Anda di halaman 1dari 43

HUBUNGAN ANTARA KADAR KOLESTEROL TOTAL DAN

TRIGLISERIDA DENGAN KEJADIAN OBESITAS PADA


PASIEN DI INSTALASI PATOLOGI KLINIK RSUD H ABDUL
MANAP KOTA JAMBI TAHUN 2017

Oleh :
Ferdy anggara
G1A113116
Pembimbing Substansi : dr. Imanuel Sitepu, Sp.PK
Pembimbing Metodologi : Dr. Ummi Kalsum, S.KM, M.KM
Penguji 1 : dr. Hj. Elfiani, Sp.PD, Finasim
Penguji 2 : dr. Rina Nofriens, M.Sc
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
LATAR BELAKANG

Kadar Penyakit Tidak


Menular,
Kolesterol
Sindrom Seperti:
total dan Obesitas Penyakit
Metabolik
kadar kardiovaskular
trigliserida dll
1.1 Latar Belakang
• Untuk prevalensi Prevalensi status gizi di provinsi jambi
obesitas di daerah
provinsi jambi, kota
jambi adalah yang
tertinggi sekitar 19,2 % 10.40%

dan yang terendah 10.40%


adalah kabupaten Kurus

tanjung jabung timur 12.30%


BB lebih
Obesitas

7,7% 66.90%
Normal
1.1 Latar Belakang
Prevalensi peningkatan total kolesterol dan trigliserida
• Eropa : 54% (untuk kedua jenis kelamin)
• Amerika 48% (untuk kedua jenis kelamin)
Di indonesia angka kejadian hiperkolesterolemia pada penelitian MONICA I
• Pria : 11,4 %
• Wanita : 13,4 %
Terjadi peningkatan pada penelitian MONICA II
• Pria : 14 %
• Wanita : 16,2 %
1.2 Rumusan Masalah
“Apakah terdapat hubungan antara kadar
kolesterol total dan kadar trigliserida
dalam darah dengan kejadian obesitas?”
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Mengetahui apakah ada hubungan antara kadar kolesterol total dan kadar
trigliserida dalam darah dengan kejadian obesitas.
1.3.2 Tujuan Khusus
• Mengetahui prevalensi dan karakteristik kejadian obesitas pada pasien yang
melakukan pemeriksaan profil lipid di laboratorium RSUD H Abdul Manap kota
Jambi.
• Mengetahui gambaran profil lipid pada pasien yang melakukan pemeriksaan
laboratorium RSUD H Abdul Manap kota Jambi.
• Mengetahui hubungan antara kadar kolesterol total dan trigliserida dengan
obesitas pada pasien yang melakukan pemeriksaan profil lipid di laboratorium
RSUD H Abdul Manap kota Jambi.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Bagi Peneliti
• Menambah wawasan dan ilmu pengetahuan
• Memperoleh pengalaman belajar
• Menerapakan ilmu kedokteran yang dimiliki

1.4.2 Bagi Masyarakat


• Memudahkan masyarakat untuk melakukan deteksi dini
• Menumbuhkan kepedulian dan kepekaan masyarakat terhadap informasi tentang
kolesterol, trigliserida dan obesitas
1.4.3 Bagi Perkembangan Ilmu Kedokteran

• Menjadi data awal penelitian selanjutnya


• Mengembangkan pengetahuan mengenai kolesterol, trigliserida dan obesitas
• Mengembangkan pengetahuan mengenai hubungan kadar kolesterol total dan trigliserida
dengan kejadian obesitas

1.4.4 Bagi Pemerintah


• Sebagai masukan bagi instansi pendidikan, kesehatan, media informasi dan komunikasi
serta pihak-pihak terkait dalam melaksanakan penyuluhan kesehatan untuk
meningkatkan pengetahuan tentang kolesterol dan trigliserida dan hubungannya dengan
kejadian obesitas.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Lemak
Istilah lemak digunakan pada suatu golongan senyawa yang dapat larut dalam
pelarut organik dan tidak mudah larut dalam air.
Lemak dibagi menjadi lima kelompok berdasarkan struktur kimianya :
a. Derivat sterol atau kolesterol
b. Asam lemak
c. Ester gliserol atau Trigliserida
d. Derifat Sfingosin
Metabolisme Lemak
Lemak Darah
Lemak darah secara prinsip meliputi kolesterol, trigliserida dan fosfolipida.

KOLESTEROL

LEMAK DARAH TRIGLISERIDA

FOSFOLIPID
Gambar 2.1 Peta konsep dari kolesterol
Sumber: Champe et al. Biochemistry. USA
Tabel Penyebab tingginya kadar lemak
Kolesterol Trigliserida
Diet kaya lemak jenuh & kolesterol Diet kaya kalori
Sirosis Penyalah-gunaan alkohol akut
Diabetes yang tidk terkontrol dengan baik Diabetes yang sangat tidak terkontrol
Kelenjar tyroid yang kurang aktif Gagal ginjal
Kelenjar hypopise yang terlalu aktif Obat-obatan tertentu :
- Estrogen
- Pil KB
- Kortikosteroid
- Diuretik tiazid (pada keadaan tertentu)
- Keturunan
Gagal ginjal
Porfiria
Keturunan

Tingginya kadar lemak darah seperti kolesterol dan trigliserida disebut sebagai hiperlipidemia yang
dimana keadaan ini beresiko terjadi penumpukan lemak dan berujung pada obesitas
Pemeriksaan Kadar Kolesterol Total dan Trigliserida
Pada prinsip tes kolesterol total dan tes trigliserida dilakukan metode kolorimetrik
enzimatik dimana intensitas warna yang terbentuk dapat ditentukan dengan
mengukur absorbansnya pada rentang panjang gelombang 480-550 nm dan
intensitas warna yang terbentuk ditentukan dengan fotometri. Pemeriksaan ini
menggunakan alat spektrofotometer
• Untuk pemeriksaan ini pasien disuruh untuk puasa minimal 12 jam atau maksimal
14 jam, sampel darah diperoleh melalui vena punksi pada vena mediana cubiti
dengan menggunakan disposible syringe 10 cc.
• Diambil darah sebanyak 5 mL tanpa antikoagulan agar darah dapat membeku
kemudian disentrifuge 3000 rpm selama 10 menit untuk mendapatkan serum.
• Setelah itu serum dipisahkan dari bekuan darah dan siap untuk dilakukan
pemeriksaan kadar kolesterol total dan kadar trigliserida yg akan di proses dengan
alat spektrofotometer
Indeks Massa Tubuh (IMT)
• Cara sederhana menentukan status gizi, khususnya yang berkaitan dengan
kekurangan atau kelebihan berat badan.
Rumus Perhitungan IMT

Berat Badan (Kg)


IMT = -------------------------------------------------------
Tinggi Badan (m) X Tinggi Badan (m)

Keterangan :

IMT = Indeks massa tubuh

BB = Berat badan (kg)

TB = Tinggi badan (meter)


Patofisiologi
Terjadinya ketidak seimbangan antara asupan energi dengan keluaran energi  kelebihan energi yang tersimpan dalam bentuk
jaringan adiposa.

Komponen mekanisme neurohormonal untuk regulasi keseimbangan energi (mempengaruhi berat badan) :
Menghasilkan
sinyal humoral
Sistem dari jaringan
Central Aferen adiposa (leptin),
Terdapat pada
Processing pankreas (insulin),
hipotalamus, Unit
yang mana akan dan abdomen
terintegrasi (ghlerin)
dengan sinyal Sistem
aferen efektor Membawa
perintah dari
hipotalamyc
nuclei dalam
bentuk reaksi
untuk makan
dan pengeluaran
Aktivasi dan Inhibisi jalur energi.
Anabolisme serta Katabolisme
Hubungan kadar kolesterol total dan trigliserida dengan
Kejadian Obesitas
Kerangka Teori
 Pengukuran IMT

Faktor yang mempengaruhi obesitas


Obesitas Penyakit kardiovaskular seperti Arterosklerosis, Jantung
Usia
koroner, hipertensi dan stroke
Jenis kelamin
Hiperlipidemia
Aktifitas Fisik
Diabetes Melitus
Pola Konsumsi

Peningkatan kadar kolesterol total


Peningkatan kadar trigliserida Distribusi lemak tubuh meningkat
Pencegahan peningkatan kadar Lemak darah dan Obesitas :

Kontrol pemeriksaan profil lipid


Pengaturan pola makan
Peningkatan jaringan adiposa Gizi makanan seimbang
Diet
Peningkatan aktifitas fisik atau Olahraga teratur

Dimetabolisme oleh tubuh

Meningkatkan Resiko penyakit tidak menular (PTM)

Peningkatan transport lemak darah


Kerangka Konsep
 Variabel Independen : Variabel dependen :
-Kadar kolesterol total Kejadian obesitas
-Kadar trigliserida

Variabel Confounding:
-Usia
-Jenis kelamin
-Aktifitas Fisik
• Hipotesis -Pola Konsumsi

Ada hubungan antara kadar kolesterol total dan kadar trigliserida dengan kejadian obesitas

• Subhipotesis
• Ada hubungan usia dengan obesitas
• Ada hubungan jenis kelamin dengan obesitas
• Ada hubungan aktivitas fisik dengan obesitas
• Ada hubungan pola konsumsi dengan obesitas
BAB 3
METODE PENELITIAN
Jenis dan Rancangan Penelitian
• Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan pengamatan cross sectional
(potong lintang) untuk menilai hubungan antara kadar kolesterol total dan kadar
trigliserida dalam darah dengan kejadian obesitas. Studi ini dilakukan dengan
proses pengambilan data variabel x dan variabel y dalam satu kali pengamatan.

Tempat dan Waktu Penelitian


• Penelitian telah dilaksanakan di laboratorium patologi klinik RSUD H. Abdul Manap
guna terpenuhinya jumlah sampel yang dibutuhkan dan merupakan rumah sakit
rujukan pertama dari puskesmas di kota jambi. Waktu penelitian dilakukan pada
juli 2017.
Populasi dan Sampel
• Populasi
Populasi target adalah seluruh pasien dengan usia ≥ 18 tahun yang
melakukan pemeriksaan kadar kolesterol total dan kadar trigliserida
ke laboratorium patologi klinik RSUD H. Abdul Manap.
• Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian pasien yang melakukan
pemeriksaan profil lipid di laboratorium patologi klinik RSUD H. Abdul
Manap yang memenuhi kriteria inklusi.
Pengumpulan Data
• Data Primer
Data primer adalah data yang dikumpulkan langsung dari responden yang meliputi identitas
responden serta wawancara utuk mengetahui karakterisitik responden (jenis kelamin, umur, pola
konsumsi, aktifitas fisik) dan melakukan pengukuran Indeks Massa Tubuh berupa berat badan
dan tinggi badan responden.

• Data Sekunder
Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari laboratorium patologi klinik setelah mendapat
persetujuan dari responden, yaitu meliputi pemeriksaan kadar kolesterol total dan kadar
trigliserida.
Definisi Operasional
NO Variabel Penelitian Definisi Operasional Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur Skala Ukur

1. Kadar kolesterol Merupakan kadar yang terkandung dalam Pengukuran kolesterol Spuit 3cc, lancet steril, kapas 1. <200 mg/dL : Normal Katagorik
total lemak darah yg berupa lipid amfipatik total melalui dan alkohol, torniquet, rak 2. ≥200 mg/dL : Tinggi
dalam darah dan juga kompenen pemeriksaan tabung, tabung serum,
structural esensial pada membran laboratorium yaitu tes sentrifuge, mikropipet, tabung
plasma. Dan juga dapat diketahui kadar kolesterol total dengan reaksi, spektrofotometer
tersebut dengan pemeriksaan profil lipid metode enzimatik dan Prestige 1024i.
di laboratorium patologi klinik (mg/dL) kolorimetrik.

2. Kadar Trigliserida Merupakan kadar yang terkandung dalam Pengukuran kadar Spuit 3cc, lancet steril, kapas 1. <150 mg/dL : Normal Katagorik
lemak darah yg meliputi lemak netral trigliserida melalui dan alkohol, torniquet, rak 2. ≥150 mg/dL : Tinggi
dalam darah yang masing-masing terdiri pemeriksaan tabung, tabung serum,
dari kombinasi gliserol dengan tiga (tri) laboratorium yaitu tes sentrifuge, mikropipet, tabung
molekul asam lemak melekat padanya. trigliserida dengan reaksi, spektrofotometer
Dan juga dapat diketahui kadar tersebut metode enzimatik dan Prestige 1024i
dengan pemeriksaan profil lipid di kolorimtrik
laboratorium patologi klinik (mg/dL)

3. Obesitas Obesitas adalah akumulasi kelebihan Hasil penghitungan IMT Timbangan merk Camry dan 1. Tidak obesitas (normal) : Kategorik
jaringan lemak dalam tubuh yang terjadi (Indeks Massa Tubuh) Microtoise 2m IMT 18-25,0 kg/m2
akibat konsumsi makanan terlalu banyak BB/(TB)2 2. Obesitas: IMT >25
dikombinasikan dengan aktivitas otot kg/m2
yang tidak memadai dan merupakan
penyakit yang dihasilkan dari dominasi
sintesis lemak dan penyimpanan atas
penghancuran lemak.
Definisi Operasional
NO Variabel Penelitian Definisi Operasional Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur Skala Ukur
4. Usia Lama waktu hidup responden yang Kuesioner dengan langsung Kuesioner 1. Muda (18-45 tahun) Ordinal
dihitung dalam tahun dengan cara menanyakan kepada 2. Tua (>45 tahun)
mengurangi tanggal dan tahun survey responden
dengan tanggal dan tahun lahir
responden
5. Jenis kelamin tanda fisik yang yang terlihat dari Kuesioner dengan langsung Kuesioner 1. Laki-kali Numerik
penampakan luar responden yang menanyakan kepada 2. Perempuan
dinyatakan dalam jenis kelamin laki-laki responden
dan jenis kelamin perempuan.

6. Aktifitas fisik setiap gerakan tubuh yang memerlukan Kuesioner dengan langsung Kuesioner 1. Ringan Katagorik
pengeluaran energi yang berupa menanyakan kepada 2. Sedang
frekuensi waktu kerja, frekuensi responden 3. Berat
berolahraga dan juga waktu istirahat dan
hasil tersebut dapat diketahui bahwa
aktifitas tersebut termasuk berat, sedang
atau ringan.
7. Pola Konsumsi Yaitu berupa frekuensi makan yang Kuesioner dengan langsung Kuesioner 1. Kurang Katagorik
dihitung dalam sehari, jumlah makanan menanyakan kepada 2. Cukup
yang dikonsumsi serta kandungan gizi responden 3. Lebih
yang dikonsumsi sehingga dapat dinilai
pola konsumsi tersebut kurang, cukup,
atau lebih.
Etika Penelitian
 Permohonan untuk menjadi responden.
 Penyampaian lembar persetujuan (Informed Consent) kepada responden.
 Tidak mencantumkan nama responden  digantikan dengan kode nama.
 Menjamin kerahasian responden.
Alur Penelitian
Persetujuan penelitian dari Rumah sakit

Pengisian persetujuan penelitian

Kriteria inklusi dan eksklusi

Wawancara dan pengisian kuesioner

Pengukuran Berat Badan, Tinggi Badan dan penghitungan IMT

Melihat dan mencatat hasil pemeriksaan profil lipid di laboratorium

Pengolahan data yang telah didapat

Analisis data menggunakan komputer

Kesimpulan
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambaran Karakteristik responden
Karakteristik Jumlah Persentase (%)
(orang)
Umur
Muda (18-45 tahun) 36 33,6
Tua (>45 tahun) 71 66,4
Jenis kelamin
Laki-laki 46 43,0
Perempuan 61 57,0
IMT (kg/m2)
Normal (18-25) 58 54,2
Gemuk (>25) 49 45,8
Kadar kolesterol total (mg/dL)
Normal (<200) 43 40,2
Tinggi (≥200) 64 59,8
Kadar Trigliserida (mg/dl)
Normal (<150) 59 55,1
Tinggi (≥150) 48 44,9
Gambaran Pola Konsumsi dan Aktifitas Fisik Responden
Pola Konsumsi
Aktifitas Fisik

5
58 35 5%
baik 33% 67 ringan
54 49
% 62%
46% sedang
buruk
berat
Data simpulan numerik
Variabel Mean Median Min-Max SD
Umur (tahun) 51,14 53 20-76 13,22
IMT (kg/m2) 24,59 24,56 18,14-41,79 4,32

Kadar kolesterol total (mg/dl) 215,59 210,00 87-412 58,14

Kadar trigliserida (mg/dl) 191,27 135,00 46-1015 159,64


Hubungan antara kadar kolesterol total dengan kejadian
obesitas
IMT Nilai P OR 95% CI
Kadar kolesterol Gemuk Normal
total (mg/dL) n % n %

Tinggi (≥ 200) 25 51,0 39 67,2 0,088 0,507 0,232-1,111

Normal (< 200) 24 49,0 19 32,8

jumlah 49 100 58 100

 Kadar kolesterol total tinggi dengan IMT normal sebesar 67,2 %


 Kadar kolesterol total normal dengan IMT normal sebesar 32,8 %
 P= 0,088 (>0,05) Ho diterima
Hubungan antara kadar trigliserida dengan kejadian
obesitas
IMT Nilai P OR 95% CI
Kadar trigliserida Gemuk Normal
(mg/dL) n % n %

Tinggi (≥ 150) 20 40,8 28 48,3 0,440 0,739 0,343-1,593

Normal (<150) 29 59,2 30 51,7

jumlah 49 100 58 100


 Kadar trigliserida tinggi dengan IMT normal sebesar 48,3 %
 Kadar triglisrida normal dengan IMT normal sebesar 51,7 %
 P= 0,440 (>0,05) Ho diterima
Hubungan antara umur dengan kejadian obesitas
IMT Nilai P OR 95% CI
Umur (tahun) Gemuk Normal
n % n %
Muda (18-45) 17 34,7 19 32,8 0,833 0,917 0,410-2,049

Tua (>45) 32 65,3 39 67,2

 Umur muda dengan IMT gemuk sebesar 34,7 %


 Umur tua dengan IMT gemuk sebesar 65,3 %
 P= 0,833 (>0,05) Ho diterima
Hubungan antara jenis kelamin dengan kejadian
obesitas
IMT OR 95%CI
Nilai P

Jenis kelamin Gemuk Normal


n % n %
Laki-laki 16 32,7 30 51,7 0,047 0,453 0,206 - 0,996

Perempuan 33 73,5 28 74,1

jumlah 49 100 58 100

 Jenis kelamin laki-laki dengan IMT normal sebesar 51,7 %


 Jenis kelamin perempuan dengan IMT gemuk sebesar 73,5 %
 P= 0,047 (<0,05) Ho ditolak
Hubungan antara pola konsumsi dengan kejadian
obesitas
IMT OR 95%CI
Nilai P

Pola konsumsi Gemuk Normal


n % n %
Buruk 37 75,5 21 36,2 0,000 5,433 2,338 - 12,622

Baik 12 24,5 37 63,8

jumlah 50 100 57 100

 Pola konsumsi buruk dengan IMT gemuk sebesar 75,5 %


 Pola konsumsi baik dengan IMT gemuk sebesar 24,5 %
 P= 0,000 (<0,05) Ho ditolak
Hubungan antara aktifitas fisik dengan kejadian
obesitas
IMT Nilai P OR 95%CI

Aktifitas fisik Gemuk Normal


n % n %
Ringan 37 75,5 30 51,7 0,036 2,201 1,076 - 4,5062

Sedang 10 20,4 25 43,1

Berat 2 4,1 3 5,2


jumlah 50 100 57 100

 Aktifitas fisik ringan dengan IMT gemuk sebesar 75,5 %


 Aktifitas fisik sedang dengan IMT gemuk sebesar 20,4 %
 Aktifitas fisik berat dengan IMT normal sebesar 5,2 %
 P= 0,036 (<0,05) Ho ditolak
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
• Prevalansi obesitas pada pasien di instalasi patologi klinik RSUD H Abdul
Manap Kota Jambi adalah 45,8 %.
• Rata-rata Kadar Kolesterol Total pada pasien di instalasi patologi klinik RSUD
H. Abdul Manap adalah 215,59 dengan mayoritas kadar kolesterol total
dalam kelompok kategori tinggi ≥ 200 mg/dl (59,8%).
• Rata-rata Kadar trigliseridapada pasien di instalasi patologi klinik RSUD H.
Abdul Manap adalah 191,27 dengan mayoritas kadar trigliserida dalam
kelompok kategori normal < 150 mg/dl (55,1%).
• Tidak ada hubungan antara kejadian obesitas dengan kadar kolesterol total
(P = 0,088) yang derajat keeratannya sangat rendah pada pasien di instalasi
patologi klinik RSUD. H. Abdul Manap kota Jambi tahun 2017.
• Tidak ada hubungan antara kejadian obesitas dengan kadar trigliserida (P =
0,440) yang derajat keeratannya sangat rendah dan kadar trigliserida pada
pasien di instalasi patologi klinik RSUD. H. Abdul Manap.
Saran
• 5.2.1 Bagi Pemerintah
• Diharapkan penelitian ini dapat menjadi informasi tentang kejadian obesitas serta dapat
menjadi kajian dalam mencegah kejadian obesitas dalam program pencegahan obesitas
di kota Jambi
• Lebih meningkatkan lagi kegiatan penyuluhan tentang pola konsumsi seta lebih banyak
membuat kegiatan dengan hal-hal yang berkaitan dengan peningkatan aktifitas fisik bagi
masyarakat kota Jambi.
• 5.2.2 Bagi Masyarakat
• Masyarakat diharapkan dapat meningkatkan aktiftas fisik untuk dapat mencegah
terjadinya obesitas baik pada anak maupun dewasa
• Diharapkan adanya perbaikan pola konsumsi pada masyarakat agar terhindar dari
obesitas yang masih menjadi masalah kesehatan di lingkungan masyarakat
• Masyarakat diharapkan untuk sering melakukan pemeriksaan profil lipid sebagai
pencegahan dini terhadapat penyakit tidak menular yang diakibatkan tingginya kadar
profil lipid.
Saran
• 5.2.3 Bagi Peneliti
• Diharapkan penelitian ini menjadi informasi tambahan tentang resiko kejadian obesitas yaitu kurangnya
aktifitas fisik,buruknya pola konsumsi, serta perempuan yang beresiko mengalami obesitas.
• Hasil penelitian ini diharapkan dapat disampaikan oleh peneliti kepada orang terdekat mengenai
perbaikan pola konsumsi, peningkatan aktifitas fisik sebagai pencegahan terhadap obesitas.
• 5.2.3 Bagi Perkembangan Ilmu Kedokteran dan Peneliti Lain
• Perlu pengkajian terhadap variable-variabel lain yang mungkin akan mempengaruhi kejadian obesitas,
seperti perilaku merokok, faktor genetik, kelompok ras dan sebagainya.
• Variasi karakteristik responden perlu ditambah agar terdapat keanekaragaman populasi di dalam
penelitian.
• Diharapkan ada variasi kuisoner gaya hidup untuk melihat faktor – faktor yang mempengaruhi populasi
dan kejadian obesitas.
• Perlu dikaji tentang perbedaan Indeks Massa Tubuh yang mengukur total lemak keseluruhan dengan
lingkar pinggang yang mengukur central adiposity.

Anda mungkin juga menyukai