Anda di halaman 1dari 11

KELOMPOK 3

KDRT
Aulia Ramadhita
Inge Ajeng P
Linda G
Risa Tri O
M. Fatihudin
Dadan Darajat
Pola perilaku yang penuh
penyerangan dan pemaksaan, termasuk
penyerangan secara fisik, seksual, dan
psikologis, demikian pula pemaksaan secara
ekonomi yang digunakan oleh orang dewasa
atau remaja terhadap pasangan intim
mereka dengan tujuan untuk mendapatkan
kekuasaan dan kendali atas diri mereka
(Ichamor, 2009).

Apa itu KDRT .....????


Faktor-faktor yang mendorong
terjadinya tindak Kekerasan Dalam
Rumah Tangga

Adanya hubungan kekuasaan yang tidak seimbang


antara suami dan istri.

Ketergantungan ekonomi.

Kekerasan sebagai alat untuk menyelesaiakan konflik.

Persaingan

Frustasi.
Dampak Kekerasan Dalam Rumah Tangga
Dampak pada istri :
- Perasaan rendah diri, malu dan pasif
- Gangguan kesehatan mental seperti
Dampak pada suami : kecemasan yang berlebihan, susah makan
- Merasa rendah diri, dan susah tidur
pemalu, dan pesimis - Mengalami sakit serius, luka parah dan
- Pendiam, cepat cacat permanen
tersinggung, dan suka - Gangguan kesehatan seksual
menyendiri - Menderita rasa sakit fisik dikarenakan luka
sebagai akibat tindakan kekerasan
- Kekerasan seksual dapat mengakibatkan
turun atau bahkan hilangnya gairah seks,
karena istri menjadi ketakutan dan tidak
Dampak pada anak : bisa merespon secara normal ajakan
- Mengembangkan prilaku agresif berhubungan seks
dan pendendam
- Mimpi buruk, ketakutan, dan
gangguan kesehatan
- Kekerasan menimbulkan luka,
cacat mental dan cacat fisik
Pencegahan

1. Keluarga wajib
2. Harus dikembangkan
mengamalkan ajaran
komunikasi timbal balik
agama
3. Isteri 4. Kalau ada masalah harus
wajib mendidik anak diselesaikan dengan dialog yang
sejak kecil baik

5. Jika terjadi pertengkaran serius, salah satu atau kedua-


duanya harus meminta kepada orang yang dituakan untuk
memediasi.
Penanganan KDRT

1. Isteri dan suami lakukan dialog. Keduanya harus cari solusi atas masalah
yang dihadapi untuk memecahkan masalah yang menjadi penyebab
terjadinya KDRT. Jika anak-anak sudah mulai besar, ajak mereka supaya
berbicara kepada bapak, kalau KDRT dilakukan bapak (suami).
2. Selesaikan masalah KDRT dengan kepala dingin. Cari waktu yang tepat
untuk sampaikan bahwa KDRT bertentangan hukum negara, hukum
agama, budaya dan adat-istiadat masyarakat.
3. Laporkan kepada keluarga yang dianggap berpengaruh yang bisa
memberi jalan keluar terhadap penyelesaian masalah KDRT supaya
tidak terus terulang.
4. Kalau sudah parah KDRT seperti korban sudah luka-luka, maka dilakukan
visum.
5. Laporkan kepada yang berwajib telah terjadi KDRT. Melapor ke polisi
merupakan tindakan paling terakhir karena bisa berujung kepada
perceraian.
1. Airway
• Perhatikan dan tangani jalan nafas.
2. Breathing
• Perhatikan pola nafas
3. Circulation
• Kaji, tetapkan, dan tangani status asam basa dan elektrolit.
• Perhatikan perdarahan dan control perdarahan jika ada.
• Perhatikan status jantung ( denyut nadi, suara,aliran)
Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Kekerasan Dalam
Rumah Tangga

Pengkajian

Kecemasan

1. Perilaku : Gelisah, ketegangan fisik, tremor, gugup, bicara


cepat, menarik diri dari hubungan personal,
mengahalangi, menarik diri dari hubungan interpersonal,
melarikan diri dari hubungan intrapersonal.

2. Stresor Pecetus : Stesor penscetus mungkin berasal dari sumber internal dan
sumber eksternal. Stressor pencetus dibagi menjadi dua kategori. Kategori
pertama yaitu ancaman terhadap integritas seseorang meliputi 4. Gangguan Tidur
ketidakmampuan fisiologis yang akan datang atau menurunnya kkapasitas Perilaku
untuk melakukan aktivitas hidup sehari-hari. Katagori kedua yaitu ancaman Sumber koping : dukungan social dari keluarga, teman, dan
terhadap system diri seseorang dapat membahayakan identitas, harga diri, dan pemberi pelayanan juga merupakan sumber yang penting.
fungsi social yang terintegrasi seseorang. Mekanisme koping : represi perasaan, konflik, menyangkal
masalah psikologis.
Gangguan Seksual
Perilaku
3. Mekanisme koping : Tingkat kecemasan seseorang dapat menimbulkan dua Factor predisposisi
mekanisme koping. Mekanisme yang pertama adalah mekanisme yang Faktoer pencetus
berorientasi pada tugas yaitu upaya yang disadari, dan berorientasi pada Mekanisme koping
tindakan untuk memenuhi secara realistic tuntutan situasi stress(Perilaku
menyerang untuk mengatasi hambatan pemenuhan, perilaku menarik diri
secara fisik maupun psikologik untuk memindahkan sumber stress, perilaku
kompromi untuk mengubah tujuan). Mekanisme yang kedua adalah
mekanisme pertahan ego yang membantu mengatasi ansietas.
Diagnosa Keperawatan

1. Kecemasan
2. Ansietas
3. Inefektif koping
4. Ketakutan
5. Gangguan Tidur
DAFTAR PUSTAKA
• Httpmogerrbwubaloks.blogspot.co.id201110aske
p-pk-rumah-tangga-kdrt.html,
dikases tanggal 2 November 2015, pukul 11.30
WIB.
• https://musniumar.wordpress.com/2012/07/09/
pencegahan-dan-penanganan-kekerasan-dalam-
rumah-tangga-kdrt/, dikases tanggal 2 November
2015, pukul 12.40 WIB.
• Stuart, Gail Wiscarz. 1998. Buku Saku Kperawatan
Jiwa. Jakarta : EGC.

Anda mungkin juga menyukai