Anda di halaman 1dari 30

CASE FRAKTUR

DISLOKASI HEAD
FEMUR
NIA FEBRINA
030 11 214

PEMBIMBING: dr. David Idrial Sp. OT


IDENTITAS
 Nama : Tn. T
 TTL : Majalengka, 18 agust 1993
 Jenis Kelamin : Laki – laki
 Alamat : jlan candrajaya kec. sukamaju
 Agama : Islam
 No. RM : 01073932
 Tanggal Masuk : 03 januari 2017 / Pukul. 03.20 WIB
POST KLL DI JALAN TOL

KELUHAN UTAMA
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
• Os datang ke IGD RSUD Budhi Asih pada pukul 03:20 bersama 3
temannya yang mengalami kecelakaan lalu lintas di jalan tol. Mobil
yang mereka kendarai menabrak mobil truck dengan kecepatan tinggi
. pada saat kejadian pasien berada di tengah antara kedua temannya.
pasien terjebak didalam mobil dengan posisi kaki menekuk ke dalam.
Pada saat kejadian pasien masih dalam kondisi compos mentis, kaki
tidak bisa di gerakan disertai nyeri dari pinggang ke bawah dan
bengkak
• Riwayat Penyakit Dahulu :
Hipertensi, diabetes mellitus, asma ,alergi disangkal

• Riwayat Penyakit Keluarga :


Riwayat diabetes mellitus, penyakit ginjal, asthma, hipertensi pada
keluarga disangkal os.

• Riwayat Kebiasaan :
Os mengaku tidak pernah mengkonsumsi minuman alcohol,
merokok, narkoba
PEMERIKSAAN FISIK

• Keadaan Umum • Kepala : normocephali , distribusi rambut merata


• Mata : conjungtiva anemis (- / -) , sclera ikterik
Kesan Sakit : tampak sakit berat (- /-)
• Hidung: deformitas (-), septum deviasi (-) , secret
Kesadaran : compos mentis (-)
Kesan Gizi : gizi cukup • Telinga : normotia, liang telinga
lapang, , secret (-/-)
• Tanda Vital • Mulut : simetris, kering (+) , sianosis (-),
Tekanan darah : 120 / 70 mmHg •
• Leher : KGB tidak teraba pembesaran
Tekanan nadi : 70x/menit :
Suhu : 36,8˚C • Paru : SN Ves +/+, Ronkhi -/- , wheezing -/-
• Jantung : SI S2 Reguler, murmur -, gallop –
Frekwensi nafas : 20 x/menit
• Abdomen : NORMAL
• Ekstremitas bawah : deformitas(+), jejas (+),
oedem (+) , hematom (+)
STATUS LOKALIS
Femur dextra Femur sinistra
Look Deformitas (+), oedem (+) Deformitas (+), oedem (+), hiperemis (-),
hiperemis (+), jejas (-), jejas (+), hematom (+)
hematom (+)
Feel Suhu tidak hangat, nyeri Suhu tidak hangat , nyeri tekan (+)
tekan (+)
Move Aktif : keterbatasan gerak Aktif : keterbatasan gerak sendi karena sakit
sendi karena sakit. Pasif : ada keterbatasan gerak sendi
Pasif : ada keterbatasan gerak
aktif karena sakit
PEMERIKSAAN LAB 03/01/2017
Nilai GDS 133 mg/dl < 110
Jenis Hasil Satuan
normal FAAL HEMOSTASIS
pemeriksaan
Protrombin time
Hematologi - kontrol 14.00 Detik 12-17

Leukosit 23,2 * Ribu / 3,8-10.6 - Pasien 14.3 detik

4,4 -5,9 Masa tromboplastin


Eritrosit 4,2 Juta/
- kontrol 33,2 Detik
Hemoglobin 12,5 * g/dl 13.2-17.3
- pasien 33,2 Detik 20-40
Hematocrit 37 * % 40-52 HATI
150-440 AST/SGOT 57 * mU/dl < 33
Trombosit 312 Ribu
ALT/SGPT 38 mU/dl < 50
Mcv 88,0 Fl 80-100
GINJAL
MCH 29,8 Pg 26-34 13-43
Ureum 23 mg/dl
MCHC 33,7 g/dl 32-36 Kreatinin 0,87 Mg/dl <12

RDW 11,9 * % < 14


FOTO 03/01/2017 FOTO POST OP
FOLLOW UP
FOLLOW UP 04/01/2017
S Nyeri di bagian pinggul, nyeri seperti di tusuk-ditusuk di malam hari
O Keadaan lemah, kesadaran : compos mentis
TD; 110/70 S : 36 ⁰ C
N : 80x/m RR: 20x/m
A Post CR dislokasi hip bilateral
P Terapi lanjut, skin traksi beban kurangin 3 kg
FOLLOW UP 10/01/2017 Jenis Hasil Satuan Nilai normal

S Keluhan nyeri berkurang, terasa pemeriksaa


kebas di kaki kanan dan kiri n

O TD: 110/70 S: 36 Leukosit 12,5 * Ribu/uL 3,8 -10,6

N: 82x/m RR: 20x/m Eritrosit 3,4 * Juta/uL 4,4 – 5,9


Hemaglobin 10,1 * g/dL 13,2 – 17,3
A Post CR dengan dislokasi hip bilateral
Pre Orif head femur sinistra Hematocrit 30 * % 40- 52
Trombosit 369 Ribu/uL 150 - 440
P Pertahankan skin traksi 3 kg
LED 73* mm/jam 0-30
Aff infus
Rencana op orif 12/01/2017 MCV 88,2 fL 80-100
MCH 29,7 pg 26-34
MCHC 33, 7 g/dL 32 - 36
RDW 10,7 % < 14
Foto pre ORIF FOTO POST
Follow up post ORIF
Instruksi ruangan
FOLLOW UP 12/01/2017 • Assering 15 tts/ mnt
S Keluhan nyeri sudah berkurang • Inj. Ketorolac
O TD : 120/80 S : 36,2 • Inj. Ranitidin
N : 80x/m RR: 20x/m
A Post CR Dislokasi hip bilateral +
fraktur head femur sinistra
P Di lakukan tindakan fluoroscopy
kesan tranlosi < 1 mm
RESUME
• RESUME :
• Pasien laki-laki usia 23 tahun datang ke IGD RSUD Budhi Asih pada
pukul 03:20 bersama 3 temannya yang mengalami kecelakaan lalu
lintas di jalan tol. Mobil yang mereka kendarai menabrak mobil truck
dengan kecepatan tinggi . pada saat kejadian pasien berada di tengah
antara kedua temannya. pasien terjebak didalam mobil dengan posisi
kaki menekuk ke dalam. Pada saat kejadian pasien masih dalam
kondisi compos mentis, kaki tidak bisa di gerakan disertai nyeri dari
pinggang ke bawah dan bengkak. Saat di igd di lakukan pemeriksaan
penunjang ronsen kruris, lumbo pelvis ditemukn dislokasi kaput
femur kiri, kemudian dilakukan operasi saat siang hari.
TATALAKSANA
NONMEDIKA MENTOSA MEDIKAMENTOSA
• Edukasi pasien tentang • Assering 500 cc / jam
penyakitnya dan apa yang boleh
dan tidak boleh dilakukan untuk • Inj. TT
penyembuhan dan pembatasan • ATS 1 ampul
gerak agar tidak menyebabkan
• Inj. Keterolac 1 ampul
kerusakan pada paha dan pinggul
lebih lanjut • Ranitidine 1 ampul
• Menggunakan alat bantu
ANATOMI
• Femur adalah tulang terpanjang dan
terberat dari tubuh. Femur terdiri
dari bagian proksimal, corpus dan dist
al. Bagian proksimal femur terdiri dari
caput, collum dan 2(dua) trochanter
(major dan minor). Diantara
trochanter major dan minor terdapat
crista intertrochanterica.
Bagian distal femur terbagi menjadi
dua oleh lengkungan spiral menjadi
condylus medial dan lateral. Condilus
femoral ini membentuk sendi dengan
condilus tibia dan disebut articulation
genu.
Femur terletak di asetabulum oleh
5 ligament yang terpisah:

• ligament iliofemoral
• Ligament pubofemoral
• Ligament ischiofemoral
• Ligament trasverse acetabular
• Ligament femoral head
TINJAUAN PUSTAKA FRAKTUR
DEFINISI ETIOLOGI
• Fraktur merupakan suatu keadaan • Langsung:
dimana terjadi disintegritas tulang,
penyebab terbanyak adalah insiden tulang patah pada titik terjadinya
kecelakaan, tetapi faktor lain kekerasan
seperti proses degeneratif juga • Tidak langsung:
dapat berpengaruh terhadap
kejadian fraktur. Fraktur adalah menyebabkan patah tulang di
suatu patahan pada kontinuitas tempat yang jauh dari tempat
struktur tulang berupa retakan, terjadinya kekerasan.
pengisutan ataupun patahan yang
lengkap dengan fragmen tulang • Patologis : stress dan kelemahan
bergeser. tulang
KLASIFIKASI
Hubungan tulang dengan jaringan
sekitarnya Bentuk garis fraktur
• FRAKTUR TERBUKA : bila
terdapat hubungan antara fragmen
tulang dengan dunia luar karena
adanya perlukaan di kulit.
• FRAKTUR TERTUTUP: bila
tidak terdapat hubungan antara
fragmen tulang dengan dunia luar
TINJAUAN PUSTAKA
FRAKTUR FEMUR DISLOKASI FEMUR
• Fraktur adalah hilangnya • Dislokasi kaput femur adalah
kontinuitas tulang, tulang
rawan, baik yang bersifat total keadaan dimana kaput femur
maupun sebagian. Fraktur keluar dari socketnya pada
Femur atau patah tulang paha tulang panggul (pelvis).
adalah rusaknya kontinuitas Dislokasi sendi panggul
tulang pangkal paha yang
disebabkan oleh trauma biasanya disertai dengan luka
langsung, kelelahan otot, dan di bagian lain, seperti fraktur
kondisi tertentu, seperti pelvis dan tungkai, back
degenerasi tulang atau
osteoporosis 3 injuries, atau head injuries.
EPIDEMIOLOGI
FRAKTUR FEMUR DISLOKASI FEMUR
• Berdasarkan data yang • Dislokasi pinggul posterior lebih
sering ditemukan dibanding dislokasi
dikumpulkan oleh Unit Pelaksana pinggul anterior yaItu sekitar 90 %
Teknis Terpadu dari semua jenis dislokasi hips.
Imunoendokrinologi Fakultas Frekuensi menurun dengan
dipakainya sabuk pengaman ketika
Kedokteran Universitas Indonesia berkendaraan. Anterior dan central
pada tahun 2006 diIndonesia dari dislokasi terjadi sekitar 10% dari
seluruh dislokasi hips. Insidensi
1.690 kasus kecelakaan lalu lintas, congenital hip dislocations kira kira 1
249 kasus atau dari 500 populasi. Data penelitian
14,7%nyamengalami fraktur menyebutkan bahwa prevalensi
congenital hip dislocation kira kira
femur4 587.310 kasus.
ETIOLOGI
FRAKTUR FEMUR DISLOKASI FEMUR
• HIGHT ENERGY • KONGENITAL
• LOW ENERGY • TRAUMA
• STRESS ENERGY • PATOLOGI
MEKANISME TRAUMA
KECELAKAAN MOBIL
PATOFISIOLOGI
KLASIFIKASI
FRAKTUR FEMUR DISLOKASI FEMUR
• Fraktur femur proksimal • Disloksi posterior
 Colum femoris • Dislokasi anterior
Sub trocanter: • Dislokasi Central
• Fraktur corpus femur
• Fraktur distal femoris
Condyler
Intercondyler
Supracondyler
FRAKTUR FEMUR
PENEGAKAN DIAGNOSIS TATALAKSANA
• LOOK KONSERVATIF
• FEEL • Immobilisasi saja tanpa reposisi
• MOVE • Reposisi tertutup dan fiksasi
dengan gips
• Traksi
OPERATIF: ORIF
• PEMERIKSAAN
PENUNJANG
PEMERIKSAAN RADIOLOGI
DENGAN PRINSIP RULE OF TWO
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Dari pemeriksaan radiologis dijumpai:
• Dislokasi posterior
Caput femur berada di luar dan di
atas acetabulum femur adduksi dan
internal rotasi
• Dislokasi anterior
Caput femur terlihat di depan
acetabulum
• Dislokasi sentral
Terlihat pergeseran dan caput femur
menembus panggul
STADIUM PENYEMBUHAN
TULANG
• STADIUM SATU (PEMBENTUKAN HEMATOM)
• STADIUM DUA (PROLIFERASI SELULER)
• STADIUM TIGA ( PEMBENTUKAN KALLUS)
• STADIUM EMPAT (KONSOLIDASI)
• STADIUM LIMA (REMODELING)
KOMPLIKASI
FRAKTUR FEMUR DISLOKASI FEMUR
• Compartemen syndrom • Cedera pembuluh darah
• FEST • AVN
• Infeksi • Gangguan pergerakan sendi
• AVN
• SYOK
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai