kehidupan. (Budi Anna Keliat, 1993) Etiologi Bunuh Diri yang di golongkan atas berbagai unsur : Penyebab bunuh diri pada anak pelarian dari penganiayaan atau pemerkosaan, situasi keluarga yang kacau, takut di hina di sekolah, perasaan tidak di sayang, dll. Penyebab bunuh diri pada remaja masalah dengan orang tua, hubungan inter personal yang tidak bermakna, pelarian dari penganiayaan fisik atau pemerkosaan, dll. Penyebab bunuh diri pada mahasiswa self ideal yang terlalu tinggi, cemas akan tugas akademik yang banyak, kehilangan penghargaan dan kasih sayang orang tua, dll. Penyebab bunuh diri pada usia lanjut perasaan tidak berarti pada masyarakat, kesepian dan isolasi sosial, penyakit yang menurunkan kemampuan berfungsi, dll. Kebudayaan kebudayaan mempengaruhi niat dan tekad seseorang individu untuk mempengaruhi hidupnya dan merupakan faktor penting yang mempengaruhi hal bunuh diri di samping kedudukan sosial ekonomi dan situasi ekstrim yang merugikan. Jenis Kelamin Angka bunuh diri pada wanita lebih besar dari pada pria Umur Pada usia muda 15-30 tahun angka bunuh diri meningkat Status Sosial angka bunuh diri tertinggi terdapat status sosial tinggi, misalnya : dokter, dokter gigi dan ahli hukum. Umum nya mereka berumur kurang dari 50 tahun. Status Perkawinan frekuensi bunuh diri lebih kecil pada mereka yang sudah menikah di bandingkan dengan mereka yang belum berkeluarga, janda ataupun cerai. Gangguan Jiwa di bagian psikiatri dr.Soetomo di Surabaya ditemukan 38 kasus bunuh diri 6 ancaman bunuh diri, dan 32 percobaan bunuh diri Respon respon adaptip maladaptif menghargai diri berani merusak bunuh diri mengambil diri sendiri resiko secara dalam langsung mengembangkan diri Mekanisme koping adalah segala usaha yang diarahkan untuk menanggulangi stress Ancaman bunuh diri Peringatan verbal dan non verbal bahwa orang tersebut mempertimbangkan untuk bunuh diri. Upaya bunuh diri Semua tindakan yang diarahkan pada diri yang dilakukan oleh individu yang dapat mengarah pada kematian jika tidak dicegah. Bunuh diri Mungkin terjadi setelah tanda peringatan terlewatkan atau terabaikan atau diabaikan. Orang yang melakukan upaya bunuh diri dan yang tidak benar – benar ingin mati mungkin akan mati jika tanda – tanda tersebut tidak diketahui tepat pada waktunya. IFO adalah insektisida poten yang paling banyak digunakan dalam pertanian dengan toksisitas yang tinggi. Salah satu derivatnya adalah Tabun dan Sarin. Bahan ini menembus kulit yang normal (intact), juga dapat diserap di paru dan saluran makanan, namun tidak berakumulasi dalam jaringan tubuh seperti halnya golongan IHK. Macam – macam IFO adalah Malathion (Tolly), Paraathion, Diazinon, Basudin, Paraoxon dan lain – lain. IFO sebenarnya dibagi 2 macam yaitu IFO murni dan golongan carbamate. Salah satu contoh golongan carbamate adalah baygon. 1. Gantung diri 2. Membakar diri 3. Menceburkan diri 4. Menabrakkan diri ke jalan 5. Memotong urat nadi Self Poisoning ( meracuni diri sendiri, keracunan) Pemeriksaan lab : Analitik darah Urin Muntahan Pemeriksaan . Laboratorik. Pengukuran kadar KhE dalam sel darah merah dan plasma, penting untuk memastikan diagosis keracunan IFO (Organo Phospat Inseksitisida) akut maupun kronik (menurun sekian % dari harga normal). Keracunan akut : ringan : 40 – 70 % sedang : 20 – 40 % berat : < 20 %. Patologi Anatomi (PA) Pada keracunan akut, hasil pemeriksaan patologi biasanya tidak khas. Sering hanya ditemukan edema paru, dilatasi kapiler, hiperemi paru, otak dan organ – organ lain. Tingkah laku bunuh diri pada keadaan darurat adalah melindungi keselamatan klien atau mencegah terjadinya bunuh diri dan membantu klien mengganti koping yang destruktif dengan koping yang konstruktif. Perilaku atau Intensitas risiko gejala Rendah Sedang tinggi cemas rendah rendah sedang depresi rendah sedang berat Isolasi menarik diri Perasaan depresi sedang Tidak berdaya, yang samar, tidak putus asa, menarik menarik diri diri, protes pada diri Fungsi sehari-hari Umumnya baik Baik pada Tidak baik pada pada semua beberapa aktifitas semua aktifitas aktifitas Strategi koping Umumnya Sebagian Sebagian besar konstruktif konstruktif destruktif Orang beberapa Sedikit atau hanya Tidak ada penting/dekat satu Percobaan bunuh tidak,atau yang fatal Beberapa fatal diri sebelumnya tidak fatal Rencana bunuh Samar, kadang- Ada ide untuk Konstan difikirkan Scor 0 Tidak ada bunuh diri yang lalu dan sekarang Scor 1 Ada ide bunuh diri,tidak ada percobaan bunuh diri, tidak mengancam bunuh diri. Scor 2 Memikirkan bunuh diri dengan aktif,tidak ada percobaan bunuh diri Scor 3 Mengancam bunuh diri misalnya : tinggalkan saya sendiri atau saya bunuh diri Scor 4 Aktif mencoba bunuh diri 1. Koping yang tidak efektif b.d keinginan bunuh diri sebagai pemecahan masalah 2. Gangguan konsep diri : perasaan tidak berharga b.d kegagalan (hubungan interpersonal,sekolah) no Tiga macam perilaku Tindakan Tindakan bunuh diri keperawatan untuk keperawatan klien untuk keluarga 1. Isyarat bunuh diri a) Mendiskusikan Melakukan cara mengatasi pendidikan keinginan bunuh kesehatan diri tentang cara b) Meningkatkan merawat harga diri klien anggota c) Meningkatkan keluarga yang kemampuan klien ingin bunuh diri dalam menyelesaikan masalah 2. Ancaman bunuh diri Melindungi klien Melibatkan dan percobaan bunuh keluarga untuk diri mengawasi klien secara ketat 1. Melindungi. Merupakan intervensi yang paling penting untuk mencegah klien melukai dirinya 2. Meningkatkan harga diri. Bantu klien mengekspresikan perasaan positif dan negatif berikan pujian pada hal yang positif 3. Menguatkan koping konstuktif 4. Menggali perasaan 5. Menggerakan dukungan sosial 1. Keracunan obat a. Airway Perhatikan dan tangani jalan nafas. b. Breathing Perhatikan pola nafas c. Circulation Kaji, tetapkan, dan tangani status asam basa dan elektrolit. Perhatikan perdarahan dan control perdarahan jika ada. Perhatikan status jantung ( denyut nadi, suara,aliran) 1. Resusitasi 2. Bilas lambung 3. Antidotum