STATUS NEUROLOGI
Jantung & Paru-paru : Normal
Denyut jantung : 40x/menit
Perut : Konsistensi lembek saat diam, tidak ada benjolan
dan pendarahan pada tali pusat.
Verniks : Terdapat pada lipatan paha dan ketiak.
Lanugo : Terdapat pada wajah lengan dan punggung.
KEPALA
Bentuk : bulat
Ubun – ubun: Datar dan tidak ada pembengkakan
Mata : Simetris, tidak kotoran dan perdarahan
kelopak mata terbuka, sclera tidak konjungtiva
tidak anemis
Telinga : Letak antara mata dan telinga sejajar, kedua
telinga simetris, tidak ada pengeluaran cairan.
Hidung : Bersih , tidak ada pengeluaran lendir
Mulut : Simetris , tidak ada sianosis.
Leher : Pergerakan leher baik , Tidak ada
pembengkakan.
Telinga : Letak antara mata dan telinga sejajar, kedua
telinga simetris, tidak ada pengeluaran cairan.
Hidung : Bersih , tidak ada pengeluaran lendir
Mulut : Simetris , tidak ada sianosis.
Leher : Pergerakan leher baik , Tidak ada
pembengkakan.
EKSTREMITAS
Jari tangan : Lengkap, simetris , gerakan aktif normal
Jari kaki : Lengkap , simetris , gerakan aktif normal
Bayi baru lahir mengalami fase tidak stabil
selama 6-8 jam pertama setelah kelahiran.
Denyut jantung bayi baru lahir meningkat
secara cepat dari 160-180 denyut/menit,
namun secara perlahan menurun setelah
sekitar 30 menit hingga mencapai denyut
rata-rata antara 100 dan 120 denyut/menit.
Perubahan sistem pernafasan
Perubahan sistem Kardiovaskuler
Perubahan sistem Thermogenik
Perubahan sistem Renal
Perubahan sistem Gastrointestinal
Perubahan sistem Imunitas
Perubahan sistem Integumen
Perubahan sistem Reproduksi
Perubahan sistem Neuromuscular
1. Reaksi pernafasan berat terjadi dalam 1 menit
setelah lahir, dan bayi melakukan tarik nafas
pertama dan menangis. Nafas menjadi dangkal
dan tidak teratur, berkisar 30 hingga 60
nafas/menit, dalam periode dari nafs periodik
yg terdiri atas henti nafas sementara yang
berlangsung < 20 detik
2. Mempertahankan suplai oksigen yang adekuat .
Menjadi Ligamen:
1. Arteri umbilikalis
2. Arteri hepatika
3. Vena umbilikalis.
Nafas pertama paru – paru berkembang (
resistensi veskuler pulmoner, darah dari paru – paru
mengalir )
Tekanan atrium pulmoner tekakan atrium
kanan menurun, aliran darah ke jantung meningkat
sehingga FORAMEN OVALE MENUTUP
Tekanan darah arteri meningkat DUKTUS ARTERIOSUS
BERKONTAKSI MENUNTUP & MENJADI LIGAMEN.
Mengklem & memotong Tali Pusat A Umbilikalis, V
umbilikalis, Duktus Venonsus menutup & mejadi
ligamen
HB menurun 11 – 17 g/dl
Kehilangan panas bayi
Konveksi : proses kehilangan panas tubuh
melalui kontak dengan udara yang dingin di
sekitarnya
Radiasi : proses hilangnya panas tubuh dari
permukaan tubuh menuju permukaan padat yang
lebih dingin, tidak dengan kontak langusng,
namun jarak yang relatif dekat
Evaporasi : kehilangan panas yang terjadi ketika
cairan dikonversi menjadi uap
Konduksi : proses hilangnya panas tubuh melalui
kontak langsung dengan benda – benda yang
mempunyai suhu lebih rendah.
Perubahan sistem Renal Perubahan Sistem Gastrointestinal