Anda di halaman 1dari 7

PERLAKUAN SALAH PADA ANAK

(CHILD ABUSE)
sekitar 60% dari anak-anak Indonesia tersebut berada
dalam resiko abuse. Puncak dari gunung es child abuse di
Indonesia adalah kekerasan yang dialami oleh anak jalanan,
meskipun sebenarnya ada juga kasus-kasus child abuse
oleh keluarga-keluarga yang berpendidikan baik secara
social ekonomi mencukupi. Salah satu sebab utamanya
adalah karena dari segi budaya, sebagian besar orang
Indonesia percaya bahwa mereka dibenarkan untuk
melakukan abuse terhadap anak dan mengabaikan hak-hak
anak. Sebab lainnya adalah karena masalah social ekonomi,
yang menyebabkan urusan perut menjadi utama,
sedangkan masalah lainnya termasuk child abuse , tidak
mendapatkan prioritas.
Kategori Child Abuse :
a. Phyisical abuse (perlakuan salah secara fisik)
adalah ketika anak mengalami pemukulan,
tamparan gigitan, pembakaran, atau
kekerasan fisik lainnya
b. Sexual Abuse (perlakukan salah secara
seksual), adalah ketika anak diikutsertakan
dalam situasi seksual degas orang dewasa
atau anak yang lebih tua
c. Neglect (diabaikan/dilalaikan) adalah ketika kebutuhan-
kebutuhan dasar anak tidak dipenuhi. Kebutuhan-
kebutuhan tersebut meliputi kebutuhan makanan bergizi,
tempat tinggal yang memadai, pakaian, kebersihan,
dukungan emosional, cinta dan afeksi, pendidikan,
keamanan dan perawatan kesehatan secara medis.
d. Emotional Abuse (perlakuan salah secara emosi) adalah
ketika anak secara teratur diancam, diteriaki, dipermalikan,
diabaikan, disalahkan atau salah penanganan secara
emosional lainnya, seperti membuat anak menjadi lucu,
memanggil namnya dan selalu dicari-cari kesalahannya
adalah dari emosional abuse.
Gejala- gejala Abuse :
APA Public Interest Initiatives (2002) menyebutkan gejala-gejala atau
tanda-tanda terjadinya abuse, antara lain :
Gambaran diri yang buruk
• Sexual acting out
• Tingkah laku agresif, mengganggu dan kadang-kadang illegal
• Marah dan gusar, atau perasaan-perasaan kesedihan atau gejala-
gejala lain yang merupakan tanda depresi.
• Tingkah laku merusak diri atau menyalahgunakan diri sendiri,
pikiran-pikiran bunuh diri.
• Tingkah laku pasif atau menarik diri
• Kecemasan atau ketakutan atau terkenang pengalaman masa lalu
dan mimpi buruk.
• Masalah-masalah atau kegagalan-kegagala sekolah.
• Penyalahgunakan obat atau alcohol
• Terluka/terpotong atau memar-memar
• Patah tulang atau luka-luka dalam
• Terbakar
• Kelaparan atau kehausan yang menetap
• Kehilangan minat pada sekitarnya
• Rambut dan kulit yang kotor
• Kurang pengawasan
• Luka, memar dan pendarahan kelamin
• Lebih banyak pengetahuan mengenai seks dibandingkan
anak-anak seusianya yang normal
• Mengalami masalah dalam belajar
• Takut pada orang atau tempat tertentu

Anda mungkin juga menyukai