Anda di halaman 1dari 38

EFLORESENSI

Lisa Yuniati

FAKULTAS KEDOKTERAN-UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA


MAKASSAR
2015
Pendahuluan

Efloresensi atau ruam: gambaran;

kelainan kulit dan selaput lendir

yang dapat dilihat secara obyektif


Menurut terjadinya efloresensi, terdiri
atas :
 E. primer
 kelainan kulit yang pertama timbul yang
disebabkan oleh penyakit kulit tersebut,
contoh : makula, urtika, vesikel, pustula,
papula, bulla, nodulus, nodus.
 E. sekunder
 kelainan kulit yang terjadi setelah
perubahan perkembangan eff primer,
contoh: kista, abses, sikatriks, erosi,
ekskoriasi, ulkus, skuama, krusta.
 E. primer dan sekunder : pustula, kista.
Definisi beberapa efloresensi

 Makula : kelainan kulit berbatas tegas


berupa kelainan warna
 Urtika : edema setempat yang timbul
mendadak dan hilang perlahan
 Vesikel : gelembung berisi cairan jernih,
berukuran < 1 cm.
 Pustula : Versikel yang berisi nanah
plak
Urtika

Vesikel Pustul
 Papula : peonjolan di atas permukaan kulit,
konsistensi keras, batas tegas, <1 cm
 Bulla : vesikel yang berukuran lebih besar
 Nodus : massa padat sirkumskrip, terletak di
kutan atau subkutan, jika <1 cm disebut
nodulus
 Kista : ruangan yang berdinding dan berisi
cairan, sel maupun sisa sel
 Abses : kumpulan nanah dalam jaringan
 Sikatriks : terdiri atas jaringan yang tak utuh,
relief kulit tidak normal, permukaan kulit licin,
dan tak terdapat adneksa, dapat atrofik atau
hipertrofik, bila hipertrofik patologis disebut:
Keloid
Abses Kista

Sikatriks
 Erosi : Kehilangan jaringan kulit yang
tidak melampaui stratum basal
 Ekskoriasi : bila garukan lebih dalam
sampai ujung papil, terlihat darah dan
serum
 Ulkus : Hilangnya jaringan yang lebih
dalam dari ekskoriasi.
Ulkus mempunyai tepi, dinding, dasar
dan isi.
Erosi
Ulkus

Ekskoriasi
 Skuama : lapisan stratum korneum yang
terlepas dari kulit. Terdiri dari : ptiriasiformis
(halus), psoriasiformis (berlapis-lapis),
iktiosiformis (seperti sisik ikan), kutikular
(tipis), dan lamelar (berlapis)
 Krusta : cairan badan yang mengering, dapat
bercampur dengan jaringan nekrotik atau
benda asing
Skuama Fissura

Krusta
 Tumor : istilah umum untuk benjolan yang
berdasar pada pertumbuhan sel maupun
jaringan
 Infiltrat : tumor yang terdiri atas kumpulan
sel radang
 Vegetasi : pertumbuhan berupa penonjolan
bulat atau runcing yang menjadi satu
 Anetoderma : kulit yang kehilangan elastika,
tanpa kerusakan bagian kulit yang lain
 Likenifikasi : penebalan kulit disertai relief
kulit yang makin jelas
 Guma : infiltrat sirkumskrip, menahun,
destruktif, biasanya lunak
 Eksantema : kelainan kulit yang timbul
serentak dalam waktu singkat, tidak
berlangsung lama, umumnya didahului
demam
Striae
Atrofi

Likenifikasi Telangiektasi
 Monomorf : kelainan kulit pada satu ketika
yang hanya terdiri dari satu ruam.
 Polimorf : kelainan kulit yang sedang
berkembang, terdiri atas bermacam-macam
ruam
 Telangiektasi : pelebaran pembuluh darah
kapiler pada kulit
 Roseola : eksantem yang lentikuler, warna
merah tembaga (sipils dan frambusia)
 Eksantema Skarlatiniformis : erupsi yang
difus dapat generalisata atau lokalisata,
berbentuk eritema numuler
 Eksantema Morbiliformis : Erupsi
berbentuk eritema yang lentikuler

 Galopans : proses yang sangat cepat


meluas (ulkus diabetik)
Berbagai istilah untuk ukuran,
susunan, kelainan/bentuk serta
penyebaran dan lokalisasi

1. Ukuran
 Miliar : sebesar kepala jarum pentul
 Lentikular : Sebesar biji jagung
 Numular : Sebesar uang logam
 Plakat : Lebih besar dari numular
Numular

Arcuate lesion

Lesi anular

Serpiginosa
2.Susunan kelainan/bentuk
 Liniar : seperti garis lurus
 Sirsinar anular : seperti lingkaran
 Arsinar : berbentuk bulan sabit
 Polisiklik : bentuk pinggiran yang
sambung menyambung
 Korimbiformis : susunan seperti induk
ayam yang dikelilingi anak-anaknya
3. Bentuk
 Teratur : misalnya bulat, lonjong, dsb
 Tidak teratur

4. Penyebaran dan Lokalisasi


 Sirkumskrip : berbatas tegas
 Difus : tidak berbatas tegas
 Generalisata : tersebar pd sebagian besar badan
 Universalis : seluruh atau hampir seluruh badan
 Solitar : hanya satu lesi
 Herpetiformis : vesikel berkelompok seperti
pada H. Zoster
 Konfluens : 2 atau lebih lesi yang menjadi satu
 Diskret : terpisah satu dengan yang lain
 Serpiginosa : proses yang menjalar ke satu
jurusan, diikuti oleh penyembuhan bagian yang
ditinggalkan
 Irisformis : Eritema yg berbentuk bulat lonjong
dgn vesikel yg berwarna lebih gelap di
tengahnya
 Simetrik : mengenai kedua belah badan
yang sama

 Bilateral : mengenai kedua belah badan

 Unilateral : mengenai sebelah badan


Makula:kelainan kulit berbatas tegas berupa
kelainan warna
Plakat: peninggian permukaan kulit yang luas di atas
level kulit
Nodul: massa padat sirkumskrip, terletak di kutan
atau subkutan, jika < 1 cm disebut nodulus
Pustula: vesikel berisi nanah
Vesikel : Gelembung berisi cairan serum, beratap,
berukuran kurang dari ½ cm garis tengah, dan
mempunyai dasar; vesikel berisi darah disebut
vesikel hemoragik.
Bula:vesikel yang berukuran lebih besar
Skuama :lapisan stratum korneum yang terlepas dari kulit.
Skuama dpt halus sebagai taburan tepung, maupun lapisan
tebal dan luas sebagai lembaran kertas.
Krusta: cairan badan yang mengering,
dapat bercampur dengan jaringan nekrotik
atau benda asing
Erosi :
Kehilangan jaringan kulit yang tidak
melampaui stratum basal
Eksoriasi :bila garukan lebih dalam
sampai ujung papil, terlihat darah dan
serum
Fissura : goresan tipis yang linear pada
dermis
Urtika :udema setempat yang timbul
mendadak dan hilang perlahan-lahan
Tumor : Istilah umum untuk benjolan yg
berdasarkan pertumbuhan sel maupun
jaringan
Kista : Ruangan berdinding dan berisi
cairan, sel, maupun sisa sel.

Anda mungkin juga menyukai