Anda di halaman 1dari 7

+ GANGGUAN

KEPRIBADIAN
BERGANTUNG
(DEPENDENT)
Pembimbing: Disusun oleh:
dr. Iriawan Rembak T., Sp.KJ Amabel
Karamina
030.12.011

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa


Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti
Periode 6 November – 8 Desember 2017
+
PENDAHULUAN
• Perempuan > pria
• Anak kecil > anak yang lebih tua
• Orang dengan penyakit fisik kronis pada masa kanak  rentan
terhadap gangguan ini.
• Penderita dengan gangguan kepribadian bergantung:
- Menganggap kebutuhan mereka sendiri tidak sepenting
kebutuhan orang lain.
- Membuat orang lain bertanggung jawab terhadap hal
penting di dalam kehidupannya.
- Tidak memiliki kepercayaan diri.
- Mengalami ketidaknyamanan yang hebat jika sendirian
dalam waktu yang lama.
+
PEDOMAN DIAGNOSTIK
PPDGJ III:
Gangguan kepribadian yang ditandai oleh:
a. Mendorong atau membiarkan orang lain untuk mengambil
sebagian besar keputusan penting bagi dirinya;
b. Meletekkan kebutuhan sendiri lebih rendah daripada orang
lain pada siapa ia bergantung, dan kerelaan yang tidak
semestinya terhadap keinginan mereka;
c. Keengganan untuk mengajukan tuntutan yang layak kepada
orang pada siapa ia bergantung;
d. Perasaan tidak enak atau tidak berdaya apabila sendirian,
karena ketakutan yang dibesar-besarkan tentang
ketidakmampuan mengurus diri sendiri;
e. Terpaku pada ketakutan akan ditinggalkan oleh orang yang
dekat dengannya dan ditinggalkan agar mengurus diri sendiri;
f. Keterbatasan kemampuan untuk membuat keputusan sehari-
hari tanpa mendapat nasihat yang berlebihan dan diyakinkan
oleh orang lain.
+
PEDOMAN DIAGNOSTIK
DSM-IV:

A. Kebutuhan yang pervasif dan berlebihan untuk diurus yang


menyebabkan perilaku tunduk dan bergantung, serta takut akan
perpisahan, dimulai pada masa dewasa awal dan muncul pada
berbagai konteks, seperti yang ditunjukkan dengan lima (atau lebih) hal
berikut ini:

1) Mengalami kesulitan dalam membuat keputusan sehari-hari tanpa


nasehat dan keyakinan yang berlebihan dari orang lain.

2) Membutuhkan orang lain untuk menerima tanggung jawab dalam


sebagian besar bidang utama dalam kehidupannya.

3) Memiliki kesulitan dalam mengungkapkan ketidaksetujuan pada


orang lain karena takut kehilangan dukungan.

4) Memiliki kesulitan untuk memulai suatu proyek atau melakukan


sesuatu atas keinginan sendiri (karena tidak memiliki keyakinan diri
dalam penilaian atau kemampuan, bukan karena tidak memiliki
motivasi atau energi).
+
PEDOMAN DIAGNOSTIK
DSM-IV:

5) Berusaha berlebihan untuk mendapatkan pengasuhan


dan dukungan dari orang lain, sampai pada titik secara
sukarela melakukan hal yang tidak menyenangkan.

6) Merasa tidak nyaman atau tidak berdaya jika sendirian


karena rasa takut yang berlebihan tidak mampu mengurus
dirinya sendiri.

7) Segera mencari hubungan dengan orang lain sebagai


sumber pengasuhan dan dukungan jika suatu hubungan
berakhir.

8) Memiliki preokupasi yang tidak realistik akan rasa takut


ditinggalkan untuk mengurus dirinya sendiri.
+
TERAPI
1. Farmakoterapi:
• Anti ansietas

• Anti depressan

2. Psikoterapi:
Terapi perilaku, pelatihan ketegasan, terapi keluarga, dan
terapi kelompok memberikan hasil yang baik pada banyak
kasus.
+
PROGNOSIS
• Terdapat kecenderungan adanya hendaya fungsi pekerjaan
karena ketidakmampuan untuk bertindak mandiri.
• Hubungan sosial terbatas pada orang-orang tempat mereka
bergantung.
• Memiliki risiko terkena gangguan depresif berat jika mereka
mengalami kehilangan orang tempat mereka bergantung.
• Terapi gangguan kepribadian bergantung sering dapat
berhasil  prognosis baik

Anda mungkin juga menyukai