M. Rio Zulmansyah
Ramadani Dwi Kurniawan
Saat ini, rate feed masuk HPCC mampu ditingkatkan hingga 118% dari
design yaitu sampai pada kapasitas hingga 2043 ton/hari.
Pada tugas khusus kali ini, akan dipelajari pengaruh kenaikan rate feed
terhadap kondisi operasi steam drum, dengan memvariasikan serta
menaikkan rate feed dari 100% hingga diatas 120% dan melakukan
analisis terhadap hal-hal yang berkaitan dengan proses tersebut pada
alat HPCC.
Tujuan
Analisis yang dilakukan pada Tugas Khusus ini adalah :
• Mengetahui pengaruh kenaikan rate feed terhadap kondisi operasi
pada steam drum
• Mengetahui rate feed maksimum pada HPCC (High Pressure
Carbamate Condenser)
Manfaat
Manfaat dari analisis ini adalah :
• Mengetahui hubungan rate feed dengan kondisi operasi pada steam
drum seperti jumlah steam
• Mengetahui pressure steam yang dibangkitkan serta dapat diketahui
batasan maksimum alat HPCC terhadap kenaikan rate feed.
Metodologi Analisis
(Metode Pengambilan Data )
Data desain flow 103%, 106%, 109%, 112%, 115%, 118%, 121%,
124%, 127%, dan 130% diperoleh dari scale up flow 100%. Data yang
dipakai adalah flow dan komposisi dari feed (input).
Metodologi Analisis
(Asumsi yang Digunakan)
Data Simulasi :
Stoikiometri :
• Input : NH3 = 170169 kmol/hari
2 NH3 + CO2 = NH2COONH4
CO2 = 57298 kmol/hari
M: 170169 57298
• Output : NH3 = 84240,9 kmol/hari
R: 85928,1 42964 42964
CO2 = 14334 kmol/hari
S: 84240,9 14334 42964
3650
Massa Karbamat Terbentuk, Ton/Day
3600
3550
3450
3400
3350
3300
100 105 110 115 120 125 130 135
Rate Feed, %
Pada grafik rate feed vs massa karbamat (dengan penyesuaian steam)
ditunjukkan bahwa semakin bertambahnya rate feed maka massa
karbamat yang terbentuk semakin banyak.
Flow 100% (Hasil Simulasi dan Perhitungan dengan Tanpa Penyesuaian Steam dan Rate Feed
Ditingkatkan)
Data Design : Stoikiometri :
• Input : NH3 = 170169 kmol/hari 2 NH3 + CO2 = NH2COONH4
3540
Massa Karbamat Terbentuk, Ton/Day
3490
3390
3340
3290
100 105 110 115 120 125 130 135
Rate Feed, %
Pada grafik rate feed vs massa karbamat (tanpa penyesuaian steam)
ditunjukkan bahwa semakin bertambahnya rate feed maka massa
karbamat yang terbentuk semakin banyak.
Hasil dan Pembahasan
(Hasil Perhitungan Massa Air Kondensat dan Tekanan Steam dari Hasil Simulasi)
404,2 2131,8
427,09 2125,7
106000
Massa Air Kondensat, kg/hr
105000
104000
102000
101000
100000
99000
100 105 110 115 120 125 130 135
Rate Feed, %
Dari hasil perhitungan dapat dipahami bahwa hasil simulasi sesuai
dengan teori karena terjadi kenaikan massa air kondensat yang
digunakan apabila diasumsikan tekanan steam kondensat yang
dihasilkan tetap.
Hasil Perhitungan Tekanan Steam dari Hasil Simulasi
Pada Flow 100% tekanan tidak dihitung karena Flow 100% merupakan
design yang merupakan acuan data massa steam yang dipakai pada
perhitungan Flow yang lain untuk menghitung tekanan.
(Pada Flow 103%)
Kalor total yang didapatkan dari simulasi :
Qtotal = -213694141,7 kJ/hr
Qtotal = - Qsteam
𝑄steam = 𝑚 . 𝜆
𝜆 = 213694141,7 kJ/hr / 99380,4453 kg/hr
𝜆 = 2150,2635 kJ/kg
Interpolasi nilai 𝜆 menggunakan 2 data terdekat pada Steam Table :
P (kPa) 𝝀 (kJ/kg)
322,29 2155,9
341,38 2150,0
2150,2635−2155,9 P−322,29
=
2150,0−2150,0 341,38−322,29
4.0000
3.0000
2.5000
y = 6E+12x-6.085
2.0000
1.5000
1.0000
0.5000
0.0000
100 105 110 115 120 125 130 135
Rate Feed, %
Berdasarkan teori dari kenaikan rate feed akan mengakibatkan
penurunan tekanan steam maka dari simulasi dapat dipahami bahwa
simulasi sudah sesuai dengan teori yang menjadi acuan.
Pada kondisi aktualnya, karena steam akan masuk proses lebih lanjut
tekanan steam yang dibangkitkan adalah konstan pada 4,2 kg/cm2,
sehingga saat rate feed nya meningkat dan menghasilkan tekanan
steam yang lebih rendah, diperlukan penambahan umpan air
kondensat agar mencapai kondisi tekanan 4,2 kg/cm2.
Dari simulasi juga didapatkan suhu outlet fluida proses yang berubah
terhadap rate feed nya dan diplot grafik seperti dibawah ini :
175
174
173
Suhu Outlet, ◦C
172
171
169
168
167
100 105 110 115 120 125 130 135
Rate Feed, %
Kenaikan rate feed Q atau panas total akan semakin bertambah seiring
dengan kenaikan rate feed yang digunakan dalam HPCC sehingga suhu
outlet juga akan semakin meningkat.
Selain itu, seiring dengan kenaikan rate feed yang disimulasikan juga
terjadi penurunan pembentukan karbamat dibandingkan dengan
pembentukan karbamat dalam stoikiometri, dan yang terbesar terjadi
pada flow 130% yaitu sebesar 21,40%.
Kesimpulan
1. Q atau panas total pada HPCC yang merupakan penjumlahan Qreaksi dan
Qperpindahan panas akan meningkat seiring dengan kenaikan rate feed baik
pada saat simulasi dengan penyesuaian steam ataupun tanpa
penyesuaian steam.
2. Suhu outlet HPCC akan meningkat seiring dengan kenaikan rate feed
apabila tidak dilakukan penyesuaian steam.
3. Pada perhitungan massa air kondensat yang masuk HPCC dengan asumsi
tekanan steam konstan (tetap) menghasilkan trend yang semakin naik
seiring dengan meningkatnya rate feed HPCC.
4. Pada perhitungan tekanan steam yang dibangkitkan akibat Q atau panas
total pada HPCC dengan asumsi massa air kondensat konstan (tetap)
menghasilkan trend yang semakin turun seiring dengan meningkatnya
rate feed HPCC.
5. Penyesuaian yang dapat dipilih dalam perhitungan untuk
menaikkan rate feed yang berpengaruh pada air kondensat yang
digunakan dan steam yang dibangkitkan ada 2 yakni : penyesuaian
massa air kondensat yang masuk ke HPCC dan penyesuaian tekanan
steam yang dibangkitkan.
6. Menaikkan rate feed HPCC secara teoritis dapat dilakukan. Namun
jika secara praktikal butuh dilakukan evaluasi terhadap proses atau
tahapan alat berikutnya terkait kenaikan rate feed HPCC tersebut.
Hal ini terkait optimasi proses sehingga menghasilkan produk yang
sebanyak-banyaknya tanpa mengabaikan efisiensi proses yang
berlangsung.
Saran
1. Sebaiknya dilakukan analisis dan evaluasi lebih lanjut terhadap
proses atau tahapan alat selanjutnya untuk mengetahui dampak
kenaikan rate feed pada HPCC.
2. Secara praktikal penyesuaian yang dilakukan akan lebih mudah jika
dipilih penyesuaian massa air kondensat yang masuk ke HPCC
dengan tekanan steam yang dijaga konstan (tetap) sehingga kondisi
operasi untuk proses selanjutnya tidak banyak berubah.
Daftar Pustaka
1984, “Final Job Specification for Kaltim-2 Ammonia-Urea Project, Unit 02, Volume 1, The M.W. Kellogg, Co., PT
Pupuk Kalimantan Timur.
2018, “Panel Board Urea Pabrik-2 pada tanggal 28 Januari 2018”, PT Pupuk Kalimantan Timur.
Hamidipour, M., Mostoufi, N. & Sotudeh-gharebagh, R., 2005, ”Modeling the synthesis section of an
industrial urea plant”, 106 (December 2004), pp.249–260.
Simanjuntak, Ir. Robert, dkk., 1984, “Buku Petunjuk Operasi Urea Kaltim-2”, PT Pupuk Kalimantan Timur.
Smith, J.M., Van Ness, H.C., and Abbott, M.M., 2001, Introduction to Chemical Engineering Thermodynamics,
6th ed, McGraw-Hill Book Company, Inc., New York.
Supira, “Log Book Supervisor UREA K-2 Periode : Bulan Januari 2018 pada tanggal 31 Januari 2018”, PT Pupuk
Kalimantan Timur.
Zhang, X. et al., 2005, “ Modeling and simulation of high-pressure urea synthesis loop”, 29, pp.983–992.