 10 )
2 xt adalah turunan dari y terhadap x pada titik xt , sehingga dapat ditulis :
dy = ( dy/dx ) dx + ( dx )2 . . . . . . . . . . . . ( 11 )
Perbedaan rumus ( 11 ) dengan ( 6 ) adalah pada suku ( dx )2 .
Dalam prakteknya, karena nilai dx dianggap kecil dibandingkan nilai x ,
maka nilai ( dx )2 dapat diabaikan.
Untuk mendapatkan luas dari suatu bidang bujursangkar, dilakukan
pengukuran panjang sisinya. Dengan menggunakan pita ukur yang
panjangnya 30 m, diperoleh panjang sisi (p) adalah 50.170 m.
Berdasarkan hasil ukuran ini, luas bidang tersebut adalah :
L = p2 = ( 50.170 )2 = 2517.0289 m2
Setelah dilakukan kalibrasi terhadap pita ukur yang digunakan, ternyata
pita ukur tersebut lebih pendek 0.030 m dari yang seharusnya.
Hitunglah berapa besar kesalahan dari hitungan luas bidang tersebut !
Bila pita ukur yang sama digunakan untuk mengukur panjang sisi
suatu bidang 4 persegi panjang, dengan hasil p = 61.090 m dan ℓ =
50.170 m , berapakah kesalahan hasil hitungan luasnya ?
pt = ( 29.970 / 30.000 ) ( 50.170 ) = 50.120 m
Lt = ( pt )2 = ( 50.120 )2 = 2512.0144 m2
dL = L – Lt = 2517.0289 – 2512.0144 = 5.0145 m2