Anda di halaman 1dari 40

Disusun Oleh :

Mohammad Hasvian Ahda H2A012003

Dokter Pembimbing :
dr. Merry Tiyas Anggraini, M.Kes

STASE ILMU KEDOKTERAN KELUARGA


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
 Nama kepala keluarga : Tn.T (37 tahun)
Alamat : Jl. Candi Penataran Rw 10 Rt 03 Kalipancur
 Bentuk keluarga : Nuclear family

Di dalam keluarga Tn.T berbentuk Nuclear family didapatkan pasien atas nama Tn.T
usia 37 tahun, pendidikan terakhir SI, bekerja sebagai pelaut dengan penyakit
Tonsilofaringitis kronik eksaserbasi akut.
IDENTITAS PENDERITA
 Nama : Tn. T
 Umur : 37 tahun
 Jenis kelamin : Laki - laki
 Pekerjaan : Pelaut
 Pendidikan : S1
 Agama : Islam
 Alamat : Jl. Candi Penataran Rw 10 Rt 03 Kalipancur
 Suku : Jawa
 Tanggal periksa : 10 April 2018
ANAMNESIS
 Keluhan Utama
Demam
 Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke Klinikita Kalipancur dengan keluhan demam sejak tiga
hari sebelum diperiksakan ke klinik. Keluhan dirasakan setelah pasien
berpegian keluar kota. Demam dirasakan terus menerus. Pasien belum
mengkonsumsi obat selama sakit ini. Pasien juga mengeluhkan batuk,
batuk dirasakan muncul bersamaan dengan demam, batuk dirasa tidak
terlalu sering. Pasien juga mengeluhkan tenggorokan sakit, sakit terutama
dirasakan saat menelan. Pada tanggal 10 April 2018 Karena keluhannya
tersebut, pasien memeriksakan diri ke klinikita. Keluhan sakit perut,
diare disangkal. Buang air kecil dan buang air besar tidak terdapat
keluhan.
Riwayat penyakit dahulu Riwayat penyakit keluarga

 Riwayat keluhan serupa : diakui  Riwayat penyakit serupa :


(Riwayat kelugan serupa diakui sekitar disangkal
2 bulan yang lalu).  Riwayat sakit gula : disangkal
 Riwayat hipertensi : disangkal  Riwayat sakit jantung :
disangkal
 Riwayat sakit telinga: disangkal
 Riwayat stroke : disangkal
 Riwayat operasi : disangkal
 Riwayat hipertensi : disangkal
 Riwayat batuk lama : disangkal  Riwayat alergi :
 Riwayat alergi : disangkal disangkal
 Riwayat asam urat tinggi : disangkal  Riwayat sakit ISPA : disangkal
 Riwayat kolesterol tinggi : disangkal
RIWAYAT KEBIASAAN
 Riwayat merokok : disangkal.
 Riwayat minum alkohol: disangkal
 Riwayat olahraga teratur: disangkal
 Riwayat Sosial Ekonomi
Pasien adalah seorang laki-laki yang bekerja sebagai Pelaut di semarang
dengan penghasilan sekali melaut Rp.12.000.000,-. Pasien tinggal serumah
dengan istri dan ketiga anaknya. Pendidikan terakhir pasien SI, kesan
ekonomi cukup.
 Riwayat Gizi
Pasien makan 3 kali sehari dengan menu makanan berganti-ganti,
kadang suka membeli makanan diluar. Pasien jarang makan buah dan
sayur. Terutama apabila sedang bekerja, pasien kadang menjadi lupa
makan. Jadwal makan pasien tidak teratur.
PEMERIKSAAN FISIK
 KU : Tampak sakit ringan  Mata : dalam batas
 Kesadaran : Composmentis normal
 Tanda Vital  Leher : dalam batas normal
Tekanan darah : 130/80 mmHg  Jantung : dalam batas normal
Nadi : 75 kali permenit  Pulmo : dalam batas normal
Frekuensi nafas : 18 kali permenit  Abdomen : dalam batas normal
Suhu : 37,7°C  Ekstremitas : dalam batas
 Status Gizi normal
BB : 78 kg  Status neurologis: dalam batas
TB : 174 cm normal
IMT : 25,76 kg/ (normoweight)
STATUS LOKALIS
RESUME
Pasien datang ke Klinikita Kalipancur dengan keluhan demam sejak
tiga hari sebelum diperiksakan ke klinik. Keluhan dirasakan setelah pasien
berpegian keluar kota. Demam dirasakan terus menerus. Pasien belum
mengkonsumsi obat selama sakit ini. Pasien juga mengeluhkan batuk,
batuk dirasakan muncul bersamaan dengan demam, batuk dirasa tidak
terlalu sering. Pasien juga mengeluhkan tenggorokan sakit, sakit terutama
dirasakan saat menelan. Pada peemriksaan didapatkan pembesaran tonsil
dan hiperemis, faring hiperemis disertai granulasi. Jadwal makan pasien
tidak teratur, terutama apabila sedang bekerja pasien kadang lupa makan.
Pasien jarang makan buah dan sayur.
 Diagnosis Holistik
Tn.T usia 37 tahun Nuclear family, Tonsilofaringitis kronik eksaserbasi
akut, keluarga cukup harmonis dan anggota masyarakat biasa.
 Diagnosis Biologis
Tonsilofaringitis kronik eksaserbasi akut
 Diagnosis Psikologis
Hubungan antar anggota keluarga akrab dan saling mendukung.
 Diagnosis Sosial, Ekonomi, Budaya
Penderita merupakan anggota masyarakat biasa dan hubungan dengan
masyarakat sekitar berjalan baik.
PENATALAKSANAAN
 Non medikamentosa
Mengurangi stres
Menghindari makanan makanan pencetus keluhan seperti minuman
dingin, makanan tidak higien.
Istirahat cukup
Makan bergizi dan teratur

 Medikamentosa
 Amoxcilin 500 mg setiap 8 jam peroral
 Paracetamol 500 mg setiap 8 jam peroral
Follow up
 FOLLOW UP
 Kunjungan : 20 Desember 2017
 Subyektif : batuk masih dirasakan
 Obyektif : keadaan umum baik, composmentis
 Tanda vital
Tensi : 130/80 mmHg
Nadi : 90 kali permenit
RR : 21 kali permenit
Suhu : 36,7°C
 Assesment: Tonsilofaringitis kronik eksaserbasi akut
 Planning : Terapi medikamentosa berupa Amoxcilin 500 mg setiap 8 jam
peroral, Paracetamol 500 mg setiap 8 jam peroral, terapi non
medikamentosa berupa istirahat cukup, makan makanan bergizi dan
olahraga teratur.
Fungsi holistik
 Fungsi Biologis
Keluarga terdiri atas penderita (Tn.T 37 tahun), istri
(Ny. R 32 tahun) dan tiga orang anaknya (An.T 10
tahun; An.P 8 tahun; An.A 3 tahun) tinggal bersama
dalam satu rumah.

 Fungsi Psikologis
Hubungan keluarga cukup harmonis, saling
mendukung, dan perhatian satu sama lain.
 Fungsi Sosial
Penderita dan keluarga hanya sebagai anggota masyarakat
biasa. Hubungan dengan masyarakat sekitar baik dan cukup
aktif dalam kegiatan kemasyarakatan.

 Fungsi Ekonomi dan Pemenuhan Kebutuhan


Pasien adalah seorang laki-laki yang bekerja sebagai pelaut.
Pasien tinggal serumah dengan istri dan ketiga anaknya.
Pendidikan terakhir pasien SI, kesan ekonomi cukup.
 Fungsi Penguasaan Masalah dan Kemampuan Beradaptasi
Komunikasi anggota keluarga berlangsung baik,
permasalahan diselesaikan dengan cara dimusyawarahkan
bersama-sama.
Fungsi fisiologis
Fungsi patologis
Genogram
Pola interaksi keluarga
Tn. T Ny.R

An. T An.A

An.P

Diagram 2. Pola interaksi keluarga Tn.T


Kesimpulan : Pola interaksi 2 arah antar anggota keluarga berjalan baik dan harmonis.
Faktor perilaku
 Pengetahuan
Pendidikan keluarga penderita cukup , pasien lulusan SI dan istri lulusan SI. Anak
yang pertama berusia 10 tahun masih duduk di bangku SD kelas V, anak kedua masih duduk
di bangku SD kelas III, dan anak ketiga berusia 3 tahun belum bersekolah. Keluarga
menyadari arti penting kesehatan tetapi memiliki pengetahuan yang kurang tentang
Tonsilofaringitis kronik, bahayanya dan pengobatannya.
 Sikap
Sikap keluarga dan pasien sendiri terhadap penyakit yang dideritanya kurang positif
karena penderita tidak rutin mengontrolkan dan mengobati penyakitnya. Penderita sering
mengalami sakit tenggorokan, dan dokter sebelumnya menyarankan agar pasien istirahat
yang cukup dan makan makanan bergizi, tetapi pasien selalu melanggar pantangan tersebut.
 Tindakan
Penderita dan keluarga cukup menyadari pentingnya arti hidup sehat karena setiap ada
anggota keluarga yang sakit akan diperiksakan ke dokter praktek atau puskesmas.
Faktor non perilaku
 Lingkungan
Rumah yang ditempati oleh keluarga Tn.T sudah cukup memadai.
Keadaan di dalam dan di luar rumah cukup bersih, sampah dibuang pada
tempat sampah, sumber air terjaga kebersihannya, sanitasi baik,
pencahayaan dan ventilasi cukup. Kondisi rumah juga rapi dan di
halaman terdapat beberapa pot tanaman hias dan pepohonan yang
rindang.
 Keturunan
Tidak terdapat faktor keturunan yang mempengaruhi penyakit
penderita.
 Pelayanan Kesehatan
Unit pelayanan kesehatan tersedia dengan baik. Apabila ada anggota
keluarga yang sakit langsung berobat ke puskesmas atau dokter yang praktek
di sekitar tempat tinggal penderita.
Lingkungan indoor

Keluarga Tn.T tinggal di sebuah rumah berukuran 18x15 m2 dengan posisi


rumah menghadap ke barat. Rumah tertata rapi terdiri atas ruang tamu
yang cukup luas, empat kamar tidur, ruang keluarga yang dilengkapi TV,
ruang makan, dapur, dan dua kamar mandi. Dinding rumah terbuat dari
batu bata yang sudah dicat. Lantai rumah semuanya telah dilapisi keramik.
Atap rumah terbuat dari genteng dan ditutupi langit-langit. Masing-masing
kamar sudah memiliki ranjang dan kasur yang layak. Perabotan rumah
tangga cukup. Secara keseluruhan kebersihan rumah cukup baik. Sehari-
hari keluarga memasak menggunakan kompor gas. Sumber air berasal dari
sumur.
Denah rumah
Lingkungan outdoor RESUME IDENTIFIKASI FUNGSI-
FUNGSI KELUARGA
 Rumah penderita terletak di desa  Fungsi Holistik (biopsikososial): baik
dengan halaman yang luas. Di  Fungsi Fisiologis (APGAR) : baik
sebelah kanan dan kiri  Fungsi Patologis (SCREEM) : tidak ada
berdekatan dengan rumah  Fungsi Genogram Keluarga : tidak ada
tetangga, sedangkan sebelah
 Fungsi Pola Interaksi Keluarga :
depan rumah pasien adalah baik
jalan.
 Fungsi Perilaku Keluarga : cukup
 Fungsi Non Perilaku Keluarga :
baik
 Fungsi Lingkungan Indoor : baik
 Fungsi Lingkungan Outdoor :
baik
Daftar masalah

 Masalah Medis
Tonsilofaringitis kronik eksaserbasi akut
 Masalah Nonmedis
a. Diet dan gaya hidup tidak sehat yaitu makanan yang tidak teratur,
jarang konsumsi buah dan sayur, jarang olahraga.
b. Kurangnya pengetahuan penderita dan keluarganya tentang
tonsilofaringitis bahayanya, dan pengobatannya.
Prioritas masalah
TAHAP IV. HUBUNGAN DIET DAN GAYA HIDUP TIDAK SEHAT KURANGNYA
PENGETAHUAN DENGAN TONSILOFARINGITIS KRONIK EKSASERBASI AKUT

Kurangnya pemahaman
Tn.T mengeluh mengenai tonsilofaringitis
1 demam, batuk, 4 kronik eksaserbasi akut
nyeri telan.

Meningkatkan serangan
Kriteria
2 diagnosis 5 berulang tonsilofaringitis
kronik eksaserbasi akut
Tonsilofaringitis

Diet dan gaya Dapat terjadi


3 hidup yang 6 komplikasi
tidak sehat
simpulan
Diagnosis Holistik :
 Diagnosis Biologis
Tonsilofaringitis kronik eksaserbasi akut
 Diagnosis Psikologis
Penderita tidak memiliki beban pikiran maupun mental akan penyakitnya.
Hubungan antar anggota keluarga harmonis dan saling mendukung.
 Diagnosis Sosial
Hubungan dengan masyarakat sekitar berjalan baik, kondisi lingkungan dan
rumah cukup sehat, pendidikan penderita dan keluarganya cukup baik,
penderita menyadari arti pentingnya kesehatan, dan penderita mampu
memenuhi kebutuhan dirinya dan keluarganya dengan baik.
saran
Saran yang dapat diberikan kepada penderita dan keluarganya adalah sebagai
berikut:
 Promotif
 Edukasi kepada keluarga mengenai Tonsilofaringitis kronik eksaserbasi
akut yang diderita Tn.T dan juga komplikasinya sehingga keluarga dapat
membantu mengawasi pola makan dan aktivitas istirahat Tn.T
 Preventif
 Mengurangi stress
 Menghindari makanan makanan pencetus keluhan seperti minuman
dingin, makanan tidak higien.
 Istirahat cukup
 Makan bergizi dan teratur
 Kuratif
Amoxcilin 500 mg tiap 8 jam peroral
Paracetamol 500 mg tiap 8 jam peroral
Daftar pustaka

 Rusmarjono dan Soepardi, EA. Faringitis, Tonsilitis, dan Hipertrofi


Adenoid. Dalam Soepardi, Efiaty Arsyad, et al., Buku Ajar Ilmu
Kesehatan Telinga, Hidung, Tenggorok, Kepala & Leher. ed 6. Jakarta.
FKUI, 2009: p. 217-225
 Vetri RW, Sprinkle PM., Ballenger JJ. Etiologi Peradangan Saluran
Nafas Bagian Atas Dalam : Ballenger JJ. Ed. Penyakit telinga, hidung,
tenggorok, kepala dan leher. Edisi 13. Bahasa Indonesia, jilid I.
Jakarta: Binarupa Aksara
lampiran

Anda mungkin juga menyukai