Anda di halaman 1dari 77

INFEKSI VIRUS PADA KULIT

KELOMPOK VIRUS PENYEBAB


PENYAKIT PADA DERMATOLOGI
ANTARA LAIN :

1. Herpes viridae : Varisela, Herpes zoster, Herpes


simplek
2. Papova viridae : Veruka vulgaris,
Condyloma acuminata
3. Pox viridae : Moluscum contagiosum,
4. Paramyxoviridae : Morbili
5. Retroviridae : HIV
CARA INVASI VIRUS PADA KULIT

Inokulasi langsung pada epidermis

Infeksi sistemik darah menuju kulit

Fokus internalreaktivasi penyebaran lokal pd


kulit
MORBILI
Sinonim : measles, rubeola
Etiologi : paramyxovirus
Epidemiologi :
- Tersebar diseluruh dunia
- Mortalitasnya tinggi pada negara
berkembang
- Sangat menular
GEJALA :
Gejala prodormal : demam (sampai 40,5 ºC), malaise,
konjungtivitis, batuk

Tanda patognomonik : koplik spot pada mukosa bucal


dekat molar 2 muncul 1-2 hari sebelum rash sampai 2 hari
setelah rash muncul

Setelah 4 hari demam  makula & papula eritem muncul


di kepala, belakang telinga , wajah menyebar ke leher,
badan dan ekstremitas

Beberapa lesi diskret dapat konfluent,terutama pada


wajah dan leher
Diagnosis Banding:
- Erupsi obat makulopapular
- Rubela

Pemeriksaan Penunjang:
- Tes serologik ( IgM dan IgG antivirus measles)
Komplikasi :
- Otitis media
- Pneumonia
- Laryngotracheobronkitis
- Diare
- Ensefalitis
- Hepatitis
- Trombositopenia
Terapi :
- Simtomatik
- Antibiotik jika ada infeksi sekunder
- Vitamin A
VARISELA
• Sinonim: ”chicken pox”, cacar air

• Definisi
• Penyakit infeski virus akut dan cepat menular
• Gejala konstitusi dengan kelainan kulit yang
polimorf
• Terutama berlokasi pada bagian sentral tubuh dan
merupakan hasil infeksi primer pada penderita
yang rentan
• Etiologi
• Virus varisela-zoster

• Penamaan virus
• infeksi primer virus ini menyebabkan penyakit
varisela
• reaktivasi virus menyebabkan herpes zoster
PATOGENESIS

Virus sal nafas atas  replikasi awal  masuk darah


dan kel. limfe (viremia primer) respon sel-sel
retikuloendotelial  replikasi  viremia sekunder
muncul gejala panas, malaise, radang
tenggorokpenyebaran ke kulit (lesi kulit varisela)
dan laten pada ganglion syaraf
Gejala klinis : PRODROMAL ERUPSI  KRUSTASI

Masa inkubasi : 14 atau 15 hari (10-23hari)

Gejala prodromal : demam, malaise, nyeri kepala, anorexia, nyeri


tenggorok, 1-3 hari

Erupsi polimorfi : makula/papul eritem  vesikel  pustul  krusta

Lokasi : wajah dan kepala menyebar secara cepat ke badan&


ekstremitas

Bisa mengenai mukosa mata, mulut, saluran napas atas

Dapat disertai gatal


DIAGNOSIS BANDING :
DIAGNOSIS
Anamnesis
Klinis
Penunjang : Tzank
Komplikasi
Anak  jarang, dewasa lebih sering

Superinfeksi bakteri : impetigo, furunkel,


selulitis,erisipelas, gangren, pneumonia,
otitis media, meningitis

Wanita hamil:
kelainan kongenital, varisela perinatal
Tatalaksana :

1. Simtomatik
- analgetik/antipiretik
- antihistamin
- bedak salisil/calamine lotion

2. Kausatif : antivirus
a. asiklovir
- dewasa : 5x800 mg(7hari)
- anak : 20mg/kg BB/kali, 4 kali sehari
maksimal 3200mg/hari (5hari)
b. Valasiklovir
- dewasa : 3x1g (7hari)
- anak : 20mg/kgBB/kali, 3 kali sehari
maksimal 3g/hari (5hari)
TERAPI :
HERPES ZOSTER
 Sinonim : dompo, cacar ular

 Etiologi : virus varisela-zoster


- Penyebaran di seluruh dunia
- Umumnya usia dewasa, jarang pada anak
-♂=♀
PATOGENESIS

• Virus yang laten pada ganglion menjadi aktif karena


adanya :
- Faktor pencetus :
- imunosupresi
- stress
- tumor cornu
- sinusitis frontalis
- Reinfeksi
 Gejala klinis

- Prodromal : demam, malese, nyeri otot /


tulang, gatal

- Timbul lesi vesikel berkelompok, dasar kulit


eritematosa dan edema

- Vesikel jernih  keruh; pustul krusta


- Lesi unilateral, dermatomal (diagnosis: dermatom
yang terkena)

- Bisa disertai pembesaran KGB regional


 Gejala klinis
- Prodromal : demam, malese, nyeri otot /
tulang, gatal
- Timbul lesi vesikel berkelompok, dasar kulit
eritematosa dan edema
- vesikel  pustul dan krusta
- nyeri, gatal, seperti terbakar
- unilateral, dermatomal
- pembesar KGB regional
• Menurut daerah penyerangannya dikenal:
• Herpes zoster oftalmika: dahi dan sekitar mata
• Herpes zoster servikalis: pundak dan lengan
• Herpes zoster torakalis: dada dan perut
• Herpes zoster lumbalis: bokong dan paha
• Herpes zoster sakralis: sekitar anus dan genitalia
• Herpes zoster otikum: telinga

• Daerah >>  torakal, kemudian mata, walaupun


daerah-daerah lain tidak jarang
• Bentuk-bentuk lain herpes zoster:

• Herpes zoster hemoragika


• Vesikel-vesikel tampak berwarna merah-
kehitaman karena berisi darah

• Herpes zoster abortivum


• Penyakit berlangsung ringan dalam waktu
singkat dan erupsinya hanya berupa eritema
dan papula yg kecil

• Herpes zoster generalisata


• Kelainan kulit yg unilateral dan segmental
disertai kelainan kulit yg menyebar secara
generalisata berupa vesikel dengan umbilikasi
Sindrom Ramsay Hunt
* gangguan fasialis & otikus
* paralisis otot wajah ( Bell palsy)
* herpes zoster pada telinga luar atau
membrana timfani dengan atau tanpa
tinitus, vertigo, gangguan pendengaran

Hutchinson’s sign  pada herpes apa?


DIAGNOSIS BANDING
DIAGNOSIS :
1. Gambaran klinis
2. Pemeriksaan penunjang
• Tzanck test  sel datia berinti banyak
• Kultur virus
• Pemeriksaan serologi
• Pemeriksaan dengan mikroskop elektron
• PCR
• Histopatologi
• Vesikel intraepidermal, degenerasi sel –sel epidermis
(balloniong degeneration), akantolisis, sel datia berinti
banyak
• Badan inklusi intranukleus yg asidofilik dapat ditemukan
pada sel raksasa dan sel epitel
• yg terdapat di pinggir vesikel
Neuralgia pascaherpetik :
- rasa nyeri yang timbul pada bekas lesi
- terutama pada orang tua (usia > 40 th)

Komplikasi
1. Kulit : superinfeksi bakteri, scar, zoster
gangrenosum
2. Viseral : pneumonia, pericarditis, hepatitis,
gastritis, artritis, cystitis
3. Saraf : neuralgia pascaherpetika (PHN), tuli,
uveitis, keratitis, meningoensefalitis,
Tatalaksana
1. Simtomatik
- analgetik
- kortikosteroid bila ada sindrom Ramsay Huntz
- bedak salisil, kompres bila ada erosi
2. Kausatif
- antiviral : asiklovir 5x800 mg(7hari) atau valasiklovir
3x1g(7hari) atau Famciclovir 3x500mg(7hari)
HERPES SIMPLEKS
• Definisi
• Penyakit kulit/ selaput lendir yg disebabkan oleh virus
herpes simpleks

• Etiologi
• Virus herpes simpleks/ Herpes simplex virus (HSV)
HERPES SIMPLEKS
. Sinonim : herpes labialis, herpes genitalis, fever blister,
cold sore

 Epidemiologi
- Tersebar di seluruh dunia
- Menyerang ♂ & ♀
- VHS I  umumnya usia anak
- VHS II dewasa
BERDASAR STRUKTUR ANTIGENIKNYA DIKENAL 2
TIPE HSV:
1. Virus herpes simpleks tipe I (HSV I)
• Penyakit: herpes simpleks/ herpes labialis
• Biasanya pd usia anak-anak
• Lesi umumya pd tubuh bagian atas, termasuk mata dan
rongga mulut
• Dapat juga pada genital  hub seksual orogenital (oral
sex)

2. Virus herpes simpleks tipe II (HSV II, ”virus of love”)


• Penularan: hub seksual/ dapat juga tanpa hub seksual
• Lesi umumya pd tubuh bagian bawah pusar, terutama
daerah genital
• Lesi ekstragenital  hub seksual orogenital
Gambaran Klinis :
• Khas: erupsi berupa vesikel yg
menggerombol diatas dasar kulit eritem
• Timbulnya mendadak dan bersifat “self
limited”
• Dapat soliter atau multipel
• Paling sering perbatasan mukokutaneus
• Sebelum erupsi timbul biasanya didahului
oleh rasa gatal yg terlokalisir/ rasa seperti
terbakar dan kemerahan pada daerah
kulit
Manifestasi klinis ada 2 bentuk berdasar pernah
tidaknya penderita berkontak dgn virus sebelumnya:

1. Infeksi primer:
• Khas ditandai rasa sakit serta timbulnya vesikel-vesikel, erosi
bergerombol pada kulit dan mukosa yg terkena
• Dapat berlangsung selama 2-6 minggu sehingga terjadi
peyembuhan secara spontan

2. Infeksi rekuren/ kambuhan


• Lesi biasanya lebih kecil/ sedikit, tidak begitu sakit
• Berlangsung lebih pendek (5-7 hari)
• Muncul ditempat yang sama atau tempat lain
• Faktor-faktor yang dapat menyebabkan kambuhan :

• Kelelahan fisik
• Stres psikis
• Minuman alkohol
• Menstruasi
• Trauma waktu koitus
VERUKA

 Sinonim : kutil, common wart

 Etiologi : virus papiloma

 Kalsifikasi menurut bentuk :


1. veruka vulgaris : HPV tipe 1, 2, 4, 63
2. veruka plana : HPV tipe 1, 2, 4, 26, 27, 29, 41, 57, 65, 77
3. veruka plantaris : HPV tipe 3, 10, 27, 38, 41, 49, 75, 76
4. veruka akuminatum (kandiloma akuminata) : HPV tipe 6,
11, 30, 42, 43, 44, 45, 51, 54, 55, 70
VERUKA VULGARIS

Pada anak & dewasa


• Predileksi di ekstremitas

Bentuk bulat,coklat tua atau abu-abu, lentikular


dapat sampai sebesar kelereng, permukaan
verukosa
• Fenomena Koebner (+)
VERUKA FILIFORMIS/DIGITATA

• Varian veruka vulgaris.


• Lesi biasanya tunggal, lunak, tipis, menyerupai benang.
• Sering dijumpai pada laki-laki dan biasanya ditemukan
di muka, kelopak mata, lubang hidung dan kulit
kepala.
VERUKA PLANA

• Lesi papul datar, miliar-lentikular permukaan


licin, sewarna kulit atau kecoklatan

• Petak di wajah, leher, dorsum manus/pedis,


pergelangan tangan, lutut

• Fenomena Koebner (+)


VERUKA PLANTARIS

Ditelapak kaki, bisa soliter


atau bergerombol

Bentuk cincin, bagian tengah


lunak,warna kekuningan

Nyeri waktu berjalan


DIAGNOSIS BANDING:
TERAPI :

• Bedah listrik
• Bahan bersifat kaustik
• Bedah skalpel
• Bedah beku: Co2, N2, N2O
• Imiquimod krim
Kondiloma akuminata

- Bentuk lesi vegetasi bertangkai, warna


kemerahan/kehitaman, permukaan papilomatosa

- Vegetasi besar  giant condyloma

- Lokasi :
* ♂ : perineum, anus, glans penis, oue, korpus,
pangkal penis
* ♀ : vulva, introitus vagina, porsio uteri
TERAPI

• Ablasi kimia (podophylin, TCA)


• Bedah beku : CO2, N2, N2O
• Bedah listrik, bedah skalpel
MOLLUSCUM
CONTAGIOSUM
 Etiologi : Molluscum contagiosum virus (MCV)

 Epidemiologi :
- menyerang anak & dewasa (IMS)
- transmisi kontak kulit langsung dan autoinokulasi
- predileksi : wajah, badan, perut dan genitalia
- self limited
PATOGENESIS

• Virus masuk melalui luka kecil, kemudian merusak


epidermis masuk ke sitoplasma sel stratum malphigi
dan stratum granulare

• Sel yang terinfeksi diantara sel-sel normal akan tumbuh


lebih cepat dibanding sel normal dan akan menembus
epidermis ke atas
GAMBARAN KLINIS
• Papula kecil berukuran diameter 3-6 mm
• Lokasi lesi: muka, leher, lengan, badan, genitalia
• Lesi dapat bergerombol atau tersebar, berwarna putih
seperti lilin atau merah muda, ”dome shaped”
• Sering terdapat dele pada bagian tengahnya dan
terletak diatas dasar kulit yag berwarna kemerahan
• Papula tersebut berisi benda putih seperti seperti nasi,
yang tidak lain adalah badan moluskum
DIAGNOSIS BANDING :
TERAPI

Prinsip : mengeluarkan molluscum bodies, dengan


- Ekstraktor komedo
- Jarum suntik
- Kuret
- Elektrokauterisasi
- Bedah beku : CO2, N2
TERAPI :

Anda mungkin juga menyukai