-KENNY MONTELLA
-NATASHA AURELIA
SEJARAH ADAT JAWA BARAT
Jawa Barat sebagai pengertian administratif mulai digunakan pada
tahun 1925 ketika Pemerintah Hindia Belanda membentuk Provinsi
Jawa Barat. Pembentukan provinsi itu sebagai pelaksanaan tahun 1922,
yang membagi Hindia Belanda atas kesatuan-kesatuan daerah provinsi.
Pada 17 Agustus 1945, Jawa Barat bergabung menjadi bagian dari
Republik Indonesia.
Pada tanggal 27 Desember 1949 Jawa Barat menjadi Negara Pasundan
yang merupakan salah satu negara bagian dari Republik Indonesia
Jawa Barat kembali bergabung dengan Republik Indonesia pada tahun
1950.
Sejarah pakaian adat jawa barat
jajaka majong
menggunakan jas takwa atau jas tutup • mereka akan menggunakan pakaian berupa kebaya
polos dengan hiasan sulam, kain kebat, beubeur
dengan warna bebas (lebih sering hitam), (ikat pinggang), kutang (kamisol), karembong
celana panjang dengan warna yang sama, (selendang) sebagai pemanis, dan alas kaki berupa
selop dengan warna sama seperti warna kebaya.
kain samping yang diikatkan di pinggang, Adapun untuk hiasannya yaitu tusuk konde
penutup kepala berupa bendo, dan alas berhias bunga untuk rambut disanggul, giwang,
cincin, bros, kalung, gelang keroncong, peniti
kaki selop. Hiasan yang dikenakan hanya rantai, dan beberapa perhiasan lain yang terbuat
berupa jam rantai yang biasanya dari emas bertahta berlian.
dijepitkan pada saku jas
Contoh baju adat jawa barat
Saya memilih baju adat
ini karena:
Simple tetapi terlihat elegan
Membangkitkan budaya jawa barat
Membuat budaya tersebut lebih di kenal banyak orang
Memiiki ciri khas khusus
CONTOH SENJATA KUNJANG
Alat yang di pilih :
• Kujang adalah sebuah senjata unik dari daerah Jawa Barat. Kujang mulai dibuat sekitar abad
ke-8 atau ke-9, terbuat dari besi, baja dan bahan pamor, panjangnya sekitar 20 sampai 25 cm
dan beratnya sekitar 300 gram.
• Kujang merupakan perkakas yang merefleksikan ketajaman dan daya kritis dalam kehidupan
juga melambangkan kekuatan dan keberanian untuk melindungi hak dan kebenaran. Menjadi
ciri khas, baik sebagai senjata, alat pertanian, perlambang, hiasan, ataupun cindera mata.
• Menurut Sanghyang siksakanda ng karesian pupuh XVII, kujang adalah senjata kaum petani
dan memiliki akar pada budaya pertanian masyarakat Sunda.
Kujang dikenal sebagai benda tradisional masyarakat Jawa Barat
(Sunda) yang memiliki nilai sakral serta mempunyai kekuatan magis.