Anda di halaman 1dari 19

DIAGNOSTIK

Anamnesis GNA

 Biasanya tjd pada usia 6-10 tahun. Jarang menyerang anak <
3 tahun.
 Perbandingan antara anak ♂ : ♀ = 2:1.
 biasanya didahului oleh infeksi saluran napas atas atau kulit
oleh kuman streptococcus dari strain nefritogenik.
 Masa laten antara faringitis dan timbulnya glomerulonefritis
pascastreptococcus biasanya 6-10 hari dan pada penyakit
kulit dalam waktu 14-21 hari.
 Keluhan utama pasien : buang air kecil berwarna merah
seperti air cucian daging
Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan Tanda Vital Pemeriksaan Umum

 Suhu : 38 ͦC (subfebris)  Inspeksi :


 TD : 130/90 mmHg - Edema periorbital &
wajah serta tungkai
(hipertensi ringan)
- Radang tenggorokan
 Nadi : 100x/menit  Palpasi :
(normal) - Nyeri tekan daerah
 RR : pernafasan kusmaul ginjal
atau normal  Perkusi :
- CVA (+)
Edema periorbital dan wajah
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
1. Pemeriksaan Laboratorium
Urinalisis :
 Makroskopis : - Urin berwarna merah
- Berat Jenis meningkat
- Tampak keruh
 Mikroskopis :
- Sel-sel darah merah dismorfik (khas
glomerulonefritis)
- Silinder leukosit dan silinder eritrosit
- Leukosit polimorfnuklear
- Leukosit esterase (+)
Hasil :
 proteinuria : +2 (N= – sampai +1)
 hematuria : eri >50/LPB (N=0-2/LPB)
 leukosituria : 7-5 sel/LPB (N= 0-5/LPB)
CARA PEMERIKSAAN:

•Urin ditanam pada media agar darah dan Endo dengan menggunakan sengkelit
yang mempunyai diameter tertentu (satu sengkelit dianggap = 1/200 ml urin).
•Untuk urin SPP cukup ditanam pada agar darah saja
•Eram pada suhu 37C selama 24 jam.
•Hitung koloni kuman yang tumbuh pada kedua lempeng tersebut di atas dan
ditentukan jumlah koloni kuman/ml urin dengan melihat kerapatan koloni yang
tumbuh.
Apabila :
•kurang dari 10.000 koloni/ml: bukan infeksi
•10.000 – 100.000 koloni/ml : mungkin infeksi
•lebih dari 100.000 koloni/ml : infeksi
•Identifikasi kuman dengan tes biokimia
- Protein di dalam urin (+), cara penilaian :
(-) : tidak tampak kekeruhan
(+1) : kekeruhan ringan tanpa butir-butir
(kadar 0,01-0,05%)
(+2) : kekeruhan mudah dilihat dan
tampak butir-butir pada kekeruhan
(kadar 0,05-0,2%)
(+3) : urin jelas keruh dan kekeruhan itu
berkeping-keping (kadar 0,2-0,5%)
(+4) : urin sangat keruh & kekeruhan berkeping-
keping (> 0,5%)
Periksa Komponen Serum
- Peningkatan kadar kreatinin dan urea nitrogen

darah (N= 1 mg/menit)


- Profile elektrolit : cukup normal, pada kasus yang

parah -> hiperkalemia & asidosis metabolik


PERIKSA DARAH :
 Periksa Darah Lengkap

- Hb menurun

- Leukositosis

- Trombositopenia

 Periksa Lipid Darah


- Hiperlipidemia
LDL meningkat, trigliserida meningkat
SEROLOGI
 ASO (Antistreptolisin O)

-> peningkatan titer antistreptolisin O terjadi


10-14 hari setelah infeksi streptokokus
-> jarang meningkat pasca infeksi kulit oleh streptokokus
 Anti DNAase B

-> titer antibodi tunggal yang paling baik


 C3 serum

-> menurun adanya infeksi streptokokus


normalnya : 80-170 mg/dl
2. USG

 Menilai ukuran ginjal


 Menyingkirkan
kelainan lain, mis
obstruksi
 Menentukan tempat
jarum pd biopsi ginjal
perkutan
3. Biopsi Ginjal
Biopsi jarum perkutan

 Pasien berbaring telungkup dengan kantung pasir di bawah


abdomen utk memfiksasi ginjal pd punggung  anestesi lokal.

 Letak : ditentukan dengan pemeriksaan radiologi sebelumnya.


Umumnya, di atas sudut ginjal kanan, tepat di bawah tulang
rusuk ke-12.

 Bagian yang dibiopsi ditekan selama 10 menit dengan busa


ukuran 4x4 inci & pasien harus dalam keadaan tengkuranp
selama 30 menit (mencegah perdarahan ekstrarenal).
Histopatologi
Gambar diambil dengan
menggunakan mikroskop cahaya
20x.
Gambar menunjukkan
pembesaran glomerular yang
membuat pembesaran ruang
urinary dan hiperselluler.
Hiperselluler terjadi karena
proliferasi dari sel endogen dan
infiltasi lekosit PMN yg
memenuhi ruang bowman
Histopatologi glomerulonefritis dengan mikroskop cahaya
pembesaran 40×
Gambar Histopatologi
glomerulonefritis dengan
mikroskop elektron.
Gambar menunjukkan
proliferasi dari sel
endothel dan sel mesangial
juga infiltrasi lekosit yang
bergabung dengan
deposit electron di
subephitelia.(lihat tanda
panah)
Gambar Histopatologi
glomerulonefritis dengan
immunofluoresensi dengan
pembesaran 25×.
Gambar menunjukkan
adanya deposit
immunoglobulin G (IgG)
sepanjang membran
basalis dan mesangium
dengan gambaran ”starry
sky appearence” atau
bentuk granular dan
berbungkah-bungkah
REFRENSI
 Buku Laboratorium Klinik, R. Gandosoebrata
 Buku Sinopsis Organ System Ginjal
 Buku At a Glance Medicine, Patrick Davey
 Internet
file:///H:/GLOMERULONEFRITIS%20AKUT%20%2
8GNA%29%20_%20Yumizone.htm

Anda mungkin juga menyukai