Anda di halaman 1dari 41

KEBIJAKAN MEKANISME

PELAPORAN DAN EVALUASI DAK


BIDANG INFRASTRUKTUR TA. 2011
(SUB BIDANG AIR MINUM DAN SANITASI)

Banjarmasin, 20 Oktober 2011


DASAR HUKUM DAK BIDANG INFRASTRUKTUR

UU No. 33 Tahun 2004


• Penetapan DAK dgn 3 Kriteria (Pasal 40):
• Kriteria Umum
• Kriteria Khusus
• Kriteria Teknis
• Untuk kegiatan khusus yang merupakan Prioritas Nasional, (39.1 dan 2),
• Untuk layanan dasar publik: (Penjelasan Pasal 28.1),
• Untuk kebutuhan sarana/prasarana dasar atau untuk mendorong percepatan
pembangunan Daerah (Penjelasan Umum),
• Daerah menyediakan dana Pendamping 10% dari alokasi DAK (pasal 41.1),
• Hanya untuk daerah tertentu.

PP No. 55 Tahun 2005


• Pasal 57,
• Kriteria Teknis disusun berdasarkan indikator kegiatan khusus,
• Kriteria Teknis dirumuskan melalui indeks teknis oleh Menteri terkait,
• Menteri teknis menyampaikan kriteria teknis kepada Menkeu
• Pasal 59,
• Menteri teknis menyusun Juknis DAK
• Juknis tersebut dikoordinasikan oleh Mendagri 2
DEFINISI DAK

Bersumber dari Pendapatan APBN

dialokasikan kepada daerah tertentu

membantu mendanai kegiatan khusus

merupakan urusan daerah

sesuai prioritas nasional

3
TUJUAN

membantu daerah tertentu,

mendanai kebutuhan sarana dan


prasarana pelayanan dasar
masyarakat, dan

untuk mendorong percepatan


pembangunan daerah dan
pencapaian sasaran prioritas
nasional.

4
PENETAPAN PROGRAM DAN KEGIATAN DAK

DAK dialokasikan dalam APBN sesuai dengan program


yang menjadi prioritas nasional yang dimuat dalam RKP
tahun anggaran bersangkutan.

Menteri teknis mengusulkan kegiatan khusus yang akan


didanai dari DAK dan ditetapkan setelah berkoordinasi
dengan Menteri Dalam Negeri, Menteri Keuangan, dan
Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional,
sesuai dengan RKP.

Menteri teknis menyampaikan ketetapan tentang


kegiatan khusus kepada Menteri Keuangan.
KOORDINASI PENGELOLAAN DAK

KEMEN KEMEN KEMEN


NO PROSES BAPPENAS
TEKNIS DAGRI KEUANGAN
1 Perencanaan √
2 Penyedia Data Fiskal √
3 Penyedia Data Teknis √
4 Koordinasi Petunjuk Teknis √
5 Penyusunan Petunjuk Teknis √
6 Penetapan Alokasi √
7 Penyaluran Dana √
8 Monev √ √ √ √
9 Audit

6
PRIORITAS NASIONAL

Subbidang Jalan meningkatkan integrasi fungsi jaringan jalan,


meningkatkan akses-akses ke daerah potensial, membuka
daerah terisolasi dan terpencil, mendukung pengembangan
kawasan perbatasan, dan pariwisata;

Subbidang Irigasi, mempertahankan tingkat pelayanan jaringan


irigasi (termasuk jaringan reklamasi rawa) di provinsi dan
kabupaten/kota guna mendukung program ketahanan pangan;

Subbidang Air Minum memberikan akses pelayanan sistem


penyediaan air minum kepada masyarakat berpenghasilan
rendah di kawasan kumuh perkotaan dan di perdesaan
termasuk daerah pesisir dan permukiman nelayan;

Subbidang Sanitasi memberikan akses pelayanan sanitasi (air


limbah, persampahan, dan drainase) yang layak skala kawasan
kepada masyarakat berpenghasilan rendah di perkotaan yang
diselenggarakan melalui proses pemberdayaan masyarakat.
GRAFIK PERKEMBANGAN ALOKASI DAK
BIDANG INFRASTRUKTUR TAHUN 2003-INDIKATIF 2011

8000

7000

6000

5000

4000

3000

2000

1000

0
2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 Indikatif 2011

JALAN IRIGASI AIR MINUM SANITASI TOTAL

8
DASAR HUKUM

PP 55/2005 • tentang Dana Perimbangan

Surat Edaran Bersama (SEB)


Menteri PPN/Kepala • tentang Petunjuk Pelaksanaan Teknis
Bappenas, Menteri Keuangan Pelaksanaan dan Evaluasi Pemanfaatan DAK.
dan Menteri Dalam Negeri,

Permen Keu No. • tentang Pelaksanaan dan Pertanggungjawaban


04/PMK.07/2008 Anggaran Transfer ke Daerah.

• tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Dana


Permen PU No. 15/2010
alokasi Khusus Bidang Infrastruktur.

10
PEMANTAUAN TEKNIS DAK (SEB 3 MENTERI)

A. Tujuan Pemantauan Teknis DAK :

• Memastikan pelaksanaan tepat waktu dan sasaran


• Mengidentifikasi permasalahan dan perbaikannya

B. Lingkup Pemantauan Aspek Teknis :

• Keseuaian kegiatan dengan Rencana Kerja pemerintah Daerah (RKPD)


• Kesesuaian Dokumentasi Pelaksanaan Anggaran (DPA) SKPD dengan
Petunjuk Teknis dan Pelaksanaan
• Realisasi dan Rencana, baik fisik maupun keuangan

C. Tata Cara Pemantauan :

• Mereview Laporan (triwulanan)


• Kunjungan Lapangan (Juli – Oktober)
• Forum Koordinasi (April – November)
PELAPORAN DAK

PP 55/2005 Tentang Dana Perimbangan, Pasal 63:


• Kepala Daerah menyampaikan laporan triwulan yang memuat laporan
pelaksanaan kegiatan dan penggunaan DAK kepada: Menteri Keuangan;
Menteri Teknis; dan Menteri Dalam Negeri.
• Penyampaian laporan triwulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari setelah triwulan yang
bersangkutan berakhir.
• Penyaluran DAK dapat ditunda apabila Daerah tidak menyampaikan laporan
sebagaimana dimaksud pada ayat (2).
• Menteri Teknis menyampaikan laporan pelaksanaan kegiatan DAK setiap
akhir tahun anggaran kepada Menteri Keuangan, Menteri Perencanaan dan
Pembangunan Nasional, dan Menteri Dalam Negeri.

12
JENIS LAPORAN DAK

SEB 3 Menteri (Menteri PPN/Kepala Bappenas, Menteri Keuangan, Menteri Dalam Negeri)
• Laporan triwulanan (Form I dan Form II)
• Laporan penyerapan DAK (Kepala Daerah kepada Menteri Keuangan)
• Laporan Akhir Tahun
Permen PU No. 15/2010
• Form KDU-1 : Data Umum;
• Form KDU-2 : Data Sumber Pendanaan;
• Form DD-1 & Form DD-2 : Data dasar dan kondisi Sub bidang Jalan
• Form DD-3 : Data dasar dan kondisi sub bidang irigasi
• Form DD-4 : Data dasar dan kondisi sub bidang Air Minum;
• Form DD-5 : Data dasar Prasarana Sanitasi
• Form Peta : Peta lokasi kegiatan per sub bidang;
• Form P-1 : Pemantauan Kesesuaian Program;
• Form P-2 : Pemantauan Pelaksanaan Kegiatan;
• Form PDU-1 : Data Umum Provinsi;
• Form PDU-2 : Data Sumber Pendanaan;
• Form PEV-1 : Peningkatan Kinerja Bidang Infrastruktur;
• Form PEV-2 : Dampak dan Manfaat;
SEB 3 MENTERI

Jenis Laporan :

• Laporan triwulanan, memuat perencanaan pemanfaatan DAK,


kesesuaian DPA-SKPD dengan petunjuk teknis, perkembangan
pelaksanaan kegiatan, dan permasalahan yang timbul;
• Laporan penyerapan DAK, merupakan laporan yang disampaikan kepada
Menteri Keuangan berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan No.
04/PMK.07/2008;
• Laporan akhir merupakan laporan pelaksanaan akhir tahun yang
disusun.

Laporan Penyerapan DAK Prov/Kab/Kota


• Penyusunan Laporan penyerapan DAK dikoordinasikan oleh Satuan Kerja
yang membidangi administrasi keuangan daerah.
• Kepala daerah menyampaikan laporan penyerapan DAK kepada Menteri
Keuangan sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan No.
04/PMK.07/2008.

14
SKPD lebih fokus untuk melaporkan laporan
penyerapan keuangan DAK ke Kemen
Keuangan saja dibandingkan laporan
triwulanan ke Kementerian Teknis;

Implementasi PP 55/2005 pasal 63 (3)


tidak berjalan sebagaimana yang
diamanatkan, berakibat tidak seluruh
Daerah penerima DAK melaporkan laporan
triwulan secara disiplin;

15
GAMBAR ALUR PELAPORAN DAK (SEB 3 MENTERI)
MENTERI MENTERI MENTERI SKPD SKPD
BAPPENAS GUBERNUR SEKDA BUPATI/ SEKDA
KEUANGAN DALAM TEKNIS PROVINSI KAB/KOTA
KAB/KOTA WALIKOTA KAB/KOTA
NEGERI

HASIL HASIL HASIL HASIL


REKAP DAN REKAP DAN REKAP DAN REKAP DAN
REVIEW REVIEW REVIEW REVIEW
DIREKAP
DAN
DIREVIEW

LAPORAN LAPORAN
AKHIR LAPORAN LAPORAN
AKHIR AKHIR AKHIR

REKAPITULASI
LAPORAN LAPORAN LAPORAN
PENYERAPAN TRIWULAN PENYERAPAN

REKAPITULASI REKAPITULASI REKAPITULASI


REKAPITULASI REKAPITULASI
LAPORAN LAPORAN LAPORAN
LAPORAN LAPORAN LAPORAN
TRIWULAN TRIWULAN TRIWULAN
TRIWULAN TRIWULAN TRIWULAN

LAPORAN
AKHIR LAPORAN
LAPORAN AKHIR
LAPORAN
LAPORAN AKHIR
AKHIR
AKHIR

LAPORAN
PENYERAPAN LAPORAN
PENYERAPAN

REKAPITULASI REKAPITULASI
REKAPITULASI REKAPITULASI
LAPORAN LAPORAN REKAPITULASI
REKAPITULASI
LAPORAN TRIWULAN LAPORAN LAPORAN LAPORAN
TRIWULAN LAPORAN
TRIWULAN TRIWULAN TRIWULAN TRIWULAN
TRIWULAN

Keterangan : 16
Alur pelaporan secara langsung
Tembusan Laporan
MEKANISME PEMANTAUAN DAN EVALUASI
MENTERI
cq. Sekretaris Jenderal
Hasil Pemantauan
dan Evaluasi Kinerja
(Semesteran)

Hasil Pemantauan
dan Evaluasi Kinerja
(Semesteran) Tim Koordinasi Kementerian

Tim Teknis Tim Teknis Tim Teknis Tim Teknis


Sb Irigasi Sb Jalan Sb Air Minum Sb Sanitasi

GUBERNUR
Hasil Pemantauan
dan Evaluasi Kinerja
(Semesteran)

Tim Koordinasi Provinsi

Bappeda Balai/Satker Dinas Teknis


Pusat

Pemantauan dan
Evaluasi Kinerja

SKPD sub
SKPD
SKPD Provinsi
sub bidang
bidang

BUPATI/WALIKOTA
Hasil Pemantauan
dan Evaluasi Kinerja
(Semesteran)

Tim Koordinasi Kab/Kota

Bappeda Dinas Teknis

Pemantauan dan

PERMEN PU NO. 15/2010 Evaluasi Kinerja

SKPD sub
SKPD Kab/Kota
bidang
SKPD sub bidang

17
MEKANISME PELAPORAN
MENTERI
cq. Sekretaris Jenderal

14 hari
kerja
14 hari
kerja Direktorat
Jenderal terkait

GUBERNUR
cq. Kepala Bappeda

10 hari 10 hari
10 hari
kerja Tembusan kerja
kerja

Kepala SKPD
Kepala Balai/
Provinsi sub Satker Terkait
bidang

BUPATI/WALIKOTA
cq Kepala Bappeda

Tembusan

5 hari kerja

PERMEN PU NO. 15/2010 Kepal SKPD Kab/Kota


sub bidang
18
KRITERIA PENILAIAN KINERJA DAK (SUB BIDANG AIR MINUM & SANITASI)

Kesesuaian Rencana Kegiatan (RK) dalam Rencana


Definitif (RD) dengan petunjuk teknis penggunaan DAK

Kesesuaian hasil pelaksanaan fisik dengan spesifikasi


teknis/ Dokumen Tender

Pencapaian Tujuan, Sasaran, Manfaat kegiatan yang


dilaksanakan

Ketaatan dan ketertiban dalam pelaporan


ALOKASI DAK TA 2010 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
Alokasi DAK TA. 2010 Kementerian Pekerjaan Umum sesuai Permen Keu No.
175/PMK.07/2009, adalah sebesar Rp. 4.493,072 Miliar dan terbagi ke 4 Sub Bidang :
1. Sub Bidang Jalan sebesar Rp. 2.810,21 miliar (62,55%) dari total alokasi Kemen.
2. Sub Bidang Irigasi sebesar Rp. 968,40 miliar (21,55%)
3. Sub Bidang Air Minum sebesar Rp. 357,23 miliar (7,95%)
4. Sub Bidang Sanitasi sebesar Rp. 357,23 miliar (7,95%)
SB Sanitasi
SB Air Minum Rp. 357,23 M
Rp. 357,23 M 7,95%
7,95% SB Jalan
Rp. 2.810,21 M
SB Irigasi 62,55%
Rp. 968,40 M
21,55%

21
ALOKASI DAK TA 2010 BIDANG INFRASTRUKTUR PROV. KALSEL
Alokasi DAK TA. 2010 Bidang Infrastruktur Ke-PU-an untuk Provinsi Kalimantan Selatan
sesuai Permen Keu No. 175/PMK.07/2009, adalah sebesar Rp. 83,7 Miliar dan terbagi
ke 4 Sub Bidang :
DALAM JUTA RUPIAH
SUB BIDANG ALOKASI (%)
JALAN 51.738,2 61,76
IRIGASI 14.293,9 17,06
SANITASI 9,2 M AIR MINUM 8.541,0 10,20
(10,99 %) SANITASI 9.203,0 10,99
AIR MINUM 8,5 TOTAL 83.776,1 100,00
M (10,20 %)

JALAN 51,7 M
(61,76 %) JALAN
IRIGASI 14,2 M
(17,06 %) IRIGASI
AIR MINUM
SANITASI

22
DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) TA. 2010
SUB BIDANG AIR MINUM DAN SANITASI
PROVINSI KALIMANTAN SELATAN (PMK NO. 175/PMK.07/2009)
(x 1000)

KABUPATEN/ ALOKASI DANA


NO
KOTA AIR MINUM SANITASI
1 Kab. Hulu Sungai Utara 742.649 697.428
2 Kab. Balangan 746.376 474.653
3 Kab. Tanah Bumbu 807.644 578.037
4 Kab. Barito Kuala 809.186 665.048
5 Kota Banjar Baru 591.429 598.498
6 Kab. Banjar 844.738 876.892
7 Kab. Tabalong 653.027 604.275
8 Kota Banjarmasin 615.528 1.924.526
9 Kab. Tanah Laut 702.235 1.123.091
10 Kab. Hulu Sungai Selatan 677.300 561.290
11 Kab. Hulu Sungai Tengah 668.534 589.210
12 Kab. Tapin 682.329 510.053
TOTAL 8.540.976 9.203.001
23
SANDINGAN ALOKASI DAK SUB BIDANG AIR MINUM DAN SANITASI
PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2009, 2010 DAN 2011

2009 2010 2011


NO KABUPATEN/ KOTA AIR MINUM DAN
AIR MINUM SANITASI AIR MINUM SANITASI
SANITASI
1 Kabupaten Kotabaru - - - - -
2 Kabupaten Hulu Sungai Utara 2,513,000 742,649 697,428 776,800 691,500
3 Kabupaten Balangan 2,460,000 746,376 474,653 - -
4 Kabupaten Tanah Bumbu 2,327,000 807,644 578,037 - -
5 Kabupaten Barito Kuala 2,704,000 809,186 665,048 1,033,400 796,800
6 Kota Banjar Baru 2,550,000 591,429 598,498 636,600 637,800
7 Kabupaten Banjar 3,205,000 844,738 876,892 - 1,295,200
8 Kabupaten Tabalong 4,668,000 653,027 604,275 - -
9 Kota Banjarmasin 3,565,000 615,528 1,924,526 - -
10 Kabupaten Tanah Laut 2,494,000 702,235 1,123,091 - 1,138,900
11 Kabupaten Hulu Sungai Selatan 2,563,000 677,300 561,290 705,100 607,400
12 Kabupaten Hulu Sungai Tengah 2,599,000 668,534 589,210 688,000 559,900
13 Kabupaten Tapin 2,340,000 682,329 510,053 688,600 556,900
TOTAL SUB BIDANG 33,988,000 8,540,976 9,203,001 4,528,500 6,284,400
TOTAL PER TAHUN 33,988,000 17,743,978 10,812,900
GRAFIK PERKEMBANGAN ALOKASI DAK SUB BIDANG AIR MINUM DAN
SANITASI PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2009, 2010 DAN 2011

5000000.0

4500000.0
2009
4000000.0
2010
3500000.0
2011
3000000.0

2500000.0

2000000.0

1500000.0

1000000.0

500000.0

-
PELAPORAN DAK TA 2010 BIDANG CIPTA KARYA

KAB/KOTA KAB/KOTA
SUB BIDANG / WILAYAH PENERIMA YANG
DAK MELAPOR
Sub Bidang Air Minum 452 158
Wilayah Barat 238 126
Wilayah Timur 214 32
Sub Bidang Sanitasi 449 133
Wilayah Barat 234 71
Wilayah Timur 215 62
(Sumber: Presentasi Biro PKLN, Sekjen PU. 15 September 2011)
26
KAB/KOTA MELAPORKAN DAK TA 2010 BIDANG CIPTA KARYA

Sub Bidang Air Minum :

Wilayah Timur sebanyak 32 Kab/Kota dari 214 Kab/Kota


• (Prov. Kalbar : 2 Kab) : Kab. Bengkayang, Kab. Kayong Utara;
• (Prov. Kalteng : 4 Kab) : Kab. Barito Selatan, Kab. Kotawaringin Timur, Kab. Barito
Timur, Kab. Seruyan;
• (Prov. Kalsel : 3 Kab) : Kab. Hulu Sungai Selatan, Kab. Hulu Sungai
Tengah, Kab. Hulu Sungai Utara;
• (Prov. Sulut : 1 Kab) : Kab. Minahasa Utara;
• (Prov. Sulteng : 1 Kab) : Kab. Parigi Moutong;
• (Prov. Sulsel : 1 Kab) : Kab. Luwu Utara;
• (Prov. Sultra : 1 Kota) : Kota Kendari;
• (Prov. Bali : 3 Kab) : Kab. Gianyar, Kab. Karangasem, Kab. Tabanan;
• (Prov. NTB : 1 Kab) : Kab. Lombok Timur;
• (Prov. NTT : 11 Kab/Kota) : Kab. Kupang, Kab. Manggarai, Kab. Sikka, Kab. Sumba
Timur, Kab. Timor Tengah Selatan, Kab. Timor Tengah Utara, Kota Kupang, Kab. Rote
Ndao, Kab. Sumba Barat Daya, Kab. Manggarai Timur, Kab. Sabu Raijua;
• (Prov. Malut : 1 Kota) : Kota Ternate;
• (Prov. Papua : 2 Kab) : Kab. Nabire, Kab. Lanny Jaya;
• (Prov. Papua Barat : 1 Kab) : Kab. Sorong

(Sumber: Presentasi Biro PKLN, Sekjen PU. 15 September 2011)


27
Sub Bidang Sanitasi:
Wilayah Timur sebanyak 62 Kab/Kota dari 215 Kab/Kota
• (Prov. Kalbar : 3 Kab) : Kab. Bengkayang, Kab. Sekadau, Kab. Kayong Utara;
• (Prov. Kalsel : 5 Kab) : Kab. Banjar, Kab. Hulu Sungai Selatan, Kab. Hulu Sungai
Tengah, Kab. Hulu Sungai Utara, Kab. Balangan;
• (Prov. Sulut : 15 Kab/Kota) : Kab. Bolaang Mongondow, Kab. Minahasa, Kab. Sangihe,
Kota Bitung, Kota Manado, Kab. Kepulauan Talaud, Kab. Minahasa Selatan, Kota
Tomohon, Kab. Minahasa Utara, Kota Kotamobagu, Kab. Bolaang Mongondow Utara,
Kab. Kep. Siau Tagulandang Biaro, Kab. Minahasa Tenggara, Kab. Bolaang Mangondow
Timur, Kab. Bolaang Mangondow Selatan;
• (Prov. Sulteng : 1 Kab) : Kab. Parigi Moutong;
• (Prov. Sulsel : 1 Kab) : Kab. Enrekang;
• (Prov. Bali : 3 Kab/Kota) : Kab. Gianyar, Kab. Karangasem, Kota Denpasar;
• (Prov. NTB : 9 Kab/Kota) : Kab. Bima, Kab. Dompu, Kab. Lombok Barat, Kab. Lombok
Tengah, Kab. Lombok Timur, Kab. Sumbawa, Kota Mataram, Kab. Sumbawa Barat, Kab.
Lombok Utara;
• (Prov. NTT : 16 Kab/Kota) : Kab. Alor, Kab. Belu, Kab. Kupang, Kab. Lembata, Kab.
Ngada, Kab. Sikka, Kab. Sumba Barat, Kab. Sumba Timur, Kab. Timor Tengah Selatan,
Kab. Timor Tengah Utara, Kota Kupang, Kab. Rote Ndao, Kab. Sumba Barat Daya, Kab.
Sumba Tengah, Kab. Manggarai Timur, Kab. Sabu Raijua;
• (Prov. Malut : 1 Kota) : Kota Ternate;
• (Prov. Papua : 2 Kab) : Kab. Nabire, Kab. Lanny Jaya;
• (Prov. Papua Barat : 1 Kab) : Kab. Sorong
(Sumber: Presentasi Biro PKLN, Sekjen PU. 15 September 2011)
28
PROGRESS DAK TA 2010 SUB BIDANG AIR MINUM DAN SANITASI
(dalam Juta)
Sasaran Progress
Bidang/Wilayah Pagu Pendamping Jumlah
Kuant. Sat Keuangan % Fisik %
Sub Bidang Air Minum 125.042,30 23878,21 148.920,51 668,00 Pkt 63920,9888 42,92 55,59
Wilayah Barat 100.365,60 21.256,99 121.622,59 573,00 Pkt 52.170,84 42,90 53,77
Wilayah Timur 24.676,70 2.621,22 27.297,92 95,00 Pkt 11.750,15 43,04 63,70

Sub Bidang Sanitasi 105.600,70 203144,55 308.745,25 524,00 Pkt 232684,886 75,36 78,62
Wilayah Barat 59.795,40 198566,96 258.362,36 320,00 Pkt 219.496,75 84,96 86,48
Wilayah Timur 45.805,30 4577,59 50.382,89 204,00 Pkt 13.188,13 26,18 38,31
(Sumber: Presentasi Biro PKLN, Sekjen PU. 15 September 2011)

Sub Bidang Air Minum :

• Realisasi Keuangan Sub Bidang Air Minum sebesar (42,92%), Realisasi Fisik (55,59%)
• Realisasi Keuangan Wilayah Barat Indonesia lebih kecil dari Wilayah Timur Indonesia (42,90% : 43,04%)
• Realisasi Fisik Wilayah Barat Indonesia lebih kecil dari Wilayah Timur Indonesia (53,77% : 63,70%)

Sub Bidang Sanitasi :

• Realisasi Keuangan Sub Bidang Sanitasi sebesar (75,36%), Realisasi Fisik (78,62%)
• Realisasi Keuangan Wilayah Barat Indonesia lebih besar dari Wilayah Timur Indonesia (84,96% : 26,18%)
• Realisasi Fisik Wilayah Barat Indonesia lebih besar dari Wilayah Timur Indonesia (86,48% : 38,31%)
29
ALOKASI DAK TA 2011 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
Alokasi DAK TA. 2011 Kementerian Pekerjaan Umum sesuai Permen Keu No.
216/PMK.07/2010, adalah sebesar Rp. 6.051 Miliar dan terbagi ke 4 Sub Bidang :
1. Sub Bidang Jalan sebesar Rp. 3.900,0 miliar (64,45%) dari total alokasi Kemen.
2. Sub Bidang Irigasi sebesar Rp. 1.311,8 miliar (21,68%)
3. Sub Bidang Air Minum sebesar Rp. 419,6 miliar (6,93%)
4. Sub Bidang Sanitasi sebesar Rp. 419,6 miliar (6,93%)
SB Air Minum SB Sanitasi
Rp. 419,6 M Rp. 419,6 M
6,93% 6,93%

SB Irigasi
Rp. 1.311,8 M
21,68% SB Jalan
Rp. 3.900,0 M
64,45%

31
ALOKASI DAK TA 2011 BIDANG INFRASTRUKTUR PROV. KALSEL
Alokasi DAK TA. 2011 Bidang Infrastruktur Ke-PU-an untuk Provinsi Kalimantan Selatan
sesuai Permen Keu No. 216/PMK.07/2010, adalah sebesar Rp. 107,6 Miliar dan terbagi
ke 4 Sub Bidang :
DALAM JUTA RUPIAH
SUB BIDANG ALOKASI (%)
JALAN 75.711,2 70,36
IRIGASI 21.079,4 19,59
AIR MINUM 4.528,5 4,21
AIR MINUM; SANITASI; SANITASI 6.284,4 5,84
4.21 % 5.84 % TOTAL 107.603,5 100,00

IRIGASI;
19.59 %
JALAN
JALAN; IRIGASI
70.36 % AIR MINUM
SANITASI

32
DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) TA. 2011
SUB BIDANG AIR MINUM DAN SANITASI
PROVINSI KALIMANTAN SELATAN (PMK NO. 216/PMK.07/2010)

(x 1000)

ALOKASI DANA
KABUPATEN/
NO
KOTA AIR MINUM SANITASI

1 Kab. Barito Kuala 1,033,400 796,800


2 Kab. Tapin 688,600 556,900
3 Kab. Hulu Sungai Selatan 705,100 607,400
4 Kab. Hulu Sungai Tengah 688,000 559,900
5 Kab. Hulu Sungai Utara 776,800 691,500
6 Kota Banjar baru 636,600 637,800
7 Kab. Banjar - 1,295,200
8 Kab. Tanah Laut - 1,138,900
TOTAL 4,528,500 6,284,400
33
REKAP LAPORAN TRIWULAN I, II DAN III

STATUS: 21 OKTOBER 2011


SUBBIDANG AIR MINUM SUBBIDANG SANITASI
NO KABUPATEN/KOTA
TW I TW II TW III TW I TW II TW III

1 Kab. Barito Kuala √ X √ √ X √

2 Kab. Tapin √ √ √ √

3 Kab. Hulu Sungai Selatan X √ √ X √ √

4 Kab. Hulu Sungai Tengah X √ X √

5 Kab. Hulu Sungai Utara √ √ X √

6 Kota Banjarbaru √ √ √ √ √ √

7 Kab. Banjar - - - X √

8 Kab. Tanah Laut - - - √ X

TOTAL KIRIM 4 5 3 4 6 3

SUMBER: SATKER PPLP DAN PKPAM KALSEL


REKAP PROGRES TRIWULAN I, II DAN III (SUB BIDANG AIR MINUM)

STATUS: 17 OKTOBER 2011 (x 1000)


PROGRES SUBBIDANG AIR MINUM

NO KABUPATEN/ KOTA SASARAN KEU


PAGU RK KEUANGAN FIS (%)
KUANT SAT (%)

1 Kab. Barito Kuala 1.136.740 1 Pkt 778.255 68,46 67,11

2 Kab. Tapin 757.460 4 Pkt - - -

3 Kab. Hulu Sungai Selatan 775.610 6 Pkt - - -

4 Kab. Hulu Sungai Tengah 765.000 1 Pkt - - -

5 Kab. Hulu Sungai Utara 906.000 9 Pkt - - 14,15


6 Kota Banjarbaru 706.640 1 Pkt - - -
TOTAL 5.047.450 22 Pkt 778.225 15,42 17,65

SUMBER: SATKER PKPAM KALSEL


KETERANGAN :
- PAGU RK = DANA DAK + PENDAMPING
- SATUAN DIASUMSIKAN SEBAGAI PAKET
REKAP PROGRES TRIWULAN I, II DAN III (SUB BIDANG SANITASI)

STATUS: 17 OKTOBER 2011 (x 1000)


PROGRES SUBBIDANG SANITASI

NO KABUPATEN/ KOTA SASARAN


PAGU RK KEUANGAN KEU (%) FIS (%)
KUANT SAT

1 Kab. Barito Kuala 876.480 2 Pkt 492.580 56,20 33,17

2 Kab. Tapin 612.480 2 Pkt - - -

3 Kab. Hulu Sungai Selatan 668.140 5 Pkt - - -

4 Kab. Hulu Sungai Tengah 634.900 2 Pkt - - -

5 Kab. Hulu Sungai Utara 760.650 3 Pkt - - -

6 Kota Banjarbaru 730.589 4 Pkt - - -

7 Kab. Banjar 1.424.610 9 Pkt - - -

8 Kab. Tanah Laut 1.252.795 4 Pkt - - -

TOTAL 6.960.744 31 Pkt 492.580 7,08 4,18

SUMBER: SATKER PPLP KALSEL


KETERANGAN :
- PAGU RK = DANA DAK + PENDAMPING
- SATUAN DIASUMSIKAN SEBAGAI PAKET
WHAT NEXT ?
E-MONITORING DAK

http://www.emonitoring-pu.web.id
1. Registrasi DAK
2. Pengiriman Laporan

Manfaat :

• Sarana Komunikasi Pusat (Kementerian PU) – Daerah


• Tempat penyimpanan data (data store)
• Cross check hasil pengiriman (dengan Laporan Reguler)

38
You can download this presentation file at:

Visit www.ebook4shared.co.nr for more


presentations, ebook, tutorials and others.

Anda mungkin juga menyukai