Anda di halaman 1dari 17

CASE REOPRT

F.15 Ganguan Mental dan perilaku


akibat stimulansia termasuk kafein
dan ganguan psikotik
Disusun oleh :
Muhammad Kahfi, S.Ked
NIM : 1161050096

Dokter Pembimbing :
dr. Gerald Mario Semen, Sp.KJ, SH
dr. Imelda Wijaya, Sp.KJ
dr.Herny Taruli Tambunan, M.Ked(KJ), Sp.KJ

RSKO-Jakarta
PERIODE 2 APRIL 2018 – 5 MEI 2018
PENDAHULUAN
 Nomor rekam medis : 04.36.12
 Nama pasien : Tn. S
 Nama DPJP : dr.Imelda Wijaya, Sp.KJ
 Nama dokter muda : Muhammad Kahfi S.Ked
 Masuk RS pada tanggal : 5 April 2018
 Rujukan / datang sendiri : Datang Sendiri dengan
diantar keluarga
IDENTITAS PASIEN
 Nama : Tn. S
 Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 7 Juli 1980
 Jenis Kelamin : Laki-laki
 Suku Bangsa : Ambon
 Agama : Kristen
 Pendidikan Terakhir : SMA
 Pekerjaan : Atlet
 Status Perkawinan : Belum Menikah
 Alamat : Jl. Puras No.35 rt.01/07
Kampung Ambon, Kalideres, JAKBAR
RIWAYAT PSIKIATRI
 RIWAYAT PSIKIATRI
Autoanamnesis: 06 April, pukul 15.00 WIB
13 April, pukul 10.00 WIB
Alloanamnesis: 13 April, pukul 10.15 WIB

 Keluhan Utama
 Pasien merasa mendengar suara bisikan-bisikan di
kedua telinganya serta ingin mengikuti program
rehabilitasi penyalahgunaan zat
Riwayat Gangguan
Sekarang
Pasien laki-laki, 37 tahun datang ke IGD RSKO Jakarta untuk berobat akibat
mendengar suara bisikan-bisikan dikedua telinganya serta ingin mengikuti
program rehabilitasi penyalahgunaan obat. Pasien memiliki riwayat melakukan
rehabilitasi akibat penggunakan shabu-shabu yang di gunakan selama kurang
lebih 6 tahun. Pasien mengeluhkan mendengar bisikan – bisikan dikedua
telinga disertai perasaan yang mudah emosi, serta merasa seperti dibicarakan
orang – orang banyak. Pasien mengatakan bahwa ia mengkonsumsi obat-
obatan tersebut untuk lari dari masalah-masalah yang ia hadapi. Menurut
pasien masalah yang paling berat yang dihadapinya adalah masalah keluarga
yang enggan mengerti kehidupan pasien yang sebagai atlet. Sejak
mengkonsumsi Shabu-Shabu, pasien merasa menjadi, sering sulit tidur,
menggigil, badan terasa sakit, nafsu makan menurun, dan ada penurunan
berat badan ( 3 kg). Pasien menjadi sering merasa ketakutan, terutama bila
sedang sendirian
GAMBARAN KEHIDUPAN
 Riwayat penyakit dahulu
 Riwayat trauma (-), kejang (-), penyakit infeksi (-)

 Riwayat rawat jalan di RSJ (-)

 Gambaran Kepribadian
 Supel, mudah bergaul, riwayat merokok (+)
 Riwayat Pendidikan
 Pasien sempat menjalani kuliah di Universitas Bakrie fakultas

komunikasi
 Sejak SD-SMA pasien bersekolah di sekolah Kristen PSKD

Cengkareng.
 Riwayat sosial ekonomi
 Berasal dari keluarga ekonomi yang mampu.

 Riwayat penyakit keluarga


 Tidak ada diantara keluarganya yang memiliki penyakit kejiwaan
GAMBARAN KEHIDUPAN
 Riwayat religius
 Pasien tidak rajin beribadah ke gereja sebelum
menggunakan Shabu-shabu.
 Hubungan dengan keluarga dan lingkungan
 Pasien merupakan anak kedua dari 2 bersaudara
 Pasien tidak dekat dengan orangtuanya
Skema Penggunaan zat
Psikoaktif
Genogram
STATUS PSIKIATRI
Didapatkan dari autoanamnesis pada tanggal 06 April, pukul 15.00 WIB di
RSKO Jakarta.
 Keadaan umum : CM,rapi, tenang, kooperatif
 Kontak : Kontak verbal (+), kontak visual (+)
 Kesadaran : CM, Orientasi tempat, orang dan waktu tidak
ada gangguan, Atensi (+).
 Emosi/Afek : Stabil/ Afek sesuai
 Proses berfikir : Cepat, koheren, waham (-)
 Intelegensia : Cukup
 Persepsi : Halusinasi (+) dan ilusi (-)
 Anxietas : (-)
 Kemauan : Normal
 Psikomotor : Normal
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Pemeriksaan Laboratorium :
Amfetamin positif (urin)
Diagnosis
Formulasi diagnosis
 Seorang laki-laki usia 37 tahun,beragama kristen, seorang mantan atlet
basket, tinggal di Jl. Puras No.35 rt.01/07 Kampung Ambon, Kalideres,
JAKBAR
 Pasien datang ke IGD RSKo Jakarta pada tanggal 5 April 2018 pukul
11.00 WIB.
 Pasien datang karena Pasien merasa mendengar suara bisikan-bisikan
di kedua telinganya serta ingin mengikuti program rehabilitasi
penyalahgunaan zat
 Saat anamnesa dengan pasien, pasien bercerita banyak mengenai
keadaannya. Dari anamnesa tersebut, diketahui bahwa pasien sudah
mengkonsumsi narkoba sejak dari 6 tahun dan sempat berhenti
mengkonsumsi obat-obatan sekitar 1 ½ tahun yang lalu karena pada
saat itu pasien mengalami program rehabilitasi .
Diagnosis
  3 hari yang lalu, pasien mengkonsumsi obat-obatan terlarang karena
ajakan teman. Pasien mengatakan bahwa sudah kembali mengunakan
obat terlarang selama  2 bulan terakhir ini dan obat yang dikonsumsi
hanya Shabu-shabu.
 Pasien mengatakan bahwa ia mengkonsumsi obat-obatan tersebut
untuk lari dari masalah-masalah yang ia hadapi. Menurut pasien
masalah yang paling berat yang dihadapinya adalah masalah keluarga.
Menurutnya, kedua orangtua pasien tidak mempedulikannya. Bahkan
keluarga dianggap enggan mengerti kehidupan pasien yang sebagai
atlet basket.
DIAGNOSIS MULTIAKSIAL
 Aksis I : F15 Gangguan mental dan perilaku
akibat penggunaan stimulansia (Amfetamin)
 Aksis II : Tidak ada diagnosis pada aksis ini
 Aksis III : Tidak ada diagnosis pada aksis ini
 Aksis IV : masalah berkaitan dengan primary
support group
 Aksis V : GAF 90-81 gejala gejala minimal,
berfungsi baik, cukup puas, tidak lebih dari masalah
harian biasa.
PENGOBATAN

 Psikofarmakologi :
 Risperidon 2 x 1mg

 Psikoterapi :
 Memotivasi pasien untuk menjalani proses rehabilitasi untuk
melepaskan diri dari ketergantungan obat
 Mendengarkan keluhan pasien dan mengarahkan untuk tidak
melakukan lagi perbuatannya.
 Membangun kepercayaan diri pasien bahwa dia bisa merubah
perilakunya.
 Memberikan penjelasan kepada keluarga mengenai masalah yang
sedang dihadapi pasien.
 Menyarankan kepada keluarga untuk terus memotivasi dan mendukung
pasien agar bisa lepas obat.
PROGNOSIS
1. Faktor yang mempengaruhi prognosis :

Faktor yang mendukung prognosis baik


 Dukungan keluarga dan hubungan emosional dengan keluarga yang
baik
Faktor yang mendukung prognosis buruk
 Pasien mudah terpengaruhi terhadap orang lain seperti teman.

2. Kesimpulan prognosis :
 Ad vitam : bonam
 Ad fungsionam : dubia ad bonam
 Ad sanactionam : dubia ad malam

Anda mungkin juga menyukai